Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM VI

SUSUT PENGERINGAN, BOBOT JENIS, dan KADAR AIR PADA


EKSTRAK HERBAL KUNYIT (Curcuma domestica Val)

Dosen pengampu : apt. Ellen S Rumaseuw, M. Farm.

Disusun oleh :

Deky Dekres T - 30100820017

PROGRAM STUDI DIPLOMA–III FARMASI SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................... i

BAB I Pendahuluan ..................................................................... 1

1.1. Tujuan Praktikum ....................................................... 1

1.2. Teori Singkat .............................................................. 1

BAB II Alat dan Bahan ............................................................... 3

BAB III Prosedur Kerja ............................................................... 4

BAB IV Data Pengamatan ........................................................... 5

BAB V Pembahasan .................................................................... 7

BAB VI Kesimpulan ................................................................... 9

Daftar Pustaka ............................................................................. 10


BAB I
Pendahuluan

1.1. Tujuan Praktikum

 Mahasiswa mampu menentukan penetapan susut pengeringan pada ekstrak


herbal.
 Mahasiswa mampu menetapkan bobot jenis ekstrak herbal.
 Mahasiswa mampu melakukan penetapan kadar air pada ekstrak herbal.

1.2. Teori Singkat

Standardisasi obat herbal Indonesia seperti standardisasi simplisia dan


ekstrak mempunyai arti penting untuk menjaga mutu obat herbal. Parameter
standardisasi simplisia dapat berupa parameter susut pengeringan, kadar sari larut,
kadar air dan sebagainya. Susut pengeringan memberikan batasan maksimal
tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan. Tujuan dari susut
pengeringan adalah untuk memberikan batas maksimal (rentang) besarnya senyawa
yang hilang selama proses pengeringan. Kadar air memberikan batasan minimal
atau rentang tentang besarnya kandungan air dalam bahan.

Parameter bobot jenis adalah massa per satuan volume pada suhu kamar
tertentu (25ºC) yang ditentukan dengan alat khusus piknometer atau alat lainnya.
Adapun tujuan menentukan bobot jenis ekstrak yaitu memberikan batasan tentang
besarnya massa per satuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak cair
sampai ekstrak pekat (kental) yang dapat dituang.

Parameter kadar air adalah pengukuran kandungan air yang berada didalam
bahan, yang bertujuan untuk memberikan batasan minimal atau rentang besarnya
kandungan air dalam bahan, dilakukan dengan cara tepat diantara titrasi, destilasi
atau gravimetri. Parameter ini bertujuan untuk menetapkan residu air setelah proses
pengentalan atau pengeringan. Kadar air dalam ekstrak tidak boleh lebih dari 10%.
Hal ini bertujuan untuk menghindari cepatnya pertumbuhan jamur dalam ekstrak.

1
Kadar air mempunyai peranan yang besar terhadap mutu suatu produk.
Kadar air yang melebihi standar akan menyebabkan produk tersebut mudah
ditumbuhi mikroba atau jasad renik lainnya sehingga akan mempengaruhi sifat-sifat
fisik atau adanya perubahan-perubahan kimia seperti mempengaruhi tekstur,
kenampakan, dan cita rasa. Hal ini menjadi faktor pentingnya penentuan kadar air
pada ekstrak herbal. Parameter penentuan kadar air dalam ekstrak yaitu harus pada
range tertentu, tergantung jenis ekstrak yang diinginkan. Ekstrak kering
mengandung kadar air 30%.

2
BAB II
Alat dan Bahan

 Alat: neraca digital, kurs, cawan penguap, penjepit kayu, piknometer dan
desikator.

 Bahan: serbuk ekstrak kunyit (NIM Ganjil), serbuk ekstrak secang (NIM Genap),
aquadest/air.

3
BAB III
Prosedur Kerja

 Penetapan Susut Pengeringan Sebanyak 1 g ekstrak ditimbang seksama dalam


krus porselin tertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105ºC
selama 30 menit dan telah ditera. Zat diratakan dalam cawan, kemudian
dipanaskan dalam suhu 105ºC (buka tutup cawan) kemudian dinginkan dalam
desikator, ditimbang. Susut pengeringan dihitung terhadap bahan awal.

 Bobot Jenis Piknometer ditimbang pada neraca digital (W0). Lalu kalibrasikan
dengan menetapkan bobot piknometer dan bobot air dengan cara ditimbang
(W1). Ekstrak cair dimasukkan ke dalam piknometer dan ditimbang (W2).
Hitung bobot jenisnya!

 Kadar Air Timbang cawan porselin, kemudian dikeringkan menggunakan oven


pada suhu 105°C selama 30 menit, lalu diletakkan dalam desikator selama 30
menit. Setelah itu, ditimbang kembali cawan porselin tersebut. Selanjutnya
dimasukkan 2 g sampel ke dalam cawan porselin, kemudian dipanaskan
menggunakan oven pada suhu 105°C selama 30 menit, lalu diletakkan di dalam
desikator selama 30 menit dan ditimbang kembali. Hitung kadar air (%)!

4
BAB IV
Data Pengamatan

a) Penetapan susut Pengeringan


Bobot kurs Bobot Bobot kurs Bobot kurs Nilai Kadar susut Rata- rata
kosong Ekstrak + ekstrak + ekstrak B (g) pengeringan susut
sebelum (g) sebelum setelah % pengeringan
pemanasan pemanasan pemanasan %
(g)
67,740 1 68,738 68,643 0,903 9,7 9,6
N/A N/A 68,740 68,644 0,904 9,6 N/A
N/A N/A 68,739 68,645 0,905 9,5 N/A

𝐴−𝐵
Rumus : x 100%
𝐴

Dimana, A = Bobot ekstrak (g)


B = Bobot akhir ekstrak (g).
Didapat dari Bobot kurs + ekstrak setelah pemanasan - Bobot kurs
kosong sebelum pemanasan (g).

b) Penetapan bobot jenis


Bobot Bobot Bobot Bobot jenis Rata - rata
piknometer piknometer + piknometer + (g/mL)
kosong (g) aquadest (g) ekstrak (g)
13,195 38,528 38,542 1,0 1,0
N/A 38,526 38,541 1,0 N/A
N/A 38,527 38,542 1,0 N/A

𝑊2−𝑊0
Rumus : 𝑊1−𝑊0

Dimana, W0 = Bobot piknometer kosong (g), W2 = Bobot piknometer + ekstrak (g)


W1 = Bobot piknometer + aquadest (g)

5
c) Penetapan kadar air
Bobot Bobot Bobot Bobot Kadar air Rata – rata
sampel (g) cawan cawan + cawan + % kadar air
kosong (g) ektrak ektrak %
sebelum setelah
dipanaskan dipanaskan
(g) (g)
2 30,895 30,894 32,699 9,75 9,67
N/A N/A 30,893 32,701 9,6 N/A
N/A N/A 30,893 32,700 9,65 N/A

𝑊1−𝑊2
Rumus : x 100%
𝑊

Dimana, W = Bobot ekstrak (g).


W1 = Bobot cawan + ektrak sebelum dipanaskan (g).
W2 = Bobot cawan + ektrak setelah dipanaskan (g).

6
BAB V
Pembahasan

1) Identitas extrak kunyit

Kingdom : Plantae.
Divisi : Magnoliophyta.
Class : Liopsida.
Subclass : Zingiberidae.
Ordo : Zingiberales.
Family : Zingiberaceae.
Genus : Curcuma.
Species : Curcuma domestica val.
Pemerian dari ekstrak kunyit, bau khas aromatik, agak pedas, lama –lama
menjadi tebal.

2) Persyaratan susut pengeringan, kadar air, dan bobot jenis


Susut pengeringan tidak boleh lebih dari 10%, kadar air pada ekstrak juga tidak
boleh lebih dari 10%, dan bobot jenis harus ≤ 1,0 g/mL.

Pada praktikum kali ini, dilakukan penetapan 3 pengujian, yaitu susut


pengeringan, kadar air, dan bobot jenis. Sampel ekstrak yang digunakkan adalah
ekstrak kunyit (Curcuma domestica val). Dilihat dari hasil data yang
didapatkan, pengujian 3 parameter menunjukkan hasil memenuhi syarat.

8
BAB VI
Kesimpulan

Hasil pengujian 3 parameter non spesifik pada sampel extrak kunyit


didapatkan hasil ke tiga nya memenuhi syarat. Dengan nilai susut pengeringan yaitu
9,6%, bobot jenis 1,0 g/mL, dan kadar air 9,67%.

9
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Farmakope Herbal Indonesia,


Edisi II, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta.

Fitri Rustam, 2018, PENETAPAN PARAMETER SPESIFIK DAN NONSPESIFIK


SIMPLISIA INTI BIJI KEMIRI (Aleurites moluccana (L.) Willd) ASAL SULAWESI
SELATAN, PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
HASANUDDIN, MAKASSAR.

Bagchi, A. (2012). Extraction of Curcumin. IOSR Journal of Environmental


Science, Toxicology and Food Technology, 1(3), 01–16.
https://doi.org/10.9790/2402- 0130116.

10

Anda mungkin juga menyukai