Anda di halaman 1dari 11

Laporan

Praktikum
Penentuan Air Kristal
Dalam CuSO4. X H2O
• Tujuan : Untuk menentukan air kristal di dalam CuSO 4. X H2O
Menggunakan metode Penguapan.
• Alat dan Bahan :
Alat Bahan
• 1.      Neraca Analitik 1. Kristal CuSO4. X H2O
• 2.      Cawan Penguap
• 3. Tang Krus
• 4.      Desikator
• 5.      Gelas arloji
• 6.  Oven
• 7. Spatula
• 8. Tegel Porselen
• R encana Kerja

Waktu Keterangan
07:30 - Menyiapkan alat dan Bahan
07:35
07:55 - Menimbang sample CuSO4.
07:59 X H2 O
08:03 - Mengoven cawan penguap
08:18
08:18 - Mendinginkan diruangan
08:23 terbuka
08:23 – Mendinginkan di Desikator
08:33
08:33 – Menimbang cawan
08:34
08:35 – Mengoven cawan penguap
08:50 Ke 2
08:51 – Mendinginkan diruangan
08:56 terbuka ke 2
• Cara Kerja
Ambillah cawan penguap yang tlah bersih dan
kering, Masukkan kedalam oven lalu panaskan
dengan suhu 105° C, Keluarkan dan dinginkan
diudara selama 5 menit, masukkan kedalam
desikator selama 10 menit, kemudian timbang
dan catat beratnya.
Perlakukan pada percobaan 1 diulangi terus menerus
sampai cawan penguap mendapatkan berat yang
konstan.
Setelah didapatkan cawan yang konstan, selanjutnya
timbang kristal CuSO4. X H2O sebanyak 1 gram secara
kuantitatif. Panaskan lagi didalam oven selama 1 jam
pada suhu 125 C. Kemudian keluarkan di udara terbuka,
biarkan selama 5 menit dan masukkan kembali kedalam
desikator selama 10 menit. Segera timbang dan catat
beratnya.
Ulangi pemanasan dan penimbangan seperti
pada percobaan ke 3 sampai didapat berat
yang konstan.
• Reaksi
CuSO4. X H2O  CuSO4 + X H2O

• Prinsip Dasar :
Menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa yang
relatif mudah menguap. Dengan cara pemanasan dalam gas
tertentu atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga
komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau
penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang
diinginkan tidak mudah menguap.
•  Data Pengamatan
1. Data Penimbangan Cawan Penguap Kosong
Ke 1 Ke 2 Berat
Konstan
64.9947 64.9947 64.9947
2. Datagram
Penimbangangram
Sample awalgram
CuSO4. X H2O
Ke 1
Berat BTK+ 38.9607 gram
Sample
Berat BTK 37.9607 gram
Berat Sample 1 gram

3. Perhitungan % Kesalahan Penimbangan


% Kesalahan Penimbangan Sample Awal = 0 %
= X 100%
= x 100%
=0%
4. Data Penimbangan (BTK + Sample) setelah Pemanasan :
Ke 1 Ke 2 Ke 3 Berat Konstan
65.7232 gram 65.7242 gram 65.7235 gram 65.7235 gram

5. Data berat sample CuSO4. X H2O setelah pemanasan


Ke 1 Ke 2 Ke 3 Berat Konstan
0.7285 gram 0.7295 gram 0.7288 gram 0.7288 gram
• Perhitungan
 
Perbandingan Mol : 1 : x = :
Diketahui : G1 : Berat Sample (Sebelum Pemanasan)
G2 : Berat Sample (Setelah Pemanasan)
Perbandingan Mol : 1:x= :
1 : x = 3.3
1:3
• Pembahasan
Analisis gravimetri merupakan salah satu cabang utama kimia
analisis. Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah
penimbangan. Analitnya secara fisis dipisahkan dari semua
komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya.
Pengendapan merupakan tehnik yang paling luas penggunaannya
untuk memisahkan analit dari pengganggu-penganggunya,
elektrolisis ,ekstraksi pelarut dan pengatsirian merupakan metode
lain pemisahan itu (Daniel, 1991).
Dalam percobaan kali ini di gunakan Analisis Gravimetri Metode
Penguapan dengan tujuan untuk menentukan kandungan air kristal
terusi, dimana kristal terusi tersebut mengikat air yang kristalnya
berwarna biru. Sedangkan yang tidak mengikat air berwarna putih.
• Banyaknya air yang terkandung dalam air kristal terusi dapat ditentukan dengan
cara memanaskan kristal terusi yang masih berwarna biru dalam Cawan penguap
pada suhu yang telah diketahui beratnya. Warna biru menandakan bahwa kristal
masih mengandung air (beberapa molekul H 2O). Pemanasan dilakukan sampai
kristal berubah menjadi berwarna putih. Fungsi dari pemanasan yaitu untuk
menghilangkan kandungan air pada kristal tersebut. Hilangnya kandungan air
ditandai dengan berubahnya warna kristal dari biru menjadi putih. Setelah
pemanasan, kristal dimasukkan ke dalam desikator yang fungsinya untuk
mempercepat proses pendinginan dan agar kristal tidak menyerap lagi uap air yang
terdapat di udara bebas karena di dalam desikator, pada bagian bawahnya
ditempatkan kristal silika yang dapat menyerap panas. Setelah melakukan
pemanasan dan pendinginan selama tiga kali, didapatkan bobot kristal konstan
0.7288 gram. Adapun pemanasan dan pendinginan dilakukan berkali-kali agar
diperoleh berat konstan dari kristal tersebut, dimana bobot dikatakan  konstan jika
selisih antara dua penimbanagan hanya 0,0005 gram saja. Selain itu, perlakuan
berkali-kali tersebut  juga bertujuan untuk melepas semua air kristal yang terdapat
dalam CuSO2.5H2O sehingga diperoleh berat kristal yang sebenarnya.
• Pada penentuan kandungan air Kristal terusi mula-mula memanaskan
cawan kedalam oven untuk pemasan dan dihasilkan berat cawan yang
konstan. Selanjutnya Kristal dimasukkan ke dalam cawan lalu dipanaskan
selama 1 jam pada suhu 125°C untuk menguapkan airnya sehingga
menjadi Kristal berwarna putih. Selanjutnya dimasukkan ke dalam
desikator yang berfungsi sebagai pengering. Desikator sifatnya vakum
yakni mencegah uap air yang berada di luar desikator tidak masuk ke
dalam desikator. Zat di dalam desikator dapat tetap kering karena uap air
di dalam zat diabsorbsi oleh silica gel. Kristal kemudian ditimbang dan
hasilnya dicatat, mengulangi pemanasan dan pendinginan kembali hingga
ditemukan selisih berat hanya 0,0005 g.

Anda mungkin juga menyukai