Anda di halaman 1dari 13

VISKOSITAS

I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan angka kekentalan dinamik dan kinematik (viskositas suatu zat cair
dengan menggunakan viskometer).
Menggunakan alat penentuan viskositas dengan baik dan benar.

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat yang digunakan :
Alat viskometer
Bola dengan bermacam-macam diameter
Beaker gelas
Stopwatch
Jangka sorong
Bahan yang digunakan :
Minyak
Etanol
III. DASAR TEORI
Viskositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan aliran
cairan. Viskositas dapat diukur dengan menggunakan laju aliran yang melalui tabung
berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat
digunakan untuk cairan dan gas.
Menurut hukum polsscuille, jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa persatuan
V
Pt R4
waktu rumus dengan persamaan : t =
8 L
Dimana :

= Viskositas cairan
V
t
P
R
L

=
=
=
=
=

Volume total cairan


Waktu yang dibutuhkan cairan dengan v mengalir melalui viskometer
Tekanan yang bekerja pada cairan
Jari-jari tabung
Panjang pipa

Persamaan diatas juga berlaku untuk fluida gas.

Ada beberapa viskometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas suatu
larutan, yaitu :
1. Viskometer Oswald : untuk menetukan laju alir kapiler.
2. Viskometer Hoppler : untuk menentukan laju bola dalam cairan.
3. Viskometer Silinder putar : untuk menetukan satu dari dua silinder yang
konsentris pada kecepatan sudut tertentu.

Viskometer Oswald
Pada viskometer oswald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah
cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan
oleh berat cairan itu sendiri.
Pengukuran viskositas ini menggunakan pembanding air. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi kesalahan pengukuran nilai.
Viskositas dapat ditentukan dengan persamaan :
R4 (Pt )

8VL
Sehingga didapat bila menggunakan pembanding
Viskositas air adalah

1
2

R4 (Pt )
8 VL

8 VL
4
R (Pt )

( Pt )1
( Pt )2

Dimana: P= densitas x konstanta

Viskometer Hoppler
Pada viskometer Hoppler yang diukur adalah waktu yang dibutuhakan oleh sebuah
bola untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi tertentu, karena adanya gaya
grafitasi benda yang jatuh melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan
yang semakin besar sampai mencpai kecepatan maksimum. Kecepatan maksimum
akan dicapai bola bila grafitasi (g) sama dengan gaya tahan medium (f). Besar nya
gaya tahan (friksi) untuk benda yang berbentuk bola oleh Stokes dirumuskan :
f =6 rv

Dimana :
f = friksi

= viskositas cairan
r = jari-jari
v = kecepatan

P1 t 1
P2 t 2

( mm0 ) g

Pada kesetimbangan gaya ke bawah adalah (mm 0 ) sehingga, 6 rv =

( mm0 ) g atau

( mm0 ) g
6 rv

Dimana :
m = massa bola logam
m 0 = massa cairan yang dipindahkan oleh bola logam
g

= gravitasi

Tabel Bola, Diameter bola 15,94 0,01 mm


Densitas
(gr m /

Pengukuran
mPa s

No
Bola

Bahan Bola

1.

Gelas Boron Silika

2,2

15,81 0,01

0,007

0,5 10

2.

Gelas Boron Silika

2,2

15,3 0,05

0,09

9 100

3.

Alloy Besi Nikel

8,1

15,6 0,05

0,09

40 70

4.

Alloy Besi Nikel

8,1

15,2 1

0,7

150 5000

5.

Alloy Besi Nikel

8,1

14,0 0,5

1500 50000

6.

Alloy Besi Nikel

8,1

11,0 1

35

>7500

cm 2 )

Diameter
Bola (mm)

Tetapan K
(mPa s
cm3 /gr s)

(cp)

Gelas Boron Silika

2,2

15,91 0,02

Gas

G2
Gelas Boron Silika

2,2

15,30

0,4

20 -200

Boron Silika
GGelas
3

2,2

14,40

3,5

150 - 1500

TINJAUAN PUSTAKA
Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut (Bird, 1987):
a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan.
b. Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan
naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh
energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul
melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan
temperatur.
c. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan tambahan seperti
bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin adanya
penambahan air akan menyebabkan viskositas akan turun karena gliserin maupun
minyak akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat.
d. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat,
larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran lambat
sehingga viskositas juga tinggi.
e. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan gugus
OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.

V. PROSEDUR KERJA
1. Membersihkan alat viskometer sebelum digunakan

2. Menentukan massa jenis bola (lihat tabel) dan massa jenis cairan yang digunakan
(lihat pada botol/literatur)
3. Memasukkan sampel sebanyak 45ml tanpa udara ke dalam tabung miring
4. Memasukkan bola ke dalam tabung yang telah berisi sampel (jangan sampai ada
gelembung udara). Pada saat bola sampai tanda batas paling atas, menghidupkan
stopwatch dan mematikan stopwatch pada saat bola sampai tanda paling bawah
5. Waktu yang digunakan dicatat, yaitu gerakan dari tanda bagian bawah
6. Membersihkan tabung pada alat viskometer setelah selesai melakukan praktikum
V. DATA PENGAMATAN
a. Menentukan Viskositas Minyak Goreng
No. Bola
:3
Bahan Bola : Alloy Besi Nikel
N
o

Tempratur (

Viskositas (mPa/s)

Waktu (s)

1.

30

62,6814

97 s

2.

25

73,0206

113 s

3.

20

78,8364

122 s

b. Menentukan Viskositas Etanol


No. Bola
:1
Bahan Bola : Gelas Boron Silika
N
o

Tempratur (

Viskositas (mPa/s)

Waktu (s)

1.

30

0,39508

40 s

2.

25

0,454342

46 s

3.

20

0,49385

50 s

VI. PERHITUNGAN
a. Menghitung Viskositas Minyak Goreng
3
Diketahui : K = 0,09 mPa s cm /gr s
1

= 8,1 gr/ cm

3
= 0,92 gr/ cm

Tempratur 30
= K ( 2 1)t
3
3
3
= 0,09 mPa s cm /gr s (0,92 gr /cm 8,1 gr /cm ) 97 s

= 62,6814 mPa s
Tempratur 25
= K ( 2 1)t
3
3
3
= 0,09 mPa s cm /gr s (0,92 gr /cm 8,1 gr /cm ) 113 s

= 73,0206 mPa s
Tempratur 25
= K ( 2 1)t
3
3
3
= 0,09 mPa s cm /gr s (0,92 gr /cm 8,1 gr /cm ) 122 s

= 78,8364 mPa s

b. Menghitung Viskositas Etanol

3
Diketahui : K = 0,007 mPa s cm /gr s

3
= 2,2 gr/ cm

= 0,789 gr/ cm

Tempratur 30
= K ( 2 1)t
3
3
3
= 0,007 mPa s cm /gr s (0,789 gr /cm 2,2 gr /cm ) 40 s

= 0,39508 mPa s
Tempratur 25
= K ( 2 1)t
3
3
3
= 0,007 mPa s cm /gr s (0,789 gr /cm 2,2 gr /cm ) 46 s

= 0,454342 mPa s
Tempratur 25
= K ( 2 1)t
3
3
3
= 0,007 mPa s cm /gr s (0,789 gr /cm 2,2 gr /cm ) 50 s

= 0,49385 mPa s

Grafik Hubungan Antara Viskositas dan Tempratur

a. Grafik Hubungan Antara Viskositas Minyak Goreng Tempratur

Viskositas () (mPas)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Series 1

10

15

20

25

30

Tempratur (T) (C)

b. Grafik Hubungan Antara Viskositas Etanol dan Tempratur


0.6
0.5
0.4

Viskositas () (mPas)

0.3

Series 1

0.2
0.1
0
5

10

15

20

Tempratur (T) (C)

VII. ANALISIS PERCOBAAN

25

30

Pada percobaan ini, dilakukan pengujian viskositas pada minyak dan etanol.
Dengan variabel yang digunakan yaitu variabel suhu. Untuk mengetahui pengaruh suhu
terhadap viskositas minyak dan etanol tersebut.
Sebelum percobaan dimulai, alat viskometer dibersihkan terlebih dahulu, agar tidak
ada zat sisa yang bercampur pada sampel pada saat pengujian. Kemudian, memasukkan
sampel ke dalam viskometer hingga penuh. Lalu, masukkan bola yang digunakan yaitu
bola alloy besi nikel dan bola gelas boron silika. Pada saat memasukkan sampel ke dalam
viskometer, diusahakan agar tidak ada gelembung udara.
Sampel yang pertama digunakan yaitu minyak dan yang terakhir yaitu etanol. Hal
ini dilakukan karena etanol dapat melarutkan minyak yang ada pada viskometer tidak
menempel. Kemudian, memasukkan bola ke dalam alat dan menghitung waktu pada saat
bola tersebut melewati garis di batas paling atas (garis ke satu) sampai bola tersebut
melewati garis di batas paling bawah (garis ketiga) dengan menggunakan stopwatch. Hal
ini dilakukan karena jika perhitungan dimulai pada awal dimasukkannya bola, maka
keadaan gerakannya belum stabil, jadi menghitung bolanya dari garis pertama sampai
batas garis ketiga.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, didapatkan bahwa setiap terjadinya
kenaikan suhu, nilai viskositas minyak dan etanol tersebut juga ikut naik. Hal ini
berbanding lurus terhadap teori yang ada yaitu viskositas dipengaruhi oleh tempratur
yaitu apabila suhu meningkat dapat menyebabkan molekul-molekul memperoleh energi
dan kemudian molekul-molekul tersebut akan bergerak dan menyebabkan gaya interaksi
antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas larutan akan menurun.

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Semakin berat bola maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan bola untuk
mencapai dasar atau tanda paling bawah dari pipa kapiler.
2. Semakin kental suatu cairan maka bola yang paling berat yang digunakan, waktu
yang dibutuhkan bola untuk sampai ke bawah semakin lambat.
3. Faktor yang mempengaruhi viskositas yaitu berat bola, densitas, kecepatan, tingkat
kekentalan zat cair, massa zat cair dan gaya gravitasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://documents.tips/documents/dasar-teori-viskositas.html

Jobsheet.2015.Penuntun Praktikum Instrumentasi dan Pengukuran. Politeknik Negeri


Sriwijaya

GAMBAR ALAT

Beaker Gelas

Stopwatch

Corong

Viskometer Hoppler

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM


INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUKURAN
VISKOSITAS

DISUSUN OLEH :
Kelompok III
Kelas : 3 EGC
Agung Aditya
Deli Kusuma Wardani
M. Ari Bastari
M. Ariq Perdana
Nila Wulandari
Oki Maman Suyadi
Putu Inzario

061440411695
061440411699
061440411704
061404011706
061440411708
061440411711
061440411712

Instruktur : Yohandri Bow, S.T., M.S.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2015

Anda mungkin juga menyukai