Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia Industri khususnya yang menggunakan bahan bahan
pertanian dibutuhkan banyak proses untuk mendapatkan hasil yang terbaik
diantaranya adalah pemisahan bahan, pemisahan bahan bertujuan agar bahan yang
diingin diproses adalah bahan yang murni dan tidak ada campuran bahan lain
atau juga agar bahan yang digunakan lebih muda untuk diproses.
Pemisahan bahan pada dasarnya ada dua jenis yaitu pemisahan mekanik
dan kontak keseimbangan bahan. Ini dibedakan menurut prinsip kerja dari
pemisahan tersebut. Pemisahan mekanik adalah pemisahan yang prosesnya tidak
berubah fase dari bahan yang diguanakn, contohnya seperti pengayaan (screen)
pengendapan (filtrasi) pengeringan, pengompresan, dan pengembusan. Sedangkan
pemisahan kontak keseimbangan menggunakan titik didih (titik kristal,
contohnya proses pemisahan ini yaitu desolasi, absorsi, ekstraksi, dan sublimasi.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk menganlisa laju pengendapan pada proses pembuatan tepung
tapioka.
BAB II
TEORI DASAR
Ketela pohon, atau yang lebih dikenal dengan singkong atau ubi kayu
(Manihot esculenta) merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari
keluarga Euporbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
C. Tepung Tapioka
Tepung tapioka adalah tepung pati yang diekstrak dari umbi singkong
yang dihaluskan dan dikeringkan. Tepung tapioka merupakan produk awetan
singkong yang memiliki peluang pasar yang sangat luas, dan jika dicampur
dengan air, tepung tapioca memiliki sifat sebagai pengikat Lies Suprati, 2005.
Meskipun dibuat dari bahan singkong dengan kandungan unsur gizi yang
rendah, namun tepung tapioka masih memiliki unsur gizi. Kandungan unsur gizi
pada tepung tapioka setiap 100 gram bahan yaitu kalori 362,00; protein 0,5 gram;
karbohidrat 86,90 gram; lemak 0,30 gram; dan air 12,00 gram Tri Radiyati dan
Agusto, 1990.
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah satuan proses operasi dengan modul pemisahan
secara kontak keseimbangan dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Oktober 2019
Waktu : 12.40 - selesai
Tempat : Laboratorium Agroindustri
C. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat & bahan
2. Timbang ubi kayu sebanyak 2 kg
3. Kupas ubi kayu tersebut kemudian timbang lagi
4. Cuci bersih ubi kayu tersebut kemudian timbang lagi
5. Masukkan ubi kayu tersebut ke mesin pemarut kelapa, masukkan satu persatu
ke dalam mesin pemarut dan siapkan baskom dibawahnya sebagai tempat
hasil parutan keluar
6. Timbang kembali hasil parutan singkong tersebut
7. Setelah itu tambahkan air sebanyak 2 liter, aduk hingga rata
8. Pisahkan ampas dengan air singkong dengan mesin pemisah lakukan 2-3 kali
atau sampai ampas ubi benar-benar berkurang airnya
9. Masukkan air/sari ubi kedalam gelas ukur 2000 ml jika tidak sampai
tambahkan air
10. Diamkan/biarkan mengendap amati sampai 30 menit ukur berapa jumlah
endapannya
11. Lakukan sampai air/sari ubi tersebut mengendap semua atau tidak terjadi
perubahan tinggi endapan
12. Timbang gelas ukur yang berisi endapan lalu kurangi dengan berat gelas ukur
kosong
13. Buang air endapannya
14. Ambil hasil endapan lalu simpan pada nampan yang dilapisi kertas bersih
15. Jemur/keringkan hasil endapan tersebut / tepung tapioka sampai kering
16. Timbang hasil akhirnya
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN TEPUNG TAPIOKA
UBI
Pengeringan
TEPUNG TAPIOKA
BAB IV
A. Hasil
Tabel 1. Data Praktikum
Tabel 2. Pengendapan
Z 1 – Z2
V =
t1 – 0
34,9−5,6
=
210−0
29,3
=
210
= 0,139 cm/menit
Rendemen
Diketahui. Berat awal = 2 kg
Berat akhir = 0,1855 kg
Ditanyakan. Rendemen = ….?
Penyelesaian :
berat akhir
Rendemen = × 100 %
berat awal
0,1855
= ×100 %
2
= 9,275 %
B. Saran
http://sanglandep.blogspot.com/2013/11/proses-pemisahan-secara
kontak.html?m=1diakses pada 19 Oktober 2019
http://duniaplant.blogspot.com/2015/08/pengertian-dan-defnisi-singkong-ubi-
kayu-ketela.html?m=1 diakses pada 19 Oktober 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencampuran adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk membuat
suatu bentuk dan beberapa konstituan baik liquid-solid (pasta) atau solid-solid dan
kadang-kadang liquid-gas. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan
pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat fisik
yang berbeda, derajat pencampuran dapat di karekterisasi dan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pencampuran.
Adapun produk yang dipraktekkan pada modul ini yaitu pembuatan irex
atau minas dimana proses pembuatan irex sesuai dengan modul praktikum. Dalam
pembuatan irex kita melakukan kegiatan pencampuran. Pembuatan irex atau
minas sendiri cukup mudah dan praktis, hanya dengan mencampur berbagai jenis
bahan yang dihaluskan, lalu disimpan dan diminum siap dikonsumsi.
B. Tujuan praktikum
TEORI DASAR
B. Densitas
Densitas atau massa jenis adalah suatu besaran kecepatan massa benda
yang dinyatakan dalam berat benda persatuan volume benda tersebut. Besaran
massa jenis dapat membantu menerangkan mengapa benda yang berukuran sama
memiliki berat yang berbeda. Benda yang lebih besar belum tentu lebih berat
daripada benda yang lebih kecil, contohnya sebutir kelereng lebih berat daripada
sebuah spons pencuci piring.
1. Rumus perhitungan massa jenis
Berdasarkan pengertian massa jenis yaitu berat benda per satuan volume
benda. Maka untuk menghitung massa jenis adalah :
m m
ρ= v= m=ρ × v
v ρ
METODOLOGI
C. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan tape singkong sebanyak 2 kg kedalam baskom dan pisahkan
dengan serat kayu pada singkong
3. Siapkan air 1,5 liter pada gelas ukur untuk campuran poteng
4. Blender poteng dengan menggunakan air sedkit demi sedikit hingga adonan
terblender halus menyerupai bubur, timbang dan cacat hasilnya
5. Siapkan 1 buah kelapa muda kupas dan ambil air dan isinya, tuangkan
kedalam ember, timbang beratnya
6. Rebus telur bebek 3 butir, setelah matang kupas telur dan timbang beratnya,
potong-potong menjadi beberapa bagian dan blender dengan air sebnyak 100
ml hingga cair atau encer
7. Blender isi kelapa hingga halus atau cair , saring menggunakan kain saring,
pisahkan ampas lalu timbang.
8. Masukkan atau campur semua bahan(air kelapa, skm, madu, gula pasir, dan
telur)kedalam poteng yang telah dihaluskan
9. Aduk rata, aduk hingga merata lalu timbang campuran bahan tersebut
10. Kemas didalam botol plastik, tutup botol, tekan penutup botol dan putar
hingga rapat, eratkan label dengan hitgan, irex/minas siap dikomsumsi dan
disimpan didalam freezer.
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN IREX/MINAS
Madu Skm
penghancuran penyaringan
PENCAMPURAN
IREX/MINAS
BAB IV
A. Hasil
N
Nama Bahan Massa (gr) Volume (ml)
O
1. Tape singkong 2800 gram 2800 ml
2. SKM 200 gram 170 ml
3. Gula Pasir 100 gram 110 ml
4. Madu 29,5 gram 30 ml
5. Kelapa Muda 700 gram 700 ml
6. Telur Bebek 200 gram 300 ml
7. Campuran irex actual 4000 gram 3900 ml
8. Campuran irex teori 4.029,5 gram 4.110
B. Pembahasan
Pencampuran merupakan proses mencampurkan dua atau lebih bahan,
menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga membuat suatu bentuk
seragam dari beberapa kontituen baik cair-padat, padat-padat, maupun cair-gas.
Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika fluida dan
perpindahan bahan karena pencampura aka nada bila terjadi gerakan atau
perpindahan bahan yang akan dicampur baik horizontal maupun vertikal. Ada dua
jenis pencampuran yaitu 1 pencampuran yang sebagai proses terminal sehingga
hasilnya merupakan suatu bahan jadi yang siap pakai, dan 2 sebagai pelengkap
atau proses yang mempercepat proses lainnya seperti pemanasan, pendinginan,
atau reaksi kimia.
Adapun hasil perhitungan densitas massa jenis teoritis irex dan densitas
actual irex adalah sebagai berikut.
Densitas teoritis
Diketahui. - tape singkong a = massa = 2800 gram; volume = 2800 ml
- SKM b = massa = 200 gram; volume = 170 ml
- Gula pasir c = massa = 100 gram; volume = 110 ml
- Madu d = massa = 29,5 gram; volume = 30 ml
- Kelapa muda e = massa = 700 gram; volume = 700 ml
- Telur bebek f = massa = 200 gram; volume = 300 ml
Ditanyakan : ρ campuran = …?
Penyelesaian
ρ campuran =
∑m
∑v
m. a+m . b+m. c +…+ m. n
¿
v .a+ v . b+v . c+ …+ v . n
2800+200+100+29,5+700+200
=
2800+170+110 +30+700+300
4029,5
=
4110
= 0,981 g/cm3
Jadi, densitas irex berdasarkan teoritis adalah 0,981 g/cm3.
Densitas aktual
Diketahui. Massa campuran irex = 4000 gram
Volume campuran irex = 3900 ml
Penyelesaian
m
ρ=
v
4000
=
3900
= 1,0256 gr/ml 3
Jadi, densitas aktual irex adalah 1,0256 gr/ml 3
Berdasarkan data diatas, diperoleh bahwa massa jenis aktual irex 0,275 lebih
besar dari massa jenis teoritis irex.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan irex atau
minas yang menghasilkan 8 botol minuman berukuran sedang atau sekitar 1.0256
gr/ml minuman irex atau minas dibutuhkan sekitar 1,5 kg tape singkong atau
sekitar 1500 gram.
B. Saran
Pada praktikum berlangsung agar mahasiswa dapat mengetahui terlebih
dahulu prosedur kerja dan menjaga kebersihan baik pada proses maupun telah
selesai.
DAFTAR PUSTAKA
http://kimiatip.blogspot.com/2013/04/apa-itu-pencampuran.html?m=1diakses
pada 24 Oktober 2019
http://ukurandansatuan.com/cara-menghitung-massa-jenis-densitas.html?m=1
diakses pada 24 Oktober 2019
http://pemudabulobulo.blogspot.com/2017/04/mengenal-minuman-khas-
sinjai.html/m=1 diakses pada 24 Oktober 2019
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau
lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian
besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa
lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan
bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu
senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses
perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan
yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu
campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang
dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran.
B. Tujuan praktikum
C. Prosedur kerja
1. Siapkan alat daan bahan
2. Timbang biji kedelai sebanyak 1 kg
3. Lakukan sortasi biji kedelai
4. Bilas biji kedelai yang telah disortasi dengan air bersih
5. Rendam biji kedelai dengan air bersih kurang lebih 2 jam, air yang diperlukan
untuk merendam kurang lebih 3-4 liter air.
6. Setelah 2 jam bersihkan biji kedelai dari kulitnya lalu bilas lagi
7. Tambahkan air sebanyak 5 liter yang kemudian dilanjutkan pada proses
penghancuran, penghancuran biji kedelai dilakukan berkali-kali agar benar-
benar hancur.
8. Saring sari kedelai tersebut ke dalam panci
9. Tambahkan gula dan garam, kemudian aduk hingga merata
10. Masak sari kedelai tersebut dengan api sedang lakukan pengadukan terus-
menerus agar sari kedelai tidak menggumpal
11. Pada saat mau mendidih tambahkan pewarna sesuai dengan keinginan aduk
hingga merata selama 15 menit.
12. Angin-anginkan sari kedelai tersebut agar tidak terlalu panas saat dimasukkan
ke dalam botol
13. Masukkan ke dalam botol yang terdapat es dibawahnya.
14. Tutup botol hingga rapat kemudian rendam lagi di air es agar lebih cepat
dingin
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SARI KEDELAI
Kedelai
sortasi Kotoran
Kedelai sortasi
Air pencucian Air
Kedelai bersih
Air perendaman Air perendaman
Kedelai rendaman
Air 5 liter pengupasan/pembersihan kulit ari
Kedelai kupas
Airsari pati
Air, garam, gula pemasakan uap air
pengemasan
SARI KEDELAI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Pada praktikum ini adalah pembuatan sari kedelai dimana untuk
menghitung neraca massa dalam setiap proses pembuatan sari kedelai dapat
dilakukan sebagai berikut:
Neraca massa:
Massa masuk = massa keluar
Massa masuk: Massa keluar:
Sortasi
Kedelai : 1000 gram Kotoran : 12,6 gram
Kedelai bersih : 987,4 g
Massa masuk = massa keluar
Massa kedelai = kotoran + kedelai bersih
1000 gram = 12,6 g + 987,4 g
1000 gram = 1000 gram
Massa masuk: Massa keluar:
Pencucian
Air : 2000 gram air : 2000 gram
Massa masuk = massa keluar
Air masuk = air keluar
2000 gram = 2000 gram
Massa masuk: Massa keluar:
Perendaman
Kedelai bersih : 987,4 gram air rendaman: 937,4 gram
Air : 1950 gram kedelai : 2000 gram
Massa masuk = massa keluar
Kedelai bersih + air = air rendaman + kedelai
987,4 g + 1950 g = 937,4 gram + 2000 gram
2.937,4 gram = 2.937,4 gram
Massa masuk: Massa keluar:
Pengupasan/pembersihan
Kedelai rendam : 2000 gram kulit : 16,4 gram
Kedelai kupas : 1983,6 gram
Massa masuk = massa keluar
Kedelai rendam = kulit + kedelai rendam
2000 gram = 16,4 g + 1983,6 g
2000 gram = 2000 gram
Massa masuk: Massa keluar:
Penghancuran&pemisahan
Kedelai kupas : 1983,6 gram ampas : 1300 gram
Air masuk air sari pati : 5400 gram
Massa masuk = massa keluar
Kedelai kupas + air masuk = ampas + air sari pati
1983,6 g + 4.716,4 g = 1300 gram + 5400 gram
6.7000 gram = 6.700 gram
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum ini yaitu pemisahan secara mekanis yang
dilakukan dengan metode filtrasi (penyaringan). Dalam praktikum ini yang
dilakukan adalah membuat sari kedelai dengan menggunakan blender sebagai
penghancur bahan. Pembuatan sari kedelai ini dapat diketahui menghasilkan 6
botol sedang dan 7 botol kecil dari 1000 gram kedelai dengan beberapa tambahan
lainnya, seperti gula, garam, pewarna dan air. Sedangkan neraca massanya yaitu
massa masuk = massa keluar adalah 5.775 g = 5.775 g.
B. Saran
Dalam melakukan praktikum ini sebaiknya praktikan mrmperhatikan menimbang
sebelum dan sesudah proses, dan juga pada saat melakukan penimbangan harus
dilakukan dengan teliti sehingga dapt juga diperoleh data yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Guesty2019. Pemisahan secara mekanis pada proses pengolahan,
https://www.google.com/amp/s/guesty.wordpress.com/2009/02/26/pemisahan-
mekanis-pada-proses-pengolahan/amp/diakses pada tanggal 03 november 2019
ivanlanin2019. Sari kedelai. https://id.m.wikipedia.org./wiki/sari_kedelai
laninbot2019. Neraca massa. https://id.m.wikipedia.org/wiki/neraca_massa
LAMPIRAN