Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

ILMU BENIH

Dosen :
Heny Agustin , SP,. Msi

DISUSUN OLEH :
Sabrina Azizah
21104002

FAKULTAS BIOINDUSTRI
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TRILOGI
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
Melatih mahasiswa untuk mengetahui proses pengujian kadar air serta
menghitung persentase kadar air benih dengan metode oven suhu tinggi.

B. Pendahuluan
Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diuji sebelum
melakukan penyimpanan benih. Pengujian benih menjadi penting karena benih bersifat
higroskopis yang artinya benih mampu menyerap air disekitarnya. Kadar air optimum
untuk banyak jenis benih umumnya berkisar antara 8%. Kadar air yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan naiknya pernafasan yang dapat berakibat terkurasnya cadangan
makanan dalam benih. Selain itu dapat merangsang perkembangan cendawan patogen di
tempat penyimpanan. Sebaliknya bila kadar air terlalu rendah dapat menyebabkan
kerusakan pada embrio. Metode pengukuran kadar air yang ditetapkan di rancang untuk
mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan
dnegan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin. Metode pengeringan oven
merupakan metode yang digunakan sebagai metode standar menurut ISTA.
Kadar air merupakan jumlah air yang terkandung dalam bahan pangan. Kadar air
merupakan karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan karena erat
hubungannya dengan penampakan, tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan.
Kandungan air dalam bahan pangan dapat mempengaruhi kesegaran dan daya awet
bahan pangan tersebut. Semakin tinggi kadar air, maka bakteri, kapang dan khamir
semakin mudah untuk tumbuh dan berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan
pada bahan pangan yang akan mempercepat pembusukan. Oleh sebab itu penting sekali
kita mengetahui kadar air dalam bahan pangan(Sandjaja 2009). Kadar air dalam bahan
pangan dapat diketahui dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode langsung dan
metode tidak langsung. Metode langsung meliputi Metode Gravimetri, Metode
Destilasi, Metode Karl Fischer, Metode Termogravimetri. Analisa kadar air metode
tidak langsung yaitu dilakukan tanpa mengeluarkan air dari bahan dan tidak merusak
bahan pangan tersebut. Metode yang banyak diterapkan yaitu metode listik- elektronika,
penyerapan gelombang mikro, penyerapan sonik dan ultrasonik, dan metode
spektroskopi. Dalam praktikum analisa kadar air dilakukan dengan menggunakan
metode gravimetri (pengeringan dengan Oven) Metode pengeringan melalui oven
sangat memuaskan untuk sebagian besar makanan, akan tetapi beberapa makanan
seperti silase, banyak sekali bahan-bahan atsiri (bahan yang mudah terbang) yang bisa
hilang pada pemanasan tersebut (Winarno, 1997). Prinsip dari metode ini yaitu
menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalaan pemanasan dalam oven 100 –
1500C. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air sudah
diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilakukan 16 Juni 2023 pukul 13.30 WIB di laboratorium
agroekoteknologi Universitas Trilogi Jakarta.

2.2 Bahan & Alat


Bahan: benih padi, benih buncis, label.
Alat: oven, capitan, cawan porselen, timbangan analitik, pisau scalpel, blender,
Desikator, baki.

2.3 Prosedur
Langkah-langkah
1. Siapkan benih padi dan buncis yang akan digunakan.
2. Blender benih padi hingga cukup halus lalu timbang sebanyak 5 gram per
ulangannya.
3. Potong-potong benih jagung dengan scalpel hingga menjadi beberapa bagian lalu
timbang sebanyak 5 gram per ulangannya.
4. Siapkan cawan porselen yang akan digunakan sebagai wadah untuk mengoven lalu
timbang. Timbang cawan dalam keadaan kosong sebagai M1.
5. Hasil benih padi yang telah diblender maupun benih buncis yang telah diiris di
masukkan ke dalam cawan porselen tersebut lalu timbang kembali sebagai M2.
6. Masukkan irisan benih ke dalam oven yang telah di set dengan suhu 133o C selama
1 jam.
7. Keluarkan irisan benih yang telah di oven ke dalam desikator yang berisi silika gel
selama 30 menit.
8. Keluarkan lalu timbang kembali cawan porselen bersama benih yang telah di oven
sebagai M3.
9. Hitung persen kadar airnya dengan rumus sebagai berikut:
% KA = (𝑀2−𝑀3) x 100% (𝑀2−𝑀1)
M1= bobot cawan porselen kosong
M2= bobot cawan + benih sebelum di oven M3= bobot cawan + benih setelah di oven
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
F. Hasil

Tabel 1 Benih Padi


Beni Padi Ulanan M1 M2 M3 %KA

Viabilitas Tinggi 1. 56,365 61,333 60,700 7,85


Viabilitas Rendah 2. 38,446 42,966 42,434 8,50
3. 42,155 46,967 46,373 8,10
4. 38,396 43,361 42,8 8,85
5. 40,768 45,470 44,900 8,25
6. 40,913 45,905 45,282 8,01
Rata-rata 8,26

Tabel 2 Benih Buncis


Benih Buncis Ulangan M1 M2 M3 %KA

Viabilitas Tinggi 1 55,07 59,842 56,173 1,30


Viabilitas Rendah 2 41,534 46,341 46,009 14,48
3 45,003 49,944 49,164 6,33
4 40,271 45,190 44,731 10,72
5 37,901 42,807 42,342 10,55
6 43,940 48,788 48,235 8,77
7 44,280 49,131 48,655 10,19
8 54,685 59,618 59,146 10,45
9 55,608 60,57 60,087 10,27
9,23
Rata-rata
BAB VII
PEMBAHASAN

Pada praktikum analisa bahan hasil pertanian ini dilakukan praktikum kadar air
yang bertujuan untuk mengetahui cara penentuan kadar air pada bahan pangan dan hasil
pertanian dengan metode pengeringan (oven), mengetahui metode analisa kadar air
yang sesuai untuk bahan pangan dan hasil pertanian, dan menguapkan air bebas yang
ada di dalam bahan pangan dengan cara pemanasan. Prinsip analisis kadar air dengan
metode thermogravimetri atau pengeringan/pemanasan adalah menguapkan air dalam
bahan dengan menggunakan energi panas kemudian ditimbang. Bahan yang akan
ditetapkan kadar airnya, dipanaskan dengan oven pengering pada suhu tertentu (100 –
105°C). Kehilangan berat selama pemanasan merupakan jumlah air yang terdapat dalam
bahan tersebut.
Pada penentuan kadar air dengan metode thermogravimetri, sampel kacang
merah yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 2 gram ke dalam botol timbang yang
bobotnya sudah diketahui. Kemudian dimasukkan ke dalam oven pengering. Pada
praktikum ini dilakukan praktikum kadar air yang bertujuan untuk mengetahui cara
penentuan kadar air pada benih padi dan buncis dengan metode pengeringan (oven),
mengetahui metode analisa kadar air yang sesuai pengujian benih padi dan buncis
dengan cara pemanasan. Prinsip analisis kadar air dengan metode thermogravimetri atau
pengeringan/pemanasan adalah menguapkan air dalam bahan dengan menggunakan
energi panas kemudian ditimbang. Bahan yang akan ditetapkan kadar airnya,
dipanaskan dengan oven pengering pada suhu tertentu (133°C). Kehilangan berat
selama pemanasan merupakan jumlah air yang terdapat dalam benih tersebut. Pada
penentuan kadar air dengan metode thermogravimetri, sampel benih padi dan buncis
yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 5 gram ke dalam cawan porselen yang
bobotnya sudah diketahui. Kemudian dimasukkan ke dalam oven pengering pada suhu
133°C, selama kurang lebih 1 jam. Setelah dikeringkan selama 1 jam, sampel di
dinginkan di dalam desikator. Setelah itu, ditimbang. Pada praktikum kadar air ini
dilakukan dimana pada perlakuan pertama benih padi ditimbang benih dan cawan
porselen seberat 61,333 kemudian di oven diperoleh kadar air 7,85% dan pada
perlakuan kedua hingga seterusnya diperoleh kadar air presentase dengan rata-rata
8.26%. Sehingga kadar air pada sampel masih memenuhi persyaratan SNI, hanya saja
kadar air yang diperoleh sangat tinggi. Kelebihan metode ini adalah murah dan mudah.
Kelemahannya adalah bahan-bahan selain air yang mudah menguap (seperti alkohol)
juga akan terukur, bahan-bahan yang mengandung lemak atau minyak akan mengalami
reaksi oksidasi, dan bahan yang berkadar gula tinggi akan mengalami reaksi
karamelisasi. Sedangkan pada benih buncis pada ulangan pertama seberat 59,842 (bobot
berat cawan porselen + benih buncis) kemudian di oven memperoleh kadar air 1,30%
dan di timbang seterusnya hingga menghasilkan kadar air rata-rata 9,23%. Kadar air
yang diperoleh sangat tinggi sehingga bisa mengakibatkan benih tumbuh sebelum di
tanam.
KESIMPULAN

Setelah dilakukan praktikum percobaan kadar air dengan metode


termogravimetri, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1.Cara penentuan kadar air pada bahan pangan dan hasil pertanian dapat dilakukan
dengan 2 metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Pada praktikum
kali ini dilakukan penentuan kadar air dengan metode langsung yaitu dengan cara
metode pengeringan (metode termogravimetri).

2. Kadar air yang diperoleh dari sampel kacang merah yaitu 13,74%. Setelah dilakukan
praktikum percobaan kadar air dengan metodetermogravimetri, diperoleh kesimpulan
bahwa benih padi dan buncis setelah di uji mengalami penurunan kadar air dan ini
sangat baik di lakukan untuk menyimpanan jangka Panjang.

Anda mungkin juga menyukai