Anda di halaman 1dari 19

BIOLOGI DASAR 1

AKAR TUMBUHAN

DISUSUN OLEH:

KELAS 1A

1. NI KOMANG EMA KARISTIAWATI 2013071017


2. I GUSTI AYU MUTIARA SANDHY 2013071010
3. LUH PUTU KENNY ASTUTI 2013071007
4. HERTI NUR VEBRI WARUWU 2013071003
5. WITA ANESTASYA BR SINURAYA 2013071011

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akar Tumbuhan” ini dengan tepat
waktu.

Pada kesempataan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-
tulusnya dan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan
perhatian, dorongan serta bantuan secara moril.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat memerlukan saran, tanggapan, ataupun kritik yang konstruktif untuk
kesempurnaan makalah ini serta untuk kesempurnaan makalah berikutnya.

Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Singaraja, 1 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Msalah .................................................................................................................1
1.3. Tujuan..................................................................................................................................2
II. PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1. Pengertian Akar....................................................................................................................3
2.2. Fungsi Akar..........................................................................................................................3
2.3. Bagian Bagian Akar.............................................................................................................3
2.4. Sistem Perakaran..................................................................................................................5
2.5. Metamorfosis Akar...............................................................................................................9
2.6. Alat Alat Tambahan............................................................................................................11
III. PENUTUP............................................................................................................................15
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................15
3.2. Saran……………………………………………………...….........................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar
adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu
tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar
tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut.
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya
air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang
akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-
sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar
hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun
dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi
tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas
terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal
batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain
memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di
atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk
menyerap udara.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akar ?


2. Bagaimanakah cara mengetahui sifat-sifat akar ?
3. Bagaimanakah cara mengetahui bagian-bagian akar ?
4. Bagaimanakah cara mengetahui sistem perakaran pada akar ?
5. Bagaimanakah cara mengetahui bentuk-bentuk akar tunggang dilihat dari
percabangannya ?
6. Bagaimanakah cara mengetahui sifat dan tugas khusus akar dilihat dari cara-cara
hidupnya ?

1
1.3 Tujuan
1. Agar dapat membantu mahasiswa/i mengetahui pengertian akar.
2. Agar dapat membantu mahasiswa/i dalam mengetahui sifat sifat akar
3. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk menentukan bagian-bagian akar.
4. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk menentukan sistem perakaran pada suatu
tumbuhan.
5. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk mengetahui bentuk-bentuk akar tunggang
dilihat dari percabangannya.
6. Agar dapat membantu mahasiswa/i untuk mengetahui sifat dan tugas khusus akar
dilihat dari cara-cara hidupnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akar


Akar adalah bagian pokok yang nomer tiga di samping batang dan daun bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah berkembang menjadi sempurna, akar biasanya memiliki
sifat- sifat sebagai berikut :
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalma tanah dengan arah
tumbuhan ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan
udara dan cahaya.
b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau
sisik- sisik maupun bagian-bagian lainya.
c. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umunya pertumbuhannya masih kalah jika
dibanding dg batang.
Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah

2.2 Fungsi Akar


Akar bagi tumbuhan mempunyai fungsi anatara lain :
• Memperkuat berdirinya tumbuhan
• Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air.
• Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tumbuh tumbuhan
yang memerlukan.
• Kadang-kadang sebagai temapat untuk menimbun makanan.
• Sebagai alat perkembang biayakan vegetatif.

2.3 Bagian-Bagian Akar


Pada akar umumnya dapat dibedakan pada bagian-bagian berikut :
1) Leher akar atau pangakal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambung
dengan pangkal batang.
2) Ujung akar (apex radicis) bagian akar yang paling muda terdiri dari jaringan-

3
jaringan yang aktif membelah.
3) Batang akar (corpus radicis) bagain akar yang terdapat antara leher akar dan
ujungnya.
4) Cabang-cabang akar(radix leteralis) yaitu bagian-bagian akaar yang tak langsung
bersamabung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-
masing dapat megadakan percabangan lagi.
5) Serabut akar (fibrilia radicalis) cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk
serabut.

6) Rambut-rambut akar arau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang
panjang.
7) Tundung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung terdiri atas
jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.

Gambar 1 : Bagian bagian akar Sumber : www.semakinIndonesia.com

Dari bagian-bagian akar itu perlu dicatat, bahwa rambut-rambut akar merupakan
bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terletak pada ujung
bagian akar saja. Jika akar bertambah panjang rambut-rambut akar akan yang palin jauh
akan mati, tetapi dekat dengan ujung akar akan diganti dengan yang baru.

4
Tudung akar sebagai pelindung ujung akr dalam menembus tanah merupakan bagian
atas yang pinggirnya selalu aus dan dari dalam bagian yang aus diganti pula yang dengan
yang baru.
2.4 Sistem Perakaran
Sistem perakaran pada tumbuhan di bagi atas dua yaitu :
a. Sistem akar tunggang, jika lembaga tumbuhan terus menjadi akar pokok yang
bercaban-cabang mejadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari
akar lembaga di sebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar demikian ini
bisa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji
telanjang (Gymnospermae).
b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selajutnya
mati atau kemudian di susun oleh akar yang kurnag lebih ukuranya pun sama.
Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dari akar liar
bentuknya serabut oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix
adventicia). Baik pada sistem akar tunggang maupun pada sistem akar serabut
masing-masing akar dapat bercabang-cabang untuk memperluas di bidang
penyerapan dan untuk memperkuat berdirnya batang tumbuhan. Selanjutny aperlu
di ingat bahawa akaar tunggang hnya kita jumoai kalau tumbuhan ditanam dari
biji. Walaupun dari golongan belah (Dicotyledoneae), suatu tumbuhan tak akan
mempunya akar tunggang jika tidak di tanam dari bijim, seperti misalnya berbagai
jenis tanaman budidaya banyak yang di cangkok ataupun di stek.

Gambar 2: Akar tunggang dan akar serabut Sumber : www.semakinIndonesia.com

5
Melihat percabangan dan bentuknya akar tunggang dapat di bedakan dalam :

a. Akar tunggang tidak bercabang atau seidikit bercabang dan jika ada cabang-
cabangnya biasanya terdiri atas akar-akar yang halus atau akar serabut. Akar
tunggang yang bersifat demikian seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai
tempat penimbunan makanan lalu mempunyai bentuk istimewa. Misalnya :

1. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis) pangkalnya besar merunciing ke ujung


dengan serabut-serabut akar sebagai percabnagan biasanya menjadi tempat
penimbuanan makanan. Misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.) wortel
(Daucus carota l.) berdasarkan bentuk ini dinamakan pula akar tombak atau akar
pena.

Gambar 3 :bentuk akar tombak pada lobak (Raphanus sativus L) Sumber :


www.semakinIndonesia.com

2. Berbentuk gangsing (napiformis) pangkal akarnya besar mebulat akar-akar


serabut sebagai cabang hnya pada ujung yang sempit meruncing seperti terdapat
pada bengkuang (Parchyrrhius erosus Urb.) dan biet (Beta vulgaris L.)

Gambar 4 : bentuk akar gangsing pada bengkuang (Parchyrrhius erosus


Urb.) Sumber : www.semakinIndonesia.com

6
3. Berbentuk benang (filiformis) jika akar tunggang kecil panjang seperti akar
serabut saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus
lunastus L.).

Gambar 5 : bentuk akar benang pada kratok (Phaseolus lunastus L.). Sumber
:www.semakinIndonesia.com

Mengenal akar-akar pada sistemakar serabut dapat di kemukakan hal-hal seperti


berikut:

• Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbnetuk benang, misalnya


pada tanaman padi (Oryza sativa L.)

• Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambnag mislnya
pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.)
• Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan masing-masing tidak
banyak meperhatikan percabangan misalnya pandan (Pandanus
tectorius.).
b. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut
panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya
bercabang lagi, sehinga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan
juga memberi kekuatan yang besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi
luas, sehinga dapat menyerap air dan zat-zat makanan lebih banyak.

7
Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus di sesuaikan dengan keadaan-
keadaan tertentu pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai
sifat dan tugas khusus misalnya :
a) Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian
di dalam tanah menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada
tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat keluar sampai 30 m.
Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas
dari udara.misalnya pada Angrek KalaJengking (Arachnis aeris). tetapi setelah
mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu mempunyai fungsi seperti akar
(menyerap air dan zat makanan dari tanah). Bagian yang ada di atas tanah seringkali
berubah menjadi batang. Misalnya pada Beringin (Ficus benjamina L.).
b) Akar penggerek atau akar penghisap (haustrium) yaitu akar-akar yang terdapat
pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun
zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada pohon benalu (Loranthus), yang
berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian
kayu.Dapat pula hanya merupakan akar-akar yang pendek yang melekat pada tuan

rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Misalnya pada Endak-
endak Cacing (Cuscutha australia R.Br.).
c) Akar pelekat (radix adligans), akar-aar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguan unntuk menempel pada penunjangnya saja.
Misalnya pada lada (Piper ningrum L.) sirih (Piper betle L.)
d) Akar pembelit (cirrhus radicalis) juga memanjat tetapi dengan memeluk
penunjangnya. Misalnya pada panili (Vanila palnifolia Andr.)
e) Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus
ke atas hingga muncuk dari permukaan tanah atau tempat tumbuhnya
tumbuhan.Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (pneumathoda)
untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernapasan karena tumbuhan
ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan
oksigen. Misalnya pada Bogem (Sonneratia).
f) Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala
arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, oleh sebab itu

8
akar ini sering di sebut sebagai akar egrang. Msalnya akar pada pohon bakau
(Rhizophora conjugata L,)
g) Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian akar yang
tumbuh ke atas kemudian membentuk gambaran seperti lutut yang di
bengkokan.Seperti halnya akar napas, akar ini terdapat pada tumbuhan yang
tumbuh di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna untuk bernapas.
Misalnya pada pohon Tanjang (Bruguiera parvifolia W. et A.).
h) Akar banir, yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring untuk
memperoleh berdirinya batang pohon yang tingi besar. Misalnya pada sukun
(Artocarpus communis G Forst.).
2.5 Metamorfosis Perakaran
Bagian pokok dari tumbuhan itu hanya ada tiga pokok saja, yaitu akar, batang dan
daun. Sedangtkan bagian-bagian lain dari itu hanyalah penjelma salah satu di antara ketiga
bagian poko itu, boleh jadi bagian tumbuhan yang kita beri nama tersendiri sesungguhnya
hanyalah calon atau bakal bagian pokok tersebut atau dengan kata lain “In satatu
nascendi”
Di antara berbagai macam bagain tumbuhan yang sering kita jumpai, yang tidak
jelas berupa batang, akar atau daun ialah :
1. Rimpang (Rhizoma)

Rimpang sesungguhnya adalah batang beserta daun yang terdapat didalam


tanah, tumbuh bercabang-cabang dan tumbuh mendatar. dan dari ujujgnya dapat
tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan
baru. Rimpang di samping merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan
tempat penimbunan zat- zat makanan cadangan. Terdapat pada Tasbih (Canna
edulis Ker).

2. Umbi (tuber)

Umbi pun biasanya merupakan suatu badan yang membengkak, bangun


bulat seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan
makanan, dapat pula merupakan penjelmaan batang atau akar, oleh sebab itu umbi
di bedakan menjadi dua macam yaitu :

9
❖ Umbi batang (tuber coulogenium) kalau umbi ini merupakan penjelmaan dari
batang.
❖ Umbi akar (tuber rhizogenum), merupakan metamorfosis akar.

Umbi batang umumnya tidak memiliki sisa-sisa daun atau penjelmaannya,


oleh karena itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan
ruasnya tidak terlihat.
Umbi akar adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar, dan akrena akar
tidak pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari dasarnya selalu masuk
dalam umbi telanjang. Melihat akar yang mana yang mengalami metamorfosis
menjadi umbi itu, maka umbi akar dapat merupakan penjelmaan :
❖ Akar tunggang, misalnya umbi akar pada lobak (Raphanus sativus L.)
bangkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.).
❖ Akar serabut, misalanya umbi akar pada dahlia (Dahlia cariabilis
Desf.)

Umbi akar tak tumbuh mungkin dijadikan alat perkembangan seperti umbi
batang. Kalau dari umbi dahlia dapat tumbuh tumbuhan baru itu hanya mungkinn
jika umbi ini disertai sebagian pangkal batang dan dari pangkal batang inilah
tumbuh tunas yang menjadi tumbuhan baru.
3. Alat pembelit atau sulur (cirrhus)

Alat-alat pemebelit adalah bagaian-bagian tumbuhan yang biasanya


menyerupai spriral dan berguna untuk membelit benda-benda yang di sentuhnya,
yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan
penunjang untuk dapat naik ke atas. Maka alat itu hanya kita jumpai pada
tumbuhan memanjat saja.

Alat-alat ini pada hakekatnya juga merupakan penjelmaan salah satu


diantara ke tiga bagain pokok tumbuhan. Biasanya merupakan metamorfosis
dahan, daun atau merupakn metamorfosis akar, alat pembelit pada akar adalah
sebagi berikut :

10
❖ Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menajadi suatu alat pembelit seperti
misalnya pada panili (Vanila plannifollia Andr).
4. Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)

Beberapa jenis tumbuhan memperlihatkan alat-alat yang bentuknya dapat


menyerupai piala atau gelembung. Alat-alat tersebut biasanya meruapak
metamorfosis daun atau sebagian daun. Contoh ascidium adalah kantong semar
(Nepenthes ampullaria Jack), sedangkan contoh gelembung adalah (Ultricularia
fiexuosa Vahl).
5. Duri (spina)

Disamping bermacam-macam ata tersebut di atas yang umumnya merupak


metamorfosis bagain-bagian pokok tumbuhan, masih harus kita sebut duri-duri
yang sering kita jumpai pada berbagai jenis tumbuhan. Berdasarkan aslanya duri
dapat dibedakan menajadi :
❖ Duri dahan (spina caulogenum), jika meruapakn penjelmaan cabang atau
dahan, misalanya bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd) bagian tengah
terdiri atas kayu yang bersambung dengan kayu bagian batang.
❖ Duri daun (spina phyllogenum) yaituduri yang berasal dari metamorfosis dari
daun seperti terdapat pada kaktus (Cactus opuntia) bahwasanya duri bersala
dari daun, dapat terlihat dari adanya kuncup dibagain ketiaknya.
❖ Duri akar (spina rhizogenum) yaitu akar-akar yang menjadi kersa dan
mempunnya ujung-ujung yang tajam, misalnya pada gembili (Dioscorea
aculeta. L.).
❖ Duri daun penumpu (Spina stipulogenum) yaitu duri yang berasal dari daun
penumpu, misalnya pada susuru (Euphorbia trigona Haw).
2.6 Alat dan Tambahan
Permuakaan tubuh tumbuhan atau bagian-bagianya tidak selalu licin, tetapi
permukaan tadi dapat memperlihatkan benjolan-benjolan atau penonjolan yang
sangat beraneka ragam. Alat-alat ini bukanlah penjelmaan dari bagian-bagian pokok
dari tumbuhan, oleh sebab itu dinamakn sebagai alat-alat pembantu.
Bergatung pada susunan dalamnya, alat-alat pembantu ini dapat di bedakan
dalam tiga golongan yaitu :

11
❖ Papilia (papiliae) yaitu penonjolan-penonjolan pada permuakaan suatu alat yang
hanya merupakan pada dinding sel yang sebelah luar. Papilia ini menyebabkan
alat alat yang memilikinya jika diraba akan terasa halus seperti beludru, biasanya
terdapat pada daun mahkota bunga, misalnya pada bunga telang (Clitoria ternatea
L).
❖ Rambut-rambut atau trikoma (trichoma) yaitu alat-alat tambahan yang berupa
rambut-rambut atau sisik-sisik yang pada pembentukanya hanya terdapat pada
kulit bagian luar saja yang ikut mengambil bagian, oleh sebab itu alat ini biasanya
sangat mudah di tanggalkan. Trikoma pada tumbuhan dapat berupa :
1. Sisik bulu (ramentum),ialah bulu bulu yang pipih yang menutupi
batang atau bagian bagian tumbuhan yang lain, terdapat pada
pakis haji (Chycas rumphii Miq).
2. Sisik (lepis) bagian-bagian pipih yang menempel rapat pada alat-
alat tumbuhan. Misalnya pada sisi bawah daun durian (Durio
zibethinus Murr)
3. Bulu-bulu atau rambut halus (pilus), misalnya pada daun waru
(Hibiscus tiliaceus L,).
4. Rambut kelenjar (Pilus capitatus), misalnya pada tembakau
(Nicotiana tabacum L).
CATATAN:
Beraneka ragamnya bentuk dan susunan rambut-rambut, maka dalam
melukiskan bagian yang berambut tidak lagi disebutkan macamnya rambut,
melainkan sifatnya, terutama bagaimana rasanya tangan jika bagian yang
berambut tadi diraba. Untuk kepentingan ini, dapat dipakai istilah-istilah:
• Berambut (pilosus), jika sifat rambutnya halus dan agak jarang satu sama lain.
• Berambut Pendak (pilosellus).
• Berambut Bintang (stellato-pilosus), jika sifat rambutnya seperti bintang.
• Berambut Halus (pubescens), jika sifat rambutnya sepeti bulu-bulu
pada burung yang masih muda.
• Berambut Halus Pendek (puberulus).
• Berambut Halus Panjang (villosus), jika diraba seperti vilt (laken).

12
• Berambut Kasar (hirtus/hirsutus).
• Berambut Kasar Pendek (hirtellus).
• Berambut Panjang (lanatus/lanuginosus), jika sifat rambutnya keriting
seperti bulu domba.
• Berambut Vilt (tomentosus).
• Berambut Vilt Pendek (tomentellus).
• Berambut Sutera (sericeus).
• Berambut Sikat (hispidus), jika sifat rambutnya kaku seperti sikat.
• Berambut Beludru (velutinus), jika sifat rambutnya sangat rapat, pendek,
dan halus.
• Berambut Kaku dan Rapat (strigosus).
• Berambut Keras dan Tajam seperti Duri (setosus).
• Berambut Keras, Pendek dan Tajam seperti Duri (setulosus).

❖ Emergensia (emergentia) yaitu alat-alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas
bagian-bagian kulit luar akan tetapi bagain yang lebih dakam dari pada kulit luar
tersebut juga ikut mengambil bagiandalam pembentukanya. Yang digolongkan
dalam emergensia yaitu :
- Rambut rambut gatal atau perangsang (Stimulus), yatu rambut rambut
yang ujungnya mudah patah, dan jika sudah patah ujungnya menjadi alat
semacam jarum yang tajam, mudah menusuk kulit, dan melalui liang
pada ujungnya tadi ke dalam kulit dimasukkan zat-zat memberikan rasa
gatal dan panas pada kulit.. Misalnya pada: daun kemaduh (Laporteans
stimulans Miq).
- Duri tempel (aculeus), duri yang mudah di tanggalkan dari alat yang
mendukungnya, misalnya pada mawar (Rosa sp).

Alat-alat tambahan bagi tumbuhyan dapat mempunyai fungsi-fungsi yang


berbeda, antara lain:
• Sebagai pelindung terhadap gangguan binatang, yaitu yang berupa duri,

13
rambut- rambut gatal.
• Sebagai pelindung terhdap kekeringan, penguapan air yang terlalu besar,
misalnya pada rambut-rambutkaktus.
• Sebagai alat pembantu penyerapan air dan zat-zat makanan yaitu bulu-bulu
akar.

• Sebagai alat untuk pemancaran (dispersal) biji, misalnya rambut-rambut


pada biji kapas (Gossypium sp.)
• Sebagai alat untuk pernafasan, yaitu lentisel

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.
2. Fungsi-fungsi akar yakni: Memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air
dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, mengangkut
air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan, dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan
3. Bagian-bagian akar terdiri dari: leher akar atau pangkal akar (collum), ujung akar
(apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix lateralis),
serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus
radicalis), dan tudung akar (calyptra).
4. Macam-macam sistem perakaran ada 2 yakni: sistem akar tunggang dan sistem
akar serabut.
5. Dilihat dari percabangan dan bentuknya, akar dibedakan menjadi 2 yakni: Akar
tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan akar tunggang yang
bercabang (ramosus).
6. Dilihat dari cara-cara hidup, akar-akar mempunyai tugas khusus yakni: akar udara
atau akar gantung (radix aereus), akar penggerak atau akar penghisap
(haustorium), akar pelekat (radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar
nafas (pneumatophora), akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.

3.2 Saran
Penulis juga menyarangkan kepada para pembaca hendaknya tidak hanya
menggambil suatu referensi dari makalah ini saja dikarenakan penulis menyadari bahwa
makalah ini hanya mengambil referensi dari beberapa sumber saja. Dan Penulisan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi melengkapi makalah ini sangat diharapkan.

15
Daftar Pustaka

Campbell, Neil A dan Reece, Jane B. 2003. Biologi Edisi Kedua Jilid Delapan. Erlangga.
Jakarta.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. UGM PRESS. Yogyakarta.


Diakses pada tanggal 1 Desember 2020

Ai, Nio Song dan Torey, Patricia. 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as water-deficit
indicators in plants). Jurnal Bioslogos. Vol. 3. No. 1
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press. Jogjakarta.
Diakses pada tanggal 1 Desember 2020

16

Anda mungkin juga menyukai