Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH : SATUAN PROSES OPERASI


SEMESTER : V LIMA
MODUL : 1. PEMISAHAN SECARA KONTAK KESEIMBANGAN
2. PENCAMPURAN
3. PEMISAHAN SECARA MEKANIK
DOSEN : GUSNI SUSHANTI, S.T., M.T.
TEKNISI : 1. MUHAMMAD ASHAR, A.MD.
2. SITI MURIYANA, A.MD.
3. AHMAD ZULFAHMI, A.MD.
TEMPAT : LABORATORIUM PENGUJIAN MUTU

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

NAMA : SITTI MARYAM


KELAS : AGROINDUSTRI B2
KELOMPOK : 1 SATU 

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu..
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt karena telah memberikan
rahmat berupa kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum ini, untuk memenuhi tugas mata kuliah Satuan Proses dan Operasi
dengan tiga modul, yaitu pemisahan secara kontak keseimbangan, pencampuran, dan
pemisahan secara mekanik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan laporan ini, baik bantuan moril maupun materil. Penulis juga
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, untuk
membantu penyempurnaan laporan ini, dan sebagai pelajaran dalam penulisan-
penulisan berikutnya.
Semoga laporan ini dapat menjadi salah satu referensi bagi para pembaca,
dapat digunakan dengan baik, dan dapat bermanfaat bagi para pembaca, terkhusus
bagi penulis sendiri.
Terimakasih.

Mandalle,7 November 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia Industri khususnya yang menggunakan bahan bahan
pertanian dibutuhkan banyak proses untuk mendapatkan hasil yang terbaik
diantaranya adalah pemisahan bahan, pemisahan bahan bertujuan agar bahan yang
diingin diproses adalah bahan yang murni dan tidak ada campuran bahan lain
atau juga agar bahan yang digunakan lebih muda untuk diproses.
Pemisahan bahan pada dasarnya ada dua jenis yaitu pemisahan mekanik
dan kontak keseimbangan bahan. Ini dibedakan menurut prinsip kerja dari
pemisahan tersebut. Pemisahan mekanik adalah pemisahan yang prosesnya tidak
berubah fase dari bahan yang diguanakn, contohnya seperti pengayaan (screen)
pengendapan (filtrasi) pengeringan, pengompresan, dan pengembusan. Sedangkan
pemisahan kontak keseimbangan menggunakan titik didih (titik kristal,
contohnya proses pemisahan ini yaitu desolasi, absorsi, ekstraksi, dan sublimasi.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk menganlisa laju pengendapan pada proses pembuatan tepung
tapioka.
BAB II

TEORI DASAR

A. Pemisah Secara Kontak Keseimbangan

Pemisah secara kontak keseimbangan adalah suatu kelompok operasi


pemisahan yang dipergunakan didalam pengolahan pangan. Bahan mentah secara
biologis sering dicampurkan, dan untuk menyiapkan bahan pangan, beberapa
komponen bahan mentah ini perlu untuk dipisahkan. Satu cara yang dapat
melakukan proses pemisahan ini adalah dengan introduksi satu fase baru kepada
system, dengan membiarkan komponen asli bahan mentah tersebut untuk
menyebar diantara beberapa fase.
Dengan pemilihan kondisi, satu fase diperkaya sambil fase yang lain
berkurang terhadap salah satu komponen. Komponen-komponen tersebut
disebarkan diantara fase-fase yang sesuai dengan kosfisien pemisahan, yang
memberikan kepekatan relatif dalam setiap fase apabila keseimbangan telah
tercapai. Kedua fase kemudian dapat dipisahkan secara metode fisik yang
sederhana. Proses kontak ini dikenal dengan istilah pemisahan secara kontak
keseimbangan.

B. Ubi Kayu (singkong)

Ketela pohon, atau yang lebih dikenal dengan singkong atau ubi kayu
(Manihot esculenta) merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari
keluarga Euporbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

 Klasifikasi ubi kayu


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyte
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot Esculenta
Tumbuhan ubi kayu merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
obat alternative selain sebagai sayuran atau makanan yaitu sebagai obat rematik,
sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, bisul,
dan bisa meningkatkan stamina.

C. Tepung Tapioka

Tepung tapioka adalah tepung pati yang diekstrak dari umbi singkong
yang dihaluskan dan dikeringkan. Tepung tapioka merupakan produk awetan
singkong yang memiliki peluang pasar yang sangat luas, dan jika dicampur
dengan air, tepung tapioca memiliki sifat sebagai pengikat Lies Suprati, 2005.
Meskipun dibuat dari bahan singkong dengan kandungan unsur gizi yang
rendah, namun tepung tapioka masih memiliki unsur gizi. Kandungan unsur gizi
pada tepung tapioka setiap 100 gram bahan yaitu kalori 362,00; protein 0,5 gram;
karbohidrat 86,90 gram; lemak 0,30 gram; dan air 12,00 gram Tri Radiyati dan
Agusto, 1990.

BAB III

METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah satuan proses operasi dengan modul pemisahan
secara kontak keseimbangan dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Oktober 2019
Waktu : 12.40 - selesai
Tempat : Laboratorium Agroindustri

B. Alat dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum mata kuliah satuan
proses operasi dengan modul pemisahan secara kontak keseimbangan yaitu :
1. Alat :
a. Baskom
b. Pisau
c. Mistar
d. Timbangan
e. Ember
f. Spatula
g. Talenan
h. Gelas ukur 2000 ml dan 1000 ml
i. Nampan/baki
j. Mesin pemarut parut kelapa
k. Mesin pemisah saringan
2. Bahan
a. Ubi kayu singkong 2 kg
b. Air 2 liter

C. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat & bahan
2. Timbang ubi kayu sebanyak 2 kg
3. Kupas ubi kayu tersebut kemudian timbang lagi
4. Cuci bersih ubi kayu tersebut kemudian timbang lagi
5. Masukkan ubi kayu tersebut ke mesin pemarut kelapa, masukkan satu persatu
ke dalam mesin pemarut dan siapkan baskom dibawahnya sebagai tempat
hasil parutan keluar
6. Timbang kembali hasil parutan singkong tersebut
7. Setelah itu tambahkan air sebanyak 2 liter, aduk hingga rata
8. Pisahkan ampas dengan air singkong dengan mesin pemisah lakukan 2-3 kali
atau sampai ampas ubi benar-benar berkurang airnya
9. Masukkan air/sari ubi kedalam gelas ukur 2000 ml jika tidak sampai
tambahkan air
10. Diamkan/biarkan mengendap amati sampai 30 menit ukur berapa jumlah
endapannya
11. Lakukan sampai air/sari ubi tersebut mengendap semua atau tidak terjadi
perubahan tinggi endapan
12. Timbang gelas ukur yang berisi endapan lalu kurangi dengan berat gelas ukur
kosong
13. Buang air endapannya
14. Ambil hasil endapan lalu simpan pada nampan yang dilapisi kertas bersih
15. Jemur/keringkan hasil endapan tersebut / tepung tapioka sampai kering
16. Timbang hasil akhirnya
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN TEPUNG TAPIOKA

UBI

Loses Pengupasan Kulit


Ubi kupas
Air Pencucian Air
Ubi bersih
Loses
Penghancuran
Ubi hancur
Air Ampas
Pemisahan
Pati ; air

Pengendapan Sari pati

Pengeringan

TEPUNG TAPIOKA
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Tabel 1. Data Praktikum

No. Bahan Massa


1 Ubi singkong 2 kg
2 Ubi bersih 1,7 kg
3 Kulit 0,3 kg
4 Pemarutan 1,6 kg
5 Gelas ukur  isi 3,3 kg
6 Gelas ukur 1,2 kg
7 Tepung tapioka 0,1855 kg
8 Ampas 0,6 kg
9 Air 2 liter

Tabel 2. Pengendapan

No Waktu Pengendapan menit Tinggi Pengendapan cm


.
1 30 1,1
2 60 2,1
3 90 3,3
4 120 4,3
5 150 5
6 180 5,6
7 210 5,6
B. Pembahasan
 Perhitungan kecepatan pengendapan
Diketahui. Z1 = 34,9 cm
Z2 = 5,6 cm
t1 = 210 menit
Ditanyakan. V1 = ….?
Penyelesaian :

Z 1 – Z2
V =
t1 – 0

34,9−5,6
=
210−0

29,3
=
210

= 0,139 cm/menit

 Rendemen
Diketahui. Berat awal = 2 kg
Berat akhir = 0,1855 kg
Ditanyakan. Rendemen = ….?
Penyelesaian :
berat akhir
Rendemen = × 100 %
berat awal
0,1855
= ×100 %
2
= 9,275 %

 Grafik hubungan antara waktu pengendapan dengan tinggi pengendapan


Laju Pengendapan
6
Tinggi Endapan 5
4
3
2
1
0
30 60 90 120 150 180 210
Waktu Pengndapan

Berdasarkan praktikum pembuatan tepung tapioka, rendemen tepung


tapioka yang dihasilkan dari 2 kg ubi kayu adalah 9,275 % , yaitu beratnya
adalah 0,1855 kg tepung tapioka. Dimana proses pengendapan pati ubi kayu
memakan waktu 7 ×30menit, yang peningkatannya berkisar antara 0,6 cm –
1,2 cm setiap 30 menit, dan 0,139 cm/menit.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pemisah secara kontak keseimbangan adalah suatu kelompok operasi


pemisahan yang dipergunakan didalam pengolahan pangan. Yang digunakan pada
praktikum kali ini yaitu pada proses pembuatan tepung tapioka, dapat
disimpulkan bahwa dengan ubi kayu seberat 2 kg, dapat menghasilkan 0,1855 kg
tepung tapioka, yaitu sekitar 9,275% dari bahan utama. Dimana proses
pengendapan pati ubi kayu memakan waktu 7 ×30menit, yang peningkatannya
berkisar antara 0,6 cm – 1,2 cm setiap 30 menit, dan 0,139 cm/menit.
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu
pengendapan maka semakin tinggi pula endapan yang dihasilkan. Lama waktu
pengendapan membutuhkan ± 3 jam tergantung dari tinggi pengendapan yang
dihasilkan.

B. Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum ini adalah praktikan harus teliti


dalam pengukur dan menimbang endapan dan massa bahan, karena akan
mempengaruhi hasil yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

http://sanglandep.blogspot.com/2013/11/proses-pemisahan-secara
kontak.html?m=1diakses pada 19 Oktober 2019

http://duniaplant.blogspot.com/2015/08/pengertian-dan-defnisi-singkong-ubi-
kayu-ketela.html?m=1 diakses pada 19 Oktober 2019

http://bukuteori.com/2007/09/01/pengertian-tepung-tapioka/ diakses pada 19


Oktober 2019
LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencampuran adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk membuat
suatu bentuk dan beberapa konstituan baik liquid-solid (pasta) atau solid-solid dan
kadang-kadang liquid-gas. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan
pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat fisik
yang berbeda, derajat pencampuran dapat di karekterisasi dan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pencampuran.
Adapun produk yang dipraktekkan pada modul ini yaitu pembuatan irex
atau minas dimana proses pembuatan irex sesuai dengan modul praktikum. Dalam
pembuatan irex kita melakukan kegiatan pencampuran. Pembuatan irex atau
minas sendiri cukup mudah dan praktis, hanya dengan mencampur berbagai jenis
bahan yang dihaluskan, lalu disimpan dan diminum siap dikonsumsi.

B. Tujuan praktikum

Bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar dapat


melakukan proses pencampuran dengan baik, serta membandingkan densitas
campuran secara teoritik dan aktual.
BAB II

TEORI DASAR

A. IREX ATAU MINAS

Irex dan minas merupakan minuman tradisional dari kabupaten Sinjai.


Sulsel dikenal dengan tata seribu mesjid, terutama kabupaten Sinjai, oleh sebab
itu minuman yang mengandung alkohol sangat dilarang di sinjai, dampaknya
adalah nelayan yang sebagian besar kerjanya dilaut merasa sangat sulit untuk
mendapatkan minuman hangat dan beralkohol serta penambah tenaga, sehingga
dibuatlah minuman khas dari sinjai sebagai pengganti minuman keras yaitu minas
minuman asli sinjai selain pengganti minuman beralkohol, minas juga memiliki
efek memulihkan dan penambah tenaga sebelum maupun sesudah bekerja,
sehingga aman dikonsumsi.
Cara pembuatan irex itu cukup mudah dan praktis bahan-bahan yang
dibutuhkan antara lain tape singkong, susu, air kelapa, telur, dan madu. Buah-
buahan sebagai perasa alami semua bahan dicampur dan dihaluskan secara
manual atau dengan blender kemudian disimpan dilemari es/freezer dan minuman
siap dikonsumsi.
Selain beberapa kelebihan yang disebutkan diatas, minas masih
mempunyai kelemahan, minuman khas sinjai ini tidak bertahan lama, hanya dapat
bertahan kurang lebih 7 hari bila disimpan dalam lemari es/freezer, masalah
lainnya yaitu minas tidak dapat diawetkan sehingga minuman ini paling enak
dinikmati pada malam hari saat suasana dalam keadaan dingin sebagai minuman
penghangat dihabiskan langsung. Satu lagi minas hanya ditemukan dikota sinjai
dan cukup jarang ditemukan di kota-kota lain.

B. Densitas
Densitas atau massa jenis adalah suatu besaran kecepatan massa benda
yang dinyatakan dalam berat benda persatuan volume benda tersebut. Besaran
massa jenis dapat membantu menerangkan mengapa benda yang berukuran sama
memiliki berat yang berbeda. Benda yang lebih besar belum tentu lebih berat
daripada benda yang lebih kecil, contohnya sebutir kelereng lebih berat daripada
sebuah spons pencuci piring.
1. Rumus perhitungan massa jenis
Berdasarkan pengertian massa jenis yaitu berat benda per satuan volume
benda. Maka untuk menghitung massa jenis adalah :

m m
ρ= v= m=ρ × v
v ρ

Ket : ρ = massa jenis (kg/ml)


m = massa benda (kg)
v = volume benda (ml)
2. Satuan massa jenis
Berdasarkan rumus massa jenis yaitu massa per volume maka satuan massa
jenis adalah satuan massa per satuan volume dalam satuan internasional
(system SI). Satuan standar untuk massa jenis atau densitas adalah kg/m³
(kilogram permeter kubik).
Pada dasarnya setiap satuan massa per satuan volume dapat digunakan untuk
menyatakan massa jenis, beberapa satuan massa jenis, yang banyak digunakan
antara lain sbb:

 Kg/m³ (kilogram permeter kubik)


 Kg/l (kilogram per liter)
 T/m³ (metric ton permeter kubik)
 Mg/dl (milligram per desiliter)
 G/cc (gram perkubik meter)
 G/ml (gram per milliliter)
3. Densitas campuran
ρ campuran =
∑m
∑v
m. a+m . b+m. c +…+ m. n
¿
v .a+ v . b+v . c+ …+ v . n
Keterangan : ∑ m=jumlah rata-rata massa
∑ v=jumlah rara-rata volume
BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Praktikum satuan proses dan operasi dengan modul pencampuran ini


dilaksanakan pada :
Hari : rabu
Tanggal : 23 oktober 2019
Waktu : 12.40 – selesai
Tempat : Laboratorium Agroindustri

B. Alat dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum satuan proses dan
operasi dengan modul pencampuran yaitu :
1. Alat :
a. Baskom
b. penutup botol
c. Spatula
d. Kompor
e. Botol
f. Panci
g. Timbangan
h. Timbangan digitak
i. Gelas ukur
j. Parang
k. Gelas
l. Sendok
m. Kain saring
n. Spidol
o. Ember
2. Bahan :
a. Poteng 2 kg
b. SKM 150 gram
c. Gula pasir 100 gram
d. Masu 3 sendok/20ml
e. Kelapa muda 1 buah
f. Air 1,5 liter
g. Telur bebek 3 butir + air 100 ml

C. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan tape singkong sebanyak 2 kg kedalam baskom dan pisahkan
dengan serat kayu pada singkong
3. Siapkan air 1,5 liter pada gelas ukur untuk campuran poteng
4. Blender poteng dengan menggunakan air sedkit demi sedikit hingga adonan
terblender halus menyerupai bubur, timbang dan cacat hasilnya
5. Siapkan 1 buah kelapa muda kupas dan ambil air dan isinya, tuangkan
kedalam ember, timbang beratnya
6. Rebus telur bebek 3 butir, setelah matang kupas telur dan timbang beratnya,
potong-potong menjadi beberapa bagian dan blender dengan air sebnyak 100
ml hingga cair atau encer
7. Blender isi kelapa hingga halus atau cair , saring menggunakan kain saring,
pisahkan ampas lalu timbang.
8. Masukkan atau campur semua bahan(air kelapa, skm, madu, gula pasir, dan
telur)kedalam poteng yang telah dihaluskan
9. Aduk rata, aduk hingga merata lalu timbang campuran bahan tersebut
10. Kemas didalam botol plastik, tutup botol, tekan penutup botol dan putar
hingga rapat, eratkan label dengan hitgan, irex/minas siap dikomsumsi dan
disimpan didalam freezer.
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN IREX/MINAS

Telur bebek Tape singkong Gula pasir Kelapa

perebusan pembersihan pengupasan

pengupasan penghancuran penghancuran

Madu Skm

penghancuran penyaringan

PENCAMPURAN

IREX/MINAS
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1. Minuman irex

Tabel massa dan volume bahan

N
Nama Bahan Massa (gr) Volume (ml)
O
1. Tape singkong 2800 gram 2800 ml
2. SKM 200 gram 170 ml
3. Gula Pasir 100 gram 110 ml
4. Madu 29,5 gram 30 ml
5. Kelapa Muda 700 gram 700 ml
6. Telur Bebek 200 gram 300 ml
7. Campuran irex actual 4000 gram 3900 ml
8. Campuran irex teori 4.029,5 gram 4.110

B. Pembahasan
Pencampuran merupakan proses mencampurkan dua atau lebih bahan,
menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu bentuk
seragam dari beberapa kontituen baik cair-padat, padat-padat, maupun cair-gas.
Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan
perpindahan bahan karena pencampura aka nada bila terjadi gerakan atau
perpindahan bahan yang akan dicampur baik horizontal maupun vertikal. Ada dua
jenis pencampuran yaitu 1 pencampuran yang sebagai proses terminal sehingga
hasilnya merupakan suatu bahan jadi yang siap pakai, dan 2 sebagai pelengkap
atau proses yang mempercepat proses lainnya seperti pemanasan, pendinginan,
atau reaksi kimia.
Adapun hasil perhitungan densitas massa jenis teoritis irex dan densitas
actual irex adalah sebagai berikut.
 Densitas teoritis
Diketahui. - tape singkong a = massa = 2800 gram; volume = 2800 ml
- SKM b = massa = 200 gram; volume = 170 ml
- Gula pasir c = massa = 100 gram; volume = 110 ml
- Madu d = massa = 29,5 gram; volume = 30 ml
- Kelapa muda e = massa = 700 gram; volume = 700 ml
- Telur bebek f = massa = 200 gram; volume = 300 ml
Ditanyakan : ρ campuran = …?
Penyelesaian

ρ campuran =
∑m
∑v
m. a+m . b+m. c +…+ m. n
¿
v .a+ v . b+v . c+ …+ v . n
2800+200+100+29,5+700+200
=
2800+170+110 +30+700+300
4029,5
=
4110
= 0,981 g/cm3
Jadi, densitas irex berdasarkan teoritis adalah 0,981 g/cm3.
 Densitas aktual
Diketahui. Massa campuran irex = 4000 gram
Volume campuran irex = 3900 ml
Penyelesaian
m
ρ=
v
4000
=
3900
= 1,0256 gr/ml 3
Jadi, densitas aktual irex adalah 1,0256 gr/ml 3
Berdasarkan data diatas, diperoleh bahwa massa jenis aktual irex 0,275 lebih
besar dari massa jenis teoritis irex.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan irex atau
minas yang menghasilkan 8 botol minuman berukuran sedang atau sekitar 1.0256
gr/ml minuman irex atau minas dibutuhkan sekitar 1,5 kg tape singkong atau
sekitar 1500 gram.

B. Saran
Pada praktikum berlangsung agar mahasiswa dapat mengetahui terlebih
dahulu prosedur kerja dan menjaga kebersihan baik pada proses maupun telah
selesai.
DAFTAR PUSTAKA

http://kimiatip.blogspot.com/2013/04/apa-itu-pencampuran.html?m=1diakses
pada 24 Oktober 2019

http://ukurandansatuan.com/cara-menghitung-massa-jenis-densitas.html?m=1
diakses pada 24 Oktober 2019

http://pemudabulobulo.blogspot.com/2017/04/mengenal-minuman-khas-
sinjai.html/m=1 diakses pada 24 Oktober 2019
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau
lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian
besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa
lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan
bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu
senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses
perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan
yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu
campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang
dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran.

B. Tujuan praktikum

Untuk mengetahui bagaimana prosees pemisahan secara mekanis dalam


pembuatan sari kedelai serta menghitung neraca massa pada setiap peralatan pada
proses pembutan sari kedelai.
BAB II
DASAR TEORI
A. Pemisahan Secara Mekanis
Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan
merupakan metode yang umum digunakan. Pemisahan bahan ini dimanfaatkan
untuk memperoleh bahan dengan fraksi atau bentuk dan ukuran yang diinginkan.
Adapun metode umum pemisahan bahan yaitu pemisahan dengan cara mekanis
dan pemisahan baha dengan cara kontak keseimbangan bahan. Perbedaan
keduanya adalah pada ada tidaknya perubahan fasa bahan setelah dipisahkan.
Pemisahan dengan metode mekanis merupakan pemisahan bahan dengan tetap
mempertahankan fasa bahan atau tidak mengalami perubahan fasa bahan.
Pemisahan secara mekanis merupakan salah satu aplikasi teknologi
pengolahan dalam industri. Pemisahan secara mekanis ini bisa dilakukan dengan
cara sedimentasi, sentrifugasi, dan atau fitrasi, tergantung dari bahan yang akan
dipisahkan.
B. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan
menggunakan penyaring. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos
saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara
pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan
padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan
cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan
dipisahkan. Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda dengan
saringan untuk memisahkan santan dengan ampasnya.
C. Sari Kedelai
Susu kedelai (Hanzi: 豆漿; 豆奶) adalah semacam minuman yang dibuat
dari kedelai, dan disebut susu karena minuman ini berwarna putih kekuningan
mirip dengan susu. Susu ini juga dikenal sebagai susu kedelai di Indonesia. Susu
kedelai lazim sebagai hidangan sarapan pagi bersama dengan penganan lainnya
seperti youtiao. Sari kedelai memiliki nitrisi jumlah per 100 g, kalori (kcal) 54,
jumlah lemak 1,8 g, natrium 51 mg, kalium 118 mg, jumlah karbohidrat 6 g,
protein 3,3 g, vitamin A, kalsium, vitamin C, zar besi, vitamin D, dll
D. Neraca Massa
Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan
massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang
diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum
Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah
kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan.
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan
sistem tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum
kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar neraca massa:
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa
keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa]
merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai
negatif atau positif.
Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial. Suatu neraca massa
integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada karakteristik
menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus pada
detail yang terjadi dalam sistem (yang juga memengaruhi karakteristik
menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus
diidentifikasi batasan system.
BAB III
METEDOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Praktikum satuan proses dan operasi dengan modul pemisahan secara
mekanik ini dilakukan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 30 oktober 2019
Pukul : 12:40-selesai
Tempat : Laboratorium Agroindustri

B. Alat dan bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum satuan proses dan
operasi dengan modul pemisahan secara mekanik yaitu :
1. Alat :
a. Ember
b. Baskom
c. Timbangan
d. Timbangan analitik
e. Nampan/baki
f. Spatula
g. Panci
h. Kompor
i. Sendok biasa
j. Gelas ukur
k. Kain
2. Bahan :
a. Biji kedelai 1 kg
b. Gula 350 kg
c. Garam 15 gr
d. Air 5 liter
e. Pewarna makanan
f. Es batu
g. Botol plastik

C. Prosedur kerja
1. Siapkan alat daan bahan
2. Timbang biji kedelai sebanyak 1 kg
3. Lakukan sortasi biji kedelai
4. Bilas biji kedelai yang telah disortasi dengan air bersih
5. Rendam biji kedelai dengan air bersih kurang lebih 2 jam, air yang diperlukan
untuk merendam kurang lebih 3-4 liter air.
6. Setelah 2 jam bersihkan biji kedelai dari kulitnya lalu bilas lagi
7. Tambahkan air sebanyak 5 liter yang kemudian dilanjutkan pada proses
penghancuran, penghancuran biji kedelai dilakukan berkali-kali agar benar-
benar hancur.
8. Saring sari kedelai tersebut ke dalam panci
9. Tambahkan gula dan garam, kemudian aduk hingga merata
10. Masak sari kedelai tersebut dengan api sedang lakukan pengadukan terus-
menerus agar sari kedelai tidak menggumpal
11. Pada saat mau mendidih tambahkan pewarna sesuai dengan keinginan aduk
hingga merata selama 15 menit.
12. Angin-anginkan sari kedelai tersebut agar tidak terlalu panas saat dimasukkan
ke dalam botol
13. Masukkan ke dalam botol yang terdapat es dibawahnya.
14. Tutup botol hingga rapat kemudian rendam lagi di air es agar lebih cepat
dingin
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SARI KEDELAI

Kedelai

sortasi Kotoran
Kedelai sortasi
Air pencucian Air

Kedelai bersih
Air perendaman Air perendaman

Kedelai rendaman
Air 5 liter pengupasan/pembersihan kulit ari

Kedelai kupas

penghancuran & pemisahan Ampas

Airsari pati
Air, garam, gula pemasakan uap air

pengemasan

SARI KEDELAI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar hasil praktikum sari kedelai


Pada proses pembuatan minuman sari kedelai dapat diketahui jumlah
massa yang masuk sama dengan jumlah massa yang keluar, begitupun dengan
massa dan volume yang ditimbang dan diukur persetiap prosesnya.
Adapun data yang diperoleh pada setiap proses praktikum yaitu:
1. Kedelai sortasi
a. Massa awal kedelai : 1000 g
b. Massa setelah sortasi : 987,4 g
c. Massa kotoran : 12,6 g
2. Kedelai rendam
a. Massa kedelai bersih : 987,4 g
b. Massa air masuk : 1950 g
c. Massa kedelai rendam: 2000 g
d. Massa air keluar : 937,4 g
3. Kedelai kupas
a. Massa kedelai rendam: 2000 g
b. Massa kulit : 16,4 g
c. Massa kedelai kupas : 1983,6 g
4. Proses pemisahan
a. Massa kedelai kupas : 1983,6 g
b. Massa air masuk : 4.716,4 g
c. Massa ampas : 1300 g
d. Massa air sari pati : 5400 g
5. Proses pemasakan
a. Massa kedelai saring : 5400 g
b. Massa gula + garam + pewarna : 350 + 15 + 10 = 375 g
c. Massa uap air : 487 g
d. Massa kedelai masuk : 5290 g
6. Pengemasan
a. Kedelai masuk : 5290 g
b. Kedelai kemas : 13 (6 sedang, 7 kecil) botol
c. Ampas :0g

B. Pembahasan
Pada praktikum ini adalah pembuatan sari kedelai dimana untuk
menghitung neraca massa dalam setiap proses pembuatan sari kedelai dapat
dilakukan sebagai berikut:
Neraca massa:
Massa masuk = massa keluar
Massa masuk: Massa keluar:
Sortasi
Kedelai : 1000 gram Kotoran : 12,6 gram
Kedelai bersih : 987,4 g
Massa masuk = massa keluar
Massa kedelai = kotoran + kedelai bersih
1000 gram = 12,6 g + 987,4 g
1000 gram = 1000 gram
Massa masuk: Massa keluar:
Pencucian
Air : 2000 gram air : 2000 gram
Massa masuk = massa keluar
Air masuk = air keluar
2000 gram = 2000 gram
Massa masuk: Massa keluar:
Perendaman
Kedelai bersih : 987,4 gram air rendaman: 937,4 gram
Air : 1950 gram kedelai : 2000 gram
Massa masuk = massa keluar
Kedelai bersih + air = air rendaman + kedelai
987,4 g + 1950 g = 937,4 gram + 2000 gram
2.937,4 gram = 2.937,4 gram
Massa masuk: Massa keluar:
Pengupasan/pembersihan
Kedelai rendam : 2000 gram kulit : 16,4 gram
Kedelai kupas : 1983,6 gram
Massa masuk = massa keluar
Kedelai rendam = kulit + kedelai rendam
2000 gram = 16,4 g + 1983,6 g
2000 gram = 2000 gram
Massa masuk: Massa keluar:
Penghancuran&pemisahan
Kedelai kupas : 1983,6 gram ampas : 1300 gram
Air masuk air sari pati : 5400 gram
Massa masuk = massa keluar
Kedelai kupas + air masuk = ampas + air sari pati
1983,6 g + 4.716,4 g = 1300 gram + 5400 gram
6.7000 gram = 6.700 gram
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum ini yaitu pemisahan secara mekanis yang
dilakukan dengan metode filtrasi (penyaringan). Dalam praktikum ini yang
dilakukan adalah membuat sari kedelai dengan menggunakan blender sebagai
penghancur bahan. Pembuatan sari kedelai ini dapat diketahui menghasilkan 6
botol sedang dan 7 botol kecil dari 1000 gram kedelai dengan beberapa tambahan
lainnya, seperti gula, garam, pewarna dan air. Sedangkan neraca massanya yaitu
massa masuk = massa keluar adalah 5.775 g = 5.775 g.
B. Saran
Dalam melakukan praktikum ini sebaiknya praktikan mrmperhatikan menimbang
sebelum dan sesudah proses, dan juga pada saat melakukan penimbangan harus
dilakukan dengan teliti sehingga dapt juga diperoleh data yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Guesty2019. Pemisahan secara mekanis pada proses pengolahan,
https://www.google.com/amp/s/guesty.wordpress.com/2009/02/26/pemisahan-
mekanis-pada-proses-pengolahan/amp/diakses pada tanggal 03 november 2019
ivanlanin2019. Sari kedelai. https://id.m.wikipedia.org./wiki/sari_kedelai
laninbot2019. Neraca massa. https://id.m.wikipedia.org/wiki/neraca_massa
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai