Malaria
a. Pengertian
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini
keluarga miskin dan dapat menjadi salah satu penyebab penurunan kehadiaran
b. Etiologi
Penyebab penyakit malaria adalah parasit malaria, suatu protozoa dari genus
Gejala Klinis beberapa macam malaria menurut Frans Manangsang, dkk. (Modul
Malaria; Hal. 8)
1) Plasmodium Vivax
a) Panas irregular 2-4 hari, kadang remiten dan interminen
c) Mengigil
e) Pusing
2) Plasmodium Falciparum
b) Lesu
3) Plasmodium Malariae
c) Mengigil
e) Pusing
4) Plasmodium Ovale
a) Gejala klinis hamper sama dengan malaria vivax, namun lebih ringan
b) Panas
c) Menggigil (jarang)
d) Gametosit terlihat pada minggu pertama.
d. Macam-macam
disebabkan spesies parasit yang berbeda. Jenis malaria itu adalah (Harijanto,
2012) :
e. Patofisiologi
1) Siklus hidup semua spesies parasit malaria pada manusia adalah sama,
manusia dan kembali ke nyamuk lagi. Terdiri dari siklus seksual (Sporogoni)
a) Fase aseksual
Pada fase aseksual terdiri atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada
fase jaringan, sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan
berkembang biak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan
skizon pecah dan merozoit keluar dan masuk aliran darah, disebut
demam.
b) Fase seksual
bentuk infektif yang siap ditularkan oleh nyamuk pada host baru.
f. Komplikasi
4) Anemia parah: kerusakan sel darah merah yang disebabkan parasit malaria
di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang berfungsi dengan baik
gagal hati atau pecahnya organ limpa. Semua kondisi ini bisa mengancam
nyawa seseorang.
kondisi gula darah rendah. Obat antimalaria quinine, juga bisa akibatkan
gula darah rendah. Gula darah yang sangat rendah bisa berakibat koma
h. Penatalaksanaan
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik
c) Sklera ikterik
3) Pemeriksaan laboratorium
i. Pengobatan
dan III
JUMLAH TABLET/HARI
HARI JENIS OBAT
40-60 kg >60 kg
I DHP 3 4
II DHP 3 4
III DHP 3 4
JUMLAH TABLET/HARI
HARI JENIS OBAT
40-60 kg >60 kg
I DHP 3 4
II DHP 3 4
III DHP 3 4
1. Menurut Varney
a. Langkah I
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien.
atau kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
bentuk asuhan yang harus diberikan kepada klien, baik klien tahu ataupun
tidak tahu.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
aman. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab
dan diagnosa.
2. SOAP
Di dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data objektif, A
sederhana akan tetapi mengandung semua unsure data dan langkah yang
dibutuhkan dalam asuhan kebidanan, jelas, logis. Berikut ini pembahasan satu per
satu metode soap (Sih Rini Handayani, dkk. 2017; Hal. 124):
a. Data Subjektif
Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien.
diagnosis. Pada klien yang menderita tuna wicara, dibagian data dibagian data
dibelakang hruf “S”, diberi tanda huruf “O” atau”X”. Tanda ini akan menjelaskan
bahwa klien adalah penederita tuna wicara. Data subjektif ini nantinya akan
b. Data Objektif
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini
sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien
c. Analysis
dan objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan,
dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif,
Komprehensif
Dasar hukum kewenangan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan komprehensif telah
Penyelenggaraan Praktik Bidan yaitu pada Bab 3 ayat 9, 10, 11, dan 12 yang berbunyi
sebagai berikut:
1. Pasal 9
meliputi:
2. Pasal 10
diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa
berwenang untuk :
1) Episiotomi
postpartum
3. Pasal 11
diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah
5) Pemantauan tubuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
4. Pasal 12
keluarga berencana