AKAR TUMBUHAN
DISUSUN OLEH:
KELAS 1A
SINGARAJA
2020
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akar Tumbuhan” ini dengan tepat
waktu.
Pada kesempataan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-
tulusnya dan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan
perhatian, dorongan serta bantuan secara moril.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat memerlukan saran, tanggapan, ataupun kritik yang konstruktif untuk
kesempurnaan makalah ini serta untuk kesempurnaan makalah berikutnya.
Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Msalah .................................................................................................................1
1.3. Tujuan..................................................................................................................................2
II. PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1. Pengertian Akar....................................................................................................................3
2.2. Fungsi Akar..........................................................................................................................3
2.3. Bagian Bagian Akar.............................................................................................................3
2.4. Sistem Perakaran..................................................................................................................5
2.5. Metamorfosis Akar...............................................................................................................9
2.6. Alat Alat Tambahan............................................................................................................11
III. PENUTUP............................................................................................................................15
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................15
3.2. Saran……………………………………………………...….........................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Agar dapat membantu mahasiswa/i mengetahui pengertian akar.
2. Agar dapat membantu mahasiswa/i dalam mengetahui sifat sifat akar
3. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk menentukan bagian-bagian akar.
4. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk menentukan sistem perakaran pada suatu
tumbuhan.
5. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk mengetahui bentuk-bentuk akar tunggang
dilihat dari percabangannya.
6. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk mengetahui sifat dan tugas khusus akar
dilihat dari cara-cara hidupnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
jaringan yang aktif membelah.
3) Batang akar (corpus radicis) bagain akar yang terdapat antara leher akar dan
ujungnya.
4) Cabang-cabang akar(radix leteralis) yaitu bagian-bagian akaar yang tak langsung
bersamabung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-
masing dapat megadakan percabangan lagi.
5) Serabut akar (fibrilia radicalis) cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk
serabut.
6) Rambut-rambut akar arau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang.
7) Tundung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung terdiri atas
jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.
Dari bagian-bagian akar itu perlu dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan
bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terletak pada ujung
bagian akar saja. Jika akar bertambah panjang rambut-rambut akar akan yang palin jauh
akan mati, tetapi dekat dengan ujung akar akan diganti dengan yang baru.
4
Tudung akar sebagai pelindung ujung akr dalam menembus tanah merupakan bagian
atas yang pinggirnya selalu aus dan dari dalam bagian yang aus diganti pula yang dengan
yang baru.
2.4 Sistem Perakaran
Sistem perakaran pada tumbuhan di bagi atas dua yaitu :
a. Sistem akar tunggang, jika lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang
bercaban-cabang mejadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari
akar lembaga di sebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar demikian ini
bisa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji
telanjang (Gymnospermae).
b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selajutnya
mati atau kemudian di susun oleh akar yang kurnag lebih ukuranya pun sama.
Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dari akar liar
bentuknya serabut oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix
adventicia). Baik pada sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut
masing-masing akar dapat bercabang-cabang untuk memperluas di bidang
penyerapan dan untuk memperkuat berdirnya batang tumbuhan. Selanjutny aperlu
di ingat bahawa akaar tunggang hnya kita jumoai kalau tumbuhan ditanam dari
biji. Walaupun dari golongan belah (Dicotyledoneae), suatu tumbuhan tak akan
mempunya akar tunggang jika tidak di tanam dari bijim, seperti misalnya berbagai
jenis tanaman budidaya banyak yang di cangkok ataupun di stek.
5
Melihat percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat di bedakan dalam :
a. Akar tunggang tidak bercabang atau seidikit bercabang dan jika ada cabang-
cabangnya biasanya terdiri atas akar-akar yang halus atau akar serabut. Akar
tunggang yang bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai
tempat penimbunan makanan lalu mempunyai bentuk istimewa. Misalnya :
6
3. Berbentuk benang (filiformis) jika akar tunggang kecil panjang seperti akar
serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus
lunastus L.).
Gambar 5 : bentuk akar benang pada kratok (Phaseolus lunastus L.). Sumber
:www.semakinIndonesia.com
• Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambnag mislnya
pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.)
• Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan masing-masing tidak
banyak meperhatikan percabangan misalnya pandan (Pandanus
tectorius.).
b. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut
panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya
bercabang lagi, sehinga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan
juga memberi kekuatan yang besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi
luas, sehinga dapat menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.
7
Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus di sesuaikan dengan keadaan-
keadaan tertentu pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai
sifat dan tugas khusus misalnya :
a) Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian
di dalam tanah menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada
tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat keluar sampai 30 m.
Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas
dari udara.misalnya pada Angrek KalaJengking (Arachnis aeris). tetapi setelah
mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu mempunyai fungsi seperti akar
(menyerap air dan zat makanan dari tanah). Bagian yang ada di atas tanah seringkali
berubah menjadi batang. Misalnya pada Beringin (Ficus benjamina L.).
b) Akar penggerek atau akar penghisap (haustrium) yaitu akar-akar yang terdapat
pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun
zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada pohon benalu (Loranthus), yang
berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian
kayu.Dapat pula hanya merupakan akar-akar yang pendek yang melekat pada tuan
rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Misalnya pada Endak-
endak Cacing (Cuscutha australia R.Br.).
c) Akar pelekat (radix adligans), akar-aar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguan unntuk menempel pada penunjangnya saja.
Misalnya pada lada (Piper ningrum L.) sirih (Piper betle L.)
d) Akar pembelit (cirrhus radicalis) juga memanjat tetapi dengan memeluk
penunjangnya. Misalnya pada panili (Vanila palnifolia Andr.)
e) Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus
ke atas hingga muncuk dari permukaan tanah atau tempat tumbuhnya
tumbuhan.Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (pneumathoda)
untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernapasan karena tumbuhan
ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan
oksigen. Misalnya pada Bogem (Sonneratia).
f) Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala
arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, oleh sebab itu
8
akar ini sering di sebut sebagai akar egrang. Msalnya akar pada pohon bakau
(Rhizophora conjugata L,)
g) Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian akar yang
tumbuh ke atas kemudian membentuk gambaran seperti lutut yang di
bengkokan.Seperti halnya akar napas, akar ini terdapat pada tumbuhan yang
tumbuh di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna untuk bernapas.
Misalnya pada pohon Tanjang (Bruguiera parvifolia W. et A.).
h) Akar banir, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring untuk
memperoleh berdirinya batang pohon yang tingi besar. Misalnya pada sukun
(Artocarpus communis G Forst.).
2.5 Metamorfosis Perakaran
Bagian pokok dari tumbuhan itu hanya ada tiga pokok saja, yaitu akar, batang dan
daun. Sedangtkan bagian-bagian lain dari itu hanyalah penjelma salah satu di antara ketiga
bagian poko itu, boleh jadi bagian tumbuhan yang kita beri nama tersendiri sesungguhnya
hanyalah calon atau bakal bagian pokok tersebut atau dengan kata lain “In satatu
nascendi”
Di antara berbagai macam bagain tumbuhan yang sering kita jumpai, yang tidak
jelas berupa batang, akar atau daun ialah :
1. Rimpang (Rhizoma)
2. Umbi (tuber)
9
❖ Umbi batang (tuber coulogenium) kalau umbi ini merupakan penjelmaan dari
batang.
❖ Umbi akar (tuber rhizogenum), merupakan metamorfosis akar.
Umbi akar tak tumbuh mungkin dijadikan alat perkembangan seperti umbi
batang. Kalau dari umbi dahlia dapat tumbuh tumbuhan baru itu hanya mungkinn
jika umbi ini disertai sebagian pangkal batang dan dari pangkal batang inilah
tumbuh tunas yang menjadi tumbuhan baru.
3. Alat pembelit atau sulur (cirrhus)
10
❖ Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menajadi suatu alat pembelit seperti
misalnya pada panili (Vanila plannifollia Andr).
4. Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)
11
❖ Papilia (papiliae) yaitu penonjolan-penonjolan pada permuakaan suatu alat yang
hanya merupakan pada dinding sel yang sebelah luar. Papilia ini menyebabkan
alat alat yang memilikinya jika diraba akan terasa halus seperti beludru, biasanya
terdapat pada daun mahkota bunga, misalnya pada bunga telang (Clitoria ternatea
L).
❖ Rambut-rambut atau trikoma (trichoma) yaitu alat-alat tambahan yang berupa
rambut-rambut atau sisik-sisik yang pada pembentukanya hanya terdapat pada
kulit bagian luar saja yang ikut mengambil bagian, oleh sebab itu alat ini biasanya
sangat mudah di tanggalkan. Trikoma pada tumbuhan dapat berupa :
1. Sisik bulu (ramentum),ialah bulu bulu yang pipih yang menutupi
batang atau bagian bagian tumbuhan yang lain, terdapat pada
pakis haji (Chycas rumphii Miq).
2. Sisik (lepis) bagian-bagian pipih yang menempel rapat pada alat-
alat tumbuhan. Misalnya pada sisi bawah daun durian (Durio
zibethinus Murr)
3. Bulu-bulu atau rambut halus (pilus), misalnya pada daun waru
(Hibiscus tiliaceus L,).
4. Rambut kelenjar (Pilus capitatus), misalnya pada tembakau
(Nicotiana tabacum L).
CATATAN:
Beraneka ragamnya bentuk dan susunan rambut-rambut, maka dalam
melukiskan bagian yang berambut tidak lagi disebutkan macamnya rambut,
melainkan sifatnya, terutama bagaimana rasanya tangan jika bagian yang
berambut tadi diraba. Untuk kepentingan ini, dapat dipakai istilah-istilah:
• Berambut (pilosus), jika sifat rambutnya halus dan agak jarang satu sama lain.
• Berambut Pendak (pilosellus).
• Berambut Bintang (stellato-pilosus), jika sifat rambutnya seperti bintang.
• Berambut Halus (pubescens), jika sifat rambutnya sepeti bulu-bulu
pada burung yang masih muda.
• Berambut Halus Pendek (puberulus).
• Berambut Halus Panjang (villosus), jika diraba seperti vilt (laken).
12
• Berambut Kasar (hirtus/hirsutus).
• Berambut Kasar Pendek (hirtellus).
• Berambut Panjang (lanatus/lanuginosus), jika sifat rambutnya keriting
seperti bulu domba.
• Berambut Vilt (tomentosus).
• Berambut Vilt Pendek (tomentellus).
• Berambut Sutera (sericeus).
• Berambut Sikat (hispidus), jika sifat rambutnya kaku seperti sikat.
• Berambut Beludru (velutinus), jika sifat rambutnya sangat rapat, pendek,
dan halus.
• Berambut Kaku dan Rapat (strigosus).
• Berambut Keras dan Tajam seperti Duri (setosus).
• Berambut Keras, Pendek dan Tajam seperti Duri (setulosus).
❖ Emergensia (emergentia) yaitu alat-alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas
bagian-bagian kulit luar akan tetapi bagain yang lebih dakam dari pada kulit luar
tersebut juga ikut mengambil bagiandalam pembentukanya. Yang digolongkan
dalam emergensia yaitu :
- Rambut rambut gatal atau perangsang (Stimulus), yatu rambut rambut
yang ujungnya mudah patah, dan jika sudah patah ujungnya menjadi alat
semacam jarum yang tajam, mudah menusuk kulit, dan melalui liang
pada ujungnya tadi ke dalam kulit dimasukkan zat-zat memberikan rasa
gatal dan panas pada kulit.. Misalnya pada: daun kemaduh (Laporteans
stimulans Miq).
- Duri tempel (aculeus), duri yang mudah di tanggalkan dari alat yang
mendukungnya, misalnya pada mawar (Rosa sp).
13
rambut- rambut gatal.
• Sebagai pelindung terhdap kekeringan, penguapan air yang terlalu besar,
misalnya pada rambut-rambutkaktus.
• Sebagai alat pembantu penyerapan air dan zat-zat makanan yaitu bulu-bulu
akar.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.
2. Fungsi-fungsi akar yakni: Memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air
dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, mengangkut
air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan, dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan
3. Bagian-bagian akar terdiri dari: leher akar atau pangkal akar (collum), ujung akar
(apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix lateralis),
serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus
radicalis), dan tudung akar (calyptra).
4. Macam-macam sistem perakaran ada 2 yakni: sistem akar tunggang dan sistem
akar serabut.
5. Dilihat dari percabangan dan bentuknya, akar dibedakan menjadi 2 yakni: Akar
tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan akar tunggang yang
bercabang (ramosus).
6. Dilihat dari cara-cara hidup, akar-akar mempunyai tugas khusus yakni: akar udara
atau akar gantung (radix aereus), akar penggerak atau akar penghisap
(haustorium), akar pelekat (radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar
nafas (pneumatophora), akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.
3.2 Saran
Penulis juga menyarangkan kepada para pembaca hendaknya tidak hanya
menggambil suatu referensi dari makalah ini saja dikarenakan penulis menyadari bahwa
makalah ini hanya mengambil referensi dari beberapa sumber saja. Dan Penulisan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi melengkapi makalah ini sangat diharapkan.
15
Daftar Pustaka
Campbell, Neil A dan Reece, Jane B. 2003. Biologi Edisi Kedua Jilid Delapan. Erlangga.
Jakarta.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020
Ai, Nio Song dan Torey, Patricia. 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as water-deficit
indicators in plants). Jurnal Bioslogos. Vol. 3. No. 1
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press. Jogjakarta.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020
16