Molaritas
Normalitas
Persen berat per berat (b/b)
Persen berat per volume (% b/v)
MOLARITAS
Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap liter larutan
M = mol/L
Contoh perhitungan.
Hitunglah molaritas suatu larutan yang mengandung
6,0 g NaCl (BM = 58,44) dalam 200 ml larutan
Contoh Soal
1. Tentukan Kemolaran larutan dari 0,4 mol
NaOH dalam 200 mL larutan!
2. Sebanyak 23,4 gram NaCl (Mr = 58,5)
dilarutkan dalam 500 mL air. Hitung molaritas
larutan tersebut!
3. Tentukan masa dari CO(NH2)2 yang terdapat
pada 500 mL larutan CO(NH2)2 0,2 M. Mr
CO(NH2)2 adalah 60.
NORMALITAS
N = ek/V
N = g/(V x BE)
ek = g/BE
Penye :
catatan
Reaksi asam basa, valensinya ditentukan
berdasarkan mol H+ atau OH- yang
dihsasilkan tiap mol asam atau basa
Contoh :
HCl akan terurai menjadi H+ dan Cl-, sehingga
valensinya adalah 1
H2SO4, H2CO3 dan H2C2O4, Ca(OH)2, Ba(OH)2
maka valensinya adalah 2
H3PO4 dan H3PO3, Al(OH)3 valensinya adalah
3
Reaksi redoks, valensinya ditentukan
banyaknya elektron yang hilang atau timbul
pada reaksi oksidasi-reduksi
Contoh : I2 + 2e 2I-
MnO4- + e MnO42- , maka valensinya
adalah 1 sehingga BE = BM
MnO4- + 4H+ + 3e MnO2 + 2H2O, BE =
BM/3
Persen massa (%b/b)
Contoh:
1.Berapakah persen massa dari 5 g natrium
hidroksida yang dilarutkan dalam 100 g air
2.Berapakah massa natrium klorida yang diperlukan
untuk membuat 175 g larutan 15%
Persen volume (%b/v)
Contoh:
Artinya…..????
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
?
yaitu, merupakan metode analisis kuantitatif
yang didasarkan pada prinsip pengukuran
volume.
Macam Analisa Volumetri
1. Gasometri
Adalah volumetri gas dan yang diukur
(kuantitatif) adalah volume gas yang
direaksikan atau hasil reaksinya.
2.Titrimetri atauTitrasi
Adalah pengukuran volume dalam larutan
yang diperlukan untuk bereaksi sempurna
dengan sevolume atau sejumlah berat zat
yang akan ditentukan.
Dalam setiap metode titrimetri selalu
terjadi reaksi kimia antara komponen
analit dengan zat pendeteksi yang disebut
titran.
Reaksi dasar antara komponen analit
dengan titran dinyatakan dengan
persamaan umum berikut ini:
Analit + Titran Hasil reaksi
Titran
Titrat
Titran (dalam buret) ditambahkan kedalam
larutan analit (labu Erlenmeyer) hingga
tercapai titik ekivalen
Asidi-alkalimetri
Oksidasi-Reduksi
Pengendapan
Pembentukan kompleks
Berdasarkan pada cara titrasi
Titrasi Langsung
Titrasi kembali
atau Titrasi tidak
Langsung
Berdasarkan pada jumlah sampel
Jumlah sampel : 1 – 10 mg
Titrasi Mikro Volume titran : 0,1 –1 ml
Ketelitian buret : 0,001 ml.
Semua perhitungan dalam titrimetri didasarkan pada
konsentrasi titran sehingga konsentrasi titran harus dibuat
secara teliti.
Titran semacam ini disebut dengan larutan baku (standar).
Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan normalitas,
molaritas, atau bobot per volume
Suatu larutan standar dapat dibuat dengan cara melarutkan
sejumlah senyawa baku tertentu yang sebelumnya senyawa
tersebut ditimbang secara tepat dalam volume larutan yang diukur
dengan tepat.
Larutan standar ada dua macam: yaitu larutan baku primer dan
larutan baku sekunder.
Larutan baku primer mempunyai kemurnian yang tinggi. Larutan
baku sekunder harus dibakukan dengan larutan baku primer.
Suatu proses yang mana larutan baku sekunder dibakukan
dengan larutan baku primer disebut dengan standardisasi
SYARAT BAKU PRIMER
1. Mudah didapat dalam keadaan murni dengan
kadar pengotor tidak melebihi 0,01 % sampai
0,02 %.
2. Mempunyai rumus molekul yang pasti.
3. Harus stabil secara kimiawi, mudah
dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis.
4. Berat ekivalennya harus besar sehingga
mudah ditimbang dan meminimalkan kesalahan
akibat penimbangan, dan
5. Reaksinya harus sempurna.
Baku primer Kegunaan
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/b) = x100%
Berat sampel (mg)
SAMPEL CAIR
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/v) = x100%
ml sampel x 1000
Contoh Perhitungan kadar 1
Penye :
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/b) = x100%
Berat sampel (mg)
+ Na + H 2O
Contoh Perhitungan kadar 2
Sebanyak 25,0 ml minuman ringan yang mengandung
vitamin C (BM= 176,12) dilarutkan dalam campuran
yang terdiri atas 100 ml air bebas karbon dioksida dan
25 ml asam sulfat encer. Selanjutnya dititrasi segera
dengan iodium 0,1 N menggunakan indikator kanji
sampai terbentuk warna biru tetap. Sampai titik akhir
titrasi dibutuhkan volume titran sebanyak 5,25 ml.
Berapakah kandungan vitamin C dalam minuman
ringan tersebut?
Jawab :
Dik : Vsampel = 25 ml
BM = 176,12
Ntitran = 0,1 N
Vtitran = 5,25 ml
Dit : kadar vitamin C = ...?
Penye :
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/v) = x100%
ml sampel x 1000
+ I2
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/v) = x100%
ml sampel x 1000
Tugas
1. Tentukan Kemolaran larutan dari 0,4 mol NaOH dalam 200
mL larutan!
2. Sebanyak 23,4 gram NaCl (Mr = 58,5) dilarutkan dalam
500 mL air. Hitung molaritas larutan tersebut!
3. Tentukan masa dari CO(NH2)2 yang terdapat pada 500 mL
larutan CO(NH2)2 0,2 M. Mr CO(NH2)2 adalah 60.
4. HCl pekat (BM 36,5) mempunyai densitas 1,19
g/ml dan mengandung 37% berat HCl. Hitunglah
konsentrasi (dalam Molaritas) HCl pekat tersebut!
5. Berdasarkan soal no.4, bagaimanakah cara anda
akan membuat larutan HCl 0,5 M sebanyak 50 mL?
6. Sebanyak 250 mg serbuk yang mengandung asam salisilat (BM =
138,12) ditimbang saksama, dilarutkan dalam 15 ml etanol 95%
yang telah dinetralkan terhadap merah fenol LP (6,8 – 8,4).
Selanjutnya ditambahkan 20 ml air dan dititrasi dengan natrium
hidroksida menggunakan indikator merah fenol. Sampai terjadinya
titik akhir titrasi dibutuhkan NaOH sebanyak 12,56 ml. Berapakah
konsentrasi titran (NaOH) jika kadar asam salisilat dalam serbuk di
atas adalah 69,39%?
7. Suatu larutan dengan molaritas 0,25 M, jika kita gunakan air 250
mL sebagai pelarut maka massa zat terlarutnya adalah (Mrt = 60)
8. Volume air yang dapat ditambahkan pada 250 mL larutan H2SO4
0,3 M untuk mendapatkan larutan H2SO4 dengan konsentrasi 0,1
M adalah…
9. 150 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL
CH3COOH 0,3 M, maka konsentrasi larutan setelah dicampur
adalah…
10. Massa Magnesium Hidroksida yang terdapat dalam 200 mL larutan
Magnesium Hidroksida 0,15 M adalah….(Ar Mg = 24, Ar O = 16, Ar
H =1)
11. 20 mL asam sulfat dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Bila
ternyata diperlukan 30 mL larutan NaOH, maka kemolaran larutan
asam sulfat tersebut adalah…
12. Suatu larutan gliserin (Mr = 92) dibuat dengan melarutkan 45 gram
senyawa tersebut dalam 100 gram H2O ( Mr = 18). Molaritas
gliserin dalam larutan tersebut adalah…
13. Dalam 1 gram NaOH (Mr = 40) akan dihasilkan larutan NaOH 0,25
M sebanyak…
14. Konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan
150 mL HCl 0,2 M dan 100 mL HCl 0,3 M adalah
[Mc.Vc = (M1.V1) + (M2.V2)..... + (Mn.Vn)]
KESUKSESAN ANAK BERADA
DI BAWAH TELAPAK KAKI KEDUA ORANG
TUA