ABU
Oleh Kelompok 1
Anggota Kelompok 1
Analisis Kadar Air dengan Metode Daya hantar resistansi listrik atau
Destilasi (thermovolumrtri) resistensi.
Luas Permukaan
Suhu
Kelembaban Udara
Tekanan Atmosfer
Penguapan Air
Lama Pengeringan
KADAR ABU
• Kadar abu merupakan ukuran dari • Beberapa contoh kadar abu dalam bahan
jumlah total mineral yang terdapat dalam pangan dapat dilihat pada table dibawah ini :
bahan pangan. Kadar abu ditentukan Jenis Bahan %Abu
berdasarkan kehilangan berat setelah Susu 0,5-1,0
pembakaran dengan syarat titik Susu kering tidak 1,5
akhir pembakaran dihentikan sebelum berlemak
terjadi dekomposisi dari abu tersebut Buah-buahan segar 0,2-0,8
(Sudarmadji 2003). Kadar abu pada Buah-buahan yang 3,5
suhu yang terlalu tinggi dikeringkan
menunjukkan bahan pangan telah Biji kacang-kacangan 1,5-2,5
tercemar oleh berbagai macam zat Daging segar 1
seperti tanah, pasir, dan lain-lain. Daging yang 12
dikeringkan
Daging ikan segar 1-2
Gula,madu 0,5
Sayu-sayuran 1
Metode Penentuan Kadar Abu
1.
Kelebihan dari cara
Pengabuan langsung antara
Secara • Kelemahan darikadar
Cara perhitungan caraabu
langsung
dengan
lain Langsung (Cara Kering) antara lainkering :
pengabuan
dapat digunakan untuk penentuan 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑏𝑢 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
Prinsip 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟
proses
𝑎𝑏𝑢 pengabuan
kadar abu dari pengabuan cara % = × 100%
total bahan makanan dan 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
langsung yaitu
bahan hasil pertanian dengan membutuhkan waktu yang lebih
Diketahui :
mengoksidasi semua zat organic
sample yang digunakan lama
• Berat abu = berat cawan dan sampel
relatif banyak,
pada suhu digunakan untuksekitar
tinggi, yaitu setelah
memerlukan suhu- yang
pengeringan relatif
berat cawan
menganalisa
500 – 600˚Cabu yangdanlarutkemudian
dan tidak tinggi.
kosong
larut dalam air maupun asam,
melakukan penimbangan
tanpa menggunakan regensia,
zat • Berat
adanya kemungkinan
sampel = berat cawan dan sampel
yang tertinggal kehilangan
sebelum mineral–yang
pengeringan dapat
berat cawan
sehingga biaya lebihsetelah
murah proses
pembakaran
tidak menimbulkan tersebut
resiko .akibat menguap pada suhu tinggi
kosong.
penggunaan reagen yang bebahaya.
Pengabuan cara Tidak Langsung (Cara Basah)
• Prinsip dari pengabuan cara tidak Beberapa bahan kimia yang sering digunakan
langsung yaitu memberikan untuk pengabuan basah adalah :
reagen kimia tertentu kedalam 1. Asam sulfat ditambahkan kedalam sampel
bahan sebelum dilakukan untuk membantu mempercepat terjadinya
pengabuan. oksidasi.
• Pengabuan basah digunakan 2. Campuran asam sulfat dan potassium sulfat
untuk digesti sampel dalam usaha digunakan untuk mempercepat
penentuan trace element dan dekomposisi sampel.
logam-logam beracun. Senyawa 3. Campuran asam sulfat dan asam nitrat
yang biasa ditambahkan adalah digunakan untuk mempercepat proses
gliserol alcohol ataupun pasir pengabuan.
bebas anorganik selanjutnya 4. Asam perkholat dan asam nitrat digunakan
dilakukan pemanasan pada suhu untuk bahan yang sulit mengalami oksidasi.
tinggi
Perbedaan pengabuan cara kering dan cara basah.
1. Cara kering digunakan untuk penentuan abu total dalam suatu bahan pangan,
sedangkan cara basah digunakan untuk penentuan trace element.
2. Penentuan abu yang larut dan tidak larut dalam air serta abu yang tidak larut dalam
asam membutuhkan waktu rekalif lama apabila pengabuan dilakukan dengan cara
pengabuan kering, sedangkan pengabuan basah relatif lebih cepat.
4. Cara kering dapat digunakan untuk sampel yang relative banyak, sedangkan cara
basah sebaiknya sampel yang diuji sedikit dan membutuhkan regensia yang
merupakan bahan kimia yang cukup berbahaya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeringan dalam Kadar Abu
Luas Permukaan
Suhu
Kelembaban Udara
Tekanan Atmosfer
Penguapan Air
Lama Pengeringan
ANY QUESTION ???
KESIMPULAN
Om Santih, Santih, Santih Om