Ef = 34 %
BHP Diesel
Other loss
Engine 4%
Coolers
22%
65 lt/j
BHP
210 kW
Comb.Aiir
10
Faktor Kritis Steam Turbine
Condensing Steam Turbine Extaction Condensing steam turbine
Steam in
S tea m in
H hp Hhp
BHP BHP
Steam Out
H lp E xt r a c t io n Steam O u t
Cooling Water H lp
C o o lin g W ate r
Condenser C o n d e n se r
Meningkatkan Efisiensi Pemanfaatan
Energi
• Dalam pemanfaatan energi tidak mungkin menghindari
loss
• Yang dapat dilakukan adalah meminimkan loss dan
mengoptimumkan pemanfaatan ( prinsip konservasi
energi)
• Untuk meminimkan loss permasalah yang dihadapi ada 4
yaitu: kandisi alam, permasalahan teknis , masalah
finansiil dan budaya
• Dalam mendisain peralatan kondisi alam dan
permasalahan teknis harus diperhitungkan
• Dalam pengoperasian peralatan yang harus diperhatikan
adalah faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap
efisiensi pemanfaatan energi atau faktor kritis
Meminimkan Loss pada Boiler
Steam Dry & Wet
Production Flue gas
loss
Fuel
R&C
Comb.Air loss
BFW
Blow Down
loss
Liquid Fuel(Fl/j)
Comb.Air
4 22 40
Solar
128,00 L
100% BHP 444,2
kW
34 33,0 %
Comb. Air
237
kW BHP
Ps 24,70 Psia
88
86 90
84
Efficiency (%)
Standar motor
82 Standar motor 85
80
78 80
76
74
72 75
~~
1 2 3 5 10 50 100 200
Power (Hp) 0 25 50 75 100
Efficiency comparison of three-phasa Load factor (%)
squirrel cage type induksi motor Efficiency comparison of three-phasa
squirrel cage type induksi motor
Copper loss rendah (20-30% lebih rendah dari
Iron loss rendah motor standar)
Sistem pendinginan baik
Reluktansi arus magnet rendah
Meningkatkan Efisiensi
Cogeneration( listrik + steam) 16,5 % O2
150 d eg C
Efisiensi total 64 %
90 d eg C 200,0 d eg C
10,0 k g /Cm 2
6,8 to n /H
1,12 M M CFD
Fu el
400 d eg .C
3637,4
Co m b .A ir kW
Flue Gas
GTG 1 WHB 1
Fuel
Steam
C.Air kW 1
WHB 2
BFW kW 3
STG
GTG 2 Flue Gas
Fuel
kW 2
C.Air Condensor
R EG EN ER A
Bah an Bakar G as TO R
REGENERATOR KANAN
KIRI
REGENERATOR Flu e
Gas
Kinerja Energi
• Efisiensi = Energi termanfaatkan(kCal) /energi input(kCal)
• Heat rate = penggunan energi(kCal)/ produk
• Coefisien of performance = efek pendinginan/listrik yang
digunakan (satuan energi sama )
• Energy Eficient Ratio (EER) = efek pendinginan(BTU/h)
/penggunaan listrik(Watt)
• Intensitas energi = penggunaan energi/ produksi
• Intensitas energi = penggunaan energi/bahan baku
24
Kinerja Energi System
• Benchmark, Acuan kinerja energi yang
disepakati untuk target
• Baseline energi, acuan kuantitatif yang dibuat
sebagai dasar pembanding kinerja energi, guna
mengetahui keberhasilan program konservasi
energi.
• Harga energi, adalah harga dikeluarkan untuk
membeli satu satuan energi(kWh,kCal, kJ, BTU)
• Biaya energi, adalah biaya energi yang
diperlukan untuk memproduksi satu satuan
produk
Heat rate dan Efisiensi PLTU
Performance test Full full condensing T1
35.7 434.8
3302 38.9 eff = 86.6% 7063 kW
Elemen kompetensi
1. Membuat rencana strategis manajemen
energi
2. Menetapkan kebijakan energi
Mengapa Diperlukan Manajemen Energi
1. Tanpa energi proses produksi tidak dapat berlangsung
2. Proses produksi memerlukan suplai energi secara kontinu dalam
jumlah dan mutu yang ditentukan
3. Untuk memperoleh suplai yang kontinu dengan jumlah dan
mutu yang memadai kadang-kadang tidak mudah
4. Energi merupakan salah satu komponen biaya yang tidak kecil
5. Saat ini energi masih digunakan belum secara optimal
6. Kesadaran karyawan untuk berhemat energi masih perlu
ditingkatkan
7. Penghematan energi akan menghemat biaya yang berdampak
pada peningkatan keuntungan dan peningkatan daya saing
Pemerintah Mewajibkan Manajemen
Energi
• Pemerintah mengeluarkan PP no.70 thn 2009
yang menetapkan pengguna energi diatas 6000
TOE wajib melaksanakan manajemen energi.
• Manajemen energi dipimpin oleh manajer
energi yang bersertifikat
• Perusahan harus memiliki perogram konservasi
energi
• Perusahaan harus melaksanakan program yang
sudah dibuat
• Secara berkala melaksanakan audit energi yang
dilaksanakan oleh Auditor Energi Bersertifikat
Mengapa Pemerintah Mewajibkan
Manajemen Energi
1. Cadangan Energi Nasional saat ini makin menipis
sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin
2. Impor energi terutama BBM semakin tinggi sementara
cadangan deviasa terbatas karena kendala ekspor
3. Investasi untuk proyak-proyek energi masih banyak
yang ditanggung oleh Pemerintah
4. Intensitas energi nasional kita masih tinggi (400 TOE/1
jt $ PDB), dibandingkan dengan negara-negara Asean
5. Efisiensi pemanfataan energi untuk tujuan produksi
masih perlu ditingkatkan
6. Peningkatkan efisiensi perlu digalakkan guna
meningkatkan daya saing
Perbandingan Intensitas Energi
di Beberapa Negara
Source: Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2009, CDI-EMR, MEMR
Tujuan Manajemen Eneregi
1. Memenuhi peraturan Pemerintah
2. Meningkatkan kehandalan suplai energi
3. Mengoptimumkan efisiensi pemanfaatan energi
pada peralatan pengguna energi utama
4. Menurunkan penggunaan energi persatuan
produk ( Intensitas energi , SEC )
5. Menurunkan biaya energi persatuan pruduk
6. Meningkatkan daya saing
Menyiapkan Rencana Strategis
• Tugas pertama yang harus dikerjakan oleh manajer energi
adalah menyusun rencana strategis yang merupakan induk
perencanaan program hemat energi
• Sebagai masukan untuk menyusun rencana tersebut
adalah: target/sasaran yang ditetapkan oleh manajemen
(benchmarking)
• Informasi lain yang diperlukan adalah target berdasarkan
hasil audit energi.
• Rencana tersebut harus realistis, mendahulukan program
low and no cost dan untuk medium cost diutamakan yang
potensi besar dan dan meningkatkan produktifitas
• Karena semua akan terlibat dalam pelaksanaan program
maka rencana tersebut harus di komunikasikan dengan
seluruh karyawan di semua lini.
Menyiapkan Sumber Daya Manusia
• Manajer energi dalam melaksankan tugasnya
tidak mungkin bekerja sendiri, berarti
memerlukan staf untuk membantu tugas dan
kewajibannya
• Jumlah SDM tergantung kepada: ruang lingkup
kegiatan, volume pekerjaan dan target yang
ingin dicapai
• Persyaratan yang penting adalah: mampu
mengumplkan dan mengevaluasi data serta
mampu membuat laporan yang singkat jelas dan
rapi
Menyiapkan sistem komunikasi
1. Rencana strategis yang sudah disusun perlu
dikomunikasikan kepada semua lini baik yang
berada di produksi maupun pendukung.
2. Rencana strategis perlu dikomunikasikan kepada
semua karyawan, agar karyawan tahu kebijakan
energi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan
( menyiapkan kondisi sebelum ditetapkan).
3. Berbagai cara dapat ditempuh untuk
mengkomunikasikan rencana yang akan
diimplementasikan antara lain : menggunakan jalur
formal, menggunakan booklet dan leeflet dan lomba
hemat energi
Menyiapkan Sistem Monitoring Energi
LSTR BBG P6
P2 P5
Unit 2 Unit
Unit 1
Unit3
P3 P4
Flow Sheet LNG Plant
Electric.
Steam
Fuel Gas
Utillity
Sistem Pelaporan
Salah satu tugas manajer energi adalah
menyusun laporan yang menggambarkan posisi
saat pelaporan, dibandingkan dengan target
yang ingin dicapai, dilengkapi dengan
permasalahan yang ada.
Adapun jenis laporan yang perlu disusun adalah :
1. Laporan kemajuan proyek konservasi/
diversifikasi energi untuk bulanan, semesteran
dan tahunan
2. Laporan keberhasilan rencana strategis yang
diimplementasikan
3. Usulan untuk program-program lanjutan
Menyiapkan Manajemen Energi
1. Menyiapkan keputusan tertulis(kebijakan) dari manajemen
puncak tentang pelaksanaan manajemen energi
2. Menyiapkan kebijakan energi yang betujuan untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan khususnya energi , yang
merupakan bagian dari seluruh program peningkatan efisiensi
perusahaan dan meningkatkan daya saing.
3. Mengevaluasi kondisi saat ini dalam kaitan kesiapan untuk
melaksanakan ( Organisasi, SDM, Peralatan, Pendanaan, dll )
4. Menyiapkan organisasi khusus manajemen energi, yang tugas
dan wewenangnya tertulis ecara jelas
5. Meyiapkan program hemat energi yang disebut rencana
strategi
6. Berkomitmen untuk melaksanakan semua rencana strategis
Keputusan Manajemen Puncak
Keputusan manajemen puncak berdasarkan
kepada :
1. Undang-undang dan Peraturan pemerintah
yang ada( UU No.30 thn 2007 dan PP No.70 thn
2009 )
2. Target perusahaan untuk mencapai
penggunaan energi yang efisiens dan efektif
3. Kiat perusahaan untuk menekan biaya energi
4. Untuk meningkatkan pemasaran
5. Peduli terhadap lingkungan hidup
Manajemen Energi
Tugas dan wewenang :
1. Mengawasi pengelolaan energi mulai dari pengadaan,
penyimpanan, konversi, distribusi dan pemanfaatan
akhir, agar energi digunakan secara optimal
2. Bekerja sama dengan unit unit terkait energi,
menyusun program peningkatan efeisiensi
penggunaan energi atau disebut rencana strategis
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
rencana strategis agar target tercapai sesuai rencana
4. Mengevaluasi keberhasilan terhadap pelaksanaan/
implementasi rencana strategis
Proses Manajemen Energi
Ko m it m e n m an aje m e n
p u n cak
Ren can a
A u d it En e rgi S t r a t e g is In fo rm as i lain
P
D
A
M a su k a n Im p le m e n
k o r e k si t a si
C
M o n it o r in g
Persyaratan Manajemen Energi
Organisasi Manajer
manajemen Energi
energi
Dryer
Jalur Prod 1
Reformer
Listrik PLN
Dryer
Jalur Prod 2
Heater
Residu Bengkel
Penunjang
Boiler Steam Produksi Air Polution Control
Perkantoran
Mobil
Bensin Transportasi
Truck
Forklift
Losses
23