Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

BAB 1

Pendahuluan

Di dalam pelajaran Mekanika Fluida 2 kali ini, kami akan membahas tentang

salah satu kerugian yang dapat terjadi oleh karena gesekan fluida / cairan tersebut
terhadap pipa, atau penampang pipa. Perlu diketahui bahwa kerugian mayor adalah

rugi tekanan yang terjadi karena gesekan fluida dengan dinding pipa, sedangkan
kerugian minor adalah kerugian akibat fluida melewati sambungan ( fitting ).

Latar Belakang

Pada tahun 1883, Osborne Reynold menerbitkan sebuah risalah tentang


beberapa eksperimen yang dilakukannya untuk mempelajari aliran di dalam pipa

kaca. Ia menemukan bahwa apabila besaran tidak berdimensi V.D/v atau VD/
( yang disebut bilangan Reynold atau Re berada di bawah sekitar 2300 ( Re < 2300 )

aliran fluidanya selalu laminar, sedangkan jika lebih besar dari 2300, aliran fluidanya
bersifat turbulen.

Tujuan Pembahasan

Mengatahui rumusan dan kemampuan untuk menentukan jenis aliran pada

pipa serta kerugian mayor yang mungkin akan timbul pada fluida yang mengalir di
dalam pipa.
BAB 2

Isi

Kerugian tinggi-tekan terdiri atas kerugian tinggi-tekan mayor dan minor,

atau head losses mayor dan head losses minor. Head losses mayor disebabkan
karena kerugian gesek di dalam pipa-pipa, dan head losses minor disebabkan

karena kerugian di dalam belokan-belokan, reduser, katup-katup, dan sebagainya


(Sularso dan Tahara, 2006). Berikut ini penjelasan singkat tentang keduanya:

1. Head losses mayor

Untuk menghitung kerugian gesek antara dinding pipa dengan aliran fluida

tanpa adanya perubahan luas penampang di dalam pipa dapat dipakai rumus Darcy
yang secara matematis ditulis sebagai berikut:

dengan :

hf = head loss mayor (m)

f = koefisien gesekan

L = panjang pipa (m)

D = diameter dalam pipa (m)

v = kecepatan aliran dalam pipa (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2)


Untuk aliran laminer dan turbulen terdapat rumus yang berbeda. Sebagai patokan

apakah suatu aliran itu laminer atau turbulen, dipakai bilangan Reynolds:

dengan:

Re = bilangan Reynolds

v = kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)

D = diameter dalam pipa (m)

ʋ = viskositas kinematik cairan (m2/s)

untuk Re < 2300, aliran bersifat laminar

untuk 2300 < Re < 4000, aliran bersifat transisi

untuk Re > 4000, aliran bersifat turbulen

a. Aliran laminer.

b. Aliran turbulen.

Untuk menghitung koefisien gesek f dapat dihitung dengan menggunakan rumus

Darcy. Untuk mengetahui nilai f harus diketahui kekasaran pipa (ε) dan diameter
pipa (d). Haaland memberikan suatu formula yang menyempurnakan persamaan

yang ditemukan oleh Colebrook untuk menentukan nilai f :


Persamaan di atas oleh Moody pada tahun 1944 digrafikkan yang terkenal

dengan nama Diagram Moody untuk gesekan pipa. Dengan diagram inilah dapat
diketahui nilai koefisien gesekan pipa (Incropera dan Witt, 1985).

Gambar 1. Diagram Moody


2. Head losses minor

Secara umum head losses minor dinyatakan secara umum dengan rumus:

dengan:

h = head loss minor

K = koefisien resistansi valve atau fitting berdasarkan bentuk dan ukuran

v = kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Di dalam Modul MekFlu 2 juga terdapat rumus untuk perhitungan aliran di dalam
pipa, dapat digunakan persamaan energi sebagai berikut :

{ p1/ + V12/2 + gz1 }  { p2/ + V22/2 + gz2 } = ht

{ p1/g + V12/2g + z1 }  { p2/g + V22/2g + z2 } = ht

dengan h1 adalah kerugian total (total head loss) dalam aliran pipa yang diperoleh
dari jumlah kerugian mayor h1, kerugian minor hm dan kerugian lainnya.

Kerugian Mayor adalah kerugian yang disebabkan oleh gesekan fluida dengan
penampang pipa, dengan asumsi aliran berkebang penuh di dalam pipa dan luas

penampang pipa tetap, diperoleh persamaan :

( p1  p2 )/ = g ( z1  z2 ) + ht

Jika pipa horizontal, z1 = z2 , maka

( p1  p2 )/ = p /  = ht

atau

(p1 − p2) / g = p / g = ht
a. Aliran Laminer

Kerugian mayor dalam aliran laminer dapat dihitung dengan persamaan:

hf = (64 / Re) (L/D) (V2/2g)

dengan : Re = Bilangan reynold

Re = VD /  = VD / v
L = panjang pipa Q=V x A

D = diameter pipa
 = kerapatan fluida

v = viskositas kinematik
 = viskositas absolut

V = kecepatan aliran m/s

b. Aliran Turbulen
Kerugian mayor dalam aliran turbulen dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan :

hf = f ( L/D ) ( V2 / 2g )

faktor gesekan f diperoleh secara eksperimental dan hasil-hasilnya telah

dibuatkan diagram oleh L>F Moody ( yang disebut Diagram Moody ).


Jika persamaan Laminer dan Turbulen dibandingkan, diperoleh

hf = ( 64/Re ) ( L/D ) ( V2 / 2g ) = f ( L/D ) ( V2/2g )


dengan demikian , f laminer = ( 64/Re )

jadi, dalam aliran laminer, faktor gesekan f hanya merupakan fungsi dari
bilangan Reynold, tidak bergantung pada kekasaran pipa.
Contoh soal

1. Tentukan kecepatan kritis fluida yang mengalir melalui pipa berdiameter 100

mm untuk :
a. Minyak bakar menengah pada 15,6°C

b. Air pada 15,6°C

Jawab :

a. Untuk minyak bakar menengah

Re = 2300 = VD/v

dengan D = 100 mm = 0,1 m

v = 4,410 x 10-6 m2/dt (diperoleh dari Tabel)

diperoleh :

V = 0,10143 m/dt

b. Untuk air

Re = 2300 = VD/v

dengan D = 100 mm = 0,1 m

v = 1,130 x 10-6 m2/dt (diperoleh dari Tabel)

diperoleh :

V = 0.02599 m/dt

2. Tentukan jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa 200 mm bila :

a. air pada 15,60 C mengalir pada kecepatan 5 m/dt


b. minyak bakar berat pada 15,60 C mengalir pada kecepatan yang sama
Jawab :

a. Untuk air
Re = VD/v

Re = 5 . 0,1 / 1,130 x 10-6


= 2439,02439  > 2300  diketahui alirannya adalah Transisi

b. Untuk minyak bakar berat

viskositas minyak bakar berat diperoleh dari table lampiran adalah :


v = 205 x 10-6 m2 / det, sehingga :

Re = VD/v
= 5 . 0,1 / 205 x 10-6

=2.439,0244  > 2300  diketahui alirannya adalah Transisi

Untuk syarat-syarat aliran laminar, berapakah ukuran pipa yang akan mengalirkan
17 x 10-3 m3/dt minyak bakar menengah pada temperatur 4,40 C ? ( v = 6,08

x 10-6 m2/dt )

Jawab

dari persamaan kontinuitas :

V = Q/A = 4Q / D2

sehingga,

Re = VD/v = (4Q / D2) (D/v)

= 4.Q/ .D.v

D = 4.Q/Re..v

dengan Re = 2300 ( harga maksimum untuk aliran laminer )

Q = 5,67 x 10-3 m3/dt

v = 6,08 x 10-6 m2/dt


D = 4 . 17 x 10-3/ 2300 . 3,14 . 6.08 x 10-6

= 1,5486306461 m

diperoleh D = 1,548631 m = 1548,631 mm

Jadi diameter pipa yang digunakan, diambil 1600 mm.

Faktor Gesekan dan Diagram Moody

Faktor gesekan f dapat diturunkan secara matematis untuk aliran laminar dan

hasilnya telah ditunjukkan dalam persamaan f laminar = ( 64 / Re ), tetapi untuk


aliran turbulen tidak ada hubungan matematis yang sederhana untuk variasi f

dengan bilangan Reynolds yang tersedia untuk aliran turbulen. Beberapa hasil
eksperimen telah membuktikan bahwa faktor gesekan f dipengaruhi juga oleh

kekasaran relative pipa, E / D ( Perbandingan kekasaran permukaan pipa E terhadap


garis tengah sebelah dalam pipa D ).
Persamaan faktor gesekan f untuk aliran turbulen dalam pipa yang dihasilkan dari

hasil-hasil percobaan ditunjukkan berikut ini :

a. Untuk pipa licin Blasius menganjurkan

f = 0,316 / Re0,25

dengan Re antara 3.000 – 100.000.


untuk harga Re sampai kira-kira 3 x 106, persamaan Von Karman yang diperbaiki

oleh Prandt 1, dapat digunakan :

1/ f = 2 log ( Re f ) − 0,8

Persamaan f = 0,316 / Re0,25 telah dibuktikan oleh J. Nikuradse hingga bilangan Re

sebesar 3,4 x 106.

b. Untuk pipa kasar :

- Oleh White ( 1988 ) dinyatakan sebagai :


( E / D)
1/ f = − 2 log
3,7

- Oleh Giles ( 1993 ) dituliskan :

1/ f = 2 log ro/E . 1,74

- Oleh Olson ( 1993 ) dituliskan :


1
f =
0,869 ln( D / 2E)  1,742
c. Untuk semua jenis pipa ( licin atau kasar )

Digunakan persamaan empiric Colebrook

E / D 2,51 
1/ f = − 2 log   
 3,7 Re f 

Persamaan, oleh Olson ( 1993 )

 2E 1,87 
1/ f = 1,74 − 0,869 ln   
 D Re f 

Dan oleh Streeter ( 1990 )

E / D 2,523 
1/ f = − 0,869 ln   
 3,7 Re f 

Persamaan Colebrook tersebut, oleh Moody digrafikan pada tahun 1944,


yang dikenal dengan Diagram Moody. Diagram ini memberikan hubungan antara

faktor gesekan f, bilangan Reynolds Re dan kekasaran relative E / D.


Harga-harga kekasaran relative untuk pipa-pipa komersial.
Bab 3

Penutup

Kerugian mayor atau disebut juga Mayor losses adalah kerugian yang terjadi

karena energi yang hilang sepanjang pipa lurus yang seragam dan sebanding
dengan pajang pipa. Losses ini disebabkan karena gesekan internal fluida dan juga

gesekan antara fluida dan dinding saluran atau permukaan pipa, maka semua pipa
baik pipa halus atau pipa kasar akan muncul Mayor losses.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai