1. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat menggunakan alat viskositas
Mahasiswa dapat menentukan angka kekentalan dinamik da kinematik
(viskositas suatu zat cair dengan menggunakan alat viskometer)
3. Dasar Teori
Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan
yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya dari hasil pergeseran.
Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi antara molekul-molekul
cairan cairan.
Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser (t)
pada waktu bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi
antara partikel zat cair sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara
molekulmolekul yang bergerak. Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan.
Kekentalan zat cair dapat dibedakan menjadi dua yaitu kekentalan dinamik (μ)
atau kekentalan absolute dan kekentalan kinematis (n). Zat cair Newtonian
adalah zat cair yang memiliki tegangan geser (t) sebanding dengan gradien
kecepatan normal terhadap arah aliran. Gradien kecepatan adalah
perbandingan antara perubahan kecepatan dan perubahan jarak tempuh aliran.
Viscometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan.
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan
bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau
penolakan terhadap penuangan.
Viscometer sendiri dapat mendeteksi viskositas fluida dalam pipa gas.
Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran dan dapat
dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluid. Air memiliki
viskositas rendah, sedangkan minyak sayur memiliki viskositas tinggi.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa Viscometer adalah sebuah alat uji yang digunakan untuk mengukur dan
menganalisa tingkat kekentalan(viskositas) pada suatu zat cair,dengan
kemampuannya produk ini dapat mengukur tingkat kekentalan suatu zat cairan
dengan akurat dan spesifiknya sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Alat Uji Kekentalan banyak digunakan industri untuk perangkat
pengujian produk sebagai standar kualitas mutu sesuai dengan standarisasi
kekentalan. salah satu contoh yang banyak menggunakan Alat Uji Kekentalan,
yaitu industri otomotif yang menggunakannya untuk mengukur tingkat
kekentalan oli guna memenuhi standarisasi serta kualitas produk oli.
Beberapa Alat Viscometer Dirancang dengan desain untuk memudahkan
pengguna dalam pengaplikasinnya, selain itu spesifikasi teknis dan fitur- fitur
yang menarik mendukung produk ini untuk menjalankan fungsinya
dengan baik, sebagai alat uji kekentalan.
Hukum Poiseuille :
Bila fluida mengalir melalui pipa, maka akan terjadi gesekan antara
fluida dengan dinding pipa, hal ini mengakibatkan kecepatan aliran semakin ke
pusat pipa semakin besar. Kelajuan aliran rata-rata yang dinyatakan dalam Q
ditulis sebagai berikut :
𝑄 = 𝐴𝑣 = ∆𝑉/∆𝑡
Persamaan di atas adalah persamaan debit aliran. Kelajuan aliran tergantung dari
sifat fluida, dimensi pipa, dan perbedaan tekanan di kedua ujung pipa. Jean
Poiseuille mempelajari tentang aliran zat alir dengan viskositas konstan dalam
pipa dan tabung yang alirannya laminer. Dari studinya, Poiseuille berhasil
menjabarkan persamaan untuk Kelajuan Aliran yang dikenal dengan hukum
Poiseuille, yaitu:
2. Viskometer Hoppler
Pada viscometer hoppler yang diukur waktu yang dibutuhkan oleh
sebuah bola untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip
kerjanya adalah menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca. Karena gaya
gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan
yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola
merupakan fungsi dari harga respirok sampel.
4. Cara Kerja
1. Alat viskositas sebelum digunakan harus bersih dan kering.
2. Menentukan massa jenis bola dan massa jenis cairan yang digunakan.
3. Memasukkan sampel yang digunakan sebanyak 45 ml tanpa udara ke dalam
tabung miring.
4. Memasukkan bola ke dalam tabung yang telah berisi sampel (jangan sampai
ada gelembung udara). Pada saat bola sampai tanda batas paling atas,
menghidupkan stopwatch dan mematikan stipwatch pada saat bola sampai
tanda paling bawah.
5.Waktu yang digunakan dicatat, yaitu gerakan dari tanda bagian atas sampai
tanda bagian bawah
6. Membersihkan tabung pada alat viskometer setelah selesai melakukan
praktikum.
Tabel bola, diameter dalam bola 15,94±0,01 mm
dimana :
k = konstanta bola mPa.s.cm3/g.s (lihat tabel)
𝜌1 = densitas bola (gr/cm3) (lihat tabel)
𝜌2 = densitas sampel (gr/cm3)
t = waktu bola jatuh dari tanda batas atas sampai tanda bawah (detik)
Konversi viskositas dinamik ke viskositas kinematik digunakan persamaan :
𝜇
𝑉=
𝜌
V = viskositas kinematik (mm2/detik).1mm2/detik = 1 cSt
𝜇 = viskositas dinamik (mPa/s)
𝜌 = densitas sampel (gr/cm3)
5. Data Pengamatan
a. Minyak Sayur
Parameter Bola 1 Bola 2
Diameter 1,4 cm 1,1 cm
Konstanta 7 35
Berat jenis 8,1 gr/cm3 8,1 gr/cm3
Waktu (t) 1,2s; 1,19s; 1,18s 0,18s; 0,14s; 0,35s
Rata-rata waktu 1,19s 0,20s
𝜌𝑏𝑜𝑙𝑎 1 = 8,1 gr/cm3
𝜌𝑏𝑜𝑙𝑎 2 = 8,1 gr/cm3
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 0,8 gr/cm3
b. etanol
Parameter Bola
Diameter 1,552 cm
Konstanta 0,09
Berat jenis 2,2 gr/cm3
Waktu 7,74s; 7,70s; 8,00s
Rata-rata waktu 7,81s
𝜌𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = 0,7893 gr/cm3
6. Perhitungan
a. Viskositas Minyak
Menentukan viskositas dinamik
Bola 1
Diketahui :
k=7
𝜌𝑏𝑜𝑙𝑎 1 = 8,1gr/cm3
t = 1,19 s
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 0,8 gr/cm3
Ditanya : 𝜇
Jawab :
𝜇 = 𝑘(𝜌1 − 𝜌2 )𝑡
= 7(8,1-0,8)1,19
=60,809 mPa/s
Bola 2
Diketahui :
k = 35
𝜌𝑏𝑜𝑙𝑎 2 = 8,1gr/cm3
t = 0,2 s
𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 0,8 gr/cm3
Ditanya : 𝜇
Jawab :
𝜇 = 𝑘(𝜌1 − 𝜌2 )𝑡
= 35(8,1-0,8)0,2
=51,1 mPa/s
Menemukan viskositas kinematik
Bola 1
Diketahui :
𝜇 = 60,809 mPa/s
𝜌 = 0,8 gr/cm3
Ditanya : v
Jawab :
𝜇
𝑣=
𝜌
60,809 𝑚𝑃𝑎/𝑠
=
0,8 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
= 76,01125 𝑐𝑆𝑡
Bola 2
Diketahui :
𝜇 = 51,1 mPa/s
𝜌 = 0,8 gr/cm3
Ditanya : v
Jawab :
𝜇
𝑣=
𝜌
51,1 𝑚𝑃𝑎/𝑠
=
0,8 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
= 63,875 𝑐𝑆𝑡
b. Viskostias etanol
Menentukan viskositas dinamik
Diketahui :
k = 0,09
𝜌𝑏𝑜𝑙𝑎 2 = 2,2gr/cm3
t = 7,81 s
𝜌𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = 0,7893gr/cm3
Ditanya : 𝜇
Jawab :
𝜇 = 𝑘(𝜌1 − 𝜌2 )𝑡
= 0,09(2,2-0,7893)7,81
=0,99 mPa/s
Menentukan viskositas kinematik
Diketahui :
𝜇 = 0,99 mPa/s
𝜌 = 0,7893 gr/cm3
Ditanya : v
Jawab :
𝜇 0,99𝑚𝑃𝑎/𝑠
𝑣 = 𝜌 = 0,7893 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 = 1,254 cSt
𝑇−𝑃
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100%
𝑇
1,2 − 1,254
= × 100% = −4,5%
1,2
7. Analisa percobaan
8. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Minyak goreng
Bola 1 : bola 2 :
N = 0,009 mPa/s n = 561 mPa/s
V = 76,01125 v = 63,875
2. Etanol
N = 0,99 mPa/s
V = 1,254
% eror = 4,5 %
9. Daftar Pustaka