Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

TERMOKIMIA

Disusun oleh:

KELOMPOK 4

-Adam Al Farid (1)

-Aisyah Nurpadilah (3)

-Anindya Defi (4)

-Ghefira Khinar Nissa (11)

-Marshal Dhiya H (18)

-Maudi Apriliani (19)


DAFTAR ISI

BAB 1 Pendahuluan ...........................................................................................................


1. 1 Latar belakang masalah
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan Penulisan
1. 4 Manfaat Penulisan
BAB 2 Tinjauan Pustaka ............................................................................................
BAB 3 Alat dan Bahan 4.................................................................................................
BAB 4 Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan 5...........................................................
BAB 5 Pertanyaan dan Pembahasan 6..........................................................................

1
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah

Perubahan Suhu adalah salah satu ciri yang menentukan ketelahberlangsungan


reksi kimia yang sedang diamati. Perubahan suhu pada suatu reaksi kimia juga
terdapat hubungan antara suhu yang berubah dengan penyerapan dan pelepasan
kalor pada reaksi kimia tersebut. Sedangkn idang ilmu kimia yang menerapkan
hukum-hukum termodinamika adalah termokimia.
Menurut ilmu termokimia pula, diketahui bahwa suatu reaksi kimia dapat
berlangsung secara spontan apabila reaksi tersebut mempunyai banyak energi bebas,
dan memiliki kecenderungan untuk melepaskan energi yang dikandungnya untuk
mencapai kestabilan energi(eksogernik).
Setiap reaksi kimia selalu diikuti dengan perubahan energi, perubahan energi
pada reaksi kimia dapat dipelajari dengan metode kalorimetri. Maka dari itu
dilakukanah percbaan ini untuk mempelajari lebih dalam bahwa setiap reaksi kimia
selalu disertai dengan perubahan energi melalui metode kalorimetri.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara menentukan ∆H reaksi melalui percobaan kalorimeter?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mempelajari setiap reaksi kimia disertai dengan perubahan energi.
2. Menghitung perubahan kalor beberapa reaksi dengan percobaan yang sederhana.
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk memahami lebih dalam tentang reaksi kimia yang disertai dengan
perubahan energi

2
BAB 2
Tinjauan Pusaka
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter
menggunakan teknik percampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis
suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat
dihitung. Kalorimeter sederhana sangat mudah digunakan untuk mengukur kalor dari
reaksi yang berlangsung dalam larutan. Kalorimeter dapat terbuat dari styrofoam. Oleh
karena stryfoam merupakan isolator yang baik, maka dapat diasumsikan bahwa
besarnya kalor yang diserap/dilepas reaksi sama dengan besarnya kalor yang
diserap/dilepas larutan.

Menentukan besar (jumlah) kalor dalam kalorimeter dapat dirumuskan bahwa :


Q = m . c . ∆T
Keterangan :
Q = jumlah kalor (Joule)
m = massa zat (g)
c = kalor jenis (Jg-10C-1)
∆T = perubahan suhu (◦C)

qreaksi + qkalorimeter + air = qsistem


qreaksi + qkalorimeter + qair =0
qreaksi = - ( qkalorimeter + qair)

3
BAB 3
Alat dan Bahan
Alat

NO Nama Alat Jumlah


1 Gelas kimia 4 buah
2 Termometer 1 buah
3 Pengaduk 1 buah
4 Sendok lab 1 buah
5 Penutup gelas dari styrofoam 1 buah

Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Aquades 60 ml
2 Urea / (NH2)2CO 10 sendok lab
3 Soda api / NaOH 10 sendok lab
4 Karbit / CaC2 5 sendok lab

4
BAB 4
Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan
 Prosedur Kerja
1. Masukkan aquades ke dalam 4 gelas kimia yang berbeda.
2. Ukur suhu pada aquades.
3. Masukan urea pada gelas pertama, lalu ukur suhunya.
4. Masukan soda api pada gelas kedua, lalu ukur suhunya.
5. Masukan karbit pada gelas ketiga, lalu ukur suhunya

Hasil Pengamatan
No Nama Bahan Suhu Keterangan
1 Aquades 29°C Sebelum di campur zat

2 Urea / (NH2)2CO 27°C CO(NH2)2 + H2O = (NH4)2 +CO3


mengalami penurunan suhu

3 Soda api / NaOH 58°C - 68°C Mengalami kenaikan suhu

4 Karbit / CaC2 29°C -30°C Suhu tetap

5
BAB 5
Pertanyaan dan Pembahasan
Pertanyaan :
1. Gelas kimia mana yang mengalami penurunan suhu?
Jawab :
Gelas yang mengalami penurunan suhu adalah gelas aquades yang dicampur dengan
urea. Jadi dapat disimpulkan proses pelarutan urea adalah reaksi Endoterm.

Reaksi endoterm merupakan reaksi penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem


sehingga suhu lingkungan berkurang (mengalami penurunan suhu, T2 < T1). Pada
reaksi endoterm, sistem yang menerima kalor akan mengalami kenaikan energi
sehingga energi sebelum reaksi (Hr) akan lebih kecil daripada energi setelah reaksi
(Hp). Perhatikan diagram reaksi endoterm berikut.

Dengan demikian, perubahan entalpi (∆H) akan bernilai positif karena Hp – Hr akan
menghasilkan nilai positif (∆H>0).

Dalam hal ini hasil pelarutan akan terasa dingin

2. Gelas kimia mana yang mengalami kenaikan suhu?


Jawab :
Gelas yang mengalami penurunan suhu adalah gelas aquades yang dicampur dengan
soda api. Jadi dapat disimpulkan proses pelarutan soda api adalah reaksi
Eksoterm.

6
Reaksi eksoterm merupakan reaksi pembebasan kalor dari sistem ke lingkungan
sehingga suhu lingkungan bertambah (mengalami kenaikan, T2 > T1). Pada reaksi
eksoterm, sistem yang melepaskan kalor akan mengalami penurunan energi, sehingga
energi sebelum reaksi (Hr) akan lebih besar daripada energi setelah reaksi
(Hp). Diagram reaksi eksoterm digambarkan sebagai berikut.

Dengan demikian, besar perubahan entalpi (∆H) akan bernilai negatif, karena Hp – Hr
akan menghasilkan nilai negatif (∆H < 0).
Dalam hal ini hasil pelarutan akan terasa panas

3. Berdasarkan data percobaan, tentukan reaksi kimia yang menyerap kalor dan melepas
kalor
Jawab :
Reaksi yang menyerap/endoterm: urea
Reaksi yang melepas/eksoterm: soda api

Eksoterm dapat dikatakan sebagai suatu bentuk reaksi kimia yang bisa menciptakan
kalor. Reaksi ini muncul karena terjadi perpindahan panas atau kalor yang berasal dari
sistem menuju ke lingkungan, sehingga suhu lingkungan menjadi lebih tinggi atau
panas. Reaksi eksoterm sendiri bisa terjadi secara alami atau maupun disengaja.

Endoterm bisa diartikan sebagai reaksi ketika kalor dari lingkungan masuk pada sistem
atau lebih mudahnya adalah bentuk reaksi penyerapan kalor. Pada reaksi ini, terjadi
perpindahan panas dari lingkungan ke sistem yang berakibat penurunan suhu dari
lingkungan menjadi lebih rendah.
Oleh karena menyerap energi, reaksi ini bisa menyebabkan meningkatnya energi pada
sistem. Jadi, besar entalpi juga tentu meningkat dan terjadi perubahan ke arah positif.

7
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai