TERMOKIMIA
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
1
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
2
BAB 2
Tinjauan Pusaka
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter
menggunakan teknik percampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis
suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat
dihitung. Kalorimeter sederhana sangat mudah digunakan untuk mengukur kalor dari
reaksi yang berlangsung dalam larutan. Kalorimeter dapat terbuat dari styrofoam. Oleh
karena stryfoam merupakan isolator yang baik, maka dapat diasumsikan bahwa
besarnya kalor yang diserap/dilepas reaksi sama dengan besarnya kalor yang
diserap/dilepas larutan.
3
BAB 3
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Aquades 60 ml
2 Urea / (NH2)2CO 10 sendok lab
3 Soda api / NaOH 10 sendok lab
4 Karbit / CaC2 5 sendok lab
4
BAB 4
Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan
Prosedur Kerja
1. Masukkan aquades ke dalam 4 gelas kimia yang berbeda.
2. Ukur suhu pada aquades.
3. Masukan urea pada gelas pertama, lalu ukur suhunya.
4. Masukan soda api pada gelas kedua, lalu ukur suhunya.
5. Masukan karbit pada gelas ketiga, lalu ukur suhunya
Hasil Pengamatan
No Nama Bahan Suhu Keterangan
1 Aquades 29°C Sebelum di campur zat
5
BAB 5
Pertanyaan dan Pembahasan
Pertanyaan :
1. Gelas kimia mana yang mengalami penurunan suhu?
Jawab :
Gelas yang mengalami penurunan suhu adalah gelas aquades yang dicampur dengan
urea. Jadi dapat disimpulkan proses pelarutan urea adalah reaksi Endoterm.
Dengan demikian, perubahan entalpi (∆H) akan bernilai positif karena Hp – Hr akan
menghasilkan nilai positif (∆H>0).
6
Reaksi eksoterm merupakan reaksi pembebasan kalor dari sistem ke lingkungan
sehingga suhu lingkungan bertambah (mengalami kenaikan, T2 > T1). Pada reaksi
eksoterm, sistem yang melepaskan kalor akan mengalami penurunan energi, sehingga
energi sebelum reaksi (Hr) akan lebih besar daripada energi setelah reaksi
(Hp). Diagram reaksi eksoterm digambarkan sebagai berikut.
Dengan demikian, besar perubahan entalpi (∆H) akan bernilai negatif, karena Hp – Hr
akan menghasilkan nilai negatif (∆H < 0).
Dalam hal ini hasil pelarutan akan terasa panas
3. Berdasarkan data percobaan, tentukan reaksi kimia yang menyerap kalor dan melepas
kalor
Jawab :
Reaksi yang menyerap/endoterm: urea
Reaksi yang melepas/eksoterm: soda api
Eksoterm dapat dikatakan sebagai suatu bentuk reaksi kimia yang bisa menciptakan
kalor. Reaksi ini muncul karena terjadi perpindahan panas atau kalor yang berasal dari
sistem menuju ke lingkungan, sehingga suhu lingkungan menjadi lebih tinggi atau
panas. Reaksi eksoterm sendiri bisa terjadi secara alami atau maupun disengaja.
Endoterm bisa diartikan sebagai reaksi ketika kalor dari lingkungan masuk pada sistem
atau lebih mudahnya adalah bentuk reaksi penyerapan kalor. Pada reaksi ini, terjadi
perpindahan panas dari lingkungan ke sistem yang berakibat penurunan suhu dari
lingkungan menjadi lebih rendah.
Oleh karena menyerap energi, reaksi ini bisa menyebabkan meningkatnya energi pada
sistem. Jadi, besar entalpi juga tentu meningkat dan terjadi perubahan ke arah positif.
7
DOKUMENTASI KEGIATAN