Anda di halaman 1dari 9

Depi Oktari Satir

Beranda
Depi Oktari
Facebook
Twitter
Satir Family
Foto Depokers
Foto Family's

MINGGU, 17 JUNI 2012

LAPORAN PANAS PELARUTAN (Hs)


depisatir.blogspot.com
PANAS PELARUTAN (Hs)
I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan :
1. Dapat menentukan panas pelarutan CuSO4.5H2O dan CuSO4.
2. Dapat menghitung panas reaksi dengan menggunakan Hukum HESS.

II.ALAT DAN BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN


1.
-

Alat-alat yang digunakan :


Kalorimeter
Mortar
Thermometer 0-100
Gelas kimia 100ml
Heater
Stopwatch
Oven
Gelas ukur 100ml
Kaca arloji / kertas timbang
Neraca analitik
Botol aquadest

2.

Bahan Kimia yang digunakan :

1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1

CuSO4.5H2O
CuSO4 anhidrat
Aquadest

5 gram
5 gram

III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)


IV. DASAR TEORI
Perubahan entalpi yang menyertai pelarutan suatu senyawa disebut panas pelarutan.
Panas pelarutan ini dapat meliputi panas hidrasi yang menyertai pencampuran secara kimia,
energy ionisasi bila senyawa yang dilarutkan mengalami peristiwa ionisasi. Pada umumnya
panas pelarutan untuk garam-garam netral dan tidak mengalami dissosiasi adalah positif,
sehingga reaksinya isotermis atau larutan akan menjadi dingin dan proses pelarutan
berlangsung sacara adiabatis. Panas hidrasi, khususnya dalam system berair, biasanya
negative dan relative besar. Perubahan entalpi pada pelarutan suatu senyawa tergantung pada
jumlah, sifat zat terlarut dan pelarutnya, temperature dan konsentrasi awal dan akhir dari
larutannya.
Jadi panas pelarut standar didefinisikan sebagai perubahan entalpi yang terjadi pada
suatu system apabila 1 mol zat terlarut dilarutkan dalam n1 mol pelarut pada temperature 25 C
dan tekanan 1 atmosfer.
Kalor pelarutan adalah entalpi dari suatu larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut,
relative terhadap zat terlarut atau pelarut murni pada suhu dan tekanan sama. Entalpi suatu
larutan pada suhu T relative terhadap pelarut dan zat terlarut murni pada suhu T0dinyatakan
sebagai :
H = n1H1 + n2H2 + n2 Hs2
Dimana :
H = entalpi dari n1 + n2 mol larutan dari komponen 1 dan 2 pada suhu T relative
terhadap temperature T0.
Hs2 = panas pelarutan integral dari komponen 2 pada suhu T.
Pada percobaan ini pelarut yang digunakan sangat terbatas, dan mencari panas
pelarutan dua senyawa yaitu tembaga (III) sulfat.5H 2O dan tembaga (II) sulfat anhidrat.
Dengan menggunakan Hukum HESS dapat dihitung panas reaksi :
CuSO4 (s) + aq
CuSO4.5H2O
Menurut hukum HESS bahwa perubahan entalpi suatu reaksi kimia tidak bergantung
pada jalannya reaksi, tetapi hanya tergantung kepada keadaan awal dan akhir dari suatu
reaksi.
Sebagai contoh penggunaan Hukum HESS :
CuSO4 (s) + aq
CuSO4 (aq) = a kj
CuSO4.5H2O (s) + aq
CuSO4 (aq) + 5H2O (aq) = b kj
Sehingga : CuSO4 (s) + 5H2O (aq)
CuSO4.5H2O (s) = (a - b) kj

V.CARA KERJA

1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
d.
e.

Menentukan tetapan harga calorimeter


Memasukkan aquadest ke dalam calorimeter sebanyak 50ml.
Mengukur dan mencatat suhu air dalam calorimeter (t1).
Memanaskan air sebanyak 50ml ke dalam gelas kimia 100ml 10di atas temperature kamar
(t2).
Menuangkan air yang telah dipanaskan ke dalam calorimeter.
Mengaduk dan mencatat suhu campuran yang merupakan suhu tertinggi (t3).
Menentukan panas pelarutan dan panas reaksi
Memasukkan aquades ke dalam calorimeter sebanyak 100ml dan mengaduknya.
Suhu mula-mula dicatat dan setiap 30 detik sampai suhu tidak berubah.
Menambahkan 5 gram CuSO4 ke dalam calorimeter dan mengaduknya.
Mencatat perubahan suhu setiap 30 detik selama 5 menit.
Mengulangi langkah a sampai dengan d dengan menggunakan serbuk CuSO4 anhidrat.
Catatan :
Serbuk CuSO4 penta hidrat dihaluskan pada mortar.
Serbuk CuSO4 anhidrat diperoleh dengan jalan memanaskan CuSO 4penta hidrat sampai
warnanya berubah dari biru menjadi putih. Simpan dalam desikator sampai dingin dan
selanjutnya ditimbang.

VI. KESELAMATAN KERJA


Dalam menjaga keselamatan kerja usahakan dalam bekerja hati-hati dan menggunakan
jas lab dan kaca pelindung. Jika anggota tubuh kena bahan kimia uang digunakan cuci
dengan air yang mengalir.

VII. DATA PENGAMATAN


1. Menentukan harga calorimeter
Suhu air mula-mula (t1) = 28
(t2) = 38
(t3) = 32.2

t (sekon)

Suhu ( )

30
60
90
120
150
180
210
240
270
300

2.

32
32
32
32
31
31
31
31
31
31

Menentukan panas pelarutan dan panas reaksi

Waktu (menit)

Penambahan CuSO4 hidrat ( )

Penambahan CuSo4 anhidrat ( )

0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0

29
29
29
29
29
29
29
29
29
29

30
30
30
30
30
30
30
30
30
30

Serbuk CuSO4 penta hidrat = 5 gram


Serbuk CuSo4 anhidrat = 5 gram

VIII. PERHITUNGAN
Dik : m = 50ml = 50gr
Cp = 4.2 j/gr
BM CuSO4.5H2O = 249.68 gr/mol
BM CuSO4 = 159.5 gr/mol
Perhitungan

Menentukan harga calorimeter


X = m . Cp . t

= 50gr x 4.2 j/gr x (32.2 - 28)


= 882 j
Y = m . Cp . t
= 50gr x 4.2 j/gr x (38.2 - 32.2)
= 1218 j
Konstanta =

=
= 80 j/

Menentukan panas pelarutan dan panas reaksi


o CuSO4.5H2O
n = = = 0.02 mol
panas pelarutan = m . Cp . t + K . t
= 5gr x 4.2 j/gr (29 28) + 80 j/ (30 28)
= 101 j
Untuk 1 mol CuSO4.5H2O

= = 5050 j = 5.050 kj
o CuSO4

n = = = 0.031 mol
panas pelarutan = m . Cp . t + K . t
= 5gr x 4.2 j/gr (30 28) + 80 j/ (30 28)
= 202 j
Untuk 1 mol CuSO4.5H2O
= = 6516.1290 j = 6.516 kj
o Panas reaksi
1.
2.

CuSO4 + aq
CuSO4.5H2O

Maka :
CuSO4 + aq
5H2O
+ CuSO4
CuSO4 + 5H2O

CuSO4
= 6.516 kj
CuSO4 + 5H2O = 5.050 kj

CuSO4
CuSO4.5H2O + aq
CuSO4.5H2O

IX. ANALISIS PERCOBAAN

= 6.516 kj
= - 5.050 kj +
= 1.466 kj

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa pada saat melakukan
pengocokan pada calorimeter dilakukan dengan konstan agar suhu yang didapatkan konstan.
Pada penentuan panas pelarutan dan panas reaksi CuSO 4.5H2O digerus terlebih dahulu agar
luas kontak CuSO4 lebih besar. Pada percobaan penambahan CuSO4anhidrat, CuSO4.5H2O
harus dikeringkan ke dalam oven untuk menghilangkan hidrat yang terkandung di dalamnya
sampai berubah warna dari biru menjadi putih dan kemudian memasukkannya ke dalam
desikator untuk didinginkan.
Untuk menentukan t3 didapatkan dari penaikan garis lurus pada grafik sehingga
didapatkan suhu t3 = 32.3 dan tetapan harga kalorimeternya yaitu 882 j/ Dari hasil
percobaan R2 yang didapat sebesar 0.7273 sedangkan R2 yang seharusnya didapatkan yaitu
mendekati nilai 1, hal ini di karenakan kurangnya ketelitian dalam menggunakan
thermometer, thermometer yang dipakai merupakan thermometer berskala 2 sehingga agak
sulit membacanya. Pada penentuan panas pelarutan dan panas rekasi dapat juga ditentukan
dengan menggunakan Hukum HESS.

X. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Panas pelarutan merupakan perubahan entalpi yang terjadi pada suatu system apabila 1 mol
zat terlarut dilarutkan dalam n1 mol pelarut pada thermometer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi entalpi yaitu : jumlah zat, temperature, sifat zat terlarut
dan pelarutnya, konsentrasi awal dan akhir larutan.
Tetapan calorimeter (K) = 80 j/
Panas rekasi CuSO4.5H2O,
Panas larutan pada :
- CuSO4 = 101 j
- CuSO4.5H2O = 202 j
Panas pelarutan untuk 1 mol pada :
- CuSO4 = 5.050 kj
- CuSO4.5H2O = 6.516 kj

DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet, 2011. Kimia Fisika. Palembang. 2011
Tony Bird.Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Universitas.Gramedia,Jakarta.1987

Diposkan oleh Depi Oktari Satir di 03.22


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Reaksi:

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

DEPOKERS

Waw

MENGENAI SAYA

Depi Oktari Satir


Lihat profil lengkapku

MY FAMILY

AGUNG

Loading...

PENGIKUT
ARSIP BLOG
2014 (9)

2013 (44)
2012 (38)
November (4)
Oktober (1)
September (13)
Juni (4)
Laporan Fotometer Nyala
LAPORAN PANAS PELARUTAN (Hs)
Proses Penciptaan Nabi Adam as
Niat Puasa
Mei (1)
April (6)
Maret (5)
Januari (4)

LENCANA FACEBOOK
Depi Oktari

Buat Lencana Anda

MY FAMILY

Urat Nadiku

TOTAL TAYANGAN LAMAN


DAILY CALENDAR
NARSIS
Loading...

ENTRI POPULER

CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN BIOLOGICAL OXYGEN DEMAN (BOD)


CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN BIOLOGICAL OXYGEN DEMAN (BOD) A.
CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)
Chemical Oxygen Demand (COD) ...

MAKALAH BAHASA INDONESIA MENULIS


BAB 1 MENULIS 1.1.
Latar Belakang Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan
dengan menggunakan bahasa tulis ...

peran bakteri, khamir dan kapang dalam produksi pangan


www.depisatir.blogspot.com Peranan Bakteri Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai
berikut : Pembusukan (penguraian sisa-si...

makalah limbah restoran


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia sekarang ini, banyak sekali terdapat
restoran makanan yang menyajikan berbaga...

ANALISIS AIR (PENENTUAN COD)


ANALISIS AIR (PENENTUAN COD) 1. TUJUAN PERCOBAAN
pada air buangan. 2. PERINCIAN KERJA Standardi...

Mampu menetapkan COD

laporan penentuan besi dengan cara UV/VIS


PENENTUAN BESI DENGAN CARA SPEKTROMETRI UV/VIS I.
kadar besi dalam sampel II.
PERINCIAN KERJ...

TUJUAN Menentukan

ABSORPSI II ABSORPSI CO2 DALAM AIR MENGGUNAKAN PERALATAN ANALISA


GAS
ABSORPSI II ABSORPSI CO 2 DALAM AIR MENGGUNAKAN PERALATAN ANALISA GAS
I.
TUJUAN PERCOBAAN Mengukur absorps...

LAPORAN PANAS PELARUTAN (Hs)


depisatir.blogspot.com PANAS PELARUTAN ( Hs) I.
percobaan ini diharapkan : 1.
Dapat m...

TUJUAN Setelah melakukan

ALIRAN MELALUI UNGGUN DIAM DAN TERFLUIDISASI MENGGUNAKAN UDARA


SEBAGAI FLUIDA
ALIRAN MELALUI UNGGUN DIAM DAN TERFLUIDISASI MENGGUNAKAN UDARA
SEBAGAI FLUIDA A. TUJUAN Menentukan penurunan tekanan (h) p...

pengukuran aliran cair dan aplikasinya di dunia industri


Pengukur Aliran Cair Pengukuran aliran fluida adalah sangat penting di dalam suatu industri
proses seperti kilang minyak (refinery) , ...

FOLLOW BY EMAIL
Submit

Depokers. Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai