Anda di halaman 1dari 52

Energi dan Pemanfaatan

Jakarta : September 2016


Oleh : Ignatius Suwardjaka
Berbagai Jenis Energi

• Energi itu apa ?


• Jenis Energi
Fisika : Kimia, Panas, mekanis, listrik dan nuklir
• Jenis Energi
Primer ; minyak,gas, batubara, kayu, panas
bumi, tenaga air
Sekunder : listrik, steam, compress air.
• Energi sekunder hanya diperoleh dengan
ko
nversi energi primer
Penerapan Prinsip Prinsip
Konservasi Energi

Jakarta, September 2016


Oleh : Ign.Suwardjaka
Menerapkan prinsip prinsip penghematan
energi
Elemen :
1. Mengurangi rugi-rugi energi pada
pemanfaatan energi
2. Meningkatkan efisiensi peralatan
pemanfaatan energi
3. Mengurangi biaya energi
Pemanfaatan energi
• Setiap pemanfaatan energi selalu terjadi
konversi energi dan setiap konversi energi
selalu terjadi energy loss.
• Energi kimia(primer) ke listrik (sekunder)
memerlukan 3 kali konversi ( ada 3 kali loss)
• Energi listrik untuk pompa ada 2 kali konversi
sehingga ada 2 kali loss
• Energi primer ke listrik ke pencahayaan
mengalami 5 kali loss
Mengurangi rugi-rugi energi pada
pemanfaatan energi
• Upaya menurunkan rugi rugi pada pemanfaatan
energi adalah:
1. Meningkatkan efisiensi peralatan pemanfaat
energi ( memodifikasi, mengganti dengan
teknologi baru)
2. Memanfatkan waste heat: pemasangan HE,
pemasangan waste heat boiler
3. Mengoperasikan dengan benar (pengedalian
parameter kritis dan perawatan yang optimal)
Heat Balance Mesin Diesel
Flue Gas
Gas Oil 40 %

Ef = 34 %

BHP Diesel
Other loss
Engine 4%

Coolers
22%

Oil Air Water

Ada 2 kali konversi


Efisiensi = (30 – 40)%
Konversi Energi

• Solar ( gas oil ) ke listrik pada Genset


Kimia --> panas(pembakaran) --> mekanis
( BHP poros) --> listrik (generator)
• Motor listrik penggerak pompa
Listik --> mekanis (BHP poros) --> Energi
potensial
• Solar ke listrik kemudian ke lampu
Solar --> panas--> mekanis --> listrik -->
distribusi --> lampu(cahaya)
Konversi Energi
Dari minyak ke listrik

Cooling Flue Gas

65 lt/j
BHP
210 kW
Comb.Aiir

Ada 3 kali konversi energi ( minyak ke thermal, thermal ke mekanik dan


dari mekanik ke listrik

> Intensitas Energi Genset = Penggunaan Fuel (liter)/Produsi listrik (kWh)


(durasi harus sama)
> Efisiensi genset (LHV) = 100 x kW x860/( fuel/jam x LHV )
7
Mengendalikan Parameter Kritis
• Parameter kritis adalah beberapa parameter yang
sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja energi
peralatan pengguna energi utama.
• Parameter kritis Boiler: Temperatur BFW, Exess
Air(O2 di flue gas) dan temperatur Flue gas, blow
down dan other loss
• Parameter kritis pada cooling tower adalah
temperatur dan humidity udara
• Parameter kritis pada condensing steam turbine
adalah temperatur cooling water
Faktor Kritis Pada Boiler
Ciri-ciri sistem pembakaran boros energi adalah :
o Rasio udara tidak optimum (jika O2 terlalu rendah, gas buang
berasap, jika O2 terlalu tinggi. gas buang tampak bening/tak berwarna)
o Suhu stack (gas buang) tinggi di atas 150 C.

O2 tinggi gas buang


bening/tak berwarana
O2 terlalu rendah/asap
Faktor Kritis Cooling Tower
Pada sirkuit air pendingin, Uap refrigrant didinginkan oleh air pendingin
dari cooling tower.
Air pendingin didinginkan oleh udara luar melalui fan pada cooling tower.

10
Faktor Kritis Steam Turbine
Condensing Steam Turbine Extaction Condensing steam turbine

Steam in
S tea m in
H hp Hhp

BHP BHP

Steam Out
H lp E xt r a c t io n Steam O u t
Cooling Water H lp
C o o lin g W ate r

Condenser C o n d e n se r
Meningkatkan Efisiensi Pemanfaatan
Energi
• Dalam pemanfaatan energi tidak mungkin menghindari
loss
• Yang dapat dilakukan adalah meminimkan loss dan
mengoptimumkan pemanfaatan ( prinsip konservasi
energi)
• Untuk meminimkan loss permasalah yang dihadapi ada 4
yaitu: kandisi alam, permasalahan teknis , masalah
finansiil dan budaya
• Dalam mendisain peralatan kondisi alam dan
permasalahan teknis harus diperhitungkan
• Dalam pengoperasian peralatan yang harus diperhatikan
adalah faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap
efisiensi pemanfaatan energi atau faktor kritis
Meminimkan Loss pada Boiler
Steam Dry & Wet
Production Flue gas
loss

Fuel

R&C
Comb.Air loss

BFW

Blow Down
loss

Faktor berpengaruh terhdap Efisiensi


1.Beban boiler ( R & C tetap )
2.Blow down ( mutu BFW dan operator )
3. Flue Gas -> O2 disebabkan oleh exess air ( apa yang mempengaruhi excess air )
-> T disebabkan oleh heat transfer boiler (heat transfer dipengaruhi ? )
Meminimkan Loss pada Fire Heater
R&C loss CO2= 14%
T250Deg.C
FlueGasLoss

LiquidQt/h, T1degC Liq.T2degC

Liquid Fuel(Fl/j)

Comb.Air

Losses yang terjadi


1. Flue gas loss yang disebabkan exess air dan T
2. R & C loss ( kondisi isolasi )
Meminimkan losses pada genset
R,C & M Loss Cooling Loss Flue Gas Loss

4 22 40

Solar
128,00 L
100% BHP 444,2
kW
34 33,0 %
Comb. Air

Kapastas maksimum genset 750 kW

Losses yang terjadi


1. Beban (kW ) -- > manajemen beban
2. Flue gas loss ?
3. Cooling Loss ?
4. Radiation and Convectio Loss ?
Meminimkan losses pompa
Pd 894,70
Psia

237

kW BHP

Motor Listrik Pompa

Ps 24,70 Psia

Flow 308,00 G/minut

> Efisiensi sistem = fungsi ( Efisiensi motor dan Mech.Power pompa)


> Mech.Power = funsi ( Flow, (Pd-Ps) ,density)
> Salah satu penyebab tidak efisien adalah penggunaan valve untuk mengatur flow
Peralatan dan sistem Hemat Energi
• Peralatan hemat energi adalah peralatan yang
mempunyai efisiensi yang tinggi contoh motor lisrik
hemat energi, lampu hemat energi dan kulkas hemat
listrik.
• Sistem hemat energi adalah sistem pemanfaatan energi
yang terdiri atas berbagai peralatan pengguna energi,
yang penggunaan energinya efisien. Contoh AC sentral
yang efisien, PLTU yang efisien, PLTGU yang efisien
• Permasalah yang sering terjadi, meskipun telah
menggunakan peralatan atau sistem yang efisien tetapi
pengoperasian dan perawatan tidak tepat, pemborosan
masih terjadi
High efficiency motor
High efficiency motor
96 High efficiency motor
94 High efficiency motor 0
10 ~
92 ~
90 95
Efficiency (%)

88
86 90
84

Efficiency (%)
Standar motor
82 Standar motor 85
80
78 80
76
74
72 75
~~
1 2 3 5 10 50 100 200
Power (Hp) 0 25 50 75 100
Efficiency comparison of three-phasa Load factor (%)
squirrel cage type induksi motor Efficiency comparison of three-phasa
squirrel cage type induksi motor
 Copper loss rendah (20-30% lebih rendah dari
 Iron loss rendah motor standar)
 Sistem pendinginan baik
 Reluktansi arus magnet rendah
Meningkatkan Efisiensi
Cogeneration( listrik + steam) 16,5 % O2
150 d eg C
Efisiensi total 64 %
90 d eg C 200,0 d eg C
10,0 k g /Cm 2
6,8 to n /H

1,12 M M CFD
Fu el
400 d eg .C

3637,4
Co m b .A ir kW

Perhitungan efisiensi total


1. Konsumsi gas 46.667 Scf
2. Konsumsi gas 1.321 m3
3. GHV 950 BTU/SCF
4. Hetaing value total 44.333.333 BTU
5. Efisiensi total 28 %
6. Comb.Air 55.540 m3/h
7. Comb.Air 71.479 kg/h
8. Total flue gas 72.536 kg/h
9. Energi terserap WHR 4.442.860 kCal/h
10. Kapasitaa WHR 6.777 kg/h
11. Total efisiensi 64 %
Meningkatkan Efisiensi
Combine Cycle( GTG + STG )

Flue Gas
GTG 1 WHB 1
Fuel
Steam
C.Air kW 1

WHB 2
BFW kW 3
STG
GTG 2 Flue Gas
Fuel
kW 2

C.Air Condensor

Combine cyccle produknya hanya listrik


Peningkatan Efisiensi
Pemanfaatan energy Loss pada proses

• Proses sulphur menjadi SO2


S + O2 --> SO2 + energi panas
• Recovery Chemical dari Black Liquor
• Proses reaksi H2 dan N2 menjadi amoniak NH3
Dimanfaatkan di WHB untuk memproduksi steam
• Pemanfaatan panas Flue gas pabrik kaca

MELTER DAN REFINER

R EG EN ER A
Bah an Bakar G as TO R
REGENERATOR KANAN
KIRI

U d ara P e m b akaran uku


P eng ran

REGENERATOR Flu e
Gas
Kinerja Energi
• Efisiensi = Energi termanfaatkan(kCal) /energi input(kCal)
• Heat rate = penggunan energi(kCal)/ produk
• Coefisien of performance = efek pendinginan/listrik yang
digunakan (satuan energi sama )
• Energy Eficient Ratio (EER) = efek pendinginan(BTU/h)
/penggunaan listrik(Watt)
• Intensitas energi = penggunaan energi/ produksi
• Intensitas energi = penggunaan energi/bahan baku

Pada intensitas energi tetap menggunakan satuan masing-


masing
KINERJA AC - SPLIT
Untuk menilai kinerja AC digunakan Energy Efficient Ratio(EER)
yaitu perbandingan antara efek pendinginan (BTU/jam)dengan
daya lestrik yang digunakan(Watt)
COP 2.0 2.5 – 3.0 3.0 – 4.0 4.0 6.0
EER 6.8 8.5 - 10 11- 14 > 14 20
KRITERIA Sangat Buruk Baik Baik Sekali Superior
EVALUASI Buruk
CATATAN Exixting (Indonesia) Market Indonesia Jepang

24
Kinerja Energi System
• Benchmark, Acuan kinerja energi yang
disepakati untuk target
• Baseline energi, acuan kuantitatif yang dibuat
sebagai dasar pembanding kinerja energi, guna
mengetahui keberhasilan program konservasi
energi.
• Harga energi, adalah harga dikeluarkan untuk
membeli satu satuan energi(kWh,kCal, kJ, BTU)
• Biaya energi, adalah biaya energi yang
diperlukan untuk memproduksi satu satuan
produk
Heat rate dan Efisiensi PLTU
Performance test Full full condensing T1

35.7 434.8
3302 38.9 eff = 86.6% 7063 kW

< 2587 0.95 iterasi


9.81 309.6 0.11 47.2
3072.4 0 2468 32.11704 199.7
79100
Fuel
1.7 39
7.87 181.8 164 1845
2798 0.417 0.126
417
4.8 337.5 0.59 0.8 139.9
314 2.7234 2758 3.05 2.5 29.45
3 124 1845
0.33 0.134
417 417 9.55

53.9 144.8 53.9 104.8 0.12 104 94.5 47.3 make up


613.0 39.92 443 39.92 437 39.92 396 36.26 198 36.26 34.3
143.7 0.83
154.8 97.5
653 2.723 34.3 409 3.313
143.72 0.2
make up
Heat Rate 14,742. kJ/kwh
3
3,521 Kcal/kwh

Heat rate = fuel perjam ( kCAl/h)/Power ( kW)


Intensitas Energi = Fuel perjam (kg/h)/Power(kW)
Efisensi = 100 % x Power(kCal)/( Fuel perjam (kCal/Jam)
Menurunkan biaya energi
Untuk menurunkan biaya energi persatuan
produk perlu dilakukan :
1. Implementasi program hemat energi ( Low
and no cost, medium cos dan high cost )
2. Substitusi energi mahal ke energi murah
contoh dari minyak ke gas atau dai minyak
ke batubara
3. Melakukan kedua program sekaligus yaitu
implementasi hemat energi dan substitusi
Menyiapkan Kebijakan Energi
Organisasi

Jakarta, September 2016


Oleh
Ign. Suwardjaka
Unit Kompetensi Sertifikasi Manajer
Energi
1. KU M.749090.001.02 , Menerapkan prinsip prinsip
penghematan energi di industri
2. KU M.749090.003.02 , Menyiapkan kebijakan energi
organisasi
3. KU M.749090.004.02 Merencanakan manajemen energi
4. KU M. 749090.005.02 Malaksanakan Rencana manajemen
energi
5. KU M. 749090.006.02 Mengevalusi manjemen energi
6. KU M. 749090.007.02 Melaksanakan tinjauan manajemen
M.749090.003.02 Menyiapkan Kebijakan
Energi Organisasi

Elemen kompetensi
1. Membuat rencana strategis manajemen
energi
2. Menetapkan kebijakan energi
Mengapa Diperlukan Manajemen Energi
1. Tanpa energi proses produksi tidak dapat berlangsung
2. Proses produksi memerlukan suplai energi secara kontinu dalam
jumlah dan mutu yang ditentukan
3. Untuk memperoleh suplai yang kontinu dengan jumlah dan
mutu yang memadai kadang-kadang tidak mudah
4. Energi merupakan salah satu komponen biaya yang tidak kecil
5. Saat ini energi masih digunakan belum secara optimal
6. Kesadaran karyawan untuk berhemat energi masih perlu
ditingkatkan
7. Penghematan energi akan menghemat biaya yang berdampak
pada peningkatan keuntungan dan peningkatan daya saing
Pemerintah Mewajibkan Manajemen
Energi
• Pemerintah mengeluarkan PP no.70 thn 2009
yang menetapkan pengguna energi diatas 6000
TOE wajib melaksanakan manajemen energi.
• Manajemen energi dipimpin oleh manajer
energi yang bersertifikat
• Perusahan harus memiliki perogram konservasi
energi
• Perusahaan harus melaksanakan program yang
sudah dibuat
• Secara berkala melaksanakan audit energi yang
dilaksanakan oleh Auditor Energi Bersertifikat
Mengapa Pemerintah Mewajibkan
Manajemen Energi
1. Cadangan Energi Nasional saat ini makin menipis
sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin
2. Impor energi terutama BBM semakin tinggi sementara
cadangan deviasa terbatas karena kendala ekspor
3. Investasi untuk proyak-proyek energi masih banyak
yang ditanggung oleh Pemerintah
4. Intensitas energi nasional kita masih tinggi (400 TOE/1
jt $ PDB), dibandingkan dengan negara-negara Asean
5. Efisiensi pemanfataan energi untuk tujuan produksi
masih perlu ditingkatkan
6. Peningkatkan efisiensi perlu digalakkan guna
meningkatkan daya saing
Perbandingan Intensitas Energi
di Beberapa Negara

Source: Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2009, CDI-EMR, MEMR
Tujuan Manajemen Eneregi
1. Memenuhi peraturan Pemerintah
2. Meningkatkan kehandalan suplai energi
3. Mengoptimumkan efisiensi pemanfaatan energi
pada peralatan pengguna energi utama
4. Menurunkan penggunaan energi persatuan
produk ( Intensitas energi , SEC )
5. Menurunkan biaya energi persatuan pruduk
6. Meningkatkan daya saing
Menyiapkan Rencana Strategis
• Tugas pertama yang harus dikerjakan oleh manajer energi
adalah menyusun rencana strategis yang merupakan induk
perencanaan program hemat energi
• Sebagai masukan untuk menyusun rencana tersebut
adalah: target/sasaran yang ditetapkan oleh manajemen
(benchmarking)
• Informasi lain yang diperlukan adalah target berdasarkan
hasil audit energi.
• Rencana tersebut harus realistis, mendahulukan program
low and no cost dan untuk medium cost diutamakan yang
potensi besar dan dan meningkatkan produktifitas
• Karena semua akan terlibat dalam pelaksanaan program
maka rencana tersebut harus di komunikasikan dengan
seluruh karyawan di semua lini.
Menyiapkan Sumber Daya Manusia
• Manajer energi dalam melaksankan tugasnya
tidak mungkin bekerja sendiri, berarti
memerlukan staf untuk membantu tugas dan
kewajibannya
• Jumlah SDM tergantung kepada: ruang lingkup
kegiatan, volume pekerjaan dan target yang
ingin dicapai
• Persyaratan yang penting adalah: mampu
mengumplkan dan mengevaluasi data serta
mampu membuat laporan yang singkat jelas dan
rapi
Menyiapkan sistem komunikasi
1. Rencana strategis yang sudah disusun perlu
dikomunikasikan kepada semua lini baik yang
berada di produksi maupun pendukung.
2. Rencana strategis perlu dikomunikasikan kepada
semua karyawan, agar karyawan tahu kebijakan
energi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan
( menyiapkan kondisi sebelum ditetapkan).
3. Berbagai cara dapat ditempuh untuk
mengkomunikasikan rencana yang akan
diimplementasikan antara lain : menggunakan jalur
formal, menggunakan booklet dan leeflet dan lomba
hemat energi
Menyiapkan Sistem Monitoring Energi

• Seluruh sistem telah terbagi dalam energy cost


center dangan dilengkapi sistem meter energi
dan produksi
• Memiliki suatu program bantu( hard were dan
soft ware) guna mempercepat proses analisis
• Dioperasikan oleh karyawan yang profesionil
• Hasil analisis digunaka sebagai masukkan untuk
koreksi(action) dan segera diinformasikan
kepada unit terkait
Sistem Monitoring
Organisasi

LSTR BBG LSTR

LSTR BBG P6

P2 P5

Unit 2 Unit

P1 LSTR BBG LSTR

Unit 1
Unit3

P3 P4
Flow Sheet LNG Plant

Electric.

Steam
Fuel Gas
Utillity
Sistem Pelaporan
Salah satu tugas manajer energi adalah
menyusun laporan yang menggambarkan posisi
saat pelaporan, dibandingkan dengan target
yang ingin dicapai, dilengkapi dengan
permasalahan yang ada.
Adapun jenis laporan yang perlu disusun adalah :
1. Laporan kemajuan proyek konservasi/
diversifikasi energi untuk bulanan, semesteran
dan tahunan
2. Laporan keberhasilan rencana strategis yang
diimplementasikan
3. Usulan untuk program-program lanjutan
Menyiapkan Manajemen Energi
1. Menyiapkan keputusan tertulis(kebijakan) dari manajemen
puncak tentang pelaksanaan manajemen energi
2. Menyiapkan kebijakan energi yang betujuan untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan khususnya energi , yang
merupakan bagian dari seluruh program peningkatan efisiensi
perusahaan dan meningkatkan daya saing.
3. Mengevaluasi kondisi saat ini dalam kaitan kesiapan untuk
melaksanakan ( Organisasi, SDM, Peralatan, Pendanaan, dll )
4. Menyiapkan organisasi khusus manajemen energi, yang tugas
dan wewenangnya tertulis ecara jelas
5. Meyiapkan program hemat energi yang disebut rencana
strategi
6. Berkomitmen untuk melaksanakan semua rencana strategis
Keputusan Manajemen Puncak
Keputusan manajemen puncak berdasarkan
kepada :
1. Undang-undang dan Peraturan pemerintah
yang ada( UU No.30 thn 2007 dan PP No.70 thn
2009 )
2. Target perusahaan untuk mencapai
penggunaan energi yang efisiens dan efektif
3. Kiat perusahaan untuk menekan biaya energi
4. Untuk meningkatkan pemasaran
5. Peduli terhadap lingkungan hidup
Manajemen Energi
Tugas dan wewenang :
1. Mengawasi pengelolaan energi mulai dari pengadaan,
penyimpanan, konversi, distribusi dan pemanfaatan
akhir, agar energi digunakan secara optimal
2. Bekerja sama dengan unit unit terkait energi,
menyusun program peningkatan efeisiensi
penggunaan energi atau disebut rencana strategis
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
rencana strategis agar target tercapai sesuai rencana
4. Mengevaluasi keberhasilan terhadap pelaksanaan/
implementasi rencana strategis
Proses Manajemen Energi
Ko m it m e n m an aje m e n
p u n cak

Ren can a
A u d it En e rgi S t r a t e g is In fo rm as i lain
P
D

A
M a su k a n Im p le m e n
k o r e k si t a si

C
M o n it o r in g
Persyaratan Manajemen Energi

1. Organisasi berada langsung dibawah direksi


2. Dipimpin seorang manajer energi yang profesionil
3. Memilik sejumlah staf yang profesionil dan memadai
4. Memiliki perlengkapan bantu yang memadai
5. Memiliki tolok ukur keberhasilan program untuk
organisasi, sistem dan peralatan utama pengguna
energi.
6. Tersusun dengan baik sistem energy cost center yang
dilengkapi dengan sistem metering dan targeting
Organisasi manajemen energi
Direktur
Operasi

Organisasi Manajer
manajemen Energi
energi

Sekre Staf Komite


tariat Manaj. Energi
Energi
Persyaratan Manajer Energi
1. Menguasai pengetahuan dasar mengenai energi
2. Menguasai seluk beluk pemanfaatan enegi di
perusahaan ( organisasi )
3. Memahapi seluruh proses produksi di perusahaan
4. Mampunyai kemampuan analisis dan memimpin
5. Mampu menyusun laporan untuk porsi manajemen
puncak
6. Mampu mengoperasikan komputer sesuai dengan
kebutuhan
7. Mampu bekerja sama dengan unit unit yang terkait
dengan energi
8. Mampu berkomunikasi dengan seluruh karyawan
9. Memiliki kesehatan yang memadai untuk tugasnya
10. Memiliki sertifikat manajer energi
BLOK DIAGRAM ALIR ENERGY (ENERGY REFERENCE
SYSTEM)

Sumber Energi Transformasi SumberEnergi Distribusi Energy Cost Pemakai Akhir


Primer Sekunder Center

Dryer
Jalur Prod 1
Reformer
Listrik PLN
Dryer
Jalur Prod 2
Heater

Residu Bengkel
Penunjang
Boiler Steam Produksi Air Polution Control

Diesel Listrik Waste Water


Solar Treatment

Perkantoran
Mobil
Bensin Transportasi
Truck
Forklift
Losses
23

Anda mungkin juga menyukai