A. Prinsip gravimetri
Analisis gravimetri memfokuskan pada jumlah (kuantitas) dari sebuah sampel.
Pengukuran sampel dapat dilakukan dengan menghitung berat zat, menghitung volume atau
menghitung konsentrasi
a. Tahap Pengendapan
Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel dapat terjadi melalui
beberapa cara. Diantaranya yang terpenting adalah dengan cara pengendapan, cara
penguapan atau pengeringan (evolution), cara analisis pengendapan dengan memakai listrik
dan berbagai cara fisik lainnya
b. Tahap Penyaringan
Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan endapan yang bebas (terpisah) dari
larutan induk. Saringan yang digunakan tergantung dari sifat endapan dan juga dari suhu
pengerjaan selanjutnya. Kertas saring dipakai untuk endapan yang gelatinus atau endapan
lain yang akan dipijarkan pada suhu tinggi, misalnya sampai suhu 12000C. Krus penyaring
serta gelas sinter hanya dipergunakan jika endapan nantinya hanya dipanasi pada suhu yang
lebih rendah dari 2000C
c. Tahap Pencucian
Pencucian endapan dimaksudkan untuk membersihkan endapan dari cairan induknya
yang selalu terbawa. Adanya cairan ini pada pemanasan akan meninggalkan bahan-bahan
yang tidak mudah menguap, karenanya endapan harus dicuci seberisih-bersihnya.
d. Tahap Pengeringan
Pengeringan adalah proses pemanasan endapan pada suhu 100-1500C dan digunakan
untuk mengubah endapan yang basah menjadi bentuk timbang yang kering. Endapan yang
akan dikeringkan biasanya dikumpulkan pada alat penyaring.
Adapun metode-metode dalam gravimetri yaitu:
1. Metode Pengendapan
Pada metode pengendapan, endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari
pada pori-pori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan
larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan.
2. Metode Penguapan
Digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif
mudah menguap.
3. Metode Elektrolisis
Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi
endapan logam. Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya.
Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung kadar logam
terlarut cukup besar.
2. Perhitungan kadar
Berat BaSO4 = berat krus dan BaSO4 – berat krus kosong
= 14, 0915 – 12,8465
= 1,245 g
𝐵𝑀 𝐵𝑎𝐶𝑙2
Berat BaCl2 = 𝐵𝑀 𝐵𝑎𝑆𝑂4 x bobot BaSO4
208,232
= x 1,245 g
233,39
= 0,8922 x 1,245
= 1,1107 g
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝐶𝑙2
Kadar BaCl2 = x 100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
1,1107
= x 100%
25
= 0,0444 x 100%
= 4,44%