Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI FISIK
VISKOSITAS

Dosen pengampu : ANITA NILAWATI,M.Farm.,Apt


Tanggal Praktikum : 25 September 2019
TEORI 3-E
Kelompok : 6
Nama Anggota :
1. ELSA YULIANTI (24185511A)
2. FLORENCIA SEPTIANI (24185512A)
3. PRISKILA GLORY (24185513A)
4. ELITA RAHMA RIANA (24185514A)

LABORATORIUM 5
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

2019
I. TUJUAN PRATIKUM

1. Mempelajari cara penentuan viskositas larutan newton dengan viskometer kapiler`


2. Mempelajari pengaruh kadar larutan terhadap viskositas larutan.
3. Menentukan nilai viskositas dari suatu larutan.
II. PRINSIP
Berdasarkan kecepatan alir suatu laurtan dengan menggunakan viscometer dan berdasar
sifat aliran newton dan non newton.

III. LANDASAN TEORI


Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataan Viscous. Suatu bahan apabila dipanaskan
sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi viscous yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir
pelan-pelan. Viskositas dapat dianggap sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu
fluida. Satuan viskositas fluida dalam sistem cgs adalah dyne det cm-2, yang biasa disebut
dengan istilah poise di mana 1 poise sama dengan 1 dyne det cm-2. Viskositas dipengaruhi
oleh perubahan suhu. Apabila suhu naik maka viskositas menjadi turun atau sebaliknya
(Budianto, 2008).
Pengaruh viskositas dari dua fluida cair yang berbeda viskositasnya dalam aliran fluida
gas-cair searah ke atas di dalam sistem perpipaan. Permasalahan timbul dalam kaitannya
dengan karakteristik pengaruh viskositas dari dua fluida cair dalam aliran gas-cair searah ke
atas  pada pipa vertical. Beda tekanan (AP) aliran dua fase yang dihitung dengan
menggunakan model aliran homogen, nilai beda tekanan dari air + CMC 0,25% - udara
cenderung lebih besar dari pada nilai beda tekanan air - udara hal ini karena nilai Viskositas
aliran homogen (v) air + CMC 0,25% - udara lebih besar dari nilai Viskositas aliran homogen
(p,,) air - udara, karena nilai Viskositas aliran homogen (Vh) mempengaruhi dari faktor
gesekan antara fluida dengan dinding pipa yang berakibat mempengaruhi nilai beda tekanan
(Muhajir, 2011).
Parameter yang dilihat dalam aliran viskositas, menyatakan bahwa hubungan antara
gaya – gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai : Geseran dalam ( viskositas ) fluida
adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk
fluida  Newtonian, dimana perbandingan antara  tegangan geser (s) dengan kecepatan geser
(g) nya konstan. Oleh karena itu, Parameter inilah yang disebut dengan viskositas. Aliran
viskositas dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi fluida tipis
diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang tetap dibatasi oleh
lapisan fluida setebal h, sejajar dengan suatu bidang permukaan atas yang bergerak seluas A.
Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida
dibawahnya, maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada lapisan fluida. Sehingga viskositas
berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir yang dilihat dari kekentalan suatu cairan
atau fluida (Dugdale, 1986 Hal. 27-35).
Gliserin mempunyai sifat higroskopis dan digunakan dalam penyiapan tembakau
sebelum proses, juga ditambahkan pada lem untuk mencegah lem tersebut terlalu cepat
kering. Gliserin sintetis mulai diproduksi dalam skala besar sejak pertengahan 1948 yaitu
dengan dipertemukannya metode Klorinasi Propylene yang menghasilkan Allyl Cloride
dalam jumlah besar sehingga diperoleh gliserin yang cukup banyak dan masih banyak
digunakan bermacam-macam produk (Retno, 2012).
Hukum aliran dari Newton perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan
dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil sekali (dv) adalah “perbedaan kecepatan” atau rate of
shear, dv/dr. gaya persatuan luas F’/A diperlukan untuk menyebabkan aliran, ini disebut
shearing stress. Newton adalah orang pertamayang mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan
secara kuantitatif. Diamenemukan bahwa makin besar viskositas suatu cairan. Akan makin
besar pulagaya persatuan luas (shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suaturate
of shear tertentu. Oleh karena itu, rate of shear harus berbanding langsungdengan shearing
stress atau
F’/A = η dv/dr
Dimana η adalah koefisien viskositas, biasanya dinyatakan sebagaiviskositas saja. Persamaan
sering kali ditulis sebagai (Martin, 1993):
η = F/ G
Dimana F = F’/A dan G = dv/dr .
Adanya zat terlarut mekromolekul akan menaikkan viskositas larutan.Bahkan pada
konsentrasi rendahpun, efeknya besar, karena molekul besarmempengaruhi aliran fluida pada
jarak jauh. Viskositas diukur dengan beberapa cara. Dalam “Viskometer Ostwald”, waktu
yang diperlukan oleh larutan untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan
sampel standar. Metode ini cocok untuk penentuan ( η ), karena perbandingan viskositas
larutan dan pelarut murni, sebanding dengan waktu pengaliran t dan t’ setelah dikoreksi untuk
perbedaan antara rapatan ρ dan ρ’ (Atkins, 1997).
Viskometer dalam bentuk silinder konsentris yang berotasi juga digunakan untuk
pengukuran viskositas. Tenaga putar pada silinder dalam monitor di saat silinder luas
dirotasikan. “Viskometer drum Berotasi” ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
jenis Ostwald yaitu: Gradien geser antara kedua silinder ini lebih sederhana daripada dalam
pipa kapiler (Atkins,1997).
Karena viskositas berubah-ubah tergantung pada temperature,
maka penentuan temperatur jadi penting; umumnya viskositas cairan berkurang dengan
meningkatnya temperatur. Penentuan viskositas dalam istilah poise atau centipoise
menghasilkan perhitungan viskositas absolute. Kadang-kadang lebih sesuai memakai skala
kinetik. Dimana unit-unit viskositas diukur dengan Stokes dan centistokes. Viskositas
kinematik di dapat dari viskositas absolute dibagi bobot jenis cairan pada temperatur yang
sama (Ansel,1989).

IV. ALAT DAN BAHAN


ALAT :
a. Pipet volum 5 ml
b. Piknometer
c. Stopwatch
d. Neraca analitis digital

BAHAN :
a. Aquadest
b. Etanol 96%
c. Gliserin
d. Parafin cair
e. Propilen glikol
f. Minyak zaitun
V. PROSEDUR KERJA

Menentukan Viskositas dengan

Dari pustaka carilah viskositas cairan Carilah berat jenis aquadest alcohol,
pembanding aquadest pada suhu gliserin, propilen glikol dan minyak
percobaan zaitun

Tentukan waktu tempuh cairan


pembanding aquadest, alcohol, Hitung viskositas mutlak dari
gliserin, propilen glikol dan minyak alcohol, gliserin, propilen glikol dan
zaitun, lakukan pengulangansebanyak minyak atsiri
5 kali
Menentukan Sifat Aliran dengan Viscometer Stormer :

Isi bahan yang akan ditentukann


viskositas dan sifat alirannya ke
dalam wadah yang disediakan

Letakkan beban mulai beban Biarkan benang tertarik lalu


yang terkecil dari tempat yang hitung waktu yang
telah disediakan. dibutuhkan hingga jumlah
putaran 50

Untuk megetahui sifat alir


Jika waktu yang dibutuhkan
gunakan 3 titik beban yang
<30 detik putaran dinaikan
menaik dan 2 titik beban yang
100.Bila waktu yang
menurun.
dibutuhkan >60 detik beban
ditambahkan kembali.

Tentukan sifat aliran cairan


sampel dengan memplotkan
antara rpm dengan beban yang
diberikan.
VI. PERHITUNGAN

1. Nilai viskositas aquadest (25°C) adalah 0.890 ×10-6 g/m3


2. Nilai bj aquadest (25°C) adalah 0.9997 g/ml
3. Menghitung volume piknometer :
massa aquadest
Berat Jenis Aquadest =
volume piknometer

massa aquadest
Volume Piknometer =
BJ Aquadest

54 g
=
0.99979 g /ml

= 54.02 ml
4. Menentukan berat jenis masing-masing sampel dengan hasil penimbangan
piknometer
BOBOT
PIKNOMETE BOBOT BOBOT
No. SAMPEL R KOSONG PIKNOMETER+ISI ISI ρ=M/V (g/m3)
(GRAM)
1 Aquadest 31.4 g 85.4 g 54 g 0.999 (g/ml)
2 Parafin Cair 31.4 g 87.1 g 55.7 g 1.031 (g/ml)
3 Etanol 96% 31.4 g 99.2 g 67.8 g 1.255 (g/ml)
4 Gliserin 31.4 g 76.3 g 44.9 g 0.831 (g/ml)
Propilen
5 Glikol 31.4 g 78.6 g 47.2 g 0.873 (g/ml)

5. Perhitungan Waktu Alir


No SAMPEL WAKTU
1 Aquadest 7.63
    7.57
    7.67
  Rata-rata 7.62
2 Parafin Cair 10.12
    8.96
    9.05
  Rata-rata 9.38
3 Etanol 96% 14.90
    14.25
    13.83
  Rata-rata 14.33
4 Gliserin 260
    258
    261
  Rata-rata 259.67
5 Propilen glikol 39.26
    42.99
    38.69
  Rata-rata 40.31
6. Menghitung viskositas mutlak sampel :
Perhitungan dengan rumus:
Ƞ 1× t 2 × ρ 2
Ƞ2 =
t 1×ρ1

Ƞ2 = Viskositas sampel (g/ms)

Ƞ1 = Viskositas larutan pembanding (aquadest) (g/m3)

= 0.890 ×10-6 g/m3

t1 = Waktu alir larutan pembanding (Aquadest) (s)

t2 = Waktu alir sampel (s)

ρ1 =Berat jenis larutan pembanding (aquadest) (s) 0.9997 g/m3


ρ2 =Berat jenis sampel (g/m3)

Viskositas mutlak sampel :

a. Gliserin

0.890× 10−6 g /m3 ×259.67 ×1.255 g/m 3


Ƞ2 =
7.62 s × 0.999 g /ml

= 38.101 × 10-6 g/ms

b. Etanol 96%
0.890× 10−6 g /m3 ×14.33 s ×0.873 g/m3
Ƞ2 =
7.62 s × 0.999 g /ml
= 1.463 × 10-6 g/ms
c. Parafin Liquid

0.890× 10−6 g /m3 ×9.38 s ×0.831 g/m3


Ƞ2 =
7.62 s × 0.999 g /ml

= 0.911 × 10-6 g/ms

d. Propilen glikol
0.890× 10−6 g /m3 x 40.31 s ×1.031 g /m3
Ƞ2 =
7.62 s × 0.999 g /ml
= 4.859 × 10-6 g/ms

 Viskositas abolut minyak zaitun 0.7 dPas


 Data percobaan minyak zaitun

berat beban putaran waktu RPM


10 50 89 34
20 50 43 70
50 50 14 214
70 50 10 300
100 50 7 429

 Penentuan konstanta alat viskositas stromer (kv)

W Ƞ ×rpm
Ƞ = Kv Kv =
Rpm W
60 sekon 0.7 dPas ×214 put
rpm = × putaran Kv =
t( sekon) 50 gram
Kv =2.996

 Perhitungan viskositas sampel


W
Viskositas Ƞ = Kv
Rpm
60 sekon
rpm = × putaran
t( sekon)

sampel berat beban putaran waktu rpm viskositas


10 50 103 29.2 1.03
20 50 44 68.2 0.88
50 50 17 176.4 0.85
70 50 12 250 0.84
Propilen 100 50 8 375 0.8
Rata - rata   0.88
10 50 92 32.6 0.92
20 50 38 78.9 0.76
50 50 14 214.3 0.7
70 50 9 333.34 0.63
Parafin 100 50 6 500 0.6
Rata - rata   0.72
10 50 84  35.71 0.84
20 50  40 75 0.8
50 50  14 214.3 0.7
70 50  10 300 0.7
Aquadest 100 50  6 428.6 0.7
Rata - rata   0.75
10 50 101 29.7 1.01
20 50 56 53.6 1.12
50 50 14 214.5 0.7
70 50 10 300 0.7
Etanol 100 50 6 500 0.6
Rata - rata   0.826
20 50 131 22.9 2.62
30 50 69 43.5 2.07
50 50 40 75 2.0
70 50 27 111.11 1.9
Gliserin 100 50 19 157.9 1.9
Rata - rata   2.1

 Kurva Sampel
Sumbu x = F
Sumbu y = rpm

F=W×g
Keterangan :
W = berat beban (gram)
g = gaya grafitasi

a. Aquadest
F (x) Rpm (y)
98 35,71
196 75
490 214,3
686 300
980 428,6

Aquadest
500
400
300
Rpm

200
100
0
98 196 490 686 980
F=Wxg

b. Parafin cair

F rpm
98 32,6
196 78.9
490 214
686 333
980 500
c. Etanol

F rpm
98 29,7
196 53,6
490 214,5
686 300
980 500

Etanol
600
500
400
300
Rpm

200
100
0
98 196 490 686 980
F=Wxg

d. Propilen glikol

F rpm
98 29,2
196 68,2
e. 490 176,4
686 250
980 375
e. Gliserin

F rpm
98 22,9
196 43,5
490 75
686 111,11
980 157,9

Gliserin
180
160
140
120
100
Rpm

80
60
40
20
0
98 196 490 686 980
F = Wx g
VII. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami telah melakukan percobaan yang berjudul Viskositas.
Praktikum kali ini bertujuan untuk menganalisis prinsip viskositas, menguraikan cairan
newton dan cairan non newton, menganalisis dan menggunakan alat-alat penentuan viskositas
dan rheologi, serta menentukan viskositas dan rheologi cairan newton dan non newton.
Bahan yang digunakan adalah etano 98%, aquadest, gliserin, dan parafin cair.
Viskositas suatu zat dipengaruhi oleh suhu. Viskositas gas meningkat dengan bertambah
tingginya suhu sedangkan viskositas zat cair menurun dengan naiknya suhu. Dari beberapa
sampel memiliki nilai viskositas yang berbeda di karenakan terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi viskositas antara lain tekanan.

a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan. Tekanan pada viskositas akan memberikan pengaruh pada
ikatan partikel-partikel pada zat cair.
b. Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya temperatur, sedangkan viskositas gas naik
dengan naiknya temperature.
c. Ukuran dan Berat Molekul
Viskositas naik dengan nainya berat molekul. Misalnya laju alir alkohol cepat,
larutan minyak laju alirnya lambat seperti gliserin dan paraffin liquid. Sehingga
memiliki kekentalan yang tinggi.
d. Kekuatan antar molekul
Semakin besar ikatan antar molekul suatu zat cair maka nilai viskositas yang
dimiliki akan semakin tinggi.
Praktikum kali ini adalah menentukan viskositas dengan menggunakan metode kapiler.
Metode kapiler adalah metode yang membandingkan viskositas cairan yang belum diketahui
dengan viskositas absolut suatu cairan baku pembanding. Dimana yang dikur adalah waktu
yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan yang mengalir yang disebabkan oleh berat
cairan itu sendiri. Kemudian untuk menentukan massa jenis cairan yang akan ditentukan
viskositasnya, digunakan piknometer. Dari praktikum yang dilakukan, didapatkan hasil
bahwa parafin cair membutuhkan waktu 9.38 detik untuk mengalir dan massa jenis 0.831
g/ml, dan mempunyai viskositas sebesar 0,0.911×10-6 g/m.s. Etanol 96% membutuhkan
waktu 14.33 detik untuk mengalir dan massa jenis 0,873 g/ml, dan mempunyai viskositas
sebesar 1,463×10-6 g/m.s. Gliserin membutuhkan waktu 259.67 detik untuk mengalir dan
massa jenis 1,255g/ml, dan mempunyai viskositas sebesar 38,101×10-6 g/m.s. Propilen glikol
membutuhkan waktu 40.31 detik untuk mengalir dan massa jenis 1,031 g/ml, dan mempunyai
viskositas sebesar 4,859×10-6 g/m.s.
Dari praktikum kali ini didapatkan hasil bahwa viskositas berbanding lurus dengan
massa jenis cairan. Semakin besar massa jenis cairan maka akan semakin besar juga
viskositas cairan. Didapatkan pula hasil bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan
sejumlah tertentu cairan yang mengalir maka semakin besar pula viskositas cairan tersebut.
VIII. KESIMPULAN

1. Berdasarkan metode kapiler diperoleh hasil rata-rata viskositas pada sampel propilen yaitu
0,88 ; parafin 0,72 ; akuades 0,75 ; etanol 0,826 dan gliserin 2,1.

2. Pada metode stromer diperoleh hasil perhitungan viskositas pada sampel yaitu Gliserin
38.101 × 10-6 g/ms, Etanol 96% 1.463 × 10-6 g/ms, Parafin liquid 0.911 × 10-6 g/ms,
Propilen glikol 4.859 × 10-6 g/ms.

3. Berat molekul dan berat jenis yang lebih besar maka dari itu memiliki viskositas yang
paling tinggi dan menyebabkan makin kental suatu cairan.
DAFTAR PUSTAKA

Alkins,P.W.196.Kimia Fisik Jilid II edisi IV.Jakarta : Erlangga


Martin,A.,133.Farmasi Fisika : Bagian Larutan Dan Sistem Despresi, UGM : Yogyakarta
Ganijanti, Aby.2006.Seri Fisika Dasar Mekanika.Jakarta : UI Press
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai