Disusun oleh :
1. Dewi Shanti Amelina Putri
2. Eza Yahya Wahyu. A
3. Himatul Karimah
4. M. Habib Mauludin
B. TUJUAN
Mengidentifikasi jenis reaksi menjadi endoterm dan eksoterm dengan pengamatanpada
lingkungan dan sistem setelah terjadinya reaksiII.
D. DASAR TEORI
E. I. TUJUAN
F. Mengidentifikasi jenis
reaksi menjadi endoterm
dan eksoterm dengan
pengamatan
G. pada lingkungan dan
sistem setelah terjadinya
reaksi
H. II. LANDASAN TEORI/
TEORI DASAR
I. Sistem adalah tempat
terjadinya reaksi. Sementara
lingkungan adalah area di
luar
J. sistem atau dapat disebut
juga area yang mengelilingi
sistem.
K. 1. Reaksi Eksoterm
L. Eksoterm adalah reaksi
yang membebaskan kalor,
yaitu perubahanyang
mampu
M. mengalirkan kalor dari
sistem ke lingkungan
ataumelepaskan kalor ke
N. lingkungan. Bila
perubahan eksoterm
terjaditemperatur sistem
meningkat, energi
O. potensial zat-zat yang
terlibatdalam reaksi
menurun. Artinya entalpi
produk lebih
P. kecil dari padaentalpi
reaksi. Oleh karena itu,
perubahan entalpi reaksinya
Q. bernilainegatif. artinya
entalpi produk (Hp) lebih
kecil dari pada entalpi
R. pereaksi (Hr). Oleh
karena itu perubahan
entalpinya (ΔH) bertanda
negatif.
S. Reaksi Eksoterm: ΔH =
Hp – Hr < 0 (negatif)
T. 2. Reaksi Endoterm
U. Endoterm adalah reaksi
yang menyerap kalor
V. yaitu perubahan yang
akan mengalirkan kalor ke
dalam sistem. Bila suatu
perub
W. ahan endoterm terjadi,
temperatur sistem menurun,
energi potensial zat-zat
X. yang terlibat dalam reaksi
akan meningkat.Pada reaksi
endoterm,sistem
Y. menyerap energi. Oleh
karena itu,entalpi sistem
akan bertambah, artinya
entalpi
Z. produk (Hp) lebih besar
dari pada entalpi pereaksi
(Hr). Akibatnya, perubahan
AA. entalpinya (ΔH)
bertanda positif. Reaksi
Endoterm: ΔH = Hp – Hr >
0 (positip)
BB. I. TUJUAN
CC. Mengidentifikasi jenis
reaksi menjadi endoterm
dan eksoterm dengan
pengamatan
DD. pada lingkungan dan
sistem setelah terjadinya
reaksi
EE.II. LANDASAN TEORI/
TEORI DASAR
FF. Sistem adalah tempat
terjadinya reaksi. Sementara
lingkungan adalah area di
luar
GG. sistem atau dapat
disebut juga area yang
mengelilingi sistem.
HH. 1. Reaksi Eksoterm
II. Eksoterm adalah reaksi
yang membebaskan kalor,
yaitu perubahanyang
mampu
JJ. mengalirkan kalor dari
sistem ke lingkungan
ataumelepaskan kalor ke
KK. lingkungan. Bila
perubahan eksoterm
terjaditemperatur sistem
meningkat, energi
LL.potensial zat-zat yang
terlibatdalam reaksi
menurun. Artinya entalpi
produk lebih
MM. kecil dari padaentalpi
reaksi. Oleh karena itu,
perubahan entalpi reaksinya
NN. bernilainegatif. artinya
entalpi produk (Hp) lebih
kecil dari pada entalpi
OO. pereaksi (Hr). Oleh
karena itu perubahan
entalpinya (ΔH) bertanda
negatif.
PP. Reaksi Eksoterm: ΔH =
Hp – Hr < 0 (negatif)
QQ. 2. Reaksi Endoterm
RR. Endoterm adalah reaksi
yang menyerap kalor
SS. yaitu perubahan yang
akan mengalirkan kalor ke
dalam sistem. Bila suatu
perub
TT.ahan endoterm terjadi,
temperatur sistem menurun,
energi potensial zat-zat
UU. yang terlibat dalam
reaksi akan meningkat.Pada
reaksi endoterm,sistem
VV. menyerap energi. Oleh
karena itu,entalpi sistem
akan bertambah, artinya
entalpi
WW. produk (Hp) lebih
besar dari pada entalpi
pereaksi (Hr). Akibatnya,
perubahan
XX. entalpinya (ΔH)
bertanda positif. Reaksi
Endoterm: ΔH = Hp – Hr >
0 (positi Sistem adalah tempat terjadinya reaksi. Sementara
lingkungan adalah area di luar sistem atau dapat disebut juga area yang mengelilingi
sistem. 1. Reaksi EksotermEksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor, yaitu
perubahanyang mampumengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan ataumelepaskan
kalor ke lingkungan. Bila perubahan eksoterm terjaditemperatur sistem meningkat,
energipotensial zat-zat yang terlibatdalam reaksi menurun. Artinya entalpi produk
lebih kecil dari padaentalpi reaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya
bernilainegatif. artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr).
Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) alor yaitu perubahan yang akan
mengalirkan kalor ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi, temperatur
sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan
meningkat.Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu,entalpi
sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi
pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif. Reaksi
Endoterm: ΔH = Hp – Hr > 0 (positip)
Sistem adalah tempat terjadinya reaksi. Sementara lingkungan adalah area di luar sistem atau
dapat disebut juga area yang mengelilingi sistem.
2. Reaksi EndotermEndoterm adalah reaksi yang menyerap kalor yaitu perubahan yang akan
mengalirkan kalor ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi, temperatur sistem
menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan meningkat.Pada reaksi
endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu,entalpi sistem akan bertambah, artinya
entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan
entalpinya (ΔH) bertanda positif. Reaksi Endoterm: ΔH = Hp – Hr > 0 (positip).
E. PROSEDUR KERJA
1. Memasukkan air 50 mL ke dalam gelas kimia, kemudian mengukur suhunya, dan mencatat
hasilnya.
2. Menambahkan urea sebanyak 3 spatula ke dalam air tersebut, kemudian mengaduknya dan
mengukur suhunya, dan mencatat hasil pengamatannya.
3. Memasukkan 50 mL ke dalam gelas kimia, kemudian mengukur suhunya, dan mencatat
hasilnya.
4. Menambahkan NaOH sebanyak 3 spatula ke dalam air tersebut, kemudian mengaduknya dan
mangukur suhunya.
5. Prosedur kerja selanjutnya sama dengan nomor 1-4, hanya saja bahannya beda.
F. HASIL PENGAMATAN
Perhatikan gambar di bawah ini dan lakukan percobaan sesuai dengan petunjuk yang ada di
dalam gambar. Kemudian lengkapi hasil pengamatan pada masing-masing percobaan.
diaduk
Air 30 mL
Kapur 3 spatula Asam sitrat 3 spatula
diaduk
Air 30 mL
Suhu awal air = tawal = ...29..... oC Suhu awal air = tawal = ...29... oC
Suhu akhir air + kapur = takhir = ...29..... oC Suhu akhir air + as sitrat = takhir = 29 oC
Pengamatan: Pengamatan: Terjadi reaksi eksoterm.
Terjadi penurunan suhu, sehingga dapat
Dikatakan sebagai reaksi eksoterm.
Suhu awal air = tawal = ...29... oC Suhu awal air= tawal = ....29.. oC
Suhu akhir air + karbid = takhir = .....49... oC Suhu akhir air + soda = takhir = 18 °C.
Pengamatan: Reaksi endoterm. Pengamatan: Reaksi eksoterm.
H. KESIMPULAN
1. Reaksi Eksoterm
2. Reaksi eksoterm dapat diartikan sebagai reaksi yang dapat menghasilkan kalor, reaksi ini
terjadi karena adanya perpindahan (kalor) dari sistem ke lingkungan yang mengakibatkan
lingkungan menjadi lebih panas.
3. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm dapat diartikan sebagai reaksi yang dapat menyerap kalor, reaksi ini terjadj
karena perpindahan panas dari lingkungan ke dalam sistem mengakibatkan suhu wilayah dari
lingkungan menurun dan menjadi lebih dingin.
I. DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-eksoterm/
J. FOTO PRAKTIKUM