BIOKIMIA
MENGHITUNG KADAR GLUKOSA DAN PATI
Disusun oleh:
NIM/Kelas : K4322049/B
Biokimia
I. Judul : Menghitung Kadar Glukosa dan Pati
II. Tujuan :
1. Mengetahui kadar glukosa yang terdapat pada kentang, ubi jalar,dan singkong.
2. Menghitung kadar glukosa yang terdapat pada kentang, ubi jalar, dan singkong.
b. Bahan
1. Umbi kentang
2. Ubi jalar
3. singkong
4. Akuades
5. Kertas saring
6. Alumunium foil
7. Larutan glukosa 2,4,6,8, dan 10 mg/100 ml
8. Larutan HCl 25%
9. Larutan NaOH 45%
10. Larutan Reagen Nelson
11. Larutan Arsenomolybdat
V. Langkah Kerja
a. Pembuatan Larutan Standar Glukosa
1. Membuat larutan glukosa standar (10 mg glucose anhidrat/100 ml).
2. Melakukan 6 kali pengenceran sehingga diperoleh glukosa dengan
konsentrasi: 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 mg/100ml.
3. Menyiapkan 7 tabung reaksi yang bersih, masing-masing diisi dengan 1 ml
larutan glukosa standart. Satu tabung diisi 1 ml air suling sebagai blanko.
4. Menambahkan ke dalam masing-masing tabung di atas 1 ml Reagen Nelson
dan memanaskan semua tabung pada penangas air mendidih selama 20 menit.
5. Megambil semua tabung dan segera didinginkan bersama-sama dalam gelas
piala yang berisi air dingin sehingga suhu tabung mencapai 250C.
6. Setelah dingin menambahkan 1 ml reagen Arsenomolybdat, menggojog
sampai semua endapan Cu2O yang larut kembali.
7. Menuggu semua endapan Cu2O larut sempurna, menambahkan 7 ml air
suling, menggojog sampai homogeny.
8. Meralah “optical density” dengan menggunakan spektrofotometer masing-
masing larutan tersebut pada panjang gelombang 540 nm.
9. Membuat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi
glukosa dan OD.
b. Ubi jalar
c. Singkong
a. Kentang
Untuk menghitung kadar glukosa maka dapat menggunakan persamaan y = ax
+ b, x pada perhitungan sebagai konsentrasi glukosa dan y sebagai absorbansi
larutan sampel dengan rumus y = 0,422x + 0,057. Absorbansi larutan sampel pada
percobaan bahan kentang yang pertama yaitu bernilai 0,134. Dengan memasukkan
nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat ditentukan
konsentrasi glukosa yang pertama atau disimbolkan x yaitu 1,83. Absorbansi
larutan sampel pada bahan percobaan yang kedua yaitu bernilai 0,12. Dengan
memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang kedua atau disimbolkan x yaitu 1,5.
Absrobansi larutan sampel pada bahan percobaan yang ketiga yaitu bernilai 0,108.
Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang ketiga atau disimbolkan x yaitu 1,208.
Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan yang keempat yaitu bernilai
0,082. Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang keempat atau disimbolkan x yaitu 0,6.
Untuk mencari rata-rata kadar glukosa, maka dapat menentukan hasil dengan
rumus (konsentrasi glukosa grup 1 + konsentrasi glukosa grup 2 + konsentrasi
glukosa grup 3 + konsentrasi glukosa grup 4) : 4. Dengan memasukkan masing-
masing konsentrasi glukosa dari grup 1 sampai grup 4 ke dalam rumus
mendapatkan hasil 1,2845. Dari perhitungan konsentrasi glukosa yang telah
dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi glukosa yang paling
banyak yaitu pada percobaan ketiga dengan nilai absorbansi 0,108 dan konsentrasi
glukosa bernilai 1,208, sedangkan konsentrasi glukosa yang paling sedikit yaitu
pada percobaan kedua dengan nilai absorbansi 0,12 dan konsentrasi glukosa
bernilai 1,5.
Untuk menghitung konsetrasi pati menggunakan rumus konsentrasi pati = 0,9 x
konsentrasi glukosa. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan
pertama ke dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang pertama
bernilai 1,65. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan kedua ke
dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang kedua bernilai 1,35.
Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan ketiga ke dalam rumus
maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang ketiga bernilai 1,0872. Dengan
memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan keempat ke dalam rumus maka
dapat ditentukan konsentrasi pati yang keempat bernilai 0,54. Untuk mencari rata-
rata kadar pati, maka dapat menentukan hasil dengan rumus (konsentrasi pati grup
1 + konsentrasi pati grup 2 + konsentrasi pati grup 3 + konsentrasi pati grup 4) : 4.
Dengan memasukkan masing-masing konsentrasi pati dari grup 1 sampai grup 4
ke dalam rumus mendapatkan hasil 1,3368. Dari perhitungan konsentrasi pati
yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi pati yang
paling banyak yaitu pada percobaan pertama dengan nilai konsentrasi pati 1,65,
sedangkan konsentrasi pati yang sedikit yaitu pada percobaan keempat dengan
nilai konsentrasi pati 0,54.
b. Ubi Jalar
Untuk menghitung kadar glukosa maka dapat menggunakan persamaan y = ax
+ b, x pada perhitungan sebagai konsentrasi glukosa dan y sebagai absorbansi
larutan sampel dengan rumus y = 0,422x + 0,057. Absorbansi larutan sampel pad
percobaan bahan ubi jalar yang pertama yaitu bernilai 0,156. Dengan
memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang pertama atau disimbolkan dengan x yaitu
2,345. Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan kedua yaitu bernilai
0,120. Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang ketiga atau disimbolkan x yaitu 1,49.
Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan ketiga yaitu bernilai 0,196.
Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang ketiga atau disimbolkan dengan x yaitu
3,293. Absorbansi larutan sampel pada baha percobaan keempat yaitu bernilai
0,196. Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang keempat atau disimbolkan dengan x
yaitu 3,294. Untuk mencari rata-rata kadar glukosa, maka dapat menentukan hasil
dengan rumus (konsentrasi glukosa grup 1 + konsentrasi glukosa grup 2 +
konsentrasi glukosa grup 3 + konsentrasi glukosa grup 4) : 4. Dengan
memasukkan masing-masing konsentrasi glukosa dari grup 1 sampai grup 4 ke
dalam rumus mendapatkan hasil 2,6055. Dari perhitungan konsentrasi glukosa
yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi glukosa
yang paling banyak yaitu pada percobaan keempat dengan nilai absorbansi 0,196
dan konsentrasi glukosa bernilai 3,294, sedangkan konsentrasi glukosa yang
paling sedikit yaitu pada percobaan kedua dengan nilai absorbansi 0,120 dan
konsentrasi glukosa bernilai 1,49.
c. Singkong
Untuk menghitung kadar glukosa maka dapat menggunakan persamaan y = ax
+ b, x pada perhitungan sebagai konsentrasi glukosa dan y sebagai absorbansi
larutan sampel dengan rumus y = 0,0422x + 0,057. Absorbansi larutan sampel
pada percobaan bahan singkong yang pertama yaitu bernilai 0,148. Dengan
memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka dapat
ditentukan konsentrasi glukosa yang pertama atau disimbolkan dengan x yaitu
2,16. Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan yang kedua yaitu bernilai
0,133. Dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang kedua atau disimbolkan dengan x yaitu
1,809. Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan yang ketiga yaitu bernilai
0,165. Dengan memasukkan nilai absorbansi kedalam persamaan y = ax + b maka
dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang ketiga atau disimbolkan dengan x yaitu
2,56. Absorbansi larutan sampel pada bahan percobaan yang keempat yaitu
bernilai 0,384. Dengan memasukkan niali absorbansi kedalam persamaan y = ax +
b maka dapat ditentukan konsentrasi glukosa yang keempat atau disimbolkan
dengan x yaitu 7,7. Untuk mencari rata-rata kadar glukosa, maka dapat
menentukan hasil dengan rumus (konsentrasi glukosa grup 1 + konsentrasi
glukosa grup 2 + konsentrasi glukosa grup 3 + konsentrasi glukosa grup 4) : 4.
Dengan memasukkan masing-masing konsentrasi glukosa dari grup 1 sampai grup
4 ke dalam rumus mendapatkan hasil 3,55725. Dari perhitungan konsentrasi
glukosa yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi
glukosa yang paling banyak yaitu pada percobaan keempat dengan nilai
absorbansi 0,384 dan konsentrasi glukosa bernilai 7,7, sedangkan konsentrasi
glukosa yang paling sedikit yaitu pada percobaan kedua dengan nilai absorbansi
0,133 dan konsentrasi glukosa bernilai 1,809.
Untuk menghitung konsetrasi pati menggunakan rumus konsentrasi pati =
0,9 x konsentrasi glukosa. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada
percobaan pertama ke dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang
pertama bernilai 1,944. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan
kedua ke dalam rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang kedua bernilai
1,628. Dengan memasukkan konsentrasi glukosa pada percobaan ketiga ke dalam
rumus maka dapat ditentukan konsentrasi pati yang ketiga bernilai 2,304. Dengan
memasukkan konsentrasi glukosa ke pada percobaan keempat ke dalam rumus
maka dapat ditentukan konsentrasi pati bernilai 6,93. Untuk mencari rata-rata
kadar pati, maka dapat menentukan hasil dengan rumus (konsentrasi pati grup 1 +
konsentrasi pati grup 2 + konsentrasi pati grup 3 + konsentrasi pati grup 4) : 4.
Dengan memasukkan masing-masing konsentrasi pati dari grup 1 sampai grup 4
ke dalam rumus mendapatkan hasil 3,2015. Dari perhitungan konsentrasi pati
yang telah dilakukan dari percobaan 1 sampai 4 didapatkan konsentrasi pati yang
paling banyak yaitu pada percobaan keempat dengan nilai konsentrasi pati 6,93,
sedangkan konsentrasi pati yang sedikit yaitu pada percobaan kedua dengan nilai
konsentrasi pati 1,628.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pada percobaan kentang kadar
glukosa paling banyak terdapat digrup 3 dengan nilai 1,208 dan kadar paling sedikit di
grup kedua dengan nilai 1,5. Dan percobaan kentang kadar pati paling banyak
terdapat digrup 1 dengan nilai 1,65 dan kadar pati paling sedikit digrup 4 dengan nilai
0,54. Pada percobaan ubi jalar kadar glukosa paling banyak tedapat digrup 4 dengan
nilai 3,294 dan paling sedikit digrup 2 dengan nilai 1,49. Sedangkan pada percobaan
ubi jalar kadar pati yang paling banyak terdapat digrup 3 dan 4 dengan nilai 2,965 dan
paling sedikit digrup 2 dengan nilai 1,341. Pada percobaan singkong kadar glukosa
paling banyak terdapat digrup 4 dengan nilai 7,7 dan paling sedikit digrup 2 dengan
nilai 1,809. Dan pada percobaan singkong kadar pati paling banyak terdapat digrup 4
dengan nilai 6,93 dan paling sedikit digrup 2 dengan nilai 1,628.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kentang menghasilkan rata-rata
kadar glukosa senilai 1,2845 dengan konsentrasi pati sejumlah 1,3368. Ubi jalar
dengan rata-rata kadar glukosa senilai 2,6055 dan konsenrasi patinya 2,34525.
Singkong dengan rata-rata kadar glukosa senilai 3,55725 dan konsentrasi patinya
3,2015. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi glukosa maupun pati tertinggi
terdapat pada singkong, kemudian pada ubi jalar, selanjutnya adalah kentang, yang
mengandung konsentrasi glukosa dan pati paling sedikit adalah kentang.
Laporan sementara
Dokumentasi kegiatan
Residu
Proses penyaringan
SS Abstrak Jurnal