Karbohidrat
Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat
(Cn(H2O)n
Jumlah
Gugus Fungsi
Monomer
Monosakarida yang mempunyai delapan atau lebih atom C jarang diteliti karena bersifat
tidak stabil
Monosakarida
Konfigurasi monosakarida
D apabila gugus hidroksil pada atom karbon kiral terletak di sebelah
kanan, dan L jika gugus hidroksil di sebelah kiri rumus proyeksi
Fischer
Monosakarida
Oligosakarida
Contoh Polisakarida :
• pati
•Selulosa
•Glikogen
•Pektin
Reaksi Penting Karbohidrat (1)
a. Oksidasi menjadi asam-asam aldonat dan aldarat
Gugus aldehid mudah mengalami oksidasi, aldosa dioksidasi menjadi asam
aldonat , contoh oleh pereaksi-pereaksi seperti Ag+ dan Cu2+. Oleh sebab
itu, aldosa dapat memberikan uji positif dalam uji Tollens, Fehling dan
Benedict.
D-glusitol alamiah telah diisolasi dari berbagai buah, lumut dan rumput laut.
Molekul D-glusitol digunakan sebagai pemanis makanan penderita diabetes.
Reaksi Penting Karbohidrat (3)
c. Esterifikasi
• Gugus-gugus hidroksi dalam karbohidrat bersifat seperti gugus
hidroksi pada alkohol lain, dapat diesterifikasi. Misalnya dapat
diubah menjadi ester melalui reaksi dengan turunan asam.
Contoh, perubahan β-D-glukosa menjadi penta asetat dengan
anhidrida asam.
Reaksi Penting Karbohidrat (4)
d.Glukosidasi
• Pengolahan lebih lanjut suatu hemiasetal dengan alkohol akan
menghasilkan suatu asetal. Asetal monosakarida disebut glikosida.
Reaksi β-D-glukosa (suatu hemiasetal) dengan metanol, menghasilkan metil-β-D-glikosida (suatu asetal)
Gugus hidroksil anomerik (atom kiral yang dihasilkan dari reaksi siklisasi) yang
digantikan oleh gugus -OCH3. Asetal ini disebut glikosida, dan ikatan antara karbon
anomerik dengan gugus -OCH3 disebut ikatan glikosida.
Penamaan glikosida diturunkan dari nama monosakaridanya dengan mengubah
akhiran – a menjadi - ida, sehingga glukosa menjadi glukosida, mannosa menjadi
mannosida dan seterusnya.
Analisis KBH
Kualitatif Kuantitatif
Reaksi
Fisika Kimiawi Enzimatis Kromatografi Imunoassay
redoks
Uji Kualitatif KBH
• Molish
• Benedict
• Fehling
Uji • Barfoed
• Seliwanoff
Kualitatif • Bial
• Anthrone
• Osazon
• Yodium
Uji Kuantitatif KBH
Reaksi:
Uji Bial
Uji Seliwanoff
Uji Anthrone
Prinsip uji Antron sama dengan uji Seliwanoff dan Molisch yaitu menggunakan senyawa
H2SO4 p untuk membentuk senyawa furfural lalu membentuk kompleks dengan pereaksi
Antron sehingga terbentuk warna biru kehijauan
Uji Osazon
Uji Osazon
Nama Uji Untuk Menguji Reagen Prinsip Reaksi Hasil Positif
Uji Molisch Karbohidrat Α-naftol + H2SO4 Cincin furfural Cincin merah
ungu
Uji Seliwanoff Gugus keton M-hidroksi Warna merah
benzena
Uji Benedict Gula pereduksi Ion Cu2+ Warna coklat
merah
Uji Barfoed Monosakarida Cu(CH3COOH)2 Redoks Endapan coklat
dalam suasana merah
as. Asetat
Uji Iodine / Polisakarida I2 Komplex amilum- Warna biru
Lugol ‘s test (amilum) iodine kehitaman
Uji Fehling Gugus aldehid Larutan Cu2+ redoks Endapan merah
suasana basa bata
Uji Bial’s Pentosa Resorcinol dan Pembentukan Hijau kebiruan
ion Fe3+ furfural
Uji Kuantitatif KBH
Cara Fisika
1. Berdasarkan index bias dengan refraktometer
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/
konsentrasi bahan terlarut.
Prinsip kerja dari refraktometer adalah memanfaatkan refraksi cahaya.
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan
kecepatan cahaya dalam zat tersebut.
Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran
dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur
dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias.
Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat
dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang gelombang 589,0 nm
dan 589,6 nm.
Uji Kuantitatif KBH
Cara Fisika
• Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk
melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara
cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam
batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara
cairan dan alas.
• Refraktif indeks akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi
gula
• Keuntungan:
• interval skala index bias cukup besar 1,30 – 1,70
• sampel sangat sedikit (beberapa tetes)
• ketelitian : ± 0,0002
• Banyak digunakan diindustri untuk menentukan kadar gula dalam
sirup, madu dan selai.
Selanjutnya menggunakan kurva baku untuk menghitung kadar larutan x
Uji Kuantitatif KBH
Cara Fisika
2. Berdasarkan Rotasi Optis
Sifat optis dari gula yang memiliki struktur asimetris (dapat memutar
bidang polarisasi) sehingga dapat diukur menggunakan alat yang
dinamakan polarimeter atau polarimeter digital (dapat diketahui
hasilnya langsung) yang dinamakan sakarimeter.
Ket. :
C = konsentrasi larutan (g/100 mL)
α = nilai pengukuran (sudut pemutaran bidang polarisasi)
l = panjang tabung polarimeter (dm)
[α]tD] = sudut putar jenis (specific rotation)
t = temperatur
D = cahaya monokromatis pada panjang gelombang sinar lampu D
Sampel dengan konsentrasi 5% memberikan pembacaan
sudut putar optik aktif = 3,567
Uji Kuantitatif KBH
Cara Fisika
Here we will be using GC-MS (Gas Chromatography coupled with Mass Spectrometry)
to analyze monosaccharides in the total cell wall extracts of spinach leaves. The
extracts will be derivatized by trimethylsilane (TMS) before analysis on the GC-MS
instrument.
Lindhorst TK. 2003. Essentials of Carbohydrate Chemistry and Biochemistry.
Wiley-VCH: Weinheim.