Anda di halaman 1dari 16

1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banyak benda yang dapat ditemukan dikehidupan sehari-hari,


benda yang ada disekitar tidak semua memiliki karakter yang sama,
sehingga benda-benda tersebut dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal
yang bisa diamati secara langsung seperti ukurannya, bentuknya, sifatnya,
jenisnya, fasenya, atautpun hal lainnya. Benda memiliki tiga fase yang
berbeda diantaranya ada fase padat, cair, dan gas. Ketiga fase tersebut juga
memiliki karakteristik yang berbeda, misal fase gas memiliki keleluasaan
bergerak yang lebih besar daripada fase padat dan cair atau seperti fase
padat yang memiliki kerapatan yang lebih besar daripada fase cair dan gas.
Namun ada beberapa hal pula yang menjadi persamaan dari ketiga fase
tersebut yaitu kerapatan (densitas) atau massa jenis. Setiap benda dengan
fase apapun pasti memiliki massa jenis, walaupun nilai massa jenisnya
berbeda.
Namun pada fase cair dan gas memiliki karakteristik yang berbeda
dengan fase padat, yaitu pada fase cair dan gas memiliki vikositas atau
daya tahan aliran terhadap cairan. Setiap cairan atau gas miliki nilai
viskositas yang berbeda pula. dalam hal ini benda yang memiliki fase cair
(cairan) yang akan menjadi objek percobaan dalam menentukan massa
jenis dan viskositas.

1.2. Tujuan
Dalam melakukan percobaan memiliki tujuan yang ingin dicapai,
tujuan percobaan diuraikan sebagaimana berikut :
1) Menentukan massa jenis suatu zat dalam keadaan cair.
2) Dapat menentukan viskositas suatu cairan.
3) Dapat menghitung viskositas suatu cairan berdasarkan percobaan.
2. LANDASAN TEORI

2.1. Massa Jenis


Kerapatan (densitas) atau massa jenis adalah perbandingan antara
massa benda dengan volume benda. Massa jenis bersifat tetap artinya
cairan atau gas sebanyak apapun yang ditempatkan dalam adah apaupun
akan memiliki massa jenis yang sama karena setiap kenaikan massa benda
akan disertai dengan kenaikan volumenya juga sehingga perbandingan
massa benda dengan volume bendanya akan selalu sama hal tersebut yang
menyebabkan massa jenis memiliki nilai yang tetap.
Sebagaimana definisi dari massa jenis yang merupakan perbandingan
antara massa benda dengan volume benda, maka massa jenis akan selalu
berbanding terbalik dengan volume benda tapi berbanding lurus dengan
massa benda. Misalkan ada benda yang memiliki massa yang sama, namun
volume kedua benda tersebut berbeda (benda A memiliki volume yang
lebih besar dari benda B), maka dapat dipastikan benda B memiliki massa
jenis yang lebih besar daripada benda A.
Setiap cairan memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda seperti
pada air (aquades) yang memiliki massa jenis 997 kg/m 3 akan berbeda
dengan alkohol dan aseton yang memiliki massa jenis 789 kg/m 3 dan 784
kg/m3. Dalam mengukur massa jenis suatu cairan dapat dilakukan
menggunakan alat yaitu piknometer atau higrometer. Jika menggunakan
piknometer untuk mengetahui massa jenis cairan maka dapat ditentukan
dari selisih berat piknometer kosong dengan piknometer berisi cairan yang
akan ditentukan massa jenisnya. Namun jika menggunakan higrometer
untuk menentukan massa jenis maka cukup celupkan higrometer kedalam
cairan dan lihat skala yang tertera di higrometer, skala tersebut merupakan
nilai massa jenis cairan tersebut.
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat karena setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda. Massa jenis merupakan petunjuk
kerapatan suatu benda. Massa jenis tidak bergantung pada jumlah zat,
namun bergatung pada jenis zatnya. Beberapa logam memiliki massa jenis
yang besar karena atom dalam susunan molekulnya memiliki kerapatan
yang besar. Kerapatan atau massa jenis dari suatu zat juga ditetukan dari
suhu yang diperlakukan terhadap zat tersebut. Semakin tinggi suhu yang
diberikan untuk suatu zat akan mengakibatkan kerapatan suatu zat akan
menjadi rendah karena molekul-molekul yang berikatan akan saling
melepas sehingga volume akan bertambah dan menyebabakan massa jenis
suatu zat rendah.

2.2. Viskositas
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari
aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Seriap fluida, gas , atau cairan
memiliki sifat ini. Makin kental suatu cairan semakin besar gaya yang
dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu.
Viskositas dispersi atau koloidal dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase
dispersi. Koloid-koloid yang terbentuk bola membentuk sistem dispersi
yang viskositasnya rendah. Sedangkan dispersi yang mengandung koloid-
koloid linear viskositasnya lebih tinggi. Dalam menyatakan viskositas
suatu fluida, cairan, atau gas terdapat beberapa hukum, diantaranya:
1. Hukum Poiseulle
Pipa bertingkat suatu fluida yang encer dapat megalir begitu saja
tanpa perlu diberikan gaya, tapi untuk fluida kental diperlukan
perbedaan tekanan diantara ujung pipa. Banyak cairan yang mengalir
per satuan waktu melalui penampang melintang berbentuk silinder
berjari-jari dan memiliki panjang.
2. Hukum Stokes
Apabila benda padat bergerak dnegan kcepatan tertentu dalam
medium fluida kental, maka benda tersebut akan mnegalami hambatan
yang diakibatkan adanya gaya gesek fluida. Pada fase gas jika suhu
meningkat maka viskositasnya akan meningkat, namun pada cairan
apabila suhunya meningkat maka viskositasnya akan mengalami
penurunan. Dalam mengukur viskositas suatu zat digunakan alat
berupa viskometer. Ada beberapa jenis viskometer yang dapat
digunakan untuk mengukur viskositas suatu zat.
a. Viskometer oswald
Viskositas dari cairan yang akan diukur dengan metode oslad
ini ditentukan dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah cairan tersebut untuk melalui dua tanda batas yang
terdapat pada pipa kapiler. Setelah itu bandingkan waktu yang
viskositasnya sudah diketahui dengan zat yang viskositasnya
belum diketahui.
b. Viskositas hoppler
Terjadinya kesetimbangan sehingga adanya gaya gesek sama
dengan gaya berat dikurangi gaya archimedes. Prinsipnya
menggelindingkan bola melalui tabung gelas vertikal yang berisi
zat cair yang akan diketahui viskositasnya.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat :
1. Piknometer
2. Gelas kimia 100 ml
3. Corong gelas
4. Viskometer osaald
5. Stop atch
6. Bola pipet
7. Pipet tetes
8. Kapas

3.1.2. Bahan
1. Aquades
2. Alkohol
3. Aseteon

3.2. Cara Kerja


3.2.1. Massa Jenis
1. Cek alat piknometer volumenya dan suhunya.
2. Bersihkan dan keringkan alat piknometer.
3. Timbang alat piknometer kosong beserta tutupnya dan catat
beratnya.
4. Isi piknometer dengan cairan yang ingin diketahui massa
jenisnya sampai penuh.
5. Tutup piknometer yang sudah penuh.
6. Timbang piknometer yang sudah berisi cairan dan catat
beratnya.
7. Ulangi untuk menentukan cairan lainnya.

3.2.2. Viskositas
1. Siapkan viskometer osald yang bersih.
2. Isi viskometer dengan cairan yang ingin diketahui
viskositasnya sampai di baah tanda.
3. Tarik sejumlah volume cairan sampai melebihi tanda dan
lepskan
4. Hitung waktu saat cairan turun sampai tanda batas.
5. Matikan stop watch sampai tanda batas berikutnya.
6. Catat waktu yang dibutuhkan.
7. Ulangi cara yang sama terhadap cairan lainnya yang ingin
diketahui viskositasnya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


Dari percobaan yang telah dilakukan, berikuut disajikan tabel dan
hasil hitungan, agar diketahui nilai massa jenis dan viskositas dari cairan
yang menjadi objek dalam penelitian diantaranya aquades, alkohol, dan
aseton. Berikut ini tabel percobaan yang dilakukan :

1. Massa Jenis
Tabel 4.1.1. Hasil Percobaan Massa Jenis Aquades

Berat Piknometer Berat Piknometer + Berat zat


Kosong (gram) Cairan (gram)
1 2 1 2 1 2
32,72 32,64 59,35 59,27 26,63 26,63
Rata-rata :
26,63+26,63
=26,63
2

Tabel 4.1.2. Hasil Percobaan Massa Jenis Alkohol

Berat Piknometer Berat Piknometer + Berat zat


Kosong (gram) Cairan (gram)
1 2 1 2 1 2
32,70 32,70 55,50 55,50 22,80 22,80
Rata-rata :
22,80+22,80
=22,80
2

Tabel 4.1.3 Hasil Percoban Massa Jenis Aseton

Berat Piknometer Berat Piknometer + Berat zat


Kosong (gram) Cairan (gram)
1 2 1 2 1 2
32,72 32,68 53,99 53,97 21,27 21,29
Rata-rata :
21,27+21,69
=21,28
2

Perhitungan Massa Jenis :

m
ρ= v

1) Aquades
26,63 gram gr
ρ = =1,0676
25 ml ml

2) Alkohol
22,80 gram
ρ = =0,912 gr /ml
25 ml

3) Aseton
21,28 gram
ρ = =0,8512 gr /ml
25 ml

2. Viskositas
Tabel 4.1.4 Hasil Percobaan Viskovitas Cairan

No. Nama waktu waktu waktu waktu waktu Rata-rata


zat (1) (2) (3) (4) (5)
1. 27,82 s
=5,56 s
5,55 s 5
Aquades 5,35 s 5,66 s 5,69 s 5,53 s
2. 36,68 s
=7,34 s
5
Alkohol 7,05 s 7,32 s 7,63 s 7,39 s 7,29 s
3. 19,27 s
=3,85 s
5
Aseton 3,85 s 3,97 s 3,73 s 3,85 s 3,87 s

Perhitungan viskositas :

γx ρ x . tx
γA
= ρ A . tA

1) Aseton
γx 0,85 .3,85
=
0,95 1,07 .05,56
3,27
γx = 5,94 . 0,95

γx= 0,5225 cp

2) Alkohol
γx
0,95
= 0,912. 7,34
1,07 .05,56
6,59
γx = 5,94
. 0,95

γx= 1,07 cp

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pembahasan Oleh Alifia Nuraeni

Pada percobaan kali ini yaitu melakukan praktikum untuk


menentukan massa jenis dengan piknometer. Pada percobaan kali ini
cairan yang akan di tentukan massa jenisnya yaitu aquades, aseton dan
etanol. Mula mula timbang piknometer yang bersih dan kering.
Kemudian masukkan larutan kedalam piknometer. Lalu piknometer
ditimbang kembali. Setelah itu akan didapatkan berat larutan yang di
cari, dengan cara menghitung selisih piknometer kosong dengan
piknometer yang telah diisi larutan.
Percobaan dilakukan dua kali pada setiap larutan agar mendapat
hasil yang lebih akurat. Untuk mendapatkan massa jenis larutan maka
melakukan perhitungan. Dimana berat rata rata larutan dibagi ukuran
piknometer. Didapat hasil, larutan yang memiliki massa jenis dengan
urutan paling tinggi yaitu aquades 1,0676 gr/mL, etanol 0,912 gr/mL,
lalu aseton 0,8512 gr/mL.
Pada percobaan penentuan viskositas menggunakan metode
oswald, dengan cara mencatat waktu alir masing masing larutan pada
viskometer oswald. Mula-mula viskometer diisi larutan sampai bawah
tanda. Lalu tarik sejumlah volume cairan sampai tanda batas atas
dengan menggunakan bola hisap. Lalu lepaskan bola hisap dengan
dihidupkan nya stopwatch saat cairan turun. Pada saat cairan sampai
tanda batas bawah, matikan stopwatch lalu catat waktu yang di peroleh.
Lakukan lima kali percobaan pada setiap larutan agar mendapat hasil
yang lebih akurat. Untuk menghitung viskositas larutan yang akan
dicari maka gunakan rumus perbandingan dengan larutan yang telah
diketahui viskositasnya yaitu air. Didapat hasil viskositas aseton 0,5225
Cp dan viskositas etanol 1,07 Cp. 

4.2.2. Pembahasan oleh Alyana Natadina Ahsani

Pada praktikum kali ini besar kecilnya nilai viskositas dapat


dipengaruhi oleh perubahan suhu/temperatur, kekentalan suatu
cairan ,metode ( viskometer yang digunakan ), serta ukuran
viskometernya

Untuk penentuan massa jenis kami menggunakan piknometer.


Melalui praktikum kali ini kami memperoleh massa jenis air lebih
besar dibandingkan massa jenis aseton dan massa jenis etanol
massa jenis air 1,0676 gr/ml
massa jenis Aseton 0,8512 gr/ml
massa jenis etanol 0,915 gr/ml
Untuk penentuan viskositas kami menggunakan viskometer
Ostwald (metode Ostwald), di mana dengan menggunakan metode
Ostwald viskositas cairan mempunyai hubungan yaitu akan
berbanding terbalik dengan waktu yang dibutuhkan cairan untuk
mengalir melalui sebuah pipa kapiler, semakin cepat cairan itu
mengalir maka viskositasnya semakin Kecil. Melalui praktikum kali
ini kami memperoleh viskositas aseton lebih kecil daripada viskositas
air, sedangkan viskositas etanol lebih besar daripada viskositas air

Viskositas Aseton 0,5225 cp


alaiViskositas etanol 1,07 cp
Adapun terjadi kesalahan pada praktikum kali ini itu disebabkan
ketidaktelitian kami dalam mengukur waktu cairan melewati tanda
batas dan juga karena perubahan suhu.

4.2.3. Pembahasan oleh Andin Faranitha Tsamarah

1. Penentuan berat jenis dengan piknometer:


  Untuk menentukan berat jenis zat dengan piknometer,dibutuhkan
beberapa data seperti berat piknometer kosong,berat piknometer berisi
zat,dan berat zat. Setelah memastikan bahwa piknometer benar-benar
bersih timbang piknometer lalu catat ,timbang lagi dengan isi zat
aseton/etanol/aquades dan hitung selisihnya. Hasil dari selisih  berat
piknometer berisi zat - berat piknometer kosong lalu dibagi volume
piknometer (25ml) diperoleh berat jenis masing-masing zat,sebagai
berikut 

a. (rho) aseton : 0,8152 gr/ml


b. (rho) etanol :  0,912 gr/ml
c. (rho) aquades: 1,0676 gr /ml

2. Penentuan viskositas dengan metode oswald:


Untuk mengetahui viskositas dengan metode oswald dibutuhkan
data waktu alir suatu zat dengan cara mencatat waktu alir zat/fluida
menggunakan pipa kapiler. Zat yang lebih cakr akan lebit cepat
mengalir daripada zat yang lebih kental, sehingga waktu nya pun lebih
singkat dibandingkan zat yang lebih kental. Lalu untuk menentukan
viskositas digunakan perbandingan dengan viskositas suatu zat yang
sudah diketahui contohnya viskositas air . Dalam percobaan ini
diperoleh : 

a. Y etanol= 1,07 Cp
b. Y aseton = 0,5225 Cp

4.2.4. Pembahasan oleh Arlin Dini Anindya

Pada percobaan Massa Jenis dan Viskositas yang sudah kami


lakukan, ada beberapa hal yang akan dibahas.Pertama mengenai
massa jenis, seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya
bahwa setiap benda dengan fase apapun pasti memiliki massa jenis
dengan nilai yang berbeda. Percobaan menentukan massa jenis cairan
dilakukan menggunakan piknometer. Langkah awal kami harus
mengetahui berapa berat zat yang akan diuji yaitu dengan cara
menghitung selisih antara berat piknometer kosong dengan
piknometer yang berisi cairan, setelah massa zat diketahui maka
selanjutnya akan dibandingkan dengan satuan volume piknometer
(25ml), sehingga massa jenis cairan bisa ditentukan. Hasil percobaan
dan perhitungan menunjukan, beberapa cairan yang diuji seperti
aquades, etanol, dan aseton memiliki massa jenis yang berbeda. Air
memiliki massa jenis 1,06 gr/ml, etanol memiliki massa jenis 0,912
gr/ml, dan aseton memiliki massa jenis 0,85 gr/ ml, berdasarkan hasil
percobaan massa jenis cairan yang diuji memiliki perbedaan dengan
massa jenis secara teoritis, hal ini bisa diakibatkan karena kurangnya
ketelitian dalam melakukan percobaan seperti saat menimbang
ataupun menghitung. Secara teoritis massa jenis air adalah 1 gr/ml,
massa jenis etanol adalah 0,7 gr/ml, dan massa jenis aseton adalah 0,8
gr/ml.

Hal kedua yang akan dibahas adalah viskositas. Dalam


percobaan ini hanya akan mengukur viskositas dari suatu cairan.
Cairan yang dijadikan sampel dalam melakukan percobaan adalah
aquades, etanol, dan aseton. Sebenarnya dalam menentukan viskositas
cairan dapat dilakukan dua cara yaitu dengan menggunakan alat
berupa kapiler oswald atau higrometer, tetapi dalam percobaan kali ini
alat yang digunakan adalah kapiler oswald, dengan menggunakan
kapiler oswald kita akan mengukur viskositas dengan menghitung
waktu yang dibutukan cairan untuk melewati batas pada kapiler
oswald. Semakin lama cairan mengalir untuk melewati batas maka
semakin besar juga viskositasnya. Percobaan viskositas ini dilakukan
sebanyak lima kali per satu jenis cairan, waktu yang sudah dicatat
kemudian akan dirata-ratakan. Setiap cairan yang belum diketahui
viskositasnya akan dibandingkan oleh viskositas air yang sudah
diketahui viskositasnya. Berdasarkan perhitungan dapat ditentukan
viskositas etanol dan aseton yaitu 0,5225 cp dan 1,07 cp. Sama halnya
seperti percobaan massa jenis, pada percobaan viskositas pun terjadi
penyimpangan nilai viskositas antara nilai viskositas pada percobaan
dan secara teoritis. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya ketelitian
dalam melakukan percobaan.

5. KESIMPULAN

Dalam melakukan percobaan dapat disimpulkan beberapa hal seperti :


1. Pada benda dengan fase gas, cair, ataupun gas memiliki kerapatan atau
massa jenis dengan nilai tertentu (berbeda). Nilai tersebut bisa
ditentukan menggunakan piknometer, dan membandingkan massa zat
dengan volume piknometer.
2. Pada fluida, cairan, dan gas memiliki sifat viskositas dengan nilai yang
berbeda pada setiap zatnya. Nilai tersebut bisa ditentukan oleh alat
berupa kapiler oswald.
3. Berdasarkan percobaan massa jenis aquades, etanol, dan aseton adalah
1,06 gr/ml, 0,912 gr/ml, dan 0,85 gr/ ml.
4. Berdassarkan percobaan viskositas etanol dan aseton adalah 0,5225 cp
dan 1,07 cp.

6. DAFTAR PUSTAKA

Tim, Pembimbing Kimia Fisika 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisik.


Bandung. Polban

7. LAMPIRAN DAN FOTO


LAPORAN PRAKTIKUM

MASSA JENIS DAN VISKOSITAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Praktikum Kimia Fisik semester
ganjil

Disusun oleh :

Alifia Nuraeni (191411005)

Alyana Natadina Ahsani (191411006)

Andin Faranitha Tsamarah (191411007)

Arlin Dini Anindya (191411008)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2019

Anda mungkin juga menyukai