Anda di halaman 1dari 71

Analisis

Karbohidrat
Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik


biomakromolekul alam yang banyak ditemukan dalam mahluk
hidup terutama tanaman.

Pada tanaman yang berklorofil, karbohidrat dibentuk melalui reaksi


antara karbon dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar
matahari, disebut fotosintesis.

senyawa yang terdiri dari molekul-molekul karbon (C), hydrogen (H)


dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga
dinamakan karbo-hidrat.
Pengertian Karbohidrat
• Pati adalah bentuk utama penyimpanan karbohidrat yang digunakan
untuk sumber makanan atau energi
• Sellulosa adalah komponen utama karbohidrat pada tanaman.
• Glukosa adalah karbohidrat sederhana yang paling banyak diperlukan
dalam tubuh manusia.
• Gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat yaitu
gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton).
• Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut.
• Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat, maka senyawa
tersebut dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan
polihidroksiketon.
• Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat maka
dapat dibagi atas tiga golongan besar yaitu : monosakarida,
oligosakarida dan polisakarida.
Sumber Karbohidrat

Karbohidrat banyak ditemukan pada serelia


(beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta biji-bijian.
Fungsi Karbohidrat

Fungsi dari karbohidrat dalam kehidupan manusia sehari-hari:


• Sebagai sumber kalori atau energi
• Sebagai bahan pemanis dan pengawet
• Sebagai bahan pengisi dan pembentuk
• Sebagai bahan penstabil
• Sebagai sumber flavor (karamel)
• Sebagai sumber serat
Penggolongan Karbohidrat

Karbohidrat
(Cn(H2O)n

Jumlah
Gugus Fungsi
Monomer

Aldosa Ketosa Monosakarida Oligosakarida Polisakarida


(-CHO) (C=O) (n = 1) (n = 2 – 10) (n > 10)
Monosakarida

• Karbohidrat yang paling sederhana (simple


sugar), oleh karena tidak dapat dihidrolisis lagi.
• rumus CnH2nOn dimana n = 3 – 8

Jumlah Atom C Nama Contoh


3 Triosa Gliseraldehid; dihidroksiaseton
4 Tetrosa Eritrosa; Eritralosa
5 Pentosa Ribulosa; Rilosa; Arabinosa, Silosa
6 Heksosa Glukosa; Galaktosa; Manosa; Fruktosa
7 Heptosa Sedoheptulosa; Manoheptulosa

Monosakarida yang mempunyai delapan atau lebih atom C jarang diteliti karena bersifat
tidak stabil
Monosakarida

Konfigurasi monosakarida
D apabila gugus hidroksil pada atom karbon kiral terletak di sebelah
kanan, dan L jika gugus hidroksil di sebelah kiri rumus proyeksi
Fischer
Monosakarida
Oligosakarida

• Oligosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2-10


satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan
glikosida
• Oligosakarida biasanya bersifat larut dalam air.
• Oligosakarida paling sederhana adalah disakarida

• Beberapa disakarida yang sering dijumpai :


Maltosa, Laktosa, Sukrosa
Disakarida
Polisakarida

• Karbohidrat yang tersusun atas rantai


monosakarida yang panjang dan terikat oleh
ikatan glikosidik, sehingga merupakan
makromolekul.
• Polisakarida umumnya tidak larut dalam air

• Hidrolisis polisakarida secara sempurna akan


menghasilkan satu/beberapa jenis monosakarida

Contoh Polisakarida :
• pati
•Selulosa
•Glikogen
•Pektin
Reaksi Penting Karbohidrat (1)
a. Oksidasi menjadi asam-asam aldonat dan aldarat
Gugus aldehid mudah mengalami oksidasi, aldosa dioksidasi menjadi asam
aldonat , contoh oleh pereaksi-pereaksi seperti Ag+ dan Cu2+. Oleh sebab
itu, aldosa dapat memberikan uji positif dalam uji Tollens, Fehling dan
Benedict.

Pengoksidasi kuat seperti larutan asam nitrat dapat mengoksidasi gugus


aldehida dan gugus hidroksi ujung (suatu alkohol primer) menjadi asam
polihidroksidikarboksilat, yang dikenal sebagai asam-asam aldarat.
Reaksi Penting Karbohidrat (2)

b. Reduksi menjadi alditol


• Gugus aldehida dari aldosa dan gugus keto dari ketosa dapat
direduksi oleh berbagai zat pereduksi, seperti hidrogen katalitik
atau suatu hidrida logam, menghasilkan polialkohol yang disebut
alditol.

D-glusitol alamiah telah diisolasi dari berbagai buah, lumut dan rumput laut.
Molekul D-glusitol digunakan sebagai pemanis makanan penderita diabetes.
Reaksi Penting Karbohidrat (3)

c. Esterifikasi
• Gugus-gugus hidroksi dalam karbohidrat bersifat seperti gugus
hidroksi pada alkohol lain, dapat diesterifikasi. Misalnya dapat
diubah menjadi ester melalui reaksi dengan turunan asam.
Contoh, perubahan β-D-glukosa menjadi penta asetat dengan
anhidrida asam.
Reaksi Penting Karbohidrat (4)
d.Glukosidasi
• Pengolahan lebih lanjut suatu hemiasetal dengan alkohol akan
menghasilkan suatu asetal. Asetal monosakarida disebut glikosida.

Reaksi β-D-glukosa (suatu hemiasetal) dengan metanol, menghasilkan metil-β-D-glikosida (suatu asetal)

Gugus hidroksil anomerik (atom kiral yang dihasilkan dari reaksi siklisasi) yang
digantikan oleh gugus -OCH3. Asetal ini disebut glikosida, dan ikatan antara karbon
anomerik dengan gugus -OCH3 disebut ikatan glikosida.
Penamaan glikosida diturunkan dari nama monosakaridanya dengan mengubah
akhiran – a menjadi - ida, sehingga glukosa menjadi glukosida, mannosa menjadi
mannosida dan seterusnya.
Analisis KBH

Kualitatif Kuantitatif

Reaksi
Fisika Kimiawi Enzimatis Kromatografi Imunoassay
redoks
Uji Kualitatif KBH

• Molish
• Benedict
• Fehling
Uji • Barfoed
• Seliwanoff
Kualitatif • Bial
• Anthrone
• Osazon
• Yodium
Uji Kuantitatif KBH

Metode Jenis Gula


Refraktometri
Fisik Polarimetri Total kbh terlarut
Hidrometri
Nelson-somogyi Gula pereduksi
Kimiawi Anthrone Heksosa bebas
(spektrofotometri)
DNS Gula pereduksi
Fenol sulfat Gula total
Kimiawi Titrimetri (luff schroll) Gula pereduksi
Enzimatis glukosa oksidase & Gula dalam campuran
heksokinase
Kromatografi KCKT, KLT, KG Kbh yang larut
(mono memberikan rx positif yang cepat, oligo dan
poli reaksinya lambat)
• Untuk gula pereduksi (monosakarida, disakarida (laktosa &
maltosa)
• Pereaksi berisi : CuSO4, Na-sitrat, Na-karbonat dalam aquadest
Endapan coklat

Larutan Benedict's berwarna biru yang mengandung ion Cu


Uji Fehling

Uji Fehling untuk gula reduksi


Pereaksi Fehling :
Fehling A : CuSO4.5H2O dilarutkan dalam air yang mengandung 2
tetes asam sulfat
Fehling B : potassium tartrat, NaOH dalam air

Reaksi:
Uji Bial
Uji Seliwanoff
Uji Anthrone

Prinsip uji Antron sama dengan uji Seliwanoff dan Molisch yaitu menggunakan senyawa
H2SO4 p untuk membentuk senyawa furfural lalu membentuk kompleks dengan pereaksi
Antron sehingga terbentuk warna biru kehijauan
Uji Osazon
Uji Osazon
Nama Uji Untuk Menguji Reagen Prinsip Reaksi Hasil Positif
Uji Molisch Karbohidrat Α-naftol + H2SO4 Cincin furfural Cincin merah
ungu
Uji Seliwanoff Gugus keton M-hidroksi Warna merah
benzena
Uji Benedict Gula pereduksi Ion Cu2+ Warna coklat
merah
Uji Barfoed Monosakarida Cu(CH3COOH)2 Redoks Endapan coklat
dalam suasana merah
as. Asetat
Uji Iodine / Polisakarida I2 Komplex amilum- Warna biru
Lugol ‘s test (amilum) iodine kehitaman
Uji Fehling Gugus aldehid Larutan Cu2+ redoks Endapan merah
suasana basa bata
Uji Bial’s Pentosa Resorcinol dan Pembentukan Hijau kebiruan
ion Fe3+ furfural
Uji Kuantitatif KBH
Cara Fisika
1. Berdasarkan index bias dengan refraktometer
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/
konsentrasi bahan terlarut.
Prinsip kerja dari refraktometer adalah memanfaatkan refraksi cahaya.
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan
kecepatan cahaya dalam zat tersebut.
Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran
dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur
dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias.
Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat
dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang gelombang 589,0 nm
dan 589,6 nm.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Fisika
• Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk
melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara
cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam
batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara
cairan dan alas.
• Refraktif indeks akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi
gula
• Keuntungan:
• interval skala index bias cukup besar 1,30 – 1,70
• sampel sangat sedikit (beberapa tetes)
• ketelitian : ± 0,0002
• Banyak digunakan diindustri untuk menentukan kadar gula dalam
sirup, madu dan selai.
Selanjutnya menggunakan kurva baku untuk menghitung kadar larutan x
Uji Kuantitatif KBH
Cara Fisika
2. Berdasarkan Rotasi Optis
Sifat optis dari gula yang memiliki struktur asimetris (dapat memutar
bidang polarisasi) sehingga dapat diukur menggunakan alat yang
dinamakan polarimeter atau polarimeter digital (dapat diketahui
hasilnya langsung) yang dinamakan sakarimeter.

Ket. :
C = konsentrasi larutan (g/100 mL)
α = nilai pengukuran (sudut pemutaran bidang polarisasi)
l = panjang tabung polarimeter (dm)
[α]tD] = sudut putar jenis (specific rotation)
t = temperatur
D = cahaya monokromatis pada panjang gelombang sinar lampu D
Sampel dengan konsentrasi 5% memberikan pembacaan
sudut putar optik aktif = 3,567
Uji Kuantitatif KBH
Cara Fisika

3. Berdasarkan berat jenis


Hidrometer (aerometer) adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat
jenis (atau kepadatan relatif) dari cairan; yaitu, rasio densitas cairan
kepadatan air.
mempunyai skala yang dapat langsung menunjukkan berat jenis zat cair
disebut densimeter (tidak perlu dengan perhitungan).
Hidrometer yang khusus digunakan untuk mengukur kadar larutan gula pasir
disebut sakarimeter.
Berdasarkan hukum Archimedes.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kimia - Spektrofotometri

1. Analisis Gula Reduksi (Nelson-Somogyi)


Prinsip : reaksi reduksi pereaksi tembaga sulfat oleh gula-gula pereduksi. Gula
pereduksi mereduksi pereaksi tembaga (II) basa menjadi tembaga (I) oksida (Cu2O).
Cu2O ini bersama dengan arsenomolibdat membentuk senyawa komplek
berwarna. Intensitas warna menunjukkan banyaknya gula pereduksi dengan
pengujian menggunakan λ=520 nm.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kimia - Spektrofotometri

2. Analisis total gula (Metode Anthrone)


Pereaksi Anthrone (9,10-dihidro-9-oksoantrasena) 0,1% dalam asam sulfat
pekat. Pereaksi Anthrone bereaksi dengan karbohidrat dalam asam sulfat
pekat menghasilkan warna biru kehijauan. Intensitas absorbansnya diukur
pada λ=630nm.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kimia - Spektrofotometri

3. Analisis Gula Pereduksi (Metode Dinitrosalisilat (DNS))


Prinsip : gugus aldehid dari gula pereduksi dioksidasi oleh 3,5-dinitrosalisilat
menjadi gugus karboksil dan menghasilkan 3-amino-5-nitrosalisilat (senyawa
berwarna jingga kemerahan) pada kondisi basa dengan suhu 90-100oC. Intensitas
warna menunjukkan banyaknya gula pereduksi dengan pengujian menggunakan
λ=560 - 575 nm.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kimia - Spektrofotometri

4. Analisis total gula (Metode Fenol)


Gula sederhana, oligosakarida, polisakarida, dan turunannya dapat bereaksi
dengan fenol dalam asam sulfat pekat menghasilkan warna jingga
kekuningan yang stabil. Intensitas warna diamati pada panjang gelombang
480 – 490 nm.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kimia - Titrasi

Metode Luff Schoorl


- berdasarkan proses reduksi dari larutan Luff Schoorl oleh gula-gula pereduksi
(semua monosakarida, laktosa dan maltosa).
-Hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat mereduksikan Cu2+
menjadi Cu1+.
-Penentuan polisakarida maupun oligosakarida memerlukan hidrolisis
(dengan asam atau enzim) lebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida.
-Pereaksi yang digunakan dalam metode Luff-Schoorl adalah CH3COOH 3%, KI 20%,
Na2S2O30,1 N, NaOH 30%, H2SO425%, dan HCl 3%.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kimia - Titrasi

Na-Tio 0,1 N Glu, fruk Laktosa Maltosa


(ml) (mg) (mg) (mg)
1 2,4 3,6 3,9
2 4,8 7,3 7,8
3 7,2 11,0 11,7
4 9,7 14,7 15,6
5 12,2 18,4 19,6
6 14,7 22,1 23,5
7 17,2 25,8 27,5
8 19,8 29,5 31,5
9 22,4 33,2 35,5
10 25,0 37,0 39,5
Uji Kuantitatif KBH
Cara Enzimatik
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kromatografi
1. KK dan KLT

Fase diam : Silica Gel


Identifikasi :
- Fisika : sinar 254 & 366
- Kimia : penampak noda
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kromatografi
KCKT
Fase Diam : CarboPac PA20 columns are packed with a hydrophobic, polymeric,
pellicular anion exchange resin that is stable over pH 0–14.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Kromatografi
3. KG (Kromatografi Gas)

Here we will be using GC-MS (Gas Chromatography coupled with Mass Spectrometry)
to analyze monosaccharides in the total cell wall extracts of spinach leaves. The
extracts will be derivatized by trimethylsilane (TMS) before analysis on the GC-MS
instrument.
Lindhorst TK. 2003. Essentials of Carbohydrate Chemistry and Biochemistry.
Wiley-VCH: Weinheim.

Anda mungkin juga menyukai