Anda di halaman 1dari 6

Nama : Adji Dwi Noviansyah

Kelas : XI IPA 1
LAPORAN PRAKTIKUM TERMOKIMIA

PERCOBAAN 1
Judul
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Tujuan
Untuk menyelidiki dan mendeskripsikan reaksi eksoterm dan endoterm.
Landasan Teori
Reaksi berlangsung dengan menyerap atau membebaskan kalor. Reaksi yang
membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi yang menyerap kalor disebut
endoterm.
Jumlah kalor yang menyertai (dibebaskan atau diserap) suatu reaksi kita disebut kalor
reaksi. Dalam Termokimia, kita senantiasa berhadapan dengan reaksi kimia, khususnya tentang
energi yang menyertai reaksi tersebut. Reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian
kita disebut sistem. Segala sesuatu yang berapa di sekitar sistem, yaitu dengan apa sistem itu
bereaksi disebut lingkungan. Adapun aliran kalor pada reaksi eksoterm dan endoterm adalah
sebagai berikut.
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan
bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari entalpi pereaksi (HR). Akibatnya
perubahan entalpi H, yaitu selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi bertanda
positif.
Reaksi endoterm : H = Hp HR > 0
Sebaliknya, pada reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem
akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu,
perubahan entalpinya bertanda negatif.
Reaksi eksoterm : H = Hp HR < 0

Alat dan Bahan


Erlenmeyer
Gelas kimia
Spiritus

Tripot
Sendok
Tabung reaksi
Silinder ukur
Termometer
Pinset
HCl 1 m
NaOH
NH4Cl
Urea CO(NH2)2
Barium Hidroksida Ba(OH)2

1.
2.
3.
4.

Langkah Kerja
Siapkan tabung reaksi.
Pada tabung reaksi pertama, masukkan 1 sendok kecil Ba(OH)2 ditambah dengan 1 sendok kecil
serbuk NH4Cl, lalu amati yang terjadi.
Pada tabung reaksi kedua, masukkan 1 sendok kecil urea ditambah dengan air, lalu amati yang
terjadi.
Pada tabung reaksi ketiga, masukkan 2 ml larutan HCl 1 M ditambah dengan 2 ml larutan
NaOH, lalu amati yang terjadi.
Hasil Pengamatan
Pada langkah kerja nomor 3, ketika 1 sendok kecil urea direaksikan dengan air, yang
terjadi adalah suhu menjadi turun dan air menjadi berwarna putih keruh. Karena suhu menjadi
turun, maka hal ini disebut dengan reaksi endoterm.
No.
1.
2.
3.
4.

Reaksi
NH4Cl + Ba (OH)2
CO(NH2)2 + H2O
HCl + NaOH
Logam Natrium + H2O

Pengamatan
Dingin
Dingin
Panas
Panas

Eksoterm/ Endoterm
Endoterm
Endoterm
eksoterm
eksoterm

Pembahasan
1. Ketika Ba(OH)2 direaksikan dengan NH4Cl yang sama-sama tidak berbau, ternyata setelah
direaksikan timbul bau seperti amoniak (NH3). Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :
Ba(OH)2 + NH4Cl BaCl2 + NH3 + H2O
2. Ketika 1 sendok kecil urea direaksikan dengan air yang tingginya kurang lebih 5 cm, yang
terjadi adalah suhu menjadi turun dan air menjadi berwarna putih keruh. Karena suhu menjadi
turun, maka hal ini disebut dengan reaksi endoterm.

3. Ketika HCl direaksikan dengan NaOH terjadi reaksi eksoterm yaitu terjadi kenaikan suhu. Suhu
awal HCl dan NaOH masing-masing adalah 29 dan 27, ketika direaksikan menjadi 30.
4. - Logam natrium merupakan logam yang sangat reaktif sehingga tidak boleh dipegang langsung
dengan tangan, maka menggunakan dengan pinset. Logam natrium disimpan dengan minyak
tanah, sebelum mereaksikan logam natrium dihilangkan dari minyak bumi. Setelah itu,
dimasukkan ke dalam air dan hasilnya muncul asap di atas air. Maka reaksi tyang terjadidapat
dituliskan dengan :
Na + NaOH-- NaOH (basa )
Jika air sebelum direaksikan ditambah dengan Phenol Phtalein (PP) yang berfungsi sebagai
indikator basa, tidak berwarna, jernih maka saat dimasukkan logam natrium timbul api dan
kertas yang membungkus Natrium terbakar.

Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan:
Reaksi eksoterm dapat terjadi jika suhu reaksi meningkat.
Reaksi endoterm dapat terjadi ketika suhu reaksi menurun.

B.
No. Peristiwa dalam Kehidupan sehari- hari
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Air menjadi es jika didinginkan


Lilin yang dibakar
Proses fotosintesis pada tumbuhan
Keluarnya keringat setelah melakukan
jogging
Peristiwa embun setelah terjadinya hujan
Ledakan nuklir
Fermentasi tempe
Gula dipanaskan sampai berubah menjadi
karamel

Reaksi eksoterm Reaksi endoterm


V
V
V
V
V
V
V
V

PERCOBAAN 2
Judul
H suatu Reaksi melalui Percobaan
Tujuan
Menentukan H suatu reaksi.
Landasan Teori

Entalpi adalah jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja. Entalpi tidak bisa diukur, yang bisa dihitung adalah nilai
perubahannya.
Pada reaksi kimia, sistem dapat melepaskan atau menyerap kalor. Reaksi kimia dengan sistem
melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia dengan sistem menyerap
kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi eksoterm, H bernilai negatif yang harga mutlatknya
sebesar kalor yang dilepaskan. Pada reaksi endoterm, H reaksi berharga positif yang harga
mutlaknya sebesar kalor yang diserap.
Untuk menentukan perubahan entalpi standar (H) dapat dilakukan dengan cara teoritis dan
secara eksperimen. Apabila menentukan perubahan entalpi secara teoritis, maka akan
menerapkan Hukum Hess dan Energi Ikatan. Apabila menentukan perubahan entalpi secara
eksperimen (kalorimetris), maka diperlukan suatu alat kalorimeter.
Ada 2 metode dalam penentuan kalor reaksi secara kalorimetris, yaitu kalorimetri pembakaran
dan kalorimetri reaksi. Metode kalorimetri pembakaran dilakukan dengan cara membakar suatu
unsur atau senyawa (umumnya dengan oksigen) dalam kalorimeter, kemudian kalor yang
dibebaskan dalam reaksi pembakaran tersebut diukur. Kalorimeter yang digunakan untuk
melakukan eksperimen metode kalorimetri pembakaran disebut kalorimeter tipe bom. Sementara
itu, metode kalorimetri reaksi merujuk pada penentuan kalor reaksi apa saja selain reaksi
pembakaran. Kalorimeter yang digunakan untuk melakukan eksperimen metode kalorimetri
reaksi disebut kalorimeter tipe reaksi.
Kalorimeter terdiri atas penangas air dengan dinding isolasi dan bejana reaksi yang terendam
dalam air. kenaikan temperatur diukur dengan termometer. Kalor yang dilepas oleh sistem sama
dengan kalor yang diserap oleh kalorimeter, yaitu sebesar kapasitas kalor dari kalorimeter
dikalikan dengan temperatur.
Pada reaksi eksoterm, kalor yang dilepaskan dari reaksi digunakan untuk menaikkan temperatur
larutan dan kalorimeter. Untuk reaksi endoterm, kalor yang diserap oleh reaksi sama dengan
kalor yang diserap larutan.
Alat dan Bahan
Gelas ukur 50 ml
Termometer
Bejana plastik 200 ml
Larutan HCl 1 M 25 ml
Larutan NaOH 1 M 25 ml
Langkah Kerja
1. Ukurlah volume masing-masing larutan NaOH dan HCl sebanyak 25 ml.
2. Ukurlah suhu kedua larutan dengan menggunakan thermometer. Hitunglah suhu awal (T 1)
dengan menghitung suhu rata-rata kedua larutan.
3. Masukkan larutan NaOH ke dalam bejana plastik kemudian tuangkan larutan HCl. Aduklah
campuran tersebut secara perlahan. Ukurlah suhu tetap dari campuran (setelah terjadi reaksi suhu
akan naik, pelan-pelan turun hingga suhu tetap).
Hasil Pengamatan

1.
a.

b.

2.

LARUTAN

MASSA

TEMPERATUR
AWAL

HCl 1 M

25 mL

29oC

NaOH 1 M

25 mL

29oC

TEMPERATUR
AKHIR (setelah
digabung)
34,5oC

T = 34,50C - 29oC = 5,5 oC + 273 K = 278,5 K


Perhitungan
Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan oleh suatu sistem dapat dihitung menggunakan
rumus :
q = m x c p x T
q = kalor jenis (J)
m = massa sistem (gram )
cp = kalor jenis sistem (J g-1K-1)
H (perubahan entalpi) merupakan q untuk jumlah mol pereaksi atau hasil reaksi sesuai dengan
persamaan reaksi : H = q/n
Untuk melakukan perhitungan, isilah titik-titik berikut ini :
q = m xcp x T
m = V campuran x p larutan
m= (25 mL NaOH + 25 mL HCl) x 1 g mL-1
m= 50 g
q = m xcp x T
q = 50 g x 4,2 J g-1K-1 x 278,5 K
q = 58485 J = 58 KJ
Tentukan mmol NaOH dan mmol HCl

a.

25 mL NaOH 1 M = 25ml x 1 M = 25 mmol NaOH


= 0,025 mol HCl
b. 25 mL HCl 1 M = 25ml x 1 M = 25 mmol HCl
= 0,025 mol HCl

3. Persamaan reaksi :NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
1 mol NaOH = 1 mol HCl = 1 mol H2O
Maka :
0,05 mol NaOH = 0,05 mol HCl = 0,05 mol H2O
H reaksi =
= 1160 kJ/mol
Reaksi eksoterm tandanya negatif

H reaksi = - 1160 kJ/mol


Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil suatu simpulan bahwa,
1. H yang diperoleh melalui percobaan tersebut adalah sebesar - 1160 kJ/mol. Tanda negatif
menandakan bahwa reaksi tersebut melepas kalor.
2. Reaksi antara NaOH dengan HCl menunjukkan adanya peningkatan suhu. Sehingga reaksi
tersebut melepaskan kalor (eksoterm)

Anda mungkin juga menyukai