DATA ENERGI
Audit Process (ISO 50002)
UNIT KOMPETENSI 4
SKKNI AUDITOR ENERGI
Mengumpulkan Data Termal
dan Mekanikal
UNIT KOMPETENSI 4
SKKNI AUDITOR ENERGI
Mengumpulkan Data Termal
dan Mekanikal
Identifikasi potensi
Evaluasi kinerja
penghematan Pelaporan
energi aktual
energi
ID fan
Stack
Electrostatic
precipitator (ESP)
Flue gases:
8% O2
300 oC
Preheating
Flue gases:
2% O2
800 oC
Average surface T = 200 oC
Furnace oil =
28.2 TPD
Kiln
Secara tipikal efisiensi konversi berbagai jenis pembangkit adalah sebagai berikut.
20
Melakukan verifikasi data termal dan mekanikal
SPEC &
KARAKTERISTIK
PERALATAN
SISTEM BOILER :
SPEC &
KARAKTERISTIK Efisiensi Termal VS Beban Boiler (Desain)
PERALATAN
DATA SPEC BOILER
Jenis : package (pipa api); kapasitas 15 ton/jam
Jumlah : terpasang ada 3 unit, 2 unit beroperasi dan 1 unit stand by.
Tekanan: Tek kerja 6 bar.
B.bakar : CNG dan IDO, nilai kalor CNG (LCV) 1.020 kcal/Nm3 dan IDO
(LHV) = 8750 kcal/liter.
24
KARAKTERISTIK
PERALATAN
Perbandingan kinerja masing-masing Kompressor
KARAKTERISTIK
RINCI DARI
PERALATAN
Karakteristik rinci dari pengguna energi termasuk variabel yang relevan yang
berpengaruh terhadap kinerja energi/organisasi sesuai dengan ruang
lingkup audit energi.
MOTOR LISTRIK
Motor selalu dilengkapi dengan Spec pada nameplate.
Nameplate motor memberi informasi yang berarti antara
lain, jenis motor, daya, service faktor, performance
karakteristik dan disain letter motor.
SPEC
PERALATAN • Rated power 50 kW
• Buatan Siemens dengan efisiensi IE1,
• Efisiensi motor (IE1) 91.2 % dan faktor
daya =79 %
• Spesifikasi insulasi 135 (klass F) ke 130
(klass F)
• metode pendinginan motor : totally
enclosed fan cooled (TEFC)
DESAIN LETTER.
NEMA (National Electrical Manufacturers Associatioan) menetapkan lima disain polyphase induction motor
yaitu : A, B, C, D dan F.
Motor dengan desain letter A adalah motor dengan normal torque, normal starting current, sedangkan motor
dengan desain letter B adalah motor dengan normal torque, low starting current.
DATA Jika desain letter adalah C berarti high torque, low starting current motor. Motor dengan diasain letter D
berarti high slip motor, sedangkan desain letter F berarti low torque, low starting current motor.
DESIGN Motor dengan desain letter B adalah motor yang paling populer diantara motor tersebut.
MOTOR Motor disain A, B, dan E cocok untuk aplikasi sederhana seperti penggerak fan, blower, pompa sentrifugal,
compressor dan lain-lain dimana torsi starting yang diperlukan relative rendah.
Motor disain C sesuai untuk aplikasi dimana saat starting berbeban seperti conveyors, crushers, stirring
machines, asgitators, pompa reciprocating dan compressor.
Sedangkan disain D cocok untuk aplikasi dimana ada beban tinggi baik tanpa flywheels atau dengan flywheels
seperti pada mesin punch presses, shears, elevators, extractors, hoist, oil-well pumping dll.
▪ Klasifikasi sistem isolasi belitan (winding) ditentukan oleh kemampuan untuk menahan
suhu operasi (operating temperature capabilities).
▪ Klas ini ditandai dengan huruf A, E, B, F, dan H. Suhu operasi untuk masing-masing klas
insulasi ditunjukkan pada tabel berikut.
▪ Suhu tersebut merepresentasikan suhu operasi maksimum yang dibolehkan pada
belitan motor dengan catatan bahwa motor beroperasi pada kondisi bersih, kering,
KLASIFIKASI bebas dari kotoran lingkungan dan beroperasi hingga 40 jam per minggu,
▪ Umur operasi diharapkan hingga 10 – 20 tahun sebelum isolasi mengalami deteriorasi
SISTEM (penurunan mutu) akibat panas yang merusak kemapuan menahan tegangan yang
ISOLASI dialami.
▪ Suhu yang dimaksud pada tabel tersebut adalah suhu spot yang tertinggi terjadi pada
MOTOR belitan bukan suhu rata-rata.
▪ Untuk desain motor yang baik asumsi suhu maksimum adalah 10 C (klas isolasi A, E, B,
F) dan 15 C (klas isolasi H) dari suhu rata-rata belitan (winding).
Klas isolasi A E B F H
Suhu operasi total (C) 105 120 130 155 180
Data yang perlu dikumpulkan untuk motor listrik antara lain jenis
motor, daya, service faktor, performance karakteristik, disain letter
motor, dan kwalitas daya yang dipasok ke motor.
Parameter kwalitas daya terdiri atas :
✓ Beban operasi
✓ Ketidak-seimbangan tegangan .
DATA ✓ Ketidak-seimbangan arus.
✓ Faktor daya.
OPERASI ✓ Harmonik (THD) arus,
MOTOR ✓ THD tegangan
Kenaikan suhu motor yang dibolehkan dari suhu ambient rata-rata dalam standar
adalah 40 C. Berdasarkan hal tersebut maka suhu operasi yang dibolehkan pada
motor adalah sebagaimana diperlihatkan dalam tabel berikut. .
Klass isolasi A E B F H
Suhu operasi total (C) 105 120 130 155 180
Klass A E B F H
SUHU OPERASI Kenaikan suhu operasi total 55 65 80 105 12
KLASS ISOLASI. (C) 5 Sumber : Electric Motor Handbook
Contoh hasil
pemeriksaan
suhu motor
dengan
termography.
Suhu motor dipengaruhi disain ventilasi.
Motor totally-enclosed fan-cooled (TEFC) adalah tipe motors
yang lebih efisien
SUHU
OPERASI
MOTOR
PENGUKURAN
BEBAN MOTOR
33
Contoh : Data Pengukuran Suhu Pada Motor .
34
Dokumen disain operasi dan pemeliharaan diperjelassesuai kondisi lapangan
DOKUMEN
DISAIN DAN
PEMELIHARAAN
35
Dokumen maintenance :
▪Catatan maintenance
DOKUMEN ▪Computerised maintenance
OPERASI DAN management system
PEMELIHARAAN ▪Laporan perbaikan
▪Perbaikan lanjutan
O2 OPTIMUM UNTUK BERBAGAI BAHAN BAKAR
Optimum Optimum O2
Bahan Bakar Excess Air % pada Stack Gas %
Batubara 20 - 25 4 – 4,5
DOKUMEN Biomassa
Stoker firing
20 - 40
25 - 40
4-6
4,5 – 6,5
PETUNJUK BBM 5 - 15 1-3
Symmetrical Load
Differential
Temp. 3
Maximum < 5°C 5°C - 10°C 11°C - 20°C 21°C - 40°C > 40°C
Temp. 3
DOKUMEN < 60°C < 75°C LOW MEDIUM HIGH CRITICAL
EVALUASI
SISTEM 60°C –
100°C
75°C –
100°C
INFORMATION
OF
MEDIUM HIGH CRITICAL CRITICAL
KELISTRIKAN OVERLOADING
Non-symmetrical Load
Difference Temp.Between
Top – Bottom
EVALUASI < 60°C < 75°C Normal LOW MEDIUM HIGH CRITICAL
INFORMATION
> 100°C > 100°C CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL
OF HIGH
OVERLOADING
a b
▪ Kegiatan sehari-hari manajer
energi untuk efisiensi adalah
implementasi dan operasi.
▪ Kegiatan ini fokus dilakukan
pada SEU, dengan penunjukan
personel untuk mencatat
DATA PEMERIKSAAN secara rutin termasuk
pemeliharaan.
TEKNIS
▪ Data pemeriksaan teknis
dievaluasi secara rutin untuk
dilakukan langkah korektif yang
diperlukan.
▪ Hasil kegiatan ini selanjutnya
dilaporkan ke manajemen
Operational tool yang umum digunakan untuk pencatatan data seperti :
▪ Instruksi kerja (manual)
▪ Alat pencatat data (tools)
Data (recorded) yang diisikan ke standard log sheet. Dan hasil analisis data
mentah dengan menggunakan calculation sheet.
DOKUMEN
PROSEDUR
Prosedur Kerja
KERJA Normal Manajemen
Energi
Prosedur Pemeriksaan untuk unit kerja sistem manajemen energi meliputi.
▪ Pemeriksaan operasi yaitu rekaman operator, pemeliharaan dan pemeriksaan peralatan.
▪ Pemeriksaan sistem yaitu untuk memastikan apakah semua orang melakukan hal yang
diperyaratkan.
▪ Pemeriksaan kinerja yaitu untuk mengetahui indikator kinerja aktual dan kecendrungannya.
▪ Pemeriksaan kemajuan pelaksanaan adalah untuk mengetahui pencapaian kemajuan aktual
DOKUMEN terhadap rencana.
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
Prosedur
Pemeriksaan
unit kerja.
Dimaksudkan untuk memantau kinerja sistem manajemen energi yang
diterapkan dalam operasional sehari - hari.
Data ini dikelola oleh manajer energi dan melaporkanya ke top manajemen.
Gambar berikut menunjukkan curve beban harian suatu perusahaan
dengan interval shooting of kWh meters.
PERALATAN
PEMANTAUAN
DATA OPERASI
45
AKTUAL VS YANG DIHARAPKAN
Pemantauan
dan analisis
M&V
▪ Kebijakan Energi
▪ Organisasi /Petugas penanggung jawab
DATA SISTEM ▪ Rencana tindak
▪ Motivasi
MANAJEMEN ▪ Sistem Informasi
ENERGI ▪ Target dan sasaran
▪ Pengguna energi signifikan
▪ Indikator kinerja energi
▪ Implementasi konservasi energi
▪ Investasi
SISTEM Formulir Identifikasi Sistem
Manajemen Energi
MANAJEMEN
ENERGI
Melakukan verifikasi data termal dan mekanikal
Melakukan verifikasi data manajemen energi termal dan mekanikal
Hasil Gap Assessment
ISO 50001