PANAS PELARUTAN
29
Pelarut yang kita gunakan dalam hal ini adalah air. ah satu sifatnya adalah
mempunyai kemampuan melarutkan berbagai jenis zat. Hal tersebut disebabkan
kemampuannya menstabilkan ion dalam larutan hingga ion-ion itu dapat terpisah antara
satu dengan lainnya. Kemampuan ini disebabkan oleh besarnya tetapan dielektrika yang
dimiliki air. Walaupun air bukan pelarut yang universal (pelarut yang dapat melarutkan
semua zat), tetapi dapat melarutkan banyak macam senyawa ionik, senyawa organik dan
anorganik yang polar dan bahkan dapat melarutkan senyawa-senyawa yang polaritasnya
rendah tetapi berinteraksi khusus dengan air.
Dalam percobaan ini akan dicari panas pelarutan dua senyawa yaitu CuSO 4.5H2O
dan CuSO4 anhidrat. Biasanya panas reaksi senyawa sangat sulit untuk ditentukan, tetapi
dengan menggunakan hukum Hess panas reaksi ini dapat dihitung secara tidak
langsung.
31
Gunakan jas lab, sarung tangan dan kacamata pelindung untuk menghindari anggota
tubuh dari bahan kimia yang digunakan. Jika terkena bahan kimia segera bilas dengan
air mengalir. Tempatkan pemanas/api jauh dari bahan yg mudah terbakar.
4.5 Langkah Kerja:
4.5.1Menentukan tetapan Kalorimeter:
1. Masukkan 50 mL akuades ke dalam calorimeter
2. Ukur suhu awal 3 kali setiap 30 detik sampai suhu tidak berubah (T0)
3. Panaskan 50 mL akuades dalam gelas kimia yang lain sekitar 20 0C di atas suhu
awal (T1)
4. Tuangkan segera air panas tersebut ke dalam calorimeter
5. Aduk dan ukur segera suhu campuran 3 kali setiap 30 detik. Catat suhu tertinggi
atau suhu stabil (T2)
6. Tetapkan tetapan kalorimeter
4.5.2Menentukan Panas pelarutan dan panas reaksi:
1. Masukkan 100 mL akuades ke dalam calorimeter
2. Ukur suhu awal 3 kali setiap 30 detik sampai suhu tidak berubah
3. Timbang 5 gram Kristal CuSO4.5H2O dan masukkan ke dalam calorimeter
tersebut
4. Aduk dan ukur segera suhu larutan 6 kali setiap 30 detik. Catat suhu tertinggi
atau suhu stabil
5. Ulangi langkah 1-4 dengan menggunakan kristal CuSO4 anhidrat.
6. Hitung panas pelarutan
7. Hitung panas reaksi dengan menggunakan hukum Hess
Catatan:
Kalorimeter dapat dimodifikasi dengan menggunakan gelas kimia yang diisolasi
sekelilingnya dengan kapas/isolator.
Agar pelarutan sempurna, Kristal CuSO4.5H2O dihaluskan terlebih dahulu pada mortar
sebelum ditimbang pada kertas timbang.
Jika Kristal CuSO4 anhidrat tidak tersedia, dapat diperoleh dengan memanaskan
CuSO4.5H2O yang berwarna biru sampai menjadi putih, selanjutnya disimpan dalam
eksikator dan ditimbang setelah dingin
4.6 Data Pengamatan:
32
Tabel 4.1 Data tetapan calorimeter
33
Kalor yang diserap (Q serap) = Kalor yang dilepas (Q lepas)
(m. c. ΔT) + C. ΔT = (m. c. ΔT)
m. c (T2-T0) + C (T2-T0) = m. c (T3-T2)
m = masaa air (g)
c = kalor jenis air = 4.184 J/g/0C
2. Menentukan Panas pelarutan:
Q = Qair + Qkal
= m. c. ΔT + C. ΔT
ΔH = Q/n dimana n adalah jumlah mol zat terlarut
4.7 Pertanyaan/Tugas:
1. Apa yang dimaksud dengan calorimeter
2. Bagaimana hubungan volume zat dengan massa zat tersebut
3. Apa yang dimaksud dengan kapasitas panas suatu zat
4. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis suatu zat
5. Apa yang dimaksud dengan panas pelarutan
6. Jelaskan pengertian hukum Hess
34