Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA FARMASI

PENENTUAN VISKOSITAS SUATU ZAT

DISUSUN OLEH KELOMPOK A2 :


FARIDA KUMALASARI 219791
FATIHA MUNIFATUL HIKMAH 219794
FIKA RIYANTI 219797
FLORYANA MARTYNA 219800
GILANG SATRIA MAULANA PUTRA 219803
IBNU AFIF 219806
IRWANSYAHRUL PUTRA 219809
JORGHI PATAHUNAN 219812
KHAIRUL 219815
LIDYA JANUARTI 219818
MARIA ELLY NAIKOFI 219821
MEILY DINI KURNIAWATI 219824
MUHAMAD ALDESKA PUTRA 219827
MUHAMMAD FAKHAWARIZMI 219830

DOSEN PENGAMPU :
WENI PUSPITA M.Farm.,Apt

AKADEMIK FARMASI YARSI PONTIANAK


2021/2022
PENENTUAN VISKOSITAS SUATU ZAT

A. Tujuan
Menentukan viskositas beberapa sampel cair dengan menggunakan viskometer
Ostwald dan Brookfieled

B. Dasar Teori
Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Makin besar
resistensi zat cair untuk mengalir makin besar viskositasnya. Viskositas
merupakan salah satu sifat fisik zat cair yang pada umumnya dipengaruhi oleh
temperatur dan jenis zat cair.
Viskositas dapat digunakan untuk membedakan suatu zat dengan zat lain
maupun satu bentuk sediaan dengan bentuk yang lain. kita juga dapat
membedakan apakah sediaan tersebut berupa lotion, krim, salep, atau pasta
dengan melihat viskositasnya.
Untuk menentukan viskositas suatu zat digunakan suatu alat yang disebut
viskometer, dikenal dua jenis viskometer yaitu :
a. Viskometer satu titik
Viskometer ini bekerja pada satu titik kecepatan geser saja, sehingga
hanya dihasilkan satu titik pada rheogram. Ekstrapolasi dari titik ini ke titik nol
akan menghasilkan garis lurus. Alat ini hanya digunakan untuk menentukan
viskositas cairan newton, seperti air, paraffin, gliserin, dan lain-lain. Jenis
alatnya antara lain viskometer kapiler, viskometer bola jatuh, penetrometer,
plate palstometer, dan lain-lain.
b. Viskometer banyak titik
Pada jenis ini pengukuran dapat dilakukan pada beberapa harga
kecepatan geser sehingga dapat diperoleh rheogram sempurna. Viskometer
jenis ini banyak digunakan untuk menentukan viskositas cairan newton dan
non newton.
Viskometer ini meliputi viskometer rotasi tipe stormer,
Brookfield, rotovisco, dan lain-lain. Viskositas dari cairan newton dapat
ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh cairan tersebut
untuk mengalir melewati antara dua tanda ketika cairan tersebut mengalir
karena gaya gravitasi melalui suatu tabung kapiler vertikal yang dikenal
dengan viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan
dengan waktu yang dibutuhkan oleh suatu cairan yang viskositasnya
diketahui (biasanya air) untuk
melewati antara dua tanda tersebut. Viskositas absolut dari caira yang tidak
diketahui dapat ditentukan dengan mensubtitusi hasil percobaan dalam
persamaan berikut :
η2t2.ρ2
η1t1.ρ1
Dimana :
η 1 = viskositas cairan pembanding
η 2 = viskositas cairan yang diukur
t 1 = waktu alir cairan pembanding
t 2 = waktu alir cairan yang diukur
ρ 1 = massa jenis cairan pembanding
ρ 2 = massa jenis cairan yang diukur

C. Alat dan Bahan


 Alat :
- Gelas ukur
- Beaker glass
- Piknometer
- Timbangan analitik
- Viskometer Ostwald
- Viscometer Brookfield
- Karet penghisap

 Bahan :
- Aquadest (pembanding)
- Gliserin
- Minyak Kelapa
- Propilenglikol
- Parafin Liquid

D. Cara kerja
1. Menentukan viskositas zat dengan viskositas Ostwald
a. Bersihkan viskometer dengan cermat dan bilas dengan alcohol
b. Masukkan air suling sebagai cairan pembanding sebanyak 10 ml ke dalam
viskometer. Catat suhu percobaan
c. Hisap cairan dari ujung tabung sebelah kanan hingga permukaan berada
di atas batas garis atas. Tutup ujung tabung sebelah kanan, kemudian
buka perlahan-lahan. Catat waktu t 1 dalam detik mulai cairan mengalir
dari tanda batas atas sampai batas bawah. Ulangi percobaan sebanyak
dua kali.
d. Dengan cara yang sama tentukan viskositas cairan yang lain.
2. Menentukan viskositas zat dengan viskositas Brookfieled
a. Siapkan Meja datar
b. Pasang statif dengan posisi tegak
c. Pasang alat viscometer brookfieled pada batang statif
d. Pasang spindle yang sesuai dan pastikan water pass harus tepat
e. Di ukur suhu sampel yang akan diukur viskositasnya
f. Pastikan sampel tercelup sampai tanda batas spindle
g. Lakukan pengukuran
h. Catat hasil yang ditunjukkan oleh alat
i. Bersihkan alat setelah digunakan

E. Hasil
a. Gliserin

Hasil yang didapat = 151,46 mPas


b. Minyak Kelapa

Hasil yang didapat = 28,85 mPas

c. Propilenglikol

Hasil yang didapat = 11,185 mPas

d. paraffin
Hasil yang didapat = 22,555 mPas

F. Pembahasan
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan di dalam fluida. Semakin besar viskositas suatu fluida maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda begerak di dalam
fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara
molekul zat cair.
Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Viskositas
dapat berpengaruh pada formulasi sediaan-sediaan farmasi, misalnya pada
sediaan suspensi, tidak boleh terlalu kental (viskositas tinggi) sehingga
menyebabkan suspensi sulit dituangkan. Hal ini dapat menyebabkan distribusi
zat aktif tidak merata pada seluruh cairan dan keterimaan pasien juga rendah.
Pada praktikum ini kami menentukan viskositas zat cair dengan alat
viskositas Ostwald digunakan untuk menghitung viskositas larutan atau fluida
dalam peneliatian. Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah aquades
sebagai pembanding dan sampel yang digunakan paraffin liquid, gliserin,
propilenglikol, dan minyak kelapa, yang diuji menggunakan alat viskometer
Ostwald.
Prinsip viskometer ostwald adalah mengukur waktu yang diperlukan oleh
sejumlah tertentu cairan untuk mengalir mulai dari garis m (batas atas) sampai
ke garis n (batas bawah) melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh
berat cairan itu sendiri. Dengan membandingkan kecepatan fluida dengan
kecepatan sampel fluida yang lain :

A. Gliserin
Pada pecobaan ini, akan dilakukan penentuan viskositas dari sampel
gliserin. Gliserin disebut juga dengan gliserol atau propana-1,2,3-triol yang
merupakan jenis alkohol umum. Semua alkohol bersifat toksik (racun).
Gugus hidroksil pada alkohol mengakibatkannya bersifat polar.
Pada percobaan ini akan dilakukan pencarian nilai viskositas dari
sampel gliserin. Untuk menghitung nilai viskositas suatu cairan, harus
diketahui kerapatannya (density) dan waktu alirnya terlebih dahulu.
Perlakuan pertama, dilakukan penimbangan terhadap air dan semua sampel
dengan menggunakan piknometer. Piknometer harus dipastikan bersih dan
terbebas dari gelembung maupun benda-benda lain yang dapat
mempengaruhi pengukuran bobot. Penimbangan ini dilakukan agar dapat
diketahui densitas dari sampel. Perlakuan kedua, dicari waktu rata-rata alir
dari tiap sampel menggunakan viskometer Ostwald.
Setelah diperoleh densitas dan waktu alir dari tiap sampel, maka
dilakukanlah perhitungan viskositas, yang dimana dihasilkan data sebagai
berikut: gliserin memiliki viskositas 151,46 mpas

B. Minyak Kelapa
Pada percobaan kali ini,kami akan menentukan viskositas suatu zat
dari sampel minyak kelapa dan aquadest sebagai pembanding. Pada
percobaan ini, hal pertama yg kami lakukan adalah mengukur cairan
pembanding (aquadest) sebanyak 10 ml. Tujuan tersebut untuk
membandingkan kecepatan aliran terhadap pembanding dan sampel yang
digunakan,semakin besar kekentalan cairan maka semakin sulit suatu aliran
untuk mengalir dan juga menunjukan semakin sulit suatu benda bergerak
dalam aliran tersebut. Pada perbandingan ini dapat disimpulkan bahwa
cairan pembanding (aquadest) mengalir dengan cepat sehingga waktu yang
ditentukan oleh aquadest yaitu 0,4 s.
Pada pengujian kedua viskositas,kami mengukur viskositas minyak
kelapa. Percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald, yang mana pada
metode ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh
suatu cairan (fluida) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir antara dua
tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih cepat,
lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih sederhana. Prinsip
dari penentuan viskositas dengan metode viskometer Ostwald ini dilakukan
dengan memasukkan sampel (minyak kelapa) ke dalam alat viskometer
melalui pipa A kemudian dengan cara menghisap cairan dibawah ke B
sampai garis atas. Selanjutnya cairan dibiarkan mengalir bebas dan waktu
yang diperlukan untuk mengalir dari garis atas ke bawah diukur. Sehingga
waktu yang di peroleh yaitu 15,72 s.

Dari penentuan waktu viskositas terhadap sampel pembanding


aquadest dan sampel minyak kelapa,dapat di simpulkan bahwa kedua zat
cair tersebut memiliki nilai viskositas yang berbeda.Hal tersebut dibedakan
berdasarkan aquadest memiliki sifat cair yang encer dan mudah mengalir
sedangkan minyak kelapa memiliki sifat cair yang kental sehingga lebih sulit
mengalir.

C. Propilenglikol

Propilen glikol adalah suatu senyawa yang mempunyai rumus kimia


C3H8O2 , senyawa ini mempunyai nama komersial propylene glycol
industrial (PGI), sedangkan nama IUPAC dari senyawa ini adalah 1,2–
propanediol. Senyawa ini mempunyai sifat-sifat: tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa, dan larut sempurna dalam air.
Pada percobaan kali ini,kami akan menentukan viskositas suatu zat
dari sampel Propilen glikol dan aquadest sebagai pembanding. Pada
percobaan ini, hal pertama yg kami lakukan adalah mengukur cairan
pembanding (aquadest) sebanyak 10 ml. Tujuan tersebut untuk
membandingkan kecepatan aliran terhadap pembanding dan sampel yang
digunakan,semakin besar kekentalan cairan maka semakin sulit suatu aliran
untuk mengalir dan juga menunjukan semakin sulit suatu benda bergerak
dalam aliran tersebut. Pada perbandingan ini dapat disimpulkan bahwa
cairan pembanding (aquadest) mengalir dengan cepat sehingga waktu yang
ditentukan oleh aquadest yaitu 0.9 s.
Pada pengujian kedua viskositas,kami mengukur viskositas Propilen
glikol. Percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald, yang mana pada
metode ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh
suatu cairan (fluida dinamis) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir antara
dua tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih
cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih sederhana.
Prinsip dari penentuan viskositas dengan metode viskometer Ostwald ini
dilakukan dengan memasukkan sampel Propilen glikol ke dalam alat
viskometer melalui pipa A kemudian dengan cara menghisap cairan dibawah
ke B sampai garis atas. Selanjutnya cairan dibiarkan mengalir bebas dan
waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis atas ke bawah diukur.
Sehingga waktu yang di peroleh yaitu 120,2 s.

Dari penentuan waktu viskositas terhadap sampel pembanding


aquadest dan sampel Propilen glikol,dapat di simpulkan bahwa kedua zat
cair tersebut memiliki nilai viskositas yang berbeda.Hal tersebut dibedakan
berdasarkan aquadest memiliki sifat cair yang encer dan mudah mengalir
Propilen glikol memiliki sifat jernih, cair, kental, sedikit berbau, sedikit pahit,
dan memiliki tekanan uap rendah kental sehingga lebih sulit mengalir.

D. Parafin Liquid
Pada percobaan kali ini, kami akan menentukan viskositas suatu zat
dari sampel paraffin liquid dan aquadest sebagai pembanding. Parafin liquid
adalah minyak mineral yang sangat halus digunakan dalam kosmetik dan
untuk tujuan medis.
Pada pengujian viskositas menggunakan alat viskometer ostwald, hal
pertama yang kami lakukan adalah mengukur cairan pembanding yaitu
aquadest sebanyak 10 mL dimasukan ke dalam viscometer lalu gunakan
pipet bulb untuk menghisap cairan aquadest sampai tanda batas garis atas
(m), kemudian buka perlahan-lahan, siapkan stopwatch untuk menentukan
waktu alir yang diperlukan cairan aquadest untuk mencapai tanda batas garis
bawah (n), sehingga diperoleh waktu (t1) yaitu 0,4 s.
Pada pengujian kedua viskositas, kami mengukur cairan parafin liquid
sebanyak 10 mL dimasukan ke dalam viscometer lalu gunakan pipet bulb
untuk mengisap cairan parafin liquid sampai tanda batas garis atas (m),
kemudian buka perlahan-lahan,siapkan stopwatch untuk menentukan waktu
alir yang diperlukan cairan parafin liquid untuk mencapai tanda batas garis
bawah (n), sehingga diperoleh waktu (t2) yaitu 14,52 s.
Dari penentuan waktu viskositas terhadap sampel pembanding
( aquadest ) dan sampel cair yang digunakan yaitu parafin liquid, dapat
disimpulkan bahwa kedua zat cair tersebut memiliki nilai viskositas yang
berbeda meskipun sama-sama zat cair. Hal tersebut dibedakan berdasarkan
aquadest memiliki sifat zat cair yang encer sedangkan parafin liquid memiliki
sifat zat cair yang kental seperti minyak.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum penentuan viskositas suatu zat cair, dapat
disimpulkan bahwa semakin kental suatu zat cair ( fluida ), maka semakin lambat
kecepatan zat cair tersebut turun dari batas garis atas ke batas garis bawah pada alat
viscometer Ostwald. Zat cair (fluida) yang kecepatannya lambat pada saat pengujian
menggunakan viscometer Oswald terdiri dari fluida gliserin, minyak kelapa,
propilenglikol, dan parafin liquid.
H. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto, D. K., et al., 2013, “Pemanfaatan Hukum Snellius Dasar Alat Ukur Indeks Bias dan
Viskositas Larutan Garam Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535”, Jurnal Teori
dan Aplikasi Fisika, Vol. 1, No. 1.

Aufari, M. Afif, et al., 2013, “Pemurnian Crude Glycerine Melalui Bleaching Dengan
Menggunakan Karbon Aktif”, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 02 No. 1.

Febrianto, et al., 2013, “Rancang Bangun Alat Uji Kelayakan Pelumas Kendaraan Bermotor
Berbasis Mikrokontroler”, Unnes Physics Journal, Vol. 2 No. (1).
Prasadja, M. E., 2010, “Pembuatan Gliserol Minyak Kelapa Sawit Dengan Proses Hidrolisis”,
Jurnal  Teknik Kimia, Vol.5, No. 2.
Samdara et al., 2008, “Rancang Bangun Viskometer Dengan Metode Rotasi Berbasis
Komputer”, Jurnal Gradien, Vol.4 No.2.
Sutiah, et al., 2008, “Studi Kualitas Minyak Goreng Dengan Parameter Viskositas dan Indeks
Bias”, Jurnal Fisika, Vol.11, No.2.
Ulya, M., et al., 2012, “Pengaruh Suhu Polimerisasi L-asam Laktat Melalui Metode Ring
Opening Polimerization (ROP) Terhadap Karakteristik Polylactic Acid (pla)”, Jurnal
Kimia, Vol. 1 No.1.
Warsito, et al., 2012, “Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas Dengan Metode Bola Jatuh
Berbasis Sensor Optocoupler dan Sistem Akuisisinya pada Komputer”, Jurnal Natur
Indonesia, Vol. 14 No. 3.

Anda mungkin juga menyukai