Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II

ANALISA GRAVIMETRI

(ANALISA KADAR AIR PADA SAMPEL OBAT)

NAMA : IRSA SURIYATI

NIM : 20.71.022362

KELAS : FARMASI A

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

2021/2022
I. TUJUAN
a. Mengetahui prinsip analisis secara gravimetri.
b. Mampu menetapkan kadar air pada sampel obat dengan metode
gravimetri.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
No No
Cawan porselen Sampel obat
1. 1.
Oven
2.
Desikator
3.
Timbangan analitik
4.

III. PROSEDUR KERJA


Cawan porselen dikeringkan dahulu dalam oven pada suhu 105° C selama 30
menit.

Cawan porselen didinginkan dalam desikator dan ditimbang sebagai berat


wadah kosong.

Disaring sampel sebanyak 2-3 gram, dicatat sebagai berat wadah kosong +
sampel.

Dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105° C selama 3 jam, lalu dinginkan
dalam desikator.

Ditimbang sebagai berat setelah pemanasan.

Dipanaskan lagi dalam oven pada suhu 105° C selama 30 menit.

Ditimbang hingga berat konstan, yaitu setelah diperoleh 2 kali penimbangan


memiliki selisis ≤ 0,5 𝑚𝑔.
IV. PERHITUNGAN KADAR AIR
Rumus penentuan kadar air:
Kadar air = 00
Dimana:
W1 = bobot wadah + sampel (dalam gram)
W2 = bobot wadah + sampel setelah dikeringkan (dalam gram)
W = bobot sampel (dalam gram)
Diketahui :
Bobot wadah = 64,1314
W = 2,1454
W1 = Bobot wadah + sampel
= 66,2768
W2 = 66,0623
Penentuan Kadar air = 00
, ,
= 00
,
,
= 00
,
= 0,09 %

V. PEMBAHASAN
Gravimetri merupakan cara analisis yang berdasarkan prinsip penimbangan berat
endapan yang telah kering dan diubah dalam bentuk yang semurninya. Analisis gravimetri
adalah suatu cara analisis kuantitatif dengan penimbangan berat zat setelah diperlakukan
sedemikian rupa sehingga nantinya zat tersebut diketahui rumus molekul dengan pasti dan
berada dalam keadaan stabil.
Tujuan penentuan kadar air menggunakan metode gravimetri adalah untuk
mengetahui jumlah kandungan air yang terdapat dalam bahan pangan dengan cara
pengeringan dan prinsipnya berdasarkan pemanasan bahan pangan dalam lemari pengering
dengan suhu 105° C, dimana bobot yang hilang dianggap sebagai kandungan air yang ada
dalam bahan pangan. Pada praktikum kali ini hanya menggunakan satu sampel saja.
Ada beberapa faktor yang memungkinkan hasil dapat berbeda – beda :
1. Berat cawan porselen yang digunakan.
2. Jenis sampel yang digunakan
Dua faktor ini paling berperan menjadi alasan mengapa hasil berbeda walaupun dalam
perlakuannya sama. Pada proses pengerjaan , semua pekerjaan tidak menyentuh alat dengan
tangan karena bisa saja debu yang menempel di sarung tangan, bisa ikut menempel di cawan
porselen yang akan diberikan perlakuan dan merupakan alat pokok dari praktikum ini.

Pada praktikum kali ini berat wadah + sampel adalah 66,2768 gram dan berat wadah +
sampel setelah dikeringkan adalah 66,0623. Dari perhitungan yang telah dilakukan
didapatkan hasil kadar air dari sampel tersebut adalah 0,09 %.
VI. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini berat wadah + sampel adalah 66,2768 gram dan berat wadah
+ sampel setelah dikeringkan adalah 66,0623. Dari perhitungan yang telah dilakukan
didapatkan hasil kadar air dari sampel tersebut adalah 0,09 %.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Sari, Ratna. 2014. Analisis Kimia - Analisis Gravimetri.
Dilihat pada tanggal 19, Maret 2022.

Okdayani, Yoskasih. 2010. Penentuan Kadar Air Dalam Serbuk Dengan


Metode Gravimetri, Hasil – hasil Penelitian EBN. Volume 12. No. 7.
Dilihat pada tanggal 19, Maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai