MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Transportasi Fluida
Disusun Oleh
Kelompok 1 (4 EGC)
1.
2.
3.
4.
Tingkat / Program
Dosen Pembimbing
Mata Kuliah
: Transportasi Fluida
( 061440411695 )
( 061440412034 )
( 061440411699 )
( 061440411711 )
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia yang telah dilimpahkan-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan Makalah
Tranportasi Fluida yang berjudul Kehilangan Tekanan Akibat Rugi Gesekan Dalam
Aliran. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pembelajaran
di mata kuliah Transportasi Fluida. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut hingga akhir zaman.
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi isi maupun penulisan yang kurang sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik dan saran kepada para pembaca yang sifatnya membangun agar sempurnanya
makalah ini dan juga sebagai bekal bagi kami untuk membuat makalah yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................3
1.2.
Tujuan..........................................................................................................4
1.3. Rumusan
Masalah.......................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Fluida............................................................................................5
2.2. Aliran Fluida ............................................................................................5
2.3. Rugi-rugi Aliran........................................................................................8
PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Head loss merupakan suatu fenomena rugirugi aliran di dalam sistem pemipaan.
Rugirugi aliran selalu terjadi pada sistem pemipaan dengan menggunakan berbagai
10.684 Q1
macam fluida, seperti fluida cair dan gas. Pada umumnya, rugi aliran yang terbesar
D
terjadi pada fluida cair, hal ini dikarenakan sifat molekulnya yang padatCdibandingkan
1.85
4.8
gas dan memiliki gesekan lebih besar terhadap media yang dilaluinya, terutama jika
koefisien gesek media yang dilalui itu lebih besar, maka gesekan yang terjadi pun
akan semakin besar. Head losses sangat merugikan dalam aliran fluida di dalam sistem
pemipaan, karena head losses dapat menurunkan tingkat efisiensi aliran fluida.
Salah satu penyebab head losses adalah konstruksi desain dari sistem pemipaan
tersebut. Jika konstruksi memiliki percabangan yang lebih banyak maka akan
memperbesar rugi alirannya, selain itu aliran yang semula dalam keadaan laminar
pada saat melalui pipa lurus yang koefisien geseknya besar akan berubah menjadi
aliran turbulen. Kondisi aliran turbulen inilah yang dapat merugikan dalam sistem
pemipaan tersebut, seperti akan menimbulkan getaran dan juga pengelupasan dinding
pipa. Selain itu akibat yang paling mendasar dengan adanya rugi-rugi aliran (head
losses) ialah dapat menyebabkan besarnya energi yang dibutuhkan untuk
menggerakan aliran fluida yang berdampak meningkatnya penggunaan listrik pada
mesin penggerak fluida seperti pompa. Head losses (rugi aliran) sering terjadi pada
sistem pemipaan untuk seluruh perusahaan, industri rumah tangga, dan tempat lainnya
yang menggunakan pipa sebagai distribusi aliran fluida.
1.2. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Fluida gas, merupakan fluida dengan partikel yang renggang dimana gaya tarik
antara molekul sejenis relatif lemah dan sangat ringan sehingga dapat melayang
dengan bebas serta volumenya tidak menentu.
Fluida cair, merupakan fluida dengan partikel yang rapat dimana gaya tarik antara
molekul sejenisnya sangat kuat dan mempunyai permukaan bebas serta cenderung
untuk mempertahankan volumenya.
2.2.
Aliran Fluida
Aliran fluida dapat dikategorikan menjadi :
1. Aliran Laminar
2. Aliran Turbulen
3. Aliran Transisi
2.2.1. Aliran Laminar
Adalah aliran fluida yang ditunjukkan dengan gerak partikel-partikel fluidanya
sejajar dan garis-garis arusnya halus. Dalam aliran laminer, partikel-partikel fluida
seolah-olah bergerak sepanjang lintasan-lintasan yang halus dan lancar, dengan
satu lapisan meluncur secara mulus pada lapisan yang bersebelahan. Sifat
kekentalan zat cair berperan penting dalam pembentukan aliran laminer. Aliran
laminer bersifat steady maksudnya alirannya tetap. Tetap menunjukkan bahwa di
seluruh aliran air, debit alirannya tetap atau kecepatan aliran tidak berubah menurut
waktu.
Aliran fluida pada pipa, diawali dengan aliran laminer kemudian pada fase
berikutnya aliran berubah menjadi aliran turbulen. Fase antara laminer menjadi
turbulen disebut aliran transisi. Aliran laminar mengikuti hukum Newton tentang
viskositas yang menghubungkan tegangan geser dengan laju perubahan bentuk
sudut. Tetapi pada viskositas yang rendah dan kecepatan yang tinggi aliran laminar
tidak stabil dan berubah menjadi aliran turbulen.
Bisa diambil kesimpulan mengenai ciri- ciri aliran laminar yaitu: fluida
bergerak mengikuti garis lurus, kecepatan fluidanya rendah, viskositasnya tinggi
dan lintasan gerak fluida teratur antara satu dengan yang lain.
d V
v
Dimana :
Re = Bilangan Reynold (tak berdimensi)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
D = Diameter pipa (ft atau m)
= Viskositas dinamik fluida (kg/m s)
2
v = Viskositas kinematik ( m /s )
2.3.
Viskositas/kekentalan fluida
Densitas/kerapatan fluida
Rugi-rugi Aliran
Salah satu hal yang terkena pengaruh oleh berbagai variasi instalasi pipa seperti
perubahan ketinggian, perubahan kecepatan akibat perubahan penampang dan gesekan
fluida adalah adanya perubahan tekanan pada fluida yang mengalir dalam pipa.
Pada aliran tanpa gesekan, perubahan tekanan dapat dianalisa dengan persamaan
Bernoulli yang memperhitungkan perubahan tekanan ke dalam perubahan ketinggian
dan perubahan kecepatan. Sehingga perhatian utama dalam menganalisa kondisi aliran
nyata adalah pengaruh dari gesekan. Gesekan akan menimbulkan penurunan tekanan
atau kehilangan tekanan. Berdasarkan lokasi timbulnya kehilangan, secara umum
kehilangan tekanan akibat gesekan atau kerugian ini dapat digolongkan menjadi 2
yaitu: kerugian mayor dan kerugian minor.
Kehilangan energi akibat gesekan dapat dihitung dengan menggunakan salah satu
dari dua rumus berikut, yaitu :
= Diameter (m)
= Kecepatan (m/s)
2
= Kecepatan gravitasi (m/ s )
Nilai f dapat ditentukan dengan mengacu kepada diagram Moody dan diagram
kekasaran relatif. Ini berlaku pada aliran dalam pipa bulat ataupun piapa tidak bulat
dan untuk aliran pipa saluran tertutup. Data dapat diadaptasi dengan perkiraan aliran
lapisan batas. Daerah yang dinaungi pada diagram Moody itu diindikasikan dimana
batas transisi dari laminar untuk aliran turbulen. Jadi faktor gesekan tidak dapat
dipercaya pada range ini, 2000 < Re < 4000. Catatan bahwa kurva kekasaran
mendekati garis horizontal regim kekasaran penuh untuk garis yang kanan.
10
Pers. Hagen
Poiseeuille
HL
32 L V
D2
...(1)
Pers. Darcy
HL
f L V 2
d2g
...(2)
f
d 2 g
2
L V
HL
d 2 g
L V 2
32 L V
D2
64 g
V D
64
V D
g =
64
V D
V D
...(3)
...(4)
d 2 g
2
L V
HL
11
64
Diagram Moody
Rumus tersebut diplot pada tahun 1944 oleh Moody ke dalam apa yang disebut
Diagram Moody (Gambar 2.20). Diagram Moody adalah diagram faktor gesekan fungsi
bilangan Reynold dan kekasaran relatif pipa. Nilai-nilai kekasaran yang khas untuk
berbagai permukaan pipa ditampilkan pada tabel berikut.
12
f
d
( )
=kekasaran (m)
2) Van Karman
1
=
f
2,0 log
( 2,51 f )
2 ,0 log ( f )
2,0 log
0,8
1,74
Corelbrook White
2.3.2.
1
=
4
d 2,51
2,0 log
+
3,7 f
Kerugian Minor
Kerugian minor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan yang terjadi pada alat
kelengkapan pipa seperti katup, belokan,tee,filter dan pada penampang pipa yang konstan.
13
BAB III
SOAL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Soal
1. Hitung kehilangan tenaga karena gesekan di dalam pipa sepanjang 1400 ft dan
diameter 8 in, apabila air mengalir dengan kecepatan 6,56 ft/s. Koefisien gesekan
Darcy
Weisbach
f =0, 02
H L=
HL
14
2. Pada kondisi temperatur dan tekanan standar, kerapatan dan viskositas udara adalah
=1,23 kg /m2 dan
adalah :
3
VD ( 1,23 kg/m ) ( 60 m/s ) ( 0,005 m )
=
=
=20615
5
2
1,79 10 N s/m
Yang secara normal menunjukkan aliran turbulen
(a) Jika alirannya laminar, maka f =64 /=64 /20615=0,00310
dan
penurunan tekanan sepanjang jarak horizontal 0,2 m pada pipa akan menjadi :
fL1
p=
pV 2
D 2
p=
0,00310 0,2 m 1
(1,23 kg /m3)(60 m/ s)2
0,005 m
2
p=0,275 KPa
p=
32 L
D2
275 N /m2
p=
( 0,2m ) 1
fL1
pV 2=( 0,014 )
(1,23 kg/m 3)(60 m/s)2
D 2
( 0,005 m) 2
p=1,240 KPa
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Fluida merupakan suatu zat yang dalam keadaan setimbang tak dapat menahan
gaya atau tegangan geser (shear force). Definisi lain dari fluida adalah zat yang
dapat mengalir yang mempunyai partikel yang mudah bergerak dan berubah
bentuk tanpa pemisahan massa.
2. Aliran fluida dapat dikategorikan menjadi :
3. Untuk dapat menghitung head loss mayor, perlu diketahui lebih awal jenis aliran
fluida yang mengalir.
4. Hal yang memerlukan kehati-hatian dalam menentukan penggunaan diagram
Moody atau rumus Corelbrook yang ekivalen. Karena berbagai ketidakakuratan
inheren yang terlibat (ketidakpastian pada kekasaran relatif, ketidakpastian pada
data eksperimen yang digunakanuntuk menghasilkan diagram Moody dan lainlain.), penggunaan akurasi sampai beberapa desimal dalam masalah aliran pipa
biasanya tidak dijustifikasi. Pada umumnya, akurasi 10% adalah yang
diperkirakan paling baik.
5. Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa tergantung dari :
1. Tidak tergantung dari tekanan pada aliran air
2. Berbanding lurus dengan panjang pipa (L)
3. Berbanding terbalik dengan diameter pipa (D)
4. Berbanding lurus dengan kecepatan rata - rata (V)
5. Tergantung dari kekasaran pipa, bila aliran turbulen
16
DAFTAR PUSTAKA
th
Fox, W.Robert, and Mc Donald, Alan T, 1998. Introductions to Fluid Mechanics, 5
th
http://aya-snura.blogspot.co.id/2012/01/aliran-fluida-dalam-pipa.html
http://dokumen.tips/documents/mekanika-fluida-55b345e1288b7.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16249/3/Chapter%20II.pdf
http://tajilapak.wordpress.com/2012/12/08/rugi-rugi-aliran/
Munson, Bruce R., Young, Donald F., and Okiishi, Theodore H. 2003. Mekanika Fluida
Jilid 2. Jakarta : Erlangga.