Anda di halaman 1dari 53

MENGUMPULKAN

DATA ENERGI
Audit Process (ISO 50002)
UNIT KOMPETENSI 4
SKKNI AUDITOR ENERGI
Mengumpulkan Data Termal
dan Mekanikal
UNIT KOMPETENSI 4
SKKNI AUDITOR ENERGI
Mengumpulkan Data Termal
dan Mekanikal
Identifikasi potensi
Evaluasi kinerja
penghematan Pelaporan
energi aktual
energi

Elemen kunci audit energi


DATA DAN
INFORMASI
 Ketersediaan
 Mudah dipahami
 Relevan
 Bermanfaat
 Tepat waktu
 Keandalan
 Akurat
 Konsisten
Data sekunder adalah data yang
Data diperoleh dari teknik
pengumpulan data yang
sekunder menunjang data primer. Dalam
audit energi yang dapat
 Data umum
dijadikan sebagai data sekunder  Data konsumsi dan
dari obyek audit energi adalah penggunaan energy
data perusahaan, data dari DCS,  Data produksi atau output
data vendor, desain, lembaga
pemerintah maupun lembaga  Data peralatan pengguna
atau institusi non-pemerintah energy yang signifikan
yang mempunyai hubungan
dengan pihak obyek yang
diaudit energy.
Verifikasi data
sekunder
Dilakukan dengan cara
mengkomunikasikannya pada pihak
terkait untuk memastikan bahwa data
tersebut benar, representatif dan dapat
digunakan.
Menggunakan mass balance,
menghitung intensitas energi kemudian
membandingkan dengan design atau
bench mark, mass and energy balance
dan pengalaman dari auditor
Data historis :
 informasi umum tentang obyek audit
 Konsumsi energi beberapa tahun terahir
Data teknis peralatan utama pemanfaat energi:
 Kapasitas
 Jumlah unit
Data Kuantitatif  Performance( aktual; disain)
Informasi Lain :
 Konsumsi enenergi utama(Signifikan)
 Tingkat produksi, beban peralatan, jam kerja
 Standar (SOP) yang digunakan
 Petugas energi, kompetensi
 Sistem manajem enenergi
 Pemeliharaan (jadual dan pelaksanaan)
 Indikatorkeberhasilankinerja.
Wawancara, observasi, diskusi atau pengamatan

Data Kualitatif Contoh data kualitatif

• Suhu peralatan pada kondisi panas atau dingin


• Pelaksanaan manajemen energi yang baik
Melakukan verifikasi data termal dan mekanikal
Flue gases
Raw material = Raw material dust 150 oC
410 TPD collected = 8 TPD

Flue gases Flue gases:


Silo 8.2% O2 10.2% O2 Raw material
dust lost = 2 TPD

ID fan
Stack
Electrostatic
precipitator (ESP)
Flue gases:
8% O2
300 oC

Preheating

Flue gases:
2% O2
800 oC
Average surface T = 200 oC
Furnace oil =
28.2 TPD

Kiln

Direction of flue gas


Direction of material Clinker T = Clinker to
650 oC cool in open
air
Clinker =
400 TPD
Melakukan verifikasi data termal dan mekanikal
DIMANA DATA DIKUMPULKAN

Meteran (metering equipment) memberi data rinci tentang laju


konsumsi energi maupun jumlah konsumsi energi. Selain metering data
juga dapat diperoleh dari :
▪ Rekening (tagihan energi, raw material, dll.) yang memberi jumlah
biaya secara rinci.
▪ Untuk beberapa kasus, tagihan energi dapat memberi informasi yang
penting seperti volume inbulk supply, electricity standing/capacity
charge, dll.
▪ Rencana produksi, dapat memberi data rinci tentang jam operasi,
type dan jumlah produksi atau okupansi diharapkan, dll.
▪ Di dalam ruangan operator (log sheet)
Data Bulanan (data organisasi)
Data Bulanan (sistem/contoh pembangkit)
Data Produksi
Daftar sistem proses dan pengguna energi diidentifikasi sesuai
kebutuhan audit energi, misalnya.
SISTEM UAP:
A. Boiler
DAFTAR SISTEM B. Distribusi uap
C. Proses pemanfaat (dryer)
PROSES DAN
PENGGUNA
ENERGI

Boiler Distribusi Uap Proses Pemanfaat Uap


(dryer)
DAFTAR :
SISTEM Sistem Pompa terdiri atas sub sistem sebagai berikut :
MEKANIKAL ➢ Supply daya
➢ Motor & Kontroller.
➢ Mekanikal (tranmissi, pompa, pipa)
➢ Konsumen (Proses pengguna).
➢ Lain – lain (valve, fitting, peralatan di pengguna- heat exchanger, tank)
PEMBANGKIT DAYA
Pembangkit daya adalah jenis konversi energi yang banyak digunakan di industri.

Secara tipikal efisiensi konversi berbagai jenis pembangkit adalah sebagai berikut.

Unit pembangkit Size (MW) Efisiensi (%)


Uap 200 – 800 30 – 40
DAFTAR SISTEM Gas turbin 50 – 100 22 – 28

KELISTRIKAN Combined cycle 300 – 600 36 – 50


Disel 10 – 30 27 – 30
Nuklir 500 – 1100 31 - 34

20
Melakukan verifikasi data termal dan mekanikal

• Rencana ekspansi, kontraksi atau perubahan volume


produksi.
• Perubahan terencana, atau penggantian, peralatan
atau sistem yang memiliki implikasi energi yang
signifikan.
• Penghapusan atau pengalihan fasilitas, peralatan atau
sistem.
Melakukan verifikasi data termal dan mekanikal

Gambar as-built, lembar


spesifikasi peralatan;
rencana plot; data sistem
kontrol; commisioning
SISTEM POMPA
HWP-1
Q (t/h) 10500
H (m) 25
N (rpm) 490
Ns 3866,237

SPEC &
KARAKTERISTIK
PERALATAN
SISTEM BOILER :

SPEC &
KARAKTERISTIK Efisiensi Termal VS Beban Boiler (Desain)
PERALATAN
DATA SPEC BOILER
Jenis : package (pipa api); kapasitas 15 ton/jam
Jumlah : terpasang ada 3 unit, 2 unit beroperasi dan 1 unit stand by.
Tekanan: Tek kerja 6 bar.
B.bakar : CNG dan IDO, nilai kalor CNG (LCV) 1.020 kcal/Nm3 dan IDO
(LHV) = 8750 kcal/liter.

24
KARAKTERISTIK
PERALATAN
Perbandingan kinerja masing-masing Kompressor

KARAKTERISTIK
RINCI DARI
PERALATAN

Karakteristik rinci dari pengguna energi termasuk variabel yang relevan yang
berpengaruh terhadap kinerja energi/organisasi sesuai dengan ruang
lingkup audit energi.
MOTOR LISTRIK
Motor selalu dilengkapi dengan Spec pada nameplate.
Nameplate motor memberi informasi yang berarti antara
lain, jenis motor, daya, service faktor, performance
karakteristik dan disain letter motor.
SPEC
PERALATAN • Rated power 50 kW
• Buatan Siemens dengan efisiensi IE1,
• Efisiensi motor (IE1) 91.2 % dan faktor
daya =79 %
• Spesifikasi insulasi 135 (klass F) ke 130
(klass F)
• metode pendinginan motor : totally
enclosed fan cooled (TEFC)
DESAIN LETTER.
 NEMA (National Electrical Manufacturers Associatioan) menetapkan lima disain polyphase induction motor
yaitu : A, B, C, D dan F.
 Motor dengan desain letter A adalah motor dengan normal torque, normal starting current, sedangkan motor
dengan desain letter B adalah motor dengan normal torque, low starting current.
DATA  Jika desain letter adalah C berarti high torque, low starting current motor. Motor dengan diasain letter D
berarti high slip motor, sedangkan desain letter F berarti low torque, low starting current motor.
DESIGN  Motor dengan desain letter B adalah motor yang paling populer diantara motor tersebut.
MOTOR  Motor disain A, B, dan E cocok untuk aplikasi sederhana seperti penggerak fan, blower, pompa sentrifugal,
compressor dan lain-lain dimana torsi starting yang diperlukan relative rendah.
 Motor disain C sesuai untuk aplikasi dimana saat starting berbeban seperti conveyors, crushers, stirring
machines, asgitators, pompa reciprocating dan compressor.
 Sedangkan disain D cocok untuk aplikasi dimana ada beban tinggi baik tanpa flywheels atau dengan flywheels
seperti pada mesin punch presses, shears, elevators, extractors, hoist, oil-well pumping dll.
▪ Klasifikasi sistem isolasi belitan (winding) ditentukan oleh kemampuan untuk menahan
suhu operasi (operating temperature capabilities).
▪ Klas ini ditandai dengan huruf A, E, B, F, dan H. Suhu operasi untuk masing-masing klas
insulasi ditunjukkan pada tabel berikut.
▪ Suhu tersebut merepresentasikan suhu operasi maksimum yang dibolehkan pada
belitan motor dengan catatan bahwa motor beroperasi pada kondisi bersih, kering,
KLASIFIKASI bebas dari kotoran lingkungan dan beroperasi hingga 40 jam per minggu,
▪ Umur operasi diharapkan hingga 10 – 20 tahun sebelum isolasi mengalami deteriorasi
SISTEM (penurunan mutu) akibat panas yang merusak kemapuan menahan tegangan yang
ISOLASI dialami.
▪ Suhu yang dimaksud pada tabel tersebut adalah suhu spot yang tertinggi terjadi pada
MOTOR belitan bukan suhu rata-rata.
▪ Untuk desain motor yang baik asumsi suhu maksimum adalah 10 C (klas isolasi A, E, B,
F) dan 15 C (klas isolasi H) dari suhu rata-rata belitan (winding).

Klas isolasi A E B F H
Suhu operasi total (C) 105 120 130 155 180
Data yang perlu dikumpulkan untuk motor listrik antara lain jenis
motor, daya, service faktor, performance karakteristik, disain letter
motor, dan kwalitas daya yang dipasok ke motor.
Parameter kwalitas daya terdiri atas :
✓ Beban operasi
✓ Ketidak-seimbangan tegangan .
DATA ✓ Ketidak-seimbangan arus.
✓ Faktor daya.
OPERASI ✓ Harmonik (THD) arus,
MOTOR ✓ THD tegangan
Kenaikan suhu motor yang dibolehkan dari suhu ambient rata-rata dalam standar
adalah 40 C. Berdasarkan hal tersebut maka suhu operasi yang dibolehkan pada
motor adalah sebagaimana diperlihatkan dalam tabel berikut. .

Klass isolasi A E B F H
Suhu operasi total (C) 105 120 130 155 180

Klass A E B F H
SUHU OPERASI Kenaikan suhu operasi total 55 65 80 105 12
KLASS ISOLASI. (C) 5 Sumber : Electric Motor Handbook

Contoh hasil
pemeriksaan
suhu motor
dengan
termography.
Suhu motor dipengaruhi disain ventilasi.
Motor totally-enclosed fan-cooled (TEFC) adalah tipe motors
yang lebih efisien

SUHU
OPERASI
MOTOR

Gambar : Open Drip Proof Induction Motor


Contoh Data Pengukuran Beban Motor

PENGUKURAN
BEBAN MOTOR

33
Contoh : Data Pengukuran Suhu Pada Motor .

Motor Suhu (C) Motor Suhu (C)


M1 82 M21 73
M2 81 M22 72
M3 77 M23 74
M4 103 M24 73
M5 106 M25 77
M6 89 M26 73
M7 91 M27 61
M8 84 M28 68
PENGUKURAN SUHU M9 84 M29 71
PADA MOTOR M10
M11
85
93
M30
M31
83
91
M12 92 M32 84
M13 94 M33 90
M14 86 M34 88
M15 69 M35 72
M16 89 M36 90
M17 95 M37 88
M18 78 M38 72
M19 81 M39 62
M20 84 M40 87

34
Dokumen disain operasi dan pemeliharaan diperjelassesuai kondisi lapangan

DOKUMEN
DISAIN DAN
PEMELIHARAAN

35
Dokumen maintenance :
▪Catatan maintenance
DOKUMEN ▪Computerised maintenance
OPERASI DAN management system
PEMELIHARAAN ▪Laporan perbaikan
▪Perbaikan lanjutan
O2 OPTIMUM UNTUK BERBAGAI BAHAN BAKAR

Optimum Optimum O2
Bahan Bakar Excess Air % pada Stack Gas %
Batubara 20 - 25 4 – 4,5

DOKUMEN Biomassa
Stoker firing
20 - 40
25 - 40
4-6
4,5 – 6,5
PETUNJUK BBM 5 - 15 1-3

OPERASI Gas, LPG 5 - 10 1-2


Black Liquor 5 - 10 1-2
.

Rasio udara aktual dihitung dengan formula : {21 / (21 - O2)}.


O2 adalah dalam persen.
DOKUMEN
PETUNJUK
OPERASI -
PEMELIHARAAN PETUNJUK OPERASI
(Relative Temperature Criteria)
• Normal : s/d 10°C di atas reference or baseline
• Sedang : antara 10°C - 20°C di atasreference or baseline
• SERIOUS : antara 20°C - 40°C di atas reference or baseline
• CRITICAL : lebih besar dari 40°C diatas reference or baseline
Reference of Infrared Thermography Inspection

Symmetrical Load
Differential
Temp. 3
Maximum < 5°C 5°C - 10°C 11°C - 20°C 21°C - 40°C > 40°C
Temp. 3
DOKUMEN < 60°C < 75°C LOW MEDIUM HIGH CRITICAL
EVALUASI
SISTEM 60°C –
100°C
75°C –
100°C
INFORMATION
OF
MEDIUM HIGH CRITICAL CRITICAL

KELISTRIKAN OVERLOADING

> 100°C > 100°C INFORMATION CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL


OF HIGH
OVERLOADING
Thermography Inspection
Reference of Infrared
Table : Non-symmetrical Load

Non-symmetrical Load

Difference Temp.Between
Top – Bottom

DOKUMEN Maximum Temp. 3


Connection < 5°C 5°C - 10°C 11°C - 20°C 21°C - 40°C > 40°C

EVALUASI < 60°C < 75°C Normal LOW MEDIUM HIGH CRITICAL

SISTEM 60°C – 100°C 75°C – 100°C


INFORMATION
MEDIUM HIGH CRITICAL CRITICAL
OF
KELISTRIKAN OVERLOADING

INFORMATION
> 100°C > 100°C CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL
OF HIGH
OVERLOADING

a b
▪ Kegiatan sehari-hari manajer
energi untuk efisiensi adalah
implementasi dan operasi.
▪ Kegiatan ini fokus dilakukan
pada SEU, dengan penunjukan
personel untuk mencatat
DATA PEMERIKSAAN secara rutin termasuk
pemeliharaan.
TEKNIS
▪ Data pemeriksaan teknis
dievaluasi secara rutin untuk
dilakukan langkah korektif yang
diperlukan.
▪ Hasil kegiatan ini selanjutnya
dilaporkan ke manajemen
Operational tool yang umum digunakan untuk pencatatan data seperti :
▪ Instruksi kerja (manual)
▪ Alat pencatat data (tools)
Data (recorded) yang diisikan ke standard log sheet. Dan hasil analisis data
mentah dengan menggunakan calculation sheet.

DOKUMEN
PROSEDUR
Prosedur Kerja
KERJA Normal Manajemen
Energi
Prosedur Pemeriksaan untuk unit kerja sistem manajemen energi meliputi.
▪ Pemeriksaan operasi yaitu rekaman operator, pemeliharaan dan pemeriksaan peralatan.
▪ Pemeriksaan sistem yaitu untuk memastikan apakah semua orang melakukan hal yang
diperyaratkan.
▪ Pemeriksaan kinerja yaitu untuk mengetahui indikator kinerja aktual dan kecendrungannya.
▪ Pemeriksaan kemajuan pelaksanaan adalah untuk mengetahui pencapaian kemajuan aktual
DOKUMEN terhadap rencana.

PROSEDUR
PEMERIKSAAN
Prosedur
Pemeriksaan
unit kerja.
Dimaksudkan untuk memantau kinerja sistem manajemen energi yang
diterapkan dalam operasional sehari - hari.

Level monitoring seperti ini harus dilakukan sendiri (internal).

SISTEM Melakukan monitoring pada sistem pemanfaatan energi, ada tiga


langkah yang diperlukan:
MONITORING oPengumpulan Data
oAnalisis Data
oTindak lanjut

Data ini dikelola oleh manajer energi dan melaporkanya ke top manajemen.
Gambar berikut menunjukkan curve beban harian suatu perusahaan
dengan interval shooting of kWh meters.

PERALATAN
PEMANTAUAN
DATA OPERASI

45
AKTUAL VS YANG DIHARAPKAN

Pemantauan
dan analisis
M&V

✓konsumsi aktual dan yang diharapakn


Melakukan Verifikasi Data Manajemen Energi
KUK :
▪ Pengelolaan pengguna dan konsumsi energi termal dan mekanikal
dinilai dengan menggunakan metode yang sesuai seperti neraca
massa dan neraca energi.
ELEMEN ▪ Sistem distribusi energi termal dan mekanikal dinilai dengan
menggunakan metode tertentu sesuai dengan fakta lapangan.
KOMPETENSI 2

Data manajemen energi yang dibutuhkan


dikumpulkan dan diverifikasi.
Komponen sistem manajemen energi yang perlu diidentifikasi
dan dievaluasi :

▪ Kebijakan Energi
▪ Organisasi /Petugas penanggung jawab
DATA SISTEM ▪ Rencana tindak
▪ Motivasi
MANAJEMEN ▪ Sistem Informasi
ENERGI ▪ Target dan sasaran
▪ Pengguna energi signifikan
▪ Indikator kinerja energi
▪ Implementasi konservasi energi
▪ Investasi
SISTEM Formulir Identifikasi Sistem
Manajemen Energi
MANAJEMEN
ENERGI
Melakukan verifikasi data termal dan mekanikal
Melakukan verifikasi data manajemen energi termal dan mekanikal
Hasil Gap Assessment
ISO 50001

Sudah melalukan Identifikasi kebutuhan dan harapan pihak yang


Score
4 berkepentingan dilaporakan dalam sustainability report namun perlu
dipastikan keterlingkupan isu relevan terkait energi
No Clause Score Max
Actual Belum memastikan ruang lingkup SME ISO 50001:2018 apakah meliputi
Kinerja
4
Manajemen
Context of the
2.0 4.0 marine operation atau tidak
organisation
Energi
5 Leadership 1.8 4.0 Belum memastikan ruang lingkup SME ISO 50001:2018
6
7
Planning
Support
1.4
2.6
4.0
4.0
5 Sudah memiliki kebijakan energi yang ditandatangani oleh top
management,
8 Operation 0.8 4.0 Sudah menyediakan sumberdaya (personil, anggaran, training dan lainnya)
Performance untuk pengelolaan energi
9 0.2 4.0 Telah memulai komunikasi terkait pentingnya manajemen energi yang
evaluation
efektif sesuai dengan persyaratan SME 50001:2018
10 Improvement 0.0 4.0
THANK YOU
PT. Mitra Solusi Energi Berkelanjutan (EnerCoSS)
Menara Hijau Lt. 12 . Jl. MT. Haryono Kav 33 Jakarta Selatan
enercoss.com | trainingenergi.com | trainingsustainability.com
e : info@trainingenergi.com t : 021 7985948 m : 08119111755

Anda mungkin juga menyukai