Anda di halaman 1dari 14

Metode Analisis

Titrimetri
Ikhtisar
 Metode dimana volume merupakan sinyal yang dibaca.
 Dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan reaksinya.
 Reaksi asam-basa
 Reaksi oksidasi-reduksi
 Reaksi pengendapan
 Reaksi pembentukan kompleks
Istilah
Titran : pereaksi yang akan bereaksi dengan analit

Standar : larutan yang telah diketahui


konsentrasinya
Standarisasi : penetapan konsentrasi menggunakan
larutan standar
Titik ekivalen : volume dimana telah tercapai
kesetimbangan mol antara analit dan titran
Titik akhir : volume dimana terjadi perubahan warna
indikator
Standarisasi Larutan
 Larutan standar primer harus memiliki karakteristik:
 Tersedia dalam bentuk murni, atau tingkat kemurniannya
diketahui.
 Substansi stabil
 Memiliki berat ekuivalen tinggi untuk meminimalisasi galat
saat penimbangan.
 Larutan yang telah distandarisasi dengan standar primer
dapat digunakan sebagai standar sekunder untuk
menentukan konsentrasi larutan lain.
Sistem Konsentrasi
Konsentrasi adalah unit ukuran umum yang menyatakan jumlah zat
terlarut dalam jumlah larutan yang diketahui.
 Molaritas
 Satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol dalam 1 liter volume
larutan
 Hitung molaritas dari larutan H2SO4 yang mempunyai kerapatan 1,30 g/mL
dan mengandung 32,6% berat SO3. Berat molekul SO3 adalah 80,06 g/mol.
g/liter SO3 = 1,30 g/mL x 1000 mL/liter x 0,326
g/liter SO3 = 424

M = 5,30 mol/liter SO3


Kerena 1 mol SO3 menghasilkan 1 mol H2SO4 dalam air:
SO3 + H2O H2SO4
Terdapat 5,30 mol/liter H2SO4 dalam larutan
Sistem Konsentrasi
 Normalitas
 Adalah jumlah ekivalen per liter larutan
 Sampel natrium karbonat murni, Na2CO3, dengan berat 0,3542 g dilarutkan
dalam air dan dititrasi dengan larutan asam klorida. Diperlukan volume sebesar
30,23 mL untuk mencapai titik akhir metil oranye, dan reaksinya adalah
Na2CO3 + 2HCl 2NaCl + H2O + CO2
Hitung normalitas dari larutan asam.
Pada titik ekivalen: meq HCl = meq Na2CO3
Karena Na2CO3 bereaksi dengan 2 H+, BE menjadi setengah BM, atau 106,0/2
= 53,00 mg/meq. Sehingga

maka,
Berat ekivalen
 Berat gram ekivalen biasa disingkat BE dari asam atau
basa, didefinisikan sebagai berat yang diperlukan dalam
gram untuk bereaksi dengan 1 mol H+ (1,008 g).
 Jika n adalah jumlah mol H+ yang bereaksi dengan 1 mol
asam atau basa, maka hubungan antara berat molekul dan
berat ekivalen adalah:
Contoh
Arsenik dapat ditentukan dengan titrasi larutan iodin standar.
HAsO2 + I2 + 2H2O H3AsO4 + 2H+ + 2I-
As2O3 murni seberat 4,0136 g dilarutkan dalam 800,0 mL larutan.
Hitung normalitas dan molaritas larutan.
Setiap atom arsenik kehilangan 2 elektron ketika dioksidasi dari
HAsO2 menjadi H3AsO4, dan setiap As2O3 mengandung 2 atom
arsenik sehingga total kehilangan 4 elektron.
Sistem Konsentrasi
 Persentase berat
Sistem konsentrasi ini umum digunakan untuk
menyatakan perkiraan konsnetrasi:

 Bagian per sejuta (bpj/ppm)


Sistem yang digunakan untuk menunjukkan jumlah
bagian zat dalam 1 juta bagian larutan
Pengenceran
Larutan KMnO4 sebesar 0,0200 M dipersiapkan dengan
melarutkan sejumlah garam dalam 1 liter botol volumterik. 25
mL alikuot dari larutan ini ditempatkan dalam 500 mL botol
volumetrik, dan botol tersebut dan ditambahkan air sampai tanda
batas. Hitung molaritas larutan.
Diketahui bahwa mmol1 = mmol2
V1 x M1 = V2 x M2
Sehingga:
25,0 mL x 0,0200 M = 500 mL x M2
M2 = 0,0010 mmol/mL
Persentase Kemurnian
Sampel 1,000 g Na2C2O4 (BM 126,0) dititrasi dengan 40,00
mL 0,0200 M KMnO4 dalam larutan asam.
5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Hitung presentase Na2C2O4 dalam sampel
Analisis Kulometri
 Sebuah substansi dapat ditentukan kadarnya dengan
elektrolisis baik secara titrimetri maupun gravimetri.
 Pada teknik titrimetri analisis ini disebut dengan
kulometri.
 Jumlah analit ditentukan dengan mengukur kuantitasi
listrik yang diperlukan untuk bereaksi dengan substansi
secara lengkap.
 1 mol elektron disebut 1 faraday (F), yang setara dengan
96.500 coulomb (C)
Contoh
Sebuah sampel biji besi dengan berat 2,132 g dilarutkan dalam
asam, dan tembaga dielektrolisis:
Cu2+ + 2e Cu
Jika 8,04 menit yang diperlukan muatan elektrolisis dengan
menggunakan arus konstan 2,00 A, hitung persentase tembaga
dalam biji besi.
Milimol elektron =
Karena 1 mmol Cu2+ bereaksi dengan 2 mmol elektron, sehingga
Cu yang ada adalah 5 mmol

Anda mungkin juga menyukai