Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN

“MASSA JENIS”

NAMA : ACHMAD AFANDI OKTAVIANTO


NPM : 20034010074
KELOMPOK : B2
PARALEL :B
DOSEN PEMBIMBING : RIZKA NOVEMBRIANTO, ST. , MT.

TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai massa dan memerlukan ruang.
Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zat padat, zat cair dan
gas. Setiap zat padat mempunyai massa jenis tertentu. Demekian juga dengan zat cair dan
gas. Oleh karena itu kita dapat mengetahui jenis zat berdasarkan massa jenisnya (Hidayat,
1979).

Massa jenis () didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat dan volumenya.
Nilai massa jenis hanya bergantung pada jenis zat, tidak bergantung pada massa atau volume
zat. Dengan kata lain, nilai massa jenis suatu zat adalah tetap. Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun
massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama (Kondo, 1982).

Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada massa maupun volume
zat, tetapi tergantung pada jenis zatnya, oleh karenanya zat yang sejenis selalu mempunyai
masssa jenis yang sama. Satuan massa jenis adalah kg/m3 atau g/cm3, jenis zat dapat
diketahui dari massa jenisnya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air) (Kondo, 1982).

Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung,
maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau
yang dinamakan “Massa Jenis Relatif”. Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air
yang volumenya sama (Bredthauer, 1993).

Satuan massa adalah kg atau gram dan satuan volume m3 atau cm3 sehingga satuan
massa jenis adalah kg/m3 atau g/cm3. Massa jennis merupakan ciri khas benda. Setiap benda
yang sejenis memiliki massa jenis yang sama dan setiap benda yang berlainan jenis memiliki
massa jenis yang berbeda. Massa jenis suatu zat dapat dihitung dengan mengetahui massa dan
volume zat tersebut (Bredthauer, 1993).

Pengukuran massa benda dilakukan dengan alat yang disebut neraca lengan. Massa
jenis suatu benda adalah banyaknya massa tersebut dalam satuan volume (Searss, 1985).
1.2 Tujuan Praktikum

Untuk memahami cara menentukan massa jenis suatu zat cair dengan menggunakan
metode piknometer, dimana dalam praktikum ini menggunakan zat cair berupa Oli SAE 20.

1.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan laporan ini yakni sebagai berikut :

1. Praktikum ini memfokuskan pada proses percobaan dalam menentukan besarnya nilai
massa jenis suatu zat cair, dimana dalam praktikum ini menggunakan cairan berupa Oli SAE
20, serta mengamati faktor apa saja yang mempengaruhi massa jenisnya.

2. Pada buku petunjuk praktikum fisika terapan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik 2021
telah tercantum intruksi kerja untuk proses percobaan dalam menentukan besarnya nilai massa
jenis dari suatu zat cair yakni Oli SAE 20.

3. Proses pelaksanaan praktikum dilaksanakan secara daring melalui media Youtube dan E-
Learning yang diberikan oleh pihak laboratorium UPN “Veteran” Jawa Timur.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Massa Jenis

Massa jenis adalah besaran khas yang menyatakan jenis suatu zat. Suatu zat yang
sejenis walaupun ukuran dan massa bendanya berbeda, massa jenisnya tetap sama. Massa
jenis 1 gram besi sama dengan massa jenis 1 kg besi. Sebaliknya, dua zat yang jenisnya
berbeda pasti memiliki jenis yang berbeda.

Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume benda, secara sistematis

Dirumuskan :
𝑚
ρ= 𝑣

dimana ρ = massa jenis zat (kg/mᶟ)

m = massa zat (kg)

v = volume zat (m3)

Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur maka nilai massa jenis akan semakin
rendah, karena ikatan yang ada pada molekul akan terlepas.

suatu massa jenis dalam SI adalah kg/m3 atau kg.m-3. Satuan massa jenis yang sering
digunakan adalah g/cm3, dimana :

1 g/cm3 = 1000 kg/m3

Walaupun zat itu beraneka ragam tetapi mempunyai beberapa sifat yang sama, yaitu
setiap zat menempati ruang dan mempunyai massa. Untuk zat padat dan zat cair mudah
dibuktikan menempati ruang dan mempunyai massa. Untuk zat gas juga menempati ruang dan
memiliki massa maka dapat disimpulkan bahwa:

Apabila kita ukur ternyata massanya berbeda. Maka kita katakan kerapatan benda itu
berbeda. Pada umumnya setiap zat yang berbeda jenisnya maka kerapatannya juga
berbeda.Kerapatan zat itulah yang disebut massa jenis.

Massa jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume suatu benda Satuan
massa jenis berasal dari satuan massa dibagi satuan volum, yaitu kg/m3.Karena massa jenis
adalah nilai perbandingan antara massa dan volum suatu zat, makauntuk zat yang sejenis,
mempunyai massa yang sama. Dari itulah kita dapat mengenal suatu zatdari massa jenisnya.

Kerapatan alias massa jenis fluida homogeny (sama) pada dasarnya berbeda dengan
kerapatan zat padathomogen. Besi atau es batu misalnya, memiliki kerapatan yang sama pada
setiap bagiannya. Berbeda dengan fluida, misalnya atmosfer atau air. Pada atmosfer bumi,
makin tinggi atmosfir dari permukaan bumi, kerapatannya semakin kecil sedangkan untuk air
laut, misalnya, makin dalam kerapatannya semakin besar.Massa jenis alias kerapatan dari
suatu fluida homogen dapat bergantung pada factor lingkungan sepertitemperature (suhu) dan
tekanan.

Neraca lengan lazimnya digunakan untuk mengukur massa suatu benda. Namun
demikian neraca lengan tersebut dapat difungsikan atau direkayasa sehingga dapat digunakan
untuk mengukur massa jenis zat padat atau zat cair. Neraca lengan Ohaus mempunyai
ketelitian yang tinggi yaitu dapat sampai 0,01 gram. Selain digunakan untuk mengukur massa
jenis zat padat juga dapat dipergunakan untuk memperagakan adanya gaya tekan ke atas
Archimedes dengan teliti.

dimana ρ = massa jenis zat (kg/mᶟ)

m = massa zat (kg)

v = volume zat (m3)

Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur maka nilai massa jenis akan semakin
rendah, karena ikatan yang ada pada molekul akan terlepas.

2.2 Metode yang dapat digunakan dalam menentukan massa jenis

Penentuan massa jenis atau bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer,
areometer, dan timbangan hidrostatik. Metode penentuan untuk cairan, yaitu :

1. Piknometer

Piknometer adalah sejenis botol yang mempunyai volume tertentu. Penutup piknometer
terbuat dari kaca yang ditengahnya mempunyai pipa kapiler. Biasanya pada botol piknometer
dicantumkan volume botol ditambah volume pipa kapiler penutupnya. Piknometer berfungsi
sebagai alat untuk mengukur nilai massa jenis/densitas fluida.

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟


Massa jenis zat cair = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
2. Aerometer

Sebuah alat untuk mengukur massa jenis dengan membaca skala pada areometer yang
ditempatkan mengapung pada zat cair. Terbuat dari tabung kaca, yang agar mengapung
diletakkan butiran timbale di bawahnya. Diameter bawahnya lebih besar sehingga gaya ke
atas lebih besar dan dapat mengapung di dalam zat cair.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Massa Jenis

1) Temperatur

Pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat
mempengaruhi massa jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah.

2) Massa zat

Jika zat mempunyai massa yang besar maka akan kemungkinan massa jenisnya juga menjadi
lebih besar.

3) Volume zat

Jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh, bergantung dari massa jenis zat
itu sendiri. (Mochtar, 1990)

4) Suhu

Pengaruh suhu terhadap massa, volume, dan densitas apabila tidak terjadi perubahan adalah
jika suhu dinaikkan, kemungkinan masih dan volume berkurang akibat penguapan, begitupun
apabila diturukan, kemungkinan massa dan volume benda meningkat akibat pembekuan.
BAB III

PERALATAN DAN BAHAN

3.1 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu piknometer untuk mengukur
massa jenis zat cair dan neraca analitis untuk menimbang berat dari piknometer

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu aquades dan untuk kelompok B2
mengukur cairan Oli SAE 20
BAB IV

PROSEDUR KERJA DAN GAMBAR ALAT KERJA

4.1 Prosedur Kerja Piknometer

1. Bersihkan piknometer menggunakan akuades dan alkohol kemudian keringkan.


2. Menimbang piknometer kosong dengan neraca analitik dan mencatat massanya.
3. Membaca temperatur zat cair yang akan diukur massa jenisnya.
4. Mengisi piknometer dengan zat cair yang akan diukur massa jenisnya.
5. Menimbang piknometer yang sudah berisi cairan dengan neraca analitik dan mencatat
massanya.
6. Ulangi percobaan diatas sampai beberapa kali untuk menemukan massa jenis zat cair
yang sesuai.

4.2 Gambar Alat Kerja

Piknometer Neraca Analitis


BAB V

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pengamatan

Hasil dari percobaan pengukuran massa jenis menggunakan piknometer yaitu berupa
berat awal piknometer 25ml yang kosong dan berat akhir piknometer 25ml yang sudah terisi
dengan cairan Oli SAE 20 pada suhu 28o C

Tabel Data dan Perhitungan

Percobaan V. pikno - Berat Awal Berat Akhir Massa Jenis


ke meter (ml) (g) (g) (g/cm3)
1 21,19 41,08 0.80

2 21,02 41,26 0.81


25
3 20,89 41,13 0.81

4 20,44 41,35 0.84

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠


Rata-rata massa jenis = 4

0.80+0.81+ 0.81+0.84
= 4

= 0.82 g/cm3

5.2 Pembahasan
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda,maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis
berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan suatu zat
berapapun massanya, berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

Pada praktikum pengukuran massa jenis ini hanya menggunakan 1 metode , yaitu
metode Piknometer. Bahan yang diukur untuk kelompok B2 yaitu Oli SAE 20. Berat jenis
suatu zat dapat dihitung dengan mengukur secara langsung berat zat dalam piknometer
(dengan menimbang) dan volume zat(ditentukan dengan piknometer). Prinsip metode ini
didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan ruangan yang ditempati cairan ini.
Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air. Pengukuran menggunakan Piknometer
ini memiliki kelemahan yaitu massanya dapat berubah rubah karena temperature. Temperatur
adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada penentuan atau dapat juga telah jarum suntik
yang massa jenis zat, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur massa jenisnya
dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi massa jenisnya, demikian pula halnya pada
suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk
menghitung massa jenisnya.

Dari pengukuran dengan metode Piknometer dengan bahan Oli SAE 20 dan pada suhu
28oC diatas didapatkan data rata-rata sebesar 0.82 gr/cm3

5.3 Tugas Pendahuluan

A. Manfaat pengukuran thermometer

Untuk menentukan kesehatan suhu tubuh biasanya menggunakan thermometer. Suhu tubuh
biasa dijadikan factor untuk mengetahui kondisi tubuh sehat atau tidak, suhu tubuh normal
biasanya berkisar antara 36o - 37,5oC . Thermometer memiliki 2 jenis, yaitu thermometer
digital dan thermometer air raksa

B. Selain dengan alat diatas, alat apa saja yang dapat dipergunakan untuk mengukur massa
jenis ?

a. Neraca Digital
Alat pengukur massa benda yang terakhir yaitu neraca digital. Neraca digital juga disebut
sebagai neraca elektronik, yang merupakan alat ukur otomatis sehingga diperoleh nilai massa
benda lebih akurat.

b. Hidrometer
Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi
hidrometer vertikal. Cara mengetahui massa jenis zat cair adalah dengan memasukkan
hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan acuan
semakin dalam hidrometer tercelup, menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin
kecil.
c. Neraca Ohaus
Ohaus tiga lengan merupakan neraca yang memiliki nilai skala dari yang besar sampai
ketelitian 0,01 gram yang dapat digeser. Neraca ini terdiri dari tiga lengan yang masing-
masing punya ketelitian berbeda.
C. Jelaskan bagaimana mengukur massa jenis suatu benda padat dan gas, Jelaskan !

1.Massa jenis zat padat


A .Mengukur Massa jenis zat padat bentuknya teratur
Langkah yang harus dilakukan adalah mengukur massa zat dengan menggunakan
neraca atau timbangan. Volume zat dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan
bentuknya misalnya, kubus, balok. Langkah terakhir menentukan massa jenis zat dengan
membagi massa zat dengan volume zat.
B. Mengukur Massa jenis zat padat bentuknya tidak teratur
Untuk mengukur massa jenis benda yang bentuknya tidak teratur dapat
menggunakan kombinasi antara neraca dan gelas ukur.

Misalnya yang hendak kamu ketahui adalah massa jenis batu. Langkah-langkah yang
harus kamu lakukan sebagai berikut: mengukur massa batu, memasukan batu ke
dalam gelas ukur yang sudah berisi air yang sebelumnya volume air sudah diketahui.
2. Massa jenis zat gas
Secara langsung massa jenis gas dapat diukur dengan alat yang namanya "Gas
Density Meter". Untuk gambarnya silahkan perhatikan di bawah ini.
Sedangkan secara tidak langsung massa jenis gas dapat diukur dengan menggunakan
bola kaca khusus untuk menimbang gas atau dapat juga menggunakan siring jarum suntik
yang telah dimodifikasi. Mula-mula, siapkan ruang vakum dengan volume tertentu di
dalam siring. Lalu, massa siring yang memiliki ruang vakum tersebut ditimbang.
Selanjutnya, ruang hampa dalam siring diisi dengan gas yang akan ditentukan massa
jenisnya. Siring yang telah berisi gas tersebut ditimbang massanya. Selisih massa siring
antara sebelum dan sesudah diisi gas merupakan massa gas. Volume gas adalah volume
ruang hampa yang terdapat dalam siring.

5.4 Tugas Laporan Resmi

a. Hitung massa jenis untuk tiap cairan! ( BAB 5.1 )

b. Bandingkan hasil yang didapat pada pengukuran dengan

piknometer dan dengan areometer !

6.2 Buat kesimpulan dari hasil percobaan ! ( BAB 6.1 )


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Massa jenis () didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat dan volume zat
tersebut.
2. Metode yang digunakan untuk menentukan massa jenis yaitu dengan Piknometer,
Areometer, dan Neraca Hidrostatik
3. Prinsip dari pengukuran massa jenis menggunakan Piknometer adalah dengan cara
mengukur berat cairan secara langsung yang dibandingkan dengan volume dari Piknometer
tersebut.
4. Faktor yang mempengaruhi massa jenis yaitu temperature, massa zat, dan volume zat,
5. Pada praktikum pengkuran massa jenis yang menggunakan Oli SAE 20 didapatkan nilai
rata-rata sebesar 0.82 gr/cm3

6.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum kita harus rinci dan teliti dalam mengukur dan
menghitung, agar mendapatkan hasil yang benar dan sesuai, dan dapat menghemat waktu.
Selain itu, kita juga harus berhati hati dalam melakukan prosedur kerjanya karena
menggunakan alat-alat yang mudah pecah
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Bredthauer, W. (1993). Impulse Physic. Stuttgard : Ernst Klett Schubuchvelag

Mochtar. 1990 . Fisika Farmasi. Jogjakarta : UGM press

Dirjen POM. 1995. Farmakop Indonesia Edisi IV. Jakarta

Besari, Ismail. 2005. Kamus Fisika. Bandung : Pionir Jaya

Buku Praktikum Fisika Terapan UPN “Veteran” Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai