Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM KIMIA

“Reaksi Eksoterm dan Endoterm & Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi”

MAKALAH
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Pelajaran Kimia
Guru Pengampu : Sri Suprapti,S.Pd

DISUSUN OLEH :

Ariq Fadhali Nasution


Fera Dwi Saputri
Khansa Biru Langit
Lusi Aulia Jati
M.Aldo Ratu Agung
Vienza Gita Hapsari

Kelas/Jurusan : XI IPA 5

SMA NEGERI 1 METRO

Jalan AH Nasution no: 222 Yosodadi Metro Timur, Kota Metro


Tahun Pelajaran 2017-2018
1)Tujuan

 Mengetahui dan dapat membedakan antara reaksi endoterm maupun reaksi


eksoterm
 Dapat menentukan perubahan entalpi suatu reaksi

2)Dasar Teori

 Reaksi eksotem adalah proses kembalinya suhu ke keadaan semula yang terjadi
karena sistem melepas kalor.Sementara reaksi endoterm adalah suatu reaksi yang
disertai perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem, atau reaksi endoterm adalah
reaksi yang menyerap kalor karen aselama reaksi berlangsung terdapat penurunan
suhu sehingga kembali ke keadaan semula sistem harus menyerap kalor.
 Pada reaksi eksoterm kandungan kalor sistem berkurang, atau entalpi sebelum
reaksi lebih besar daripada setelah reaksi. Oleh karena itu ∆𝐻 = 𝐻 akhir – 𝐻awal
bernilai negatif. Sementara sebaliknya pada reaksi endoterm, ∆𝐻 bernilai positif.

3)Alat dan Bahan

Kegiatan 2.1

 Tabung Reaksi 4 buah


 Sumbat Gabus 1 buah
 Pengaduk 1 buah
 Gelas Kimia 1 buah
 Penjepit Tabung 1 buah
 Ba(OH)2.8H2O padat 1 spatula
 NH4Cl padat 2 spatula
 CaO padat 1 spatula
 Kertas Lakmus 2 lembar

Kegiatan 2.2

 Gelas styrofoam 200mL 2 buah


 Silinder ukur 50mL 2 buah
 Termometer 0-50℃ 1 buah
 Larutan natrium hidroksoda 1M 50mL
 Larutan asam klorida 1M 50mL

4)Cara Kerja

Kegiatan 2.1

a) b) Masukkan kristal
Masukkan 10ml air
Ba(OH)2.8H2O 1
ke gelas kimia
spatula ke tabung
reaksi

Uji dengan kertas


lakmus Tambahkan NH4Cl 2
spatula dan aduk
campuran tersebut
Rasakan suhunya
dengan memegang
gelas Tutup dengan sumbat
gabus dan pegang
tabung tersebut
Tambahkan rasakan suhunya
sebongkah CaO,
biarkan sebentar
Biarkan sebentar
kemudian buka tabung
Rasakan suhunya dan dan cium bau gas yang
uji dengan kertas timbul dengan hati-hati
lakmus
Kegiatan 2.2

Masukkan 50mL
Masukkan 50mL larutan
larutan NaOH 1 M ke
HCl 1 M ke silinder ukur
gelas styrofoam

Tuang larutan HCl ke


Ukur suhu kedua
bejana berisi larutan
larutan, jika berbeda
NaOH
catat suhu rata-ratanya
sebagai suhu awal

Aduk dengan Catat suhu tertinggi


termometer dan yang terbaca sebagai
perhatikan suhu pada suhu akhir
termometer

Catat pengamatan
dengan tabel
pengamatan

5)Hasil Pengamatan

 Kegiatan 2.1

No Kegiatan Suhu Suhu akhir Bau Lakmus


awal
a.1 Air 50mL + gelas kimia+ uji 28℃ 28℃ - Merah
lakmus merah
a.2 Larutan no a.1+ CaO+ biarkan 29℃ 28℃ - Biru
sebentar+uji lakmus merah
b.1 Kristal Ba(OH)2.8H2O + 28℃ 31℃ Menyengat, -
NH4Cl+tutup sumbat tidak
gabus+biarkan sebentar sedap.

 Kegiatan 2.2
No kegiatan Suhu awal Suhu akhir
1 NaOH 1M+gelas styrofoam+ukur 29℃ -
suhu
2 HCl 1M+silinder ukur+ukur suhu 28℃ -
3 Larutan no 1+HCl 1 M+aduk - 29℃
termometer+ukur suhu
Kesimpulan suhu awal 1
282 ℃

Kesimpulan suhu akhir 29℃

6)Pembahasan

Reaksi Endoterm dan Eksoterm

 Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor


dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya );
ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.
 Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya );
ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Reaksi eksoterm pada umumnya berlangsung spontan, sedangkan reaksi
endoterm tidak.
 Pada reaksi endoterm : DH = Hp – Hr > 0 ( bertanda positif ).
 Pada reaksi eksoterm : DH = Hp – Hr < 0 ( bertanda negatif )

PENGERTIAN DAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI


 Pengertian Entalpi
Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap.
Entalpi (H) dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam
sistem (E) dan kerja (W).
H=E+W
dengan:
W=P×V
E = energi (joule)
W = kerja sistem (joule)
V = volume (liter)

P = tekanan (atm)

Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan


dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi
yang satu menjadi bentuk energi yang lain. Nilai energi suatu materi tidak
dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahan energi (ΔE).
Demikian juga halnya dengan entalpi, entalpi tidak dapat diukur, kita
hanya dapat mengukur perubahan entalpi (ΔH).
ΔH = Hp – Hr
dengan:
ΔH = perubahan entalpi
Hp = entalpi produk
Hr = entalpi reaktan atau pereaksi

a. Bila H produk > H reaktan, maka ΔH bertanda positif, berarti terjadi


penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem.
b. Bila H reaktan > H produk, maka ΔH bertanda negatif, berarti terjadi
pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan.
Secara matematis, perubahan entalpi (ΔH) dapat diturunkan sebagai
berikut.
H = E + W (1)

Pada tekanan tetap:


ΔH = ΔE + PΔV (2)
ΔE = q + W (3)
Wsistem = –PV (4)
Substitusi persamaan (3) dan (4) dalam persamaan (2):
H = (q + W) + PΔV
H = (q – PΔV) + PΔV

H=q

Jadi, pada tekanan tetap, perubahan entalpi (ΔH) sama dengan kalor (q)
yang diserap atau dilepas (James E. Brady, 1990)..

 Jenis-jenis perubahan Entalpi reaksi :


a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (DHf0)
b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar DHd0
c. Perubahan Entalpi Pembakaran DHc0
d. Perubahan Entalpi Netralisasi DHn0
7)Kesimpulan

 Dari data hasil kegiatan 2.1 bagian (a) yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan
yaitu pada reaksi air dan CaO suhu sistem naik dari 28℃ menjadi 29℃. Dan lakmus
merah berubah menjadi biru saat di tambah CaO, hal ini menandakan bahwa larutan
sistem bersifat basa.Setelah dibiarkan beberapa saat suhu pun kembali ke suhu awal
yaitu 28℃,hal ini berarti sistem melepas kalor.Proses kembalinya suhu ke keadaan
semula dikarenakan sistem melepas kalor disebut dengan reaksi eksoterm.Reaksi
eksoterm terjadi karena sistem melepas kalor dari sistem ke lingkungan.
 Dari kegiatan 2.1 bagian (b), Kristal Ba(OH)2.8H2O yang ditambah NH4Cl kemudian
ditutup sumbat gabus,suhu sistem seketika naik.Hal itu dapat dirasakan pada tangan
yang memegang ujung bawah tabung reaksi, saat sumbat gabus dibuka suhu sistem
turun, tercatat suhu 28℃, namun setelah dibiarkan beberapa saat suhu sitem naik
kembali menjadi 31℃ yang berarti sistem menerima kalor dari lingkungan.Reaksi
tersebut disebut dengan reaksi endoterm, yakni reaksi yang disertai perpindahan
kalor dari lingkungan ke sistem.
 Pada kegiatan 2.2, larutan NaOH 1M yang di masukkan ke gelas styrofoam
memiliki suhu 29℃, dan suhu larutan HCl 1M di silinder ukur yaitu 28℃. Suhu
1
rata-rata dari kedua larutan adalah 282 ℃. Ketika kedua larutan dicampur ke dalam

gelas styrofoam kemudian ditutup,tercatat suhu 29℃ di termometer.Hal ini berarti


suhu larutan yang berada di dalam gelas styrofoam lebih besar, dikarenakan
styrofoam bersifat isolator dan dianggap bertekanan tetap.Dalam hal ini gelas
styrofoam disebut kalorimeter sederhana, larutan didalamnya akan terisolasi yang
menyebabkan tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kalor (perubahan
entalpi) antara sistem dan lingkungan, dan perubahan kalor dapat dianggap hanya
berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter. Sehingga didapat,
𝑞reaksi = -𝑞larutan
𝑞reaksi= -𝑚𝑐∆𝑇

8)Daftar Pustaka
Buku Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam.Kurikulum 2013.Penerbit Erlangga, oleh Unggul Sudarmo
http://ultimate-id.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-dan-perubahan-entalpi-reaksi.html
https://diannovitasari.wordpress.com/reaksi-endoterm-dan-reaksi-eksoterm/

Anda mungkin juga menyukai