PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
?
yaitu, merupakan metode analisis kuantitatif
yang didasarkan pada prinsip pengukuran
volume.
Macam Analisa Volumetri
1. Gasometri
Adalah volumetri gas dan yang diukur
(kuantitatif) adalah volume gas yang
direaksikan atau hasil reaksinya.
2.Titrimetri atauTitrasi
Adalah pengukuran volume dalam larutan
yang diperlukan untuk bereaksi sempurna
dengan sevolume atau sejumlah berat zat
yang akan ditentukan.
Dalam setiap metode titrimetri selalu
terjadi reaksi kimia antara komponen
analit dengan zat pendeteksi yang
disebut titran.
Reaksi dasar antara komponen analit
dengan titran dinyatakan dengan
persamaan umum berikut ini:
Analit + Titran Hasil reaksi
Titran
Titrat
Titran (dalam buret) ditambahkan
kedalam larutan analit (labu
Erlenmeyer) hingga tercapai titik
ekivalen
Asidi-alkalimetri
Oksidasi-Reduksi
Pengendapan
Pembentukan kompleks
Berdasarkan pada cara titrasi
Titrasi Langsung
Titrasi kembali
atau Titrasi tidak
Langsung
Berdasarkan pada jumlah sampel
Jumlah sampel : 1 – 10 mg
Titrasi Mikro Volume titran : 0,1 –1 ml
Ketelitian buret : 0,001 ml.
Cara Menyatakan Kadar Larutan
M = mol/L
Contoh perhitungan.
Hitunglah molaritas suatu larutan yang mengandung
6,0 g NaCl (BM = 58,44) dalam 200 ml larutan
Contoh Soal
1. Tentukan Kemolaran larutan dari 0,4 mol
NaOH dalam 200 mL larutan!
2. Sebanyak 23,4 gram NaCl (Mr = 58,5)
dilarutkan dalam 500 mL air. Hitung
molaritas larutan tersebut!
3. Tentukan masa dari CO(NH2)2 yang
terdapat pada 500 mL larutan CO(NH2)2
0,2 M. Mr CO(NH2)2 adalah 60.
NORMALITAS
N = ek/V
N = g/(V x BE)
ek = g/BE
BM I2 = 253,8
V = 0,5 L
Dit : N = ………?
Sebanyak 12,69 gram I2 (BM = 253,8)
dilarutkan dalam 500 ml air yang
mengandung sejumlah KI. Berapakan
normalitas I2 tersebut ?
Penye :
catatan
Reaksi asam basa, valensinya ditentukan
berdasarkan mol H+ atau OH- yang
dihsasilkan tiap mol asam atau basa
Contoh :
HCl akan terurai menjadi H+ dan Cl-, sehingga
valensinya adalah 1
H2SO4, H2CO3 dan H2C2O4, Ca(OH)2, Ba(OH)2
maka valensinya adalah 2
H3PO4 dan H3PO3, Al(OH)3 valensinya adalah
3
Semua perhitungan dalam titrimetri didasarkan pada
konsentrasi titran sehingga konsentrasi titran harus dibuat
secara teliti.
Titran semacam ini disebut dengan larutan baku (standar).
Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan normalitas,
molaritas, atau bobot per volume
Suatu larutan standar dapat dibuat dengan cara melarutkan
sejumlah senyawa baku tertentu yang sebelumnya senyawa
tersebut ditimbang secara tepat dalam volume larutan yang diukur
dengan tepat.
Larutan standar ada dua macam: yaitu larutan baku primer dan
larutan baku sekunder.
Larutan baku primer mempunyai kemurnian yang tinggi. Larutan
baku sekunder harus dibakukan dengan larutan baku primer.
Suatu proses yang mana larutan baku sekunder dibakukan
dengan larutan baku primer disebut dengan standardisasi
SYARAT BAKU PRIMER
1. Mudah didapat dalam keadaan murni
dengan kadar pengotor tidak melebihi
0,01 % sampai 0,02 %.
2. Mempunyai rumus molekul yang pasti.
3. Harus stabil secara kimiawi, mudah
dikeringkan dan tidak bersifat
higroskopis.
SYARAT BAKU PRIMER
4. berat ekivalennya harus besar
sehingga mudah ditimbang dan
meminimalkan kesalahan akibat
penimbangan, dan
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/b) = x100%
Berat sampel (mg)
SAMPEL CAIR
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/v) = x100%
ml sampel x 1000
Contoh Perhitungan kadar 1
Penye :
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/b) = x100%
Berat sampel (mg)
+ Na + H2 O
Contoh Perhitungan kadar 2
Sebanyak 25,0 ml minuman ringan yang mengandung
vitamin C (BM= 176,12) dilarutkan dalam campuran
yang terdiri atas 100 ml air bebas karbon dioksida dan
25 ml asam sulfat encer. Selanjutnya dititrasi segera
dengan iodium 0,1 N menggunakan indikator kanji
sampai terbentuk warna biru tetap. Sampai titik akhir
titrasi dibutuhkan volume titran sebanyak 5,25 ml.
Berapakah kandungan vitamin C dalam minuman
ringan tersebut?
Jawab :
Dik : Vsampel = 25 ml
BM = 176,12
Ntitran = 0,1 N
Vtitran = 5,25 ml
Dit : kadar vitamin C = ...?
Penye :
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/v) = x100%
ml sampel x 1000
+ I2
V titran x Ntitran x BE
Kadar (% b/v) = x100%
ml sampel x 1000
Contoh Penentuan HCl Dgn Larutan NaOH
1.Reaksinya tunggal:
H3O+ + OH- 2H2O