Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

BIOKIMIA
MENGHITUNG KADAR GLUKOSA DAN PATI

Disusun oleh:

Nama : Galuh Mahardika Agustin

NIM/Kelas : K4322049/B

Kelompok/Asisten : 20/Shofia Nura’ini

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
Laporan Resmi Praktikum

Biokimia
I. Judul : Menghitung Kadar Glukosa dan Pati

II. Tujuan :
1. Mengetahui kadar glukosa yang terdapat pada kentang, ubi jalar,dan singkong.
2. Menghitung kadar glukosa yang terdapat pada kentang, ubi jalar, dan singkong.

III. Dasar Teori


Karbohidrat adalah sumber energi utama pada makhluk hidup, terutama manusia.
Kebanyakan karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia adalah tepung, amilum atau
pati yang terdapat pada kentang, gandum, beras, jagung serta padi-padian yang
lainnya. Kebutuhan dasar yang diperlukan oleh tubuh berasal dari karbohidrat. Tubuh
menggunakan karbohidrat bagaikan dengan mesin mobil menggunakan bensin.
Karbohidrat juga merupakan bahan yang penting dan merupakan sumber tenaga yang
terdapat dalam daging hewan maupun tumbuhan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi
komponen yang sangat penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat atau fiber,
seperti selulosa, pektin, serta lignin (Edahwati, 2010). Karbohidrat yang dihasilkan
oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan di dalam akar, batang
dan biji sebagai pati atau amilum. Karbohidrat pada tumbuhan dibentuk dari beberapa
asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin dan Namjuddin, 2011).
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltose. Glukosa sangat
penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk
menghasilkan energy. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti
pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai
yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati,
kitin, dan selulosa. Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan
utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai
produk fotosintesis) dalam jangka panjang. (Siregar, 2014)
Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu metode instrument yang paling sering
diterapkan dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa (padat/cair) berdasarkan
absorbansi foton. Agar sampel dapat menyerap foton pada daerah UV-VIS (panjang
gelombang foton 200 nm – 700 nm), biasanya sampel harus diperlukan atau
derivatisasi, misalnya penambahan reagen dalam pembentukan garam kompleks dan
lain sebagainya. Unsur diidentifikasi melalui senyawa kompleksnya. Persyaratan
kualitas dan validitas kinerja hasil pengukuran spektrofotometer dalam analisis kimia
didasarkan pada acuan ISO 17025, Good Laboratory Practice (GLP) atau
rekomendasi dari Pharmacopeia. (Irawan, 2019)
Metode Somogyi-nelson didasarkan pada reduksi ion Cu 2- menjadi ion Cu+ dengan
adanya gula reduksi. Ion Cu- selanjutnya mereduksi komleks arseno molibdat.
Reduksi kompleks arseon molibdatmenghasilkan zat warna biru yang intens dan stabil
kemudian dapat diukur dengan spektrofotometri. Reaksi tidak bersifat stoikiometri
dan harus menggunakan kurva baku D-glukosa (Rohman, 2013).
Terdapat berbagai variasi spektrofotometer seperti spektrofotometer absorbs atom
dan spektrofotometer emisi atom. Spektrofotometer adalah instrument alat yang
mengukur jumlah foton (intensitas cahaya) yang terabsorbsi setelah melewati sampel
cairan di dlam kuvet. Dengan spektrofotometer konsenrasi kimia larutan dapat
ditentukan dengan mengukur intensitas cahaya (Mubarok, 2013).

IV. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Tabung reaksi (10 buah)
2. Mortar (1 buah)
3. Beker glass 250 ml (3 buah)
4. Magnetic stirrer
5. Pipet tets (2 buah)
6. Bunsen (1 buah)
7. Kaki tiga dan kasa (1 buah)
8. Cuvet
9. Spektrofotometer
10. Gelas ukur 50 ml/100 ml (1 buah)
11. Rak tabung reaksi (1 buah)
12. Corong kaca (1 buah)
13. Penjepit tabung reaksi (1 buah)

b. Bahan
1. Umbi kentang
2. Ubi jalar
3. singkong
4. Akuades
5. Kertas saring
6. Alumunium foil
7. Larutan glukosa 2,4,6,8, dan 10 mg/100 ml
8. Larutan HCl 25%
9. Larutan NaOH 45%
10. Larutan Reagen Nelson
11. Larutan Arsenomolybdat

V. Langkah Kerja
a. Pembuatan Larutan Standar Glukosa
1. Membuat larutan glukosa standar (10 mg glucose anhidrat/100 ml).
2. Melakukan 6 kali pengenceran sehingga diperoleh glukosa dengan
konsentrasi: 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 mg/100ml.
3. Menyiapkan 7 tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi dengan 1 ml
larutan glukosa standart. Satu tabung diisi 1 ml air suling sebagai blanko.
4. Menambahkan ke dalam masing-masing tabung di atas 1 ml Reagen Nelson
dan memanaskan semua tabung pada penangas air mendidih selama 20 menit.
5. Megambil semua tabung dan segera didinginkan bersama-sama dalam gelas
piala yang berisi air dingin sehingga suhu tabung mencapai 250C.
6. Setelah dingin menambahkan 1 ml reagen Arsenomolybdat, menggojog
sampai semua endapan Cu2O yang larut kembali.
7. Menuggu semua endapan Cu2O larut sempurna, menambahkan 7 ml air
suling, menggojog sampai homogeny.
8. Meralah “optical density” dengan menggunakan spektrofotometer masing-
masing larutan tersebut pada panjang gelombang 540 nm.
9. Membuat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi
glukosa dan OD.

b. Penyiapan Reagen Nelson


1. Menyediakan larutan Nelson Stok A: Larutan 12,5 g Natrium karbonat
anhidrat, 12,5 g garam Rochelle, 10 g Natrium bikarbonat dan 100 g Natrium
sulfat anhidrat dalam 350 ml air akuades. Mengencerkan hingga 500 ml.
2. Menyediakkan larutan Neslon Stok B: Larutan 7,5 g CuSO4. 5H2O dalam 50
ml air suling dan menambahkan 1 tetes asam sulfat pekat.
3. Membuat Reagen Nelson dengan cara mencampurkan 25 bagian reagensia
nelson A dan 1 bagian reagensia nelson. Pencampuran dilakukan setiap akan
digunakan.

c. Penyiapan Reagen Arsenomolybdat


1. Melarutkan 25 g Amonium molybdat dalam 450 ml air akuades dan
tambahkan 25 ml asam sulfat pekat. Melarutkan pada tempat yang lain 3 g
NaHSO4. 7 H2O dalam 25 ml air akuades, kemudian menuangkan larutan ini
ke dalam larutan yang pertama. Menyimpan dalam botol warna coklat/hitam
dan menginkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam. Reagen baru bisa
digunakan setelah masa inkubasi tersebut, reagensia ini berwarna kuning.

d. Penentuan Pati dengan Direct Acid Hydrolysis Method


1. Menimbang 2 g kentang kemudian dihaluskan dan ditambah s ml akuades dan
diaduk selama 10 menit. Suspense disaring dengan kertas saring daan dicuci
dengan akuades sampai volume filtrate 25 ml.
2. Memindahkan residu secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam Erlenmeyer
dengan pencucian 20 ml akuades dan menambahkan 3 ml HCl 25%. Menutup
dengan alumunium foil dan kapas, dan memanaskan di atas penangas air
hingga mendidih.
3. Menunggu hingga dingin kemudian dinetralkan dengan beberapa tetes NaOH
45% dan mengencerkan sampai 50 ml kemudian disaring.
4. Menentukan kadar glukosa dan mengambil 2 mili ditambah 2 ml reagen
Nelson.
5. Menera sampel pada panjang gelombang 540 nm dan dicatat absorbansinya.
6. Menghitung konsentrasi dengan rumus.
7. Setelah itu hasi dikalikan, 0,9 x kadar glukosa.
y = ax + b
y = absorbansi
x = konsentrasi gula
a = 0,0422
b = 0,057
konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi gula
VI. Data Pengamatan
Bahan:
a. Kentang

Grup Kadar Glukosa Kadar Pati

Grup 1 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,134) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
x = konsentrasi gula gula
a = 0,042
b = 0,057 Ditanya:
Konsentrasi pati ?
Ditanya:
x? Jawab:
Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
Jawab: gula
y = ax + b Konsentrasi pati = 0,9 x 1,83
0,134 = 0,042x + 0,057 Konsentrasi pati = 1,65
0,134 - 0,057 = 0,042x
0,077 = 0,042x
0,077 : 0,042 = x
1,83 = x

Grup 2 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,12) Konsetrasi pati = 0,9 x konsentrasi
x = konsentrasi gula gula
a = 0,042
b = 0,057 Ditanya:
Konsentrasi pati ?
Ditanya:
x? Jawab:
Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
Jawab: gula
y = ax + b Konsentrasi pati = 0,9 x 1,5
0,12 = 0,042x + 0,057 Konsentrasi pati = 1,35
0,12 – 0,057 = 0,042x
0,063 = 0,042x
0,063 : 0,042 = x
1,5 = x

Grup 3 Diketahui: Dketahui:


y = absorbani (0,108) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
x = konsentrasi gula gula
a = 0,0422
b = 0,057 Ditanya:
Konsentrasi pati ?
Ditanya:
x? Jawab:
Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
Jawab: gula
y = ax + b konsentrasi pati = 0,9 x 1,208
0,108 = 0,0422x + 0,057 konsentrasi pati = 1,0872
0,108 – 0,057 = 0,0422x
0,051 = 0,0422x
0,051 : 0,0422 = x
1,208 = x

Grup 4 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,082) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,082 = 0,0422x + 0,057 Konsentrasi pati = 0,9 x 0,6
0,082 - 0,057 = 0,0422x Konsentrasi pati = 0,54
0,025 = 0,0422x
0,025 : 0,0422 = x
0,6 = x

Rata-rata (1,83 + 1,5 + 1,208 + (1,65 + 1,35 + 1,8072 + 0,54) : 4 =


0,6) : 4 = 1,2845 1.3368

b. Ubi jalar

Grup Kadar Glukosa Kadar Pati

Grup 5 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,156) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,156 = 0,0422x + 0,057 Konsentrasi pati = 0,9 x 2,345
0,156 – 0,057 = 0,0422x Konsentrasi pati = 2,11
0,099 = 0,0422x
0,099 : 0,0422 = x
2,345 = x

Grup 6 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,120) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,120 = 0,0422x + 0,057 Konsentrasi pati = 0,9 x 1,49
0,120 – 0,057 = 0,0422x Konsentrasi pati = 1,341
0,063 = 0,0422x
0,063 : 0,0422 = x
1,49 = x

Grup 7 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,196) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,196 = 0,0422x + 0,057 Konsentrasi pati = 0,9 x 3,294
0,196 – 0,057 = 0,0422x Konsentrasi pati = 2,965
0,139 = 0,0422x
0,139 : 0,0422 = x
3,293 = x

Grup 8 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,196) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,196 = 0,0422x + 0,057 Konsentrasi pati = 0,9 x 3,294
0,196 – 0,057 = 0,0422x Konsentrasi pati = 2,965
0,139 = 0,0422x
0,139 : 0,0422 = x
3,294 = x

Rata-rata (2,345 + 1,49 + 3,293 + (2,11 + 1,341 + 2,965 + 2,965 ) : 4 =


3,294) : 4 = 2,6055 2,34525

c. Singkong

Grup Kadar Glukosa Kadar Pati

Grup 9 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,148) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,148 = 0,0422x + 0,057 Konsentrasi pati = 0,9 x 2,16
0,148 – 0,057 = 0,0422x Knsentrasi pati = 1,944
0,091 = 0,0422x
0,091 : 0,0422 = x
2,16 = x

Grup 10 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,133) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,133 = 0,0422x + 0,057 Konsenrasi pati = 0,9 x 1,809
0,133 – 0,057 = 0,0422x Konsentrasi pati = 1,628
0,076 = 0,0422x
0,076 : 0,0422 = x
1,809 = x

Grup 11 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,165) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,165 = 0,0422x + 0,057 Konsentrasi pati = 0,9 x 2,56
0,165 – 0,057 = 0,0422x Konsentrasi pati = 2,304
0,108 = 0,0422x
0,108 : 0,0422 = x
2,56 = x

Grup 12 Diketahui: Diketahui:


y = absorbansi (0,384) Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
a = 0,0422 gula
b = 0,057
Ditanya:
Ditanya: Konsentrasi pati ?
x?
Jawab:
Jawab: Konsentrasi pati = 0,9 x konsentrasi
y = ax + b gula
0,384 = 0,0422x + 0,057 Konsentrasi pati = 0,9 x 7,7
0,384 – 0,057 = 0,0422x Konsenrasi pati = 6,93
0,327= 0,0422x
0,327 : 0,0422 = x
7,7 = x

Rata-rata (2,16 + 1,809 + 2,56 + (1,944 + 1,628 + 2,304 + 6,93) : 4 =


7,7 ) : 4 = 3,55725 3,2015
VII. Pembahasan
Berdasarkan perbedaan kadar glukosa pada tiga bahan di atas, kami melakukan
pengamatan perhitungan jumlah kadar glukosa dengan rumus y = ax + b. Dengan y
sebagai angka absorbansi larutan sampel yang didapatkan dari alat spektrofotometer.
A dan b merupakan bilangan konstanta dalam perhitungan kadar glukosa. a pada
rumus tersebut bernilai 0,0422 dan b bernilai 0,057. Dari rumus diatas praktikan dapat
menghitung x yaitu konsentrasi gula yang akan menjadi hasil akhir dari konsentrasi
glukosa yang dikandungnya.

a. Kentang
Untuk menghitung kadar glukosa maka dapat menggunakan persamaan y = ax
+ b, x pada perhitungan sebagai konsentrasi glukosa dan y sebagai absorbansi
larutan sampel dengan rumus y = 0,422x + 0,057. Absorbansi larutan sampel pada
percobaan bahan kentang yang pertama yaitu bernilai 0,134. Dengan memasukkan
nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat ditentukan
konsentrasi glukosa yang pertama atau disimbolkan x yaitu 1,83. Absorbansi
larutan sampel pada bahan percobaan yang kedua yaitu bernilai 0,12. Dengan
memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang kedua atau disimbolkan x yaitu 1,5.
Absrobansi larutan sampel pada bahan percobaan yang ketiga yaitu bernilai 0,108.
Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang ketiga atau disimbolkan x yaitu 1,208.
Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan yang keempat yaitu bernilai
0,082. Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang keempat atau disimbolkan x yaitu 0,6.
Untuk mencari rata-rata kadar glukosa, maka dapat menentukan hasil dengan
rumus (konsentrasi glukosa grup 1 + konsentrasi glukosa grup 2 + konsentrasi
glukosa grup 3 + konsentrasi glukosa grup 4) : 4. Dengan memasukkan masing-
masing konsentrasi glukosa dari grup 1 sampai grup 4 ke dalam rumus
mendapatkan hasil 1,2845. Dari perhitungan konsentrasi glukosa yang telah
dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi glukosa yang paling
banyak yaitu pada percobaan ketiga dengan nilai absorbansi 0,108 dan konsentrasi
glukosa bernilai 1,208, sedangkan konsentrasi glukosa yang paling sedikit yaitu
pada percobaan kedua dengan nilai absorbansi 0,12 dan konsentrasi glukosa
bernilai 1,5.
Untuk menghitung konsetrasi pati menggunakan rumus konsentrasi pati = 0,9 x
konsentrasi glukosa. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan
pertama ke dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang pertama
bernilai 1,65. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan kedua ke
dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang kedua bernilai 1,35.
Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan ketiga ke dalam rumus
maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang ketiga bernilai 1,0872. Dengan
memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan keempat ke dalam rumus maka
dapat ditentukan konsentrasi pati yang keempat bernilai 0,54. Untuk mencari rata-
rata kadar pati, maka dapat menentukan hasil dengan rumus (konsentrasi pati grup
1 + konsentrasi pati grup 2 + konsentrasi pati grup 3 + konsentrasi pati grup 4) : 4.
Dengan memasukkan masing-masing konsentrasi pati dari grup 1 sampai grup 4
ke dalam rumus mendapatkan hasil 1,3368. Dari perhitungan konsentrasi pati
yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi pati yang
paling banyak yaitu pada percobaan pertama dengan nilai konsentrasi pati 1,65,
sedangkan konsentrasi pati yang sedikit yaitu pada percobaan keempat dengan
nilai konsentrasi pati 0,54.

b. Ubi Jalar
Untuk menghitung kadar glukosa maka dapat menggunakan persamaan y = ax
+ b, x pada perhitungan sebagai konsentrasi glukosa dan y sebagai absorbansi
larutan sampel dengan rumus y = 0,422x + 0,057. Absorbansi larutan sampel pad
percobaan bahan ubi jalar yang pertama yaitu bernilai 0,156. Dengan
memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang pertama atau disimbolkan dengan x yaitu
2,345. Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan kedua yaitu bernilai
0,120. Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang ketiga atau disimbolkan x yaitu 1,49.
Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan ketiga yaitu bernilai 0,196.
Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang ketiga atau disimbolkan dengan x yaitu
3,293. Absorbansi larutan sampel pada baha percobaan keempat yaitu bernilai
0,196. Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang keempat atau disimbolkan dengan x
yaitu 3,294. Untuk mencari rata-rata kadar glukosa, maka dapat menentukan hasil
dengan rumus (konsentrasi glukosa grup 1 + konsentrasi glukosa grup 2 +
konsentrasi glukosa grup 3 + konsentrasi glukosa grup 4) : 4. Dengan
memasukkan masing-masing konsentrasi glukosa dari grup 1 sampai grup 4 ke
dalam rumus mendapatkan hasil 2,6055. Dari perhitungan konsentrasi glukosa
yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi glukosa
yang paling banyak yaitu pada percobaan keempat dengan nilai absorbansi 0,196
dan konsentrasi glukosa bernilai 3,294, sedangkan konsentrasi glukosa yang
paling sedikit yaitu pada percobaan kedua dengan nilai absorbansi 0,120 dan
konsentrasi glukosa bernilai 1,49.

Untuk menghitung konsetrasi pati menggunakan rumus konsentrasi pati = 0,9 x


konsentrasi glukosa. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan
pertama ke dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang pertama
bernilai 2,11. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan kedua ke
dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang kedua bernilai 1,341.
Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan ketiga ke dalam rumus
maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang ketiga bernilai 2,965. Dengan
memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan keempat ke dalam rumus maka
dapat ditentukan konsentrasi pati yang keempat bernilai 2,965. Untuk mencari
rata-rata kadar pati, maka dapat menentukan hasil dengan rumus (konsentrasi pati
grup 1 + konsentrasi pati grup 2 + konsentrasi pati grup 3 + konsentrasi pati grup
4) : 4. Dengan memasukkan masing-masing konsentrasi pati dari grup 1 sampai
grup 4 ke dalam rumus mendapatkan hasil 2,34525. Dari perhitungan konsentrasi
pati yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi pati
yang paling banyak yaitu pada percobaan ketiga dan keempat dengan nilai
konsentrasi pati 2,965, sedangkan konsentrasi pati yang sedikit yaitu pada
percobaan kedua dengan nilai konsentrasi pati 1,341.

c. Singkong
Untuk menghitung kadar glukosa maka dapat menggunakan persamaan y = ax
+ b, x pada perhitungan sebagai konsentrasi glukosa dan y sebagai absorbansi
larutan sampel dengan rumus y = 0,0422x + 0,057. Absorbansi larutan sampel
pada percobaan bahan singkong yang pertama yaitu bernilai 0,148. Dengan
memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang pertama atau disimbolkan dengan x yaitu
2,16. Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan yang kedua yaitu bernilai
0,133. Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang kedua atau disimbolkan dengan x yaitu
1,809. Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan yang ketiga yaitu bernilai
0,165. Dengan memasukkan nilai absorbansi kedalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang ketiga atau disimbolkan dengan x yaitu
2,56. Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan yang keempat yaitu
bernilai 0,384. Dengan memasukkan niali absorbansi kedalam persamaan y = ax +
b maka dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang keempat atau disimbolkan
dengan x yaitu 7,7. Untuk mencari rata-rata kadar glukosa, maka dapat
menentukan hasil dengan rumus (konsentrasi glukosa grup 1 + konsentrasi
glukosa grup 2 + konsentrasi glukosa grup 3 + konsentrasi glukosa grup 4) : 4.
Dengan memasukkan masing-masing konsentrasi glukosa dari grup 1 sampai grup
4 ke dalam rumus mendapatkan hasil 3,55725. Dari perhitungan konsentrasi
glukosa yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi
glukosa yang paling banyak yaitu pada percobaan keempat dengan nilai
absorbansi 0,384 dan konsentrasi glukosa bernilai 7,7, sedangkan konsentrasi
glukosa yang paling sedikit yaitu pada percobaan kedua dengan nilai absorbansi
0,133 dan konsentrasi glukosa bernilai 1,809.
Untuk menghitung konsetrasi pati menggunakan rumus konsentrasi pati =
0,9 x konsentrasi glukosa. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada
percobaan pertama ke dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang
pertama bernilai 1,944. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan
kedua ke dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang kedua bernilai
1,628. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan ketiga ke dalam
rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang ketiga bernilai 2,304. Dengan
memasukkan konsentrasi glukosa ke pada percobaan keempat ke dalam rumus
maka dapat ditentukan konsentrasi pati bernilai 6,93. Untuk mencari rata-rata
kadar pati, maka dapat menentukan hasil dengan rumus (konsentrasi pati grup 1 +
konsentrasi pati grup 2 + konsentrasi pati grup 3 + konsentrasi pati grup 4) : 4.
Dengan memasukkan masing-masing konsentrasi pati dari grup 1 sampai grup 4
ke dalam rumus mendapatkan hasil 3,2015. Dari perhitungan konsentrasi pati
yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi pati yang
paling banyak yaitu pada percobaan keempat dengan nilai konsentrasi pati 6,93,
sedangkan konsentrasi pati yang sedikit yaitu pada percobaan kedua dengan nilai
konsentrasi pati 1,628.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pada percobaan kentang kadar
glukosa paling banyak terdapat digrup 3 dengan nilai 1,208 dan kadar paling sedikit di
grup kedua dengan nilai 1,5. Dan percobaan kentang kadar pati paling banyak
terdapat digrup 1 dengan nilai 1,65 dan kadar pati paling sedikit digrup 4 dengan nilai
0,54. Pada percobaan ubi jalar kadar glukosa paling banyak tedapat digrup 4 dengan
nilai 3,294 dan paling sedikit digrup 2 dengan nilai 1,49. Sedangkan pada percobaan
ubi jalar kadar pati yang paling banyak terdapat digrup 3 dan 4 dengan nilai 2,965 dan
paling sedikit digrup 2 dengan nilai 1,341. Pada percobaan singkong kadar glukosa
paling banyak terdapat digrup 4 dengan nilai 7,7 dan paling sedikit digrup 2 dengan
nilai 1,809. Dan pada percobaan singkong kadar pati paling banyak terdapat digrup 4
dengan nilai 6,93 dan paling sedikit digrup 2 dengan nilai 1,628.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kentang menghasilkan rata-rata
kadar glukosa senilai 1,2845 dengan konsentrasi pati sejumlah 1,3368. Ubi jalar
dengan rata-rata kadar glukosa senilai 2,6055 dan konsenrasi patinya 2,34525.
Singkong dengan rata-rata kadar glukosa senilai 3,55725 dan konsentrasi patinya
3,2015. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi glukosa maupun pati tertinggi
terdapat pada singkong, kemudian pada ubi jalar, selanjutnya adalah kentang, yang
mengandung konsentrasi glukosa dan pati paling sedikit adalah kentang.

IX. Daftar Pustaka


Endahwati, Luluk. 2010. Perpindahan Massa Karbohidrat menjadi Glukosa dari
Buah Kersen dengan Proses Hidrolisi. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Volume
10(1); 1-5.
Irawan, A. (2019). Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjaminan Mutu Hasil
Pengukuran Dalam Kegiatan Penelitian Dan Pengujian. Indonesia Journal of
Laboratory; 1(2), 1-9.
Mubarok, M. F. (2013). Spektrofotometer : Prinsip dan Cara Kerjanya. Farmasi
Industri.
Sirajuddin dan Namjuddin. 2011. Penunun praktikum biokimia. Makassar:
Universitas Hasanuddin.
Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(02), 38-44.
X. Lampiran
1. Laporan sementara
2. Dokumentasi kegiatan
3. Tangkapan layar abstrak jurnal
VII. Lembar Pengesahan

Surakarta,13 April 2023

Asisten Praktikum Praktikan

Shofia Nur’aini Galuh Mahardika Agustin


NIM. K43 NIM. K4322049
LAMPIRAN

Laporan sementara
Dokumentasi kegiatan

2 gram singkong 5 ml akuades

Residu

Proses penyaringan
SS Abstrak Jurnal

Anda mungkin juga menyukai