Hal yang perlu dibawa ketika akan praktikum di laboratorium:
1. Jas laboratorium
2. Masker dan masker cadangan
3. Sarung tangan lateks
4. Lap kain
5. Tissue
6. Ikat rambut (bagi para siswi)
7. Membawa LKS praktikum yang sudah di print
8. Sudah membaca semua prosedur yang ada
Lembar Kegiatan Siswa
Tahun Ajaran 2022 / 2023
Subjek : Chemistry
Judul Praktikum : Energetika dan Termokimia (Kalorimeter)
Praktikan : Jocelyn Amelia Tjandra
Kelas : F112/Major A
Tanggal : Jumat, 19 Mei 2023
I. Tujuan Praktikum:
1. Membandingkan reaksi yang melepaskan kalor dan menyerap kalor.
2. Menentukan perubahan entalpi untuk reaksi netralisasi dengan kalorimeter.
Oleh karena itu, cara untuk mengukur q (kalornya) pun berbeda. Pada pengukuran
menggunakan kalorimeter biasa, qreaksi sama dengan negatif qlarutan ditambah qkalorimeter , yang
dapat dihitung menggunakan rumus qlarutan = m. c. ∆t dan qkalorimeter = Ckalorimeter. ∆t (Alamsyah,
2013). Tetapi, terkadang jika Ckalorimeter sangat kecil maka kita dapat mengabaikannya,
sehingga rumus menjadi qreaksi = - qlarutan . Sedangkan untuk kalorimeter bom, kalor dapat
ditemukan dengan rumus qreaksi = -( qair + qbom ), dimana qair didapatkan dengan mengalikan
massa dengan kalor jenis larutan serta perubahan suhu. Dan q bom bisa didapatkan dengan
mengalikan Cbom (kapasitas kalor bom) dengan ∆t (perubahan suhu) (Safitri, 2017).
Eksperimen 2: Kalorimeter
1. Siapkan 20 mL larutan NaOH 1 M dalam bejana kalorimeter dan 20 mL larutan
HCl 1 M dalam gelas kimia.
2. Ukur suhu kedua larutan dengan menggunakan termometer, kemudian catat suhu
masing-masing larutan. Setelah itu, hitunglah suhu rata-ratanya.
suhu larutan NaOH 1 M + suhu larutan HCl 1 M
T1 =
2
3. Tuangkan larutan HCl 1 M ke dalam bejana kalorimeter ynag berisi NaOH,
tutuplah dengan penutup kalorimeter, aduk larutan, kemudian ukur kembali suhu
campuran (suhu tertinggi dan konstan). Catat suhu akhirnya (T2).
V. Pengumpulan Data
Eksperimen 1:
No. Kegiatan Pengamatan
1 a. Ba(OH)2.8H2O + NH4Cl Tabung terasa dingin
b. Gas yang dihasilkan Bau menyengat & tidak sedap (bau sangit)
2 a. Suhu larutan HCl 2 M Suhu awal larutan: 26o C
b. Suhu campuran Mg + HCl Tabung menjadi hangat, suhu larutan menjadi
35,5o C
c. Kondisi Mg selama reaksi Mg pelan-pelan melebur dalam HCl dan meletup
2.
3.
Eksperimen 2:
Suhu Awal (T1) Suhu Akhir (T2) Perbedaan Suhu (∆T)
NaOH 1 M = 240C 300C 60C
HCl 1 M = 230C 300C 70C
Rata-rata (T1) = 23,50C 300C 6,50C
Foto hasil percobaan:
3. Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, bagaimana dengan suhu campuran hasil
reaksi?
Ketika dibiarkan beberapa jam, suhu campuran akan kembali menyesuaikan
dengan suhu ruang di sekitarnya. Salah satu sifat dari panas/kalor adalah mengalir
dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Ketika campuran tersebut
memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingan suhu ruang, lama kelamaan panas
tersebut akan disalurkan ke lingkungan sekitarnya (ruangan) hingga suhunya stabil.
Sehingga, suhu campuran akan kembali menjadi seperti suhu ruang.
4. Bagaimana nilai entalpi sistem jika mengalami reaksi eksoterm atau endoterm?
Nilai entalpi sistem pada reaksi eksoterm akan menurun. Sedangkan nilai
entalpi sistem pada reaksi endoterm akan meningkat. Pada reaksi eksoterm, nilai
entalpi sistem menjadi lebih rendah dibandingkan hasil reaksi produknya, sehingga delta H
nya menjadi bernilai negatif (< 0). Sebaliknya, ketika terjadi reaksi endoterm nilai entalpi
sistem menjadi lebih teinggi dibandingkan reaksi produknya, sehingga hasil dari delta
H bernilai positif ( > 0)
Eksperimen 2:
1. Tentukan kalor reaksi (Q) yang dihasilkan dari percobaan di atas! (kalor jenis air =
4,2 J K-1 g-1, massa jenis air 1 g mL-1, 2 x 20 mL larutan dianggap sama dengan 40
mL air.
Astutik, W. (1970, January 1). Pengaruh Pengadukan terhadap kinerja kalorimeter Bom
Pada Pengukuran nilai kalor minyak tanah ( effect of stirring performance against
bomb calorimeter at calorific value measurement kerosene). Diponegoro University.
Retrieved from: http://eprints.undip.ac.id/53627/
Kalsum, S., Devi, P. K., Masmiami, & Syahrul, H. (2009). Buku Sekolah elektronik Kimia
Kelas XI SMA. Retrieved from:
https://bimbinganalumniui.com/edukasi/pelajaran/read/613/buku-sekolah-elektronik-
kimia-kelas-xi-sma
Ruminten, A. H. (2009). Buku Sekolah elektronik Kimia Kelas XI SMA. Retrieved from:
https://bimbinganalumniui.com/edukasi/pelajaran/read/612/buku-sekolah-elektronik-
kimia-kelas-xi-sma
Nurhanifah, S., Setiawati, M., Sutardi, Nurchaili, & Husaeni, R. K. Direktorat Guru dan
Tenaga Kependidikan Madrasah. (2020). Modul Pembelajaran Kimia TERMOKIMA.
Retrieved from: https://cendikia.kemenag.go.id/publik/buku_detail/683#flipbook
Safitri, H. N. (2017). Pengembangan alat praktikum kalorimeter Bom Pada Pokok Bahasan
Kalor. Retrieved from: http://lib.unnes.ac.id/32470/1/4201413013.pdf
Sriyanto, S.Pd., W. (2020). KONSEP DASAR PERUBAHAN ENTALPI (Modul Kimia Kelas
XI KD 3.4). Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Retrieved from: https://repositori.kemdikbud.go.id/22157/1/XI_Kimia_KD-
3.4_Final.pdf
Sulni, Yusnita, E., & Lili, W. (2019). REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM.
In Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm (pp. 18–19). essay, Direktorat Pembinaan
SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Retrieved from:
https://repositori.kemdikbud.go.id/20654/