Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA FARMASI

Nama Praktikan : Kelompok 3 : Aloysius Kevin Y. Kelanit

Andi Fitri Wulidalhuda

Avioriva Ghea H. Niveagi

Cartenz W. Sarareni

Delfi Fitria Ramadhani

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN DENGAN PIPA KAPILER DAN


PENENTUAN BOBOT JENIS CAIRAN DENGAN PIKNOMETER

Tanggal Praktikum : 9 Februari 2018

I. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat mampu untuk :

1. Mengetahui cara-cara pemberian tegangan permukaan dari suatu cairan


obat
2. Mengetahui hubungan tegangan permukaan dengan bobot jenis.

II. TEORI SINGKAT

Tegangan permukaan dapat diukur dengan pipa kapiler, pipa kapiler kita celupkan
ke dalam cairan yang membasahi dinding maka cairan akan naik. Bila jari-jari
kapiler = r, selisih tinggi cairan = h, kerapatan cairan = d, maka cairan yang naik =
π r2 h d

Besarnya gaya kebawah = π r2 hdg (1)

Gaya tegangan permukaan yang bekerja sekeliling garis batas cairan kaca pada
permukaan = π r cos 00 karena 00 sangant kecil, maka cos 00 = 1

Gaya keatas = 2 πry (2)


𝑟ℎ𝜌𝑔
Dari (1) dan (2) di dapat γ = 2

Satuan tegangan permukaan = dyne/cm


III. DATA PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan
Alat yang dibutuhkan pada praktikum ini adalah :
 Pipa kapiler
 Penggaris
 Piknometer
 Cawan petri
 Beaker
 Timbangan analitik
 Perkamen
b. Bahan yang digunakan
 Sirup Marjan
 Gliserin
 Aquadest
 Etanol
2. Cara Kerja
 Celupkan pipa kapiler (yang berskala) ke tabung reaksi yang berisi
contoh (agar tegak lurus gunakan klem)
 Catat berapa satuan skala perbedaan tinggi cairan dan sesuaikan
dalam cm atau mm (pakai jangka ingsut)
 Lakukan pengukuran beberapa kali buat rata-rata
 Lakukan dengan cairan lain
 Hitung bobot jenis cairan dengan menggunakan piknometer dengan
cara :
o Timbang piknometer kosong (W 0), lalu diisi dengan air suling
dan timbang lagi bobotnya (W 1)
o Buang air suling tersebut, lalu isi dengan cairan sampel dan
timbang kembali (W 2), tentukan bobot jenis sampel dengan
rumus :

𝑊2−𝑤0
Bobot jenis cairan sampel : 𝑊1−𝑊0

o Tentukan kadar etanol dengan menggunakan tabel daftar


bobot jenis dan kadar etanol dari Farmakope Indonesia
 Setelah mendapatkan data bobot jenis cairan hitung Tegangan
Permukaan cairan sampel
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan

a. Data Kenaikan Pipa Kapiler Sampel

TINGGI KENAIKAN CAIRAN SAMPEL (cm)


No. NAMA ZAT (SAMPEL) TINGGI KENAIKAN rata-rata
PERCOBAAN 1 PERCOBAAN 2 PERCOBAAN 3
1 Sirup Marjan 0,5 0,7 0,4 0,53
2 Gliserin 0,8 0,6 0,5 0,63
3 Air 1,1 1,5 1,3 1,3
4 Etanol 1,1 1 1 1,03

b. Penimbangan bobot zat dalam piknometer

KERAPATAN
No. NAMA ZAT (SAMPEL) TINGGI KENAIKAN rata-rata Tegangan Permukaan
Bobot Pikno Kosong Bobot Pikno + Zat Kerapatan
1 Sirup Marjan 19,3861 gram 52,9057 gram 1,576 dyne/cm 0,53 cm 0,2455
2 Gliserin 17,9661 gram 51,7966 gram 0,5689 dyne/cm 0,63 cm 0,1053
3 Etanol 17,9661 gram 38,876 gram 0,4551 dyne/cm 0,53 cm 0,1378

c. Perhitungan

½𝑟 𝑥 ℎ 𝑥 𝜌 𝑥 𝑔
Tegangan permukaan (Ɣ) = 2

dimana :

Ɣ : Tegangan Permukaan (dyne/cm3)

r : Jari-jari Kapiler ( cm )

h : Tinggi permukaan ( cm )

ρ : Massa Jenis

g : Gravitasi ( cm/det )
perhitungan zat :

½𝑟 𝑥 ℎ 𝑥 𝜌 𝑥 𝑔
1. Syrup Marjan : (Ɣ) = 2
0,6 𝑥 0,53 𝑥 1,576 𝑥 9,80
: = 2
: = 0,2455 dyne/cm3

½𝑟 𝑥 ℎ 𝑥 𝜌 𝑥 𝑔
2. Gliserin : (Ɣ) = 2
0,06 𝑥 0,63 𝑥 0,5689 𝑥 9,80
: = 2
: = 0,1053 dyne/cm3

½𝑟 𝑥 ℎ 𝑥 𝜌 𝑥 𝑔
3. Etanol : (Ɣ) = 2
0,06 𝑥 1,03 𝑥 0,4551 𝑥 9,80
: = 2
: = 0,1378 dyne/cm3
V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data yang didapat dari percobaan yang dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa :

a. Semakin rendah bobot jenis atau semakin encer suatu zat maka
kenaikan zat pada pipa kapiler akan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya.
b. Didapatkan juga bahwa tegangan permukaan yang besar dimiliki
oleh zat yang lebih kental yaitu syrup marjan sebesar 0,2455
dyne/cm3,selanjutnya adalah gliserin sebesar 0,1053 dyne/cm 3, dan
yang terakhir adalah etanol.

2. Saran
a. Alat-alat yang dipakai selama praktikum untuk diperbanyak seperti
pengering alat agar dapat menunjang praktikum yang dilakukan.
b. Lebih diperhatikan dalam melakukan perhitungan tegangan
permukaan yang menggunakan pipa kapiler, diharapkan agar pipa
kapiler tidak menyentuh dasar permukaan wadah.
Daftar Pustaka

Junaidi, S.Si.,M.Farm.,Apt. (2014) “Jurnal Praktikum Fisika Farmasi” Poltekkes


Kemenkes Jakarta II. Jakarta

Ditjen POM. (1995). “Farmakope Indonesia”. Edisi IV. Departemen Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai