Percobaan VI
Pelestarian Hutan Tropis
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Lengkap Praktikum
Pengetahuan Lingkungan dengan baik.
Ucapan terima kepada Bapak/Ibu Dosen serta Asisten lapangan yang telah
membimbing dan menuntun kami selama proses praktikum. Dengan adanya pembuatan
laporan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.
i
Palu, April 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
ii
BAB III METODOLOGI 5
3.1 Waktu dan Tempat 5
3.2 Alat dan Bahan 5
3.3 Prosedur Kerja 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7
4.1 Hasil Pengamatan 7
4.2 Pembahasan 10
BAB V PENUTUP 12
5.1 Kesimpulan 12
5.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Praktikum ini dilakukan di daerah tersebut, karena pada daerah tersebut hutan
tropisnya masih terbilang banyak dan di daerah tersebut pada rumah masyarakat masih
banyak yang menggunakan kayu, sehingga sesuai dengan tujuan dari praktikum ini, yaitu
untuk mengetahui jumlah kehilangan kayu pada hutan tropis.
Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 13 April 2019 pada pukul 09.00
WITA – selesai di Dusun Lino, Desa Tolongano, Kecamatan Banawa Selatan. Praktikum
ini dilaksanakan di dalam dan di luar ruangan, tepatnya pada salah satu rumah warga.
Adapun tujuan dari pelestarian hutan tropis yaitu untuk mengetahui jumlah
kehilangan kayu pada hutan tropis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hutan merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari kehidupan masyara-
kat yang hidup di sekitarnya. Hubungan interaksi antara masyarakat desa hutan dengan
lingkungan alam sekitarnya telah berlangsung selama berabad-abad lamanya secara lintas
generasi dalam bingkai keseimbangan kosmos. Pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya hutan di setiap masyarakat desa hutan mempunyai ciri khas tersendiri (local
spesific) sesuai dengan karakteristik budaya masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar
hutan. Sumberdaya hutan dimaknai sebagai sumberdaya alam yang memiliki nilai ekono-
mi, religius, politik, sosial dan budaya. Oleh karena itu, kelangsungan hidup dari masya-
rakat dan hutan sangat tergantung dari ketersediaan sumberdaya hutan yang ada di sekitar
lingkungannya (Nugraha, 2005:11 dalam Damayanti 2011).
Kawasan hutan di Indonesia seluas 133,69 Juta hektar telah berubah menjadi
lahan kritis karena penurunan potensi dan fungsinya mencapai 59,2 juta Ha. Oleh sebab
itu tuntutan dari dunia internasional terhadap pemerintah Indonesia agar mengelola hutan
secara lestari bukan merupakan pilihan tetapi merupakan suatu keharusan. Indonesia
adalah satu Negara yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia dengan tingkat
kerusakan hutan yang sangat tinggi. World Bank menyebutkan laju kerusakan hutan di
Indonesia antara 700.000-1.200.000 ha/tahun, dan menurut FAO laju kerusakan hutan di
Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya luas areal hutan
berkurang sebesar 1%. (Rijal,2013).
Indonesia berdasarkan fakta alamnya sepatutnya dijuluki sebagai negara maritim
dan negara hutan tropis, diakui dunia sebagai komunitas yang paling kaya akan
keanekaragaman hayatinya, terdapat sekitar 25.000 spesies tumbuhan berbunga, jumlah
yang melebihi di daerah-daerah tropika lainnya di dunia seperti Amerika Selatan dan
Afrika Barat, antara lain keanekaragaman spesies tumbuhan obat . Hutan sebagai
3
pendukung kesehatan hidup manusia yang bernilai tinggi, baru disadari saat ini setelah
hutan tropika banyak mengalami kerusakan dan kepunahan. ( Zuhud, 2015).
Pembalakan hutan ilegal (penebangan hutan secara liar) saat ini telah menjadi
masalah serius yang mengancam kelestarian lingkungan serta hidup manusia. Pemerintah
Indonesia sendiri diperkirakan kehilangan pendapatan atas pajak sebesar 4 milyar dollar
per tahun akibat penebangan liar terhadap hutan, belum lagi kerugian secara sosial dan
moral akibat hutan kehilangan fungsinya. Ancaman nyata terhadap hutan di Indonesia
adalah kehilangan sekitar 2 juta hektar areal tiap tahun, padahal sebagian hutan tropis
terbesar di dunia ada di Indonesia. (Runturambi, 2003).
4
BAB III
METODOLOGI
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini sebagai berikut.
- Meteran
- Alat tulis
- Kalkulator
- Kamera handphone
- Lembar kerja
5
5. Mengkonversi dengan cara mengalikan angka yang diperoleh dengan angka 2,35
(ketetapan) atau dengan rumus : KKHT = Q x 2,35 (Q= Total keseluruhan volume
kayu).
6. Membandingkan kehilangan kayu hutan tropis untuk kedua bangunan tersebut.
7. Memasukkan data yang diperoleh pada table hasil pengamatan.
6
BAB IV
a. Rumah Kayu
Ukuran Kayu
No. Jumlah Volume Keterangan
P (m) L (m) T (m)
1. 0,08 0,01 2,2 72 0,002 m3 Papan pada dinding
2. 0,84 0,03 0,9 5 0,023 m3 Papan pada pintu
3. 3,69 0,1 0,1 17 0,37 m3 Balok pada tiang
4. 0,07 0,06 1,13 16 0,005 m3 Balok pada jendela
5. 1,05 0,17 0,05 10 0,005 m3 Papan pada tangga
TOTAL 120 0,405 m3 KKHT = 2,392 m3
b. Rumah Beton
Ukuran Kayu
No. Jumlah Volume Keterangan
P (m) L (m) T (m)
Analisa Data
A. Rumah Kayu
1. Papan pada pintu
7
V =pxlxt
= 0,84 m x 0,03 m x 0,9 m
= 0,023 m3
Q1 = Volume x Jumlah
= 0,023 m3 x 5
= 0,115 m3
2. Balok pada tiang
V =pxlxt
= 3,69 m x 0,1 m x 0,1 m
= 0,037 m3
Q2 = Volume x Jumlah
= 0,037 m3 x 17
= 0,629 m3
3. Balok pada jendela
V =pxlxt
= 0,07 m3 x 0,06 m3 x 1,13 m3
= 0,005 m3
Q3 = Volume x Jumlah
= 0,005 m3 x 16
= 0,08 m3
4. Papan pada dinding
V =pxlxt
= 0,08 m x 0,01 m x 2,12 m
= 0,002 m3
Q4 = Volume x Jumlah
= 0,002 m3 x 72
= 0,144 m3
5. Papan pada tangga
V =pxlxt
8
= 1,15 m x 0,17 m x 0,03 m
= 0,005 m3
Q5 = Volume x Jumlah
= 0,005 m3 x 10
= 0,05 m3
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
= 0,115 m3 + 0,629 m3 + 0,08 m3 + 0,144 m3 + 0,05 m3
= 1,108 m3
KKHT = Q x 2,35
= 1, 108 m3 x 2, 35
= 2,392 m3
B. Rumah Beton
1. Balok pada pintu
V =pxlxt
= 11 m x 1,89 m x 0,85 m
= 17,67 m3
Q1 = Volume x Jumlah
= 17,67 m3 x 2
= 35,34 m3
2. Balok pada jendela
V =pxlxt
= 1,53 m x 0,35 m x 0,53 m
= 0,283 m3
Q2 = Volume x Jumlah
= 0,283 m3 x 5
= 1,415 m3
3. Balok pada tiang
V =pxlxt
= 10,2 m x 0,01 m x 0,21 m
9
= 0,021 m3
Q3 = Volume x Jumlah
= 0,021 m3 x 5
= 0,105 m3
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
= 35,34 m3 + 1,415 m3 + 0,105 m3
= 36,86 m3
KKHT = Qtotal x 2,35
= 36,86 m3 x 2,35
= 86,62 m3
4.2 Pembahasan
Hutan tropis adalah suatu kawasan atau daerah yang ditumbuhi oleh pepohonan
yang memiliki curah hujan yang tinggi. Pada daerah hutan tropis memiliki banyak jenis
hewan dan tumbuhan (Kasim, 2018).
Adapun tujuan pelestarian hutan tropis yaitu untuk mempertahankan kelestarian
komponen yang ada dalam ekosistem. Adapun upaya pelestarian hutan tropis yang
dilakukan untuk tetap menjaga hutan agar terjaga dari tangan-tangan penjahat, antara lain
melakukan reboisasi lahan gundul dan metode tebang pilih, dan menempatkan penjaga
hutan atau polisi hutan.
Pada praktikum ini alat yang digunakan adalah meteran, kalkulator dan kamera
handphone. Meteran digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi papan
maupun balok pada rumah kayu dan rumah beton. Kalkulator digunakan sebagai alat
bantu menghitung. Kamera handphone digunakan sebagai alat dokumentasi. Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu kayu pada bangunan (rumah beton
maupun rumah kayu).
10
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari rumah kayu, seperti papan pada
dinding , papan pada pintu, balok pada tiang, balok pada jendela, papan pada tangga total
keseluruhan volume kayu adalah 1,108 m3 dan KKHT pada rumah kayu adalah 2,392 m3.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada rumah beton yaitu, pintu, jendela, dan tiang
total keseluruhan volume kayu adalah 36,86 m3 dan KKHT pada rumah beton 86,62 m3.
Berdasarkan hasil pengamatan perbandingan antara nilai kkht dan volume total
dari rumah kayu adalah 1,108 m3 > 2,392 m3, maka di Dusun Lino, Desa Tolongano,
Kecamatan Banawa Selatan mengalami kerusakan pada hutan tropisnya karena nilai kkht
atau nilai kehilangan kayu hutan tropis jauh lebih besar dari pada volume kayu.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah pada di Dusun
Lino, Desa Tolongano, Kecamatan Banawa Selatan jumlah kehilangan kayu pada hutan
tropis yang digunakan untuk membangun rumah kayu adalah 2,392 m3dan jumlah
kehilangan kayu untuk membangun rumah beton adalah 86,62 m3. Jumlah kehilangan
kayu pada hutan tropis ialah
5.2 Saran
Lebih teiliti dan berhati-hati saat melakukan praktikum agar data yang didapat
lebih tepat, Sebaiknya saat pertemuan praktikum materi yang dibahas sebaiknya harus
lebih mendalam agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih disamping
pengetahuan dasar dari materi tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pembina Mata Kuliah. (2018). Penuntun Praktikum Pengetahuan Lingkungan. Palu :
Universitas Tadulako.
Ervizal A.M. Zuhud, (2015). “Potensi Hutan Tropika Indonesia Sebagai Penyangga
Bahan Obat Alam Untuk Kesehatan Bangsa”
Josias Simon Runturambi, (2003). “ Sisi Kriminologi Pembalakan Hutan Ilegal: Suatu
Telaah Awal”, Jurnal Kriminologi Indonesia, Vol. 3 No. I
13
LAMPIRAN
14