Pengambilan darah kapiler dilakukan pada ujung jari tengah atau jari
manis, hal ini karena pada ujung-ujung jari banyak terdapat pembuluh darah yang
kecil-kecil sehingga ketika ditusuk akan mengeluarkan lebih banyak darah
daripada di tempat lain pada tubuh. Pada praktikum ini menggunakan lancet
karena darah yang diperlukan kurang dari 1 ml, jadi tidak perlu dilakukan
pengambilan darah vena dengan spuit atau vacuntainer.
Darah yang pertama kali keluar tidak digunakan karena tetesan darah
pertama masih terdapat sisa- sisa alcohol. Pembuatan hapusan ini dibuat dalam
dua jenis yaitu hapusan tebal dan hapusan tipis. Hapusan tebal digunakan karena
sediaanya lebih tebal sehingga parasit lebih mudah ditemukan. Hapusan tipis
digunakan untuk identifikasi sel-sel yang terserang parasite.
Pada hapusan tipis difiksasi dengan methanol, ini bertujuan agar morfologi
sel yang ada menjadi lebih tipis (lebih baik) dibandingkan sediaan darah tebal,
jika ditetesi air, hapusan darah akan lisis. Pada hapusan darah tebal, tidak difiksasi
dengan metanol, sehingga eritrosit akan lisis, sel lekosit menjadi tidak khas
sehingga akan berpengaruh pada morfologi parasit. Hal ini menyebabkan sediaan
hanya digunakan untuk menemukan parasit.
Mansjoer, Arif. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta