Nama kelompok:
1. Aisyah Mutiara Sabrina (102)
2. Muhammad Reza (106)
3. Vivian leviana (104)
4. Dzakia Nafis (105)
5. Silvia Adzilin (107)
6. Atri Yuliasari (108)
7. Cindy wiranti (109)
8. Khairani Permatasari (110)
9. Gita Cahya Utami (111)
10. Rizka Anggraeni (112)
11. Rezqia Achirul ( 113)
12. Ahmad Wira (115)
13. Fanny Eka (116)
PROTEIN
Designed by PoweredTemplate.com 2
KUALITATIF Metode NIR Spectoscopy
ANALISIS
Metode kjedahl
KUANTITATIF
Metode HPLC
CRUDE PROTEIN
Dalam penentuan protein, seharusnya hanya nitrogen yang berasal
dari protein saja yang ditentukan. Akan tetapi hal tersebut sulit
dilakukan karena kandungan senyawa lain memiliki jumlah yang
cenderung sedikit. Penentuan jumlah N total ini dikatakan sebagai
representasi jumlah protein yang akan dicari. Kadar protein hasil dari
analisis kadar protein metode Kjeldahl ini dengan demikian sering
disebut sebagai kadar protein kasar (crude extract protein)
FAKTOR KONVERSI
Designed by PoweredTemplate.com 5
Cara kjedhal dibedakan menjadi 2
Digunakan untuk sampel yang sukar Digunakan untuk sampel ukuran kecil
dihomogenisasi dan besar. Contoh: 1-3 yaitu kurang dari 300 mg dari bahan yang
gram. homogen.
Designed by PoweredTemplate.com 6
METODE PRINSIP
senyawa-senyawa yang mengandung
nitrogen tersebut mengalami
KJEDAHL (3 TAHAP) oksidasi dan dikonversi menjadi
ammonia dan bereaksi dengan asam
pekat membentuk garam amonium.
Kemudian ditambahkan basa untuk
menetralisasi suasana reaksi dan
kemudian didestilasi dengan asam
dan dititrasi untuk mengatahui
jumlah N yang dikonversi.
Digestion
Sample +H2SO4 (NH4)2SO4
Ditambah Na2SO4 (catalyst)
Destilation
(NH4)2SO4+NaOH NH3 + H3BO3
Titration
NH3+H3BO3 Berubah
Titran: HCI warna merah
muda
Tahapan Analisis Protein dengan Kjeldhal
1. Tahap Destruksi
Pada tahapan ini sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi destruksi menjadi unsur-
unsurnya. Elemen karbon, hidrogen teroksidasi menjadi CO, H2O,CO2 . Nitrogen akan berubah menjadi
(NH4H2SO4). Hasil destruksi ditandai dengan larutan sampel berwarna jernih atau jernih agakkehijauan
(Diniz, et al, 2013; Magomya, et al, 2014).
2. Tahap Destilasi
Ammonium sulfat dipecah menjadi ammonia (NH3) dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan
dipanaskan. penampung.Destilasi berakhir apabila ammonia terdestilasi sempurna,ditandai hasil
destilasi tidak bersifat basa lagi dengan mengecek menggunakan kertas lakmus merah tetap
merah(Magomya, et al, 2014).
8
3. Tahap Titrasi
Apabila penampung destilat digunakan asam klorida maka sisa asam klorida yang tidak bereaksi dengan
ammonia dititrasi dengan NaOH standar (0,1 N). ammonia.Akhir titrasi ditandai dengan perubahan
warna larutan dari merah muda menjadi bening kekuningan yang tidak hilang setelah beberapa saat.
(Henni, 2015)
10/12/2019 10
transmisi refleksi
transfleksi
interaksi
• Diniz, G.S., Barbarino, E., Neto, J.O.,Pacheco, S., & Lourenco, S.O. (2013). Gross Cheical Profile and
Calculation of Nitrogen to Protein Conversion Factors For Nine Species of Fishes From Coast Waters
of Brazil. J.Aquat.R., 41,(2), 254-264
• Henni, R.,dkk. PENETAPAN KADAR PROTEIN SECARA KJELDAHL BEBERAPA MAKANAN OLAHAN
KERANG REMIS (Corbiculla moltkiana Prime.) DARI DANAU SINGKARAK.Jurnal Farmasi Higea, vol.7
No.2,2015
• Magomya, A.M., Kubmarawa, D.,Ndahi.J.A.,&Yebpella. G.G. (2014). Determination of Plant Protein
Via The Kjeldahl Method and Amino Acid Analysis: A Comparative Study. International Journal of
Scieentific & Technology Research, 3 (Issue 4),ISSN 2277-8616
• Usysus, Z., Richert, J.S., & Adamczyk,M.I. (2009).Protein Quality and Amino Acid Profile of Fish
Product Available in Poland.Food chemistry, 112 (2009), 139-145