memanfaakan sensor strain gauge. Load cell atau sel beban adalah sensor yang terdiri
dari sebuah strain gauge atau lebih, yang ditempelkan pada batang berbahan logam yang
berbentuk cincin. Jumlah strain gauge dalam sebuah load cell bisa disesuaikan dengan
kebutuhan. Strain gauge yang ada pada load cell terbuat dari bahan foil grid. Foil grid sendiri
1. Terikat (bonded)
Bonded strain gage seluruh bagiannya terpasang pada elemen gaya (force member)
Unbonded strain gage memiliki salah satu sudut akhir yang dipasang pada elemen
gaya dan sudut akhir satunya lagi dipasang pada pengumpul gaya (force collector).
untuk aplikasi tertentu dimana, konstanta kalibrasi strain gage harus stabil, yang
artinya tidak berubah terhadap waktu, temperature dan faktor lingkungan lain.
Load cell ini digunakan untuk timbangan bench scale. Loa dcell ini dipasang pada
Cara penggunaan Load cell ini adalah dengan menekan bagian atasnya. Biasanya load
Dinamakan Loadcell S karena bentuknya menyerupai huruf "S". cara kerja dari Load
cellini
tidak di tekan melainkan ditarik sisi atas dan bawahnya. Sisi atas dikaitkan dengan
gantungan
sedangkan bagian bawahnya dikaitkan dengan barang yang akan ditimbang.
timbangan truck.
Cara kerja load cells mirip dengan sensor tekanan yaitu untuk mengukur tekanan suatu zat.
beban yang diberikan mengakibatkan reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang
mengakibatkan perubahan bentuk secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini
(positif dan negatif) di conversikan kedalam sinyal listrik oleh strain gauge.
Pada sistem timbangan digital ini digunakan strain gauge load cell. Keluaran dari sensor ini
pengukuran berat. Modul ini berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran dari sensor dan
# Arduino sebagai pengolah data akan membaca data output dari modul HX711. Karena
output dari modul HX711 sudah dalam bentuk gram ini menyebabkan beban kerja arduino
cukup ringan. Hasil pembacaan tadi selanjutnya dibulatkan dengan ketelitian 0,5 dan dikirim
ke Labview.
# Labview akan menerima data dari arduino dan akan menampilkan data tersebut pada
monitor PC
Daftar Pustaka
http://vahrizaldinnur.blogspot.co.id/2016/12/strain-gauge-dan-load-cell.html
https://www.youtube.com/watch?v=Z3BCwk7Z7tI&t=7s
Pengertian Hukum Hooke
Hukum Hooke dan elastisitas adalah dua istilah yang saling berkaitan. Untuk memahami
arti kata elastisitas, banyak orang menganalogikan istilah tersebut dengan benda-benda yang
terbuat dari karet, walaupun pada dasarnya tidak semua benda dengan bahan dasar karet
bersifat elastis
Sedangkan Hukum Hooke adalah gagasan yang diperkenalkan oleh Robert Hooke yang
menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah pegas/benda elastis
lainnya supaya benda tersebut dapat kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui
batas elastisitasnya.
maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis (seringnya
pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis benda
tersebut.
Dalam pengaplikasian hukum Hooke sangat berkaitan erat dengan benda benda yang prinsip
kerjanya memakai pegas dan yang bersifat elastis. Prinsip hukum Hooke sudah diterapkan
Mikroskop yang fungsinya untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil yang
Teleskop yang fungsinya untuk melihat benda-beda yang letaknya jauh supaya
Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau
Ayunan pegas
Beberapa benda yang sudah disebutkan diatas mempunyai peranan penting dalam kehidupan
manusia. Dengan kata lain, gagasan Hooke memberi dampak positif terhadap kualitas hidup
maunsia.
Hukum Hooke berbunyi bahwa besarnya gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan
pertambahan panjang bendanya. Tentu hal ini berlaku padan beda yang elastis (dapat
merenggang).
F=k.x
Keterangan :
1. Tegangan
ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya sedangkan ujung lainnya ditahan.
Contohnya. seutas kawat dengan luas penampang x m2, dengan panjang mula-mula x meter
ditarik dengan gaya sebesar N pada salah satu ujungnya sedangkan pada ujung yang lain
ditahan maka kawat akan mengalami pertambahan panjang sebesar x meter. Fenomena ini
mengambarkan suatu tegangan yang mana dalam fisika disimbolkan dengan σ dan secara
Keterangan:
F = Gaya (N)
2. Regangan
dengan panjang awal kawat dalam x meter. Regangan ini bisa terjadi dikarenakan gaya yang
diberikan pada benda ataupun kawat tersebut dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk
awal.
Hubungan ini secara matematis bisa dituliskan seperti berikut ini :
Keterangan:
e = Regangan
Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak mempunyai satuan dikarenakan
pertambahan panjang (ΔL) dan panjang awal (Lo) adalah besaran dengan satuan yang sama.
suatu perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan. Dengan kata lain,
Keterangan:
e = Regangan
4. Mampatan
Mampatan adalah suatu keadaan yang hampir serupa dengan regangan. Perbedaannya terletak
pada arah perpindahan molekul benda sesudah diberi gaya. Berbeda halnya pada regangan
dimana molekul benda akan terdorong keluar setelah diberi gaya. Pada mampatan,
Bila ditulis secara matematis, hubungan antara gaya tarik dan modulus elastisitas meliputi:
Keterangan:
F = Gaya (N)
e = Regangan
6. Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa “bila gaya tarik tidak melampaui batas elastis
Jika dua buah pegas yang mempunyai tetapan pegas yang sama dirangkaikan secara seri,
maka panjang pegas menjadi 2x. Oleh sebab itu, persamaan pegasnya yaitu sebagai berikut :
Keterangan:
Ks = Persamaan pegas
Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya dan disusun seri ditulis seperti berikut
ini.
Keterangan:
n = Jumlah pegas
Jika pegas disusun secara paralel, panjang pegas akan tetap seperti semula, sedangkan luas
penampangnya menjadi lebih 2x dari semula bila pegas disusun 2 buah. Adapun persamaan
Keterangan:
Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya sama dan disusun secara paralel, akan
dihasilkan pegas yang lebih kuat karena tetapan pegasnya menjadi lebih besar. Persamaan
Keterangan:
n = Jumlah pegas