Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN KE 2

ANALISIS GRAVIMETRI (ANALISA KADAR AIR)

Disusun oleh :

IKA WAHYU FEBRILIANINGSIH (19.71.020980)

KELAS A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI


Annalisa Gravimetri (Analisa Kadar Air)

“Penentuan Kadar Air, Abu, Mineral dan total padatan Terlerut”

A. Alat dan Bahan


1. Alat
 Timbangan analitik
 Cawan porselin
 Penjepit tabung
 Lemari pengering
 Alat Meksikator
 Sendok tanduk
2. Bahan
 Sample A, B, C, D dan E
B. Prosedur
Menyiapkan alat dan bahan

Melakukan pengkonstantaan pada cawan porselin di lemari pengering pada suhu 105ºC
selama 30 menit.

Stelah selesai, cawan porselin didiamkan di udara terbuka selama 5 menit.

Memasukkan cawan porselin ke dalam alat meksikator selama 10 menit.

Menimbang cawan porselin. Proses dilakukan secara berulang hingga di dapat bobot
cawan yang konstan atau W0

Menimbang 1-2 gram sampel A, B, C, D dan E yang akan dikeringkan ke dalam cawan
porselin yang sudah konstan. Dan didapat hasil W1

Mengeringkan sampel menggunakan lemari pengering dengan suhu 105ºC selama 2 jam
Setelah selesai, dan dikeluarkan dari lemari pengering. Mendiamkannya di udara terbuka
selama 5 menit.

Memasukkan sampel ke dalam mesin meksikator dan didiamkan selama 10 menit.

Setelah selesai, kemudian menimbang sampel. Lakukan secara berulang dari pengeringan
hingga penimbangan sehingga mendapatkan hasil W2

Menghitng hasil yang didapatakan


C. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
1. Hasil Pengamatan
Sampel A B C D E
Bobot
W0 (bobot cawan 25,792 gram 26,860 gram 25,493 gram 27,469 gram 26,534
gram
porselin yang
konstan)
W1 (bobot cawan 26,896 gram 27,852 gram 26,498 gram 28,467 gram 27,540
gram
porselin yang
konstan + sampel
sebelum
pengeringan)

W2 (bobot cawan 26,865 gram 27,829 gram 26,459 gram 28,450 gram 27,521
gram
porselin + sampel
yang konstan
setelah
pengeringan)

2. Perhitungan
Presentase kadar air
𝑊1−𝑊2
Kadar Air (%) = 𝑊1−𝑊0 𝑥100%
a. Sampel A
26,896−26,865
Kadar Air (%) = 26,896−25,792 𝑥100% = 2,80 %

b. Sampel B
27,852−27,829
Kadar Air (%) = 27,852−26,860 𝑥100% = 2,31%

c. Sampel C
26,498−26,459
Kadar Air (%) = 𝑥100% = 3,88%
26,498−25,493

d. Sampel D
28,467−28,450
Kadar Air (%) = 28,467−27,469 𝑥100% = 1,70 %

e. Sampel E
27,540−27,521
Kadar Air (%) = 27,540−26,534 𝑥100% = 1,88%

D. Pembahasan
Tujuan penentuan kadar air menggunakan metode gravimetric adalah untuk
mengetahui jumlah kandungan air yang terdapat dalam bahan pangan dengan cara
pengeringan dan prinsipnya berdasarkan pemanasan bahan pangan dalam lemari
pengering dengan suhu 105ºC, dimana bobot yang hilang dianggap sebagai kandungan
air yang ada dalam bahan pangan. Pada praktikum ini disediakan 5 sampel yaitu sampel
A, B, C, D dan E. Perlakuannya semua sama pada sampel A, B, C, D dan E, namun pada
hasil di dapatkan hasil yang berbeda karena beberapa factor kemungkinan :
1. Berat cawan porselin yang digunakan
2. Jenis sampel yang digunakan

Dua factor ini yang paling berperan menjadi alasan mnegapa hasil berbeda walau
dalam perlakuannya sama. Pada proses pengerjaan, semua pekerjaan tidak menyentuh
alat dengan tangan karena bisa saja debu yang menempel di sarung tangan, bisa ikut
tertempel di cawan porselin yang akan diberi perlakuan dan merupaka alat pokok dari
praktikum ini.

E. Kesimpulan
Jadi dari 5 sampel yang memiliki kandungan air paling tinggi yaitu sampel C yaitu
3,88% dan yang memiliki kandungan air yang paling rendah yaitu sampel D yaitu 1,70%.

Anda mungkin juga menyukai