Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KALIBRASI ALAT UKUR GELAS


Labu Ukur dan Pipet Seukuran

KELOMPOK 6
APRILIA ALITA
DEVINA INDAH PRATIWI
FADHLAN AKBAR

XIII AK 1

ANALIS KIMIA
SMK NEGERI 13 BANDUNG

BANDUNG

2023
JUDUL PERCOBAAN : Kalibrasi Alat Ukur Gelas

PEMBIMBING : Ibu Tita Heriyanti, S. Pd

TANGGAL PRAKTIKUM : Rabu, 2 Agustus 2023

TANGGAL LAPORAN : Rabu, 9 Agustus 2023

TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui kelayakan suatu alat ukur gelas


2. Mengetahui %kesalahan dari suatu alat ukur gelas

PRINSIP PERCOBAAN :

A. Labu Ukur

Berat dari volume aqua Dm dari labu ukur yang telah diketahui beratnya diukur. Kemudian
dibandingkan dengan berat jenis air pada suhu pengukuran volume tersebut dilakukan,
sehingga dapat ditentukan volume sebenarnya dan %kesalahan dari labu ukur tersebut.

B. Pipet Seukuran

Mengukur berat air yang dikeluarkan dari suatu pipet seukuran, lalu berat tersebut
dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu pengukuran volume sehingga dapat
ditentukan volume sebenarnya dan %kesalahan dari pipet seukuran tersebut.

DASAR TEORI :

Menurut ISO/IEC Guide 99:2007, Kalibrasi adalah kegiatan pengukuran dalam kondisi yang
ditetapkan, pada tahap pertama menetapkan hubungan antara besaran beserta ketidakpastian
pengukuran yang diberikan oleh standar pengukuran dengan penunjukkan terkait (dari suatu
standar atau alat ukur yang dikalibrasi) beserta ketidakpastian pengukurannya, dan pada tahap
kedua menggunakan informasi tersebut untuk menetapkan hubungan untuk memperoleh hasil
pengukuran (dari standar atau alat ukur yang dikalibrasi).

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. (Rouessac 2007) Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan

1
acuan tersertifikasi. Alat ukur volume merupakan bagian dari perangkat peralatan yang
digunakan dalam praktikum kimia analitik. Alat ukur volume yang dikalibrasi dalam
percobaan ini adalah labu ukur dan pipet seukuran.

Alat pengukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kualitatif
maupun kuantitatif. Dalam penggunaan alat ukur volume ini dapat terjadi kesalahan. Salah
satunya adalah kesalahan kalibrasi karena volume yang tertera tidak sesuai dengan volume
yang sebenarnya.

National Bureau of Standard telah menetapkan suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan
gelas. Karena suhu laboratorium biasanya tidak akan tepat 20ºC, maka alat gelas pada
hakikatnya harus dikoreksi bila digunakan pada suhu lain, oleh karena kesalahan yang
disebabkan oleh pemuaian (atau kontraksi) baik dari bejana itu sendiri maupun larutan yang
ada didalamnya.

Prinsip kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan mengukur bobot suatu volume air
destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan
bobot jenis air pada suhu pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan
nilai ketepatannya.

Kalibrasi memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat ditelusur sampai ke


standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui
rangkaian perbandingan yang tak terputus.
2. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
alat ukur.
3. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun
Internasional.

Manfaat dilakukannya kalibrasi antara lain:

1. Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesifikasinya.
2. Mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki.

2
3. Mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.

Hasil dari dilakukannya kalibrasi alat ukur adalah sebagai berikut:

1. Nilai Objek Ukur


2. Nilai Koreksi/Penyimpangan
3. Nilai Ketidakpastian Pengukuran (Besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam
pengukuran, dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang diukur dan analisis
ketidakpastian yang benar dengan memperhitungkan semua sumber ketidakpastian
yang ada di dalam metode perbandingan yang digunakan serta besarnya kesalahan
yang mungkin terjadi dalam pengukuran)
4. Sifat metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.

ALAT DAN BAHAN :

ALAT BAHAN

Labu ukur 100 ml Aqua DM

Pipet seukuran 10 ml Alkohol

Gelas kimia 100 ml

Corong pendek

Batang pengaduk

Thermometer

Botol semprot

Neraca analitik

Hairdryer

PROSEDUR KERJA :

A. Kalibrasi Labu Ukur


1. Mencuci dan mengeringkan labu ukur yang akan dikalibrasi

3
2. Menimbang labu ukur yang sudah kering dan mencatatnya sebagai massa labu
ukur kosong
3. Mengisi labu ukur yang sudah diketahui massanya dengan aqua dm sampai
tanda batas
4. Menimbang labu ukur dan aqua dm lalu mencatatnya sebagai massa labu ukur
dan aqua dm
5. Mengukur suhu aqua dm lalu mencatatnya
6. Mengulangi langkah 1-5 sebanyak 3x pengulangan
7. Hitung massa air, volume air, penyimpangan, dan %kesalahan

B. Kalibrasi Pipet Seukuran


1. Mencuci dan mengeringkan gelas kimia
2. Menimbang gelas kimia yang sudah kering dan mencatatnya sebagai massa
gelas kimia kosong
3. Mengisi pipet seukuran dengan aqua dm sampai tanda batas
4. Memasukkan aqua dm yang sudah dipipet ke dalam gelas kimia yang sudah
diketahui massanya
5. Menimbang gelas kimia dan aqua dm lalu mencatatnya sebagai massa gelas
kimia dan aqua dm
6. Mengukur suhu aqua dm lalu mencatatnya
7. Mengulangi langkah 1-6 sebanyak 3x pengulangan
8. Hitung massa air, volume air, penyimpangan, dan %kesalahan.

DATA PENGAMATAN :

A. Tabel Pengamatan Kalibrasi Labu Ukur 100 ml

Pengukuran ke- 1 2 3

Massa alat + aqua dm 157,5864 g 157,5141 g 157,5045 g

Massa alat 58,3730 g 58,3715 g 58,3230 g

Massa aqua dm 99,2134 g 99,1426 g 99,1815 g

Suhu 25,8॰C 26,0॰C 26,0॰C

Bj air 0,996836 g/m 0,996783 g/ml 0,996783 g/ml

4
B. Tabel Pengamatan Kalibrasi Pipet Seukuran 10 ml

Pengukuran ke- 1 2 3

Massa alat + aqua dm 78,6335 g 78,6341 g 78,6200 g

Massa alat 68,7138 g 68,7130 g 68,7109 g

Massa aqua dm 9,9197 g 9,9211 g 9,9091 g

Suhu 25,5॰C 25,8॰C 25,8॰C

Bj air 0,996914 g/ml 0,996836 g/ml 0,996836 g/ml

C. Perhitungan
a. Labu Ukur 100 ml
- Rata-rata massa aqua dm
𝐺1+𝐺2
Rata-rata G = 2

99,1426 𝑔 + 99,1815 𝑔
= 2

= 99,16205 gram

- Massa aqua dm sebenarnya


𝐺 𝐺
M = G + 1,2 x 10-3 g/ml ( 𝑑1 − 𝑑2
)
99,16205 𝑔 99,16205 𝑔
= 99,16205 g + 0,0012 g/ml ( 0,996783 𝑔/𝑚𝑙 − 8,4 𝑔/𝑚𝑙
)

= 99,16205 g + 0,0012 g/ml (87,6770779114)


= 99,16205 g + 0,1052124935
= 99,2672624935 gram ~ 99,2673 gram

- Volume air dalam percobaan


𝑀
V = 𝑑1

99,2673 𝑔
= 0,996783 𝑔/𝑚𝑙

= 99,5876359182 ml ~ 99,5876 ml

- Volume air pada suhu alat


Vt = V - V . x [T - To]
= 99,5876 ml - 99,5876 ml . 2,5x10-5 ml [26॰C - 20॰C]
= 99,5876 ml - 0,0149381454

5
= 99,5726977728 ml ~ 99,5727 ml

- %Kesalahan
𝑉𝑡−𝑉𝑜
% =( 𝑉𝑜
) x 100%
99,5726979728 𝑚𝑙 − 100 𝑚𝑙
=( 100 𝑚𝑙
) x 100%

= 0,4273022272% ~ 0,43%

- Toleransi
Toleransi = [Vt - Vo]
= [99,5726977728 ml - 100 ml]
= 0,4273022272 ml ~ 0,43 ml

b. Pipet Seukuran 10 ml
- Rata-rata massa aqua dm
𝐺1+𝐺2
Rata-rata G = 2

9,9197 𝑔 + 9,9211 𝑔
= 2

= 9,9204 gram

- Massa aqua dm sebenarnya


𝐺 𝐺
M = G + 1,2 x 10-3 g/ml ( 𝑑1 − 𝑑2
)
9,9204 𝑔 9,9204 𝑔
= 9,9204 g + 0,0012 g/ml ( 0,996836 𝑔/𝑚𝑙 − 8,4 𝑔/𝑚𝑙
)

= 9,9204 g + 0,0012 g/ml (8,7708877729)


= 9,9204 g + 0,0105250653
= 9,9309250653 gram ~ 9,9310 gram

- Volume air dalam percobaan


𝑀
V = 𝑑1

9,9310 𝑔
= 0,996836 𝑔/𝑚𝑙

= 9,9624462452 ml ~ 9,9624 ml

- Volume air pada suhu alat


Vt = V - V . x [T - To]
= 9,9624 ml - 9,9624 ml . 2,5x10-5 ml [25,8॰C - 20॰C]
= 9,9624 ml - 0,001444548

6
= 9,960955452 ml ~ 9,9610 ml

- %Kesalahan
𝑉𝑡−𝑉𝑜
% =( 𝑉𝑜
) x 100%
9,960955452 𝑚𝑙 − 10 𝑚𝑙
=( 100 𝑚𝑙
) x 100%

= 0,39044548% ~ 0,39%

- Toleransi
Toleransi = [Vt - Vo]
= [9,96 ml - 10 ml]
= 0,04 ml

PEMBAHASAN :

1. Kalibrasi alat ukur gelas digunakan untuk mengetahui kelayakan serta kesesuaian
volume saat diproduksi.
2. Pada hasil kalibrasi alat ukur gelas kali ini, didapat % kesalahan pada labu ukur 100
ml adalah 0,43%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa labu ukur 100 ml tersebut sudah
tidak layak digunakan karena %kesalahannya melebihi toleransi yaitu 0,1%.
3. Pada pengukuran, didapat hasil volume labu ukur yang sebenarnya 99,58 ml, di mana
hasil tersebut lebih kecil dari volume yang tertulis (100 ml). Hal itu mungkin terjadi
karena kesalahan pada saat memproduksi yang mungkin alatnya tidak dikalibrasi
terlebih dahulu sebelum didistribusikan.
4. Hasil kalibrasi pipet seukuran 10 ml, didapat %kesalahan sebesar 0,39%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pipet seukuran 10 ml tersebut sudah tidak layak digunakan
karena %kesalahannya melebihi toleransi yaitu 0,1%.
5. Didapat hasil pengukuran volume pipet seukuran yang sebenarnya yaitu 9,96 ml, di
mana hasil tersebut lebih kecil dari volume pipet seukuran yang tertulis (10 ml). Hal
tersebut mungkin terjadi karena setelah diproduksi, alat tidak dikalibrasi terlebih
dahulu sehingga volumenya tidak sesuai.
6. Hasil yang didapat bisa saja salah dikarenakan beberapa hal, seperti:
- Suhu hair dryer yang digunakan untuk mengeringkan alat terlalu panas
sehingga alat memuai.
- Alat yang ditimbang belum kering sempurna sehingga beratnya bertambah.

7
- Neraca yang sudah tidak layak digunakan sehingga massa alat/alat+aqua dm
berubah-ubah.
- Suhu ruangan berubah.
- Kesalahan saat menanda bataskan (pada labu ukur) dan kesalahan memipet
(pada pipet seukuran). Kesalahan ini dapat diatasi dengan pengulangan proses
kalibrasi sebanyak 3 kali dengan 2 orang.
7. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya penyimpangan pada alat ukur gelas
- Faktor usia alat tersebut.
- Pemakaian secara terus menerus.
- Suhu.
- Ketidak hati-hatian selama menggunakan alat.
- Kesalahan saat alat diproduksi.
- Jarang dilakukan kalibrasi.

KESIMPULAN :

Berdasarkan hasil pengukuran didapat %kesalahan pada labu ukur 100 ml adalah 0,43% dan
%kesalahan pada pipet seukuran 10 ml adalah 0,39%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kedua alat ukur gelas tersebut sudah tidak layak digunakan karena %kesalahannya melebihi
toleransi yaitu 0,1%.

DAFTAR PUSTAKA

Annick Rouessac, Rouessac Francis. Chemical Analysis: Modern Instrumentation


Methods and Techniques Second Edition. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd., 2007.

International Organization for Standardization. ISO/IEC Guide 99:2007 International


vocabulary of metrology -- Basic and general concepts and associated terms (VIM).
Switzerland, 2007.

“Pelatihan Prinsip – Prinsip Kalibrasi dan Ketertelusuran Pengukuran - BSN.” Badan


Standardisasi Nasional, 23 April 2011. Accessed 6 August 2023.

Rizqi, Aziz Muhammad. “Kalibrasi Alat Gelas.” Laporan Praktikum, 2017.

Anda mungkin juga menyukai