Kelompok 4
B. Tujuan
Menentukan reaksi Eksoterm dan reaksi Endoterm dengan tepat setelah melakukan kegiat
an percobaan.
C. Dasar Teori
Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan energi, khususnya perubahan
kalor yang menyertai reaksi kimia. Secara operasional termokimia berkaitan dengan
pengukuran dan penafsiran perubahan kalor. Perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.
Jumlah perubahan kalor reaksi sebagai hasil kimia dapat diukur dengan alat yang bernama
kalorimeter. Alat ini mengukur perubahan temperatur yang terjadi selama reaksi kimia
berlangsung.
Energi yang menyertai reaksi kimia lebih lazim dinyatakan dalam bentuk entalpi, sebab
banyak reaksi-reaksi kimia yang dilakukan pada tekanan tetap, bukan pada volume tetap.
Suatu besaran yang sangat berguna dalam reaksi kimia adalah perubahan entalpi molar
standar, yang menyatakan perubahan entalpi, jika satu mol pereaksi diubah menjadi produk
pada keadaan standar.
Dalam termokimia ada dua yang perlu diperhatikan menyangkut perpindahan energi,
yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian
dalam mempelajari perubahan energi. Sedangkan lingkungan adalah hal-hal diluar sistem
yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi system(abdillah,riski.2021).
Sebelum mengetahui apa itu endoterm dan eksoterm, penting juga untuk memahami apa
itu konsep lingkungan dan sistem di dalam reaksi kimia dan fisika.Jadi lingkungan ini
sebenarnya sisa alam yang berada di luar sistem, sistem ini sendiri merupakan bagian alam
yang diperhatikan oleh manusia. Sistem ini merupakan zat yang ada di dalam reaksi fisika dan
kimia. Contoh dari konsep lingkungan dan sistem ini adalah reaksi air dengan garam. Air dan
garam ini merupakan sistem reaksi, sedangkan tekanan udara dan suhunya adalah lingkungan.
Sistem ini sendiri terdiri menjadi tiga macam, yaitu sistem terbuka, tertutup, dan terisolasi:
Sistem terbuka maksudnya adalah sistem yang merupakan hasil dari perpindahan energi
sekaligus materi yang terjadi karena adanya interaksi antara sistem dengan lingkungan,
Misalnya adalah pelarutan sebuah garam dapur di dalam gelas yang terbuka dengan
menggunakan api.
Sistem tertutup ini berarti perpindahan energi antara sistem dan lingkungannya, tetapi
materinya tidak ikut berpindah. Contohnya juga melarutkan garam dapur di gelas tetapi
gelas itu ditutup. Materi dari garam tersebut tidak bisa keluar akan tetapi energi panasnya
masih bisa keluar dari gelas dengan cara menempel pada tutup atau dinding gelas.
Sistem terisolasi adalah tidak adanya perpindahan materi dan energi antara sistem dan
lingkungan. Misalnya seperti memasukkan air panas di dalam termos yang membuat
panasnya tidak menghilang dan volume airnya tetap. Artinya, Air dan panas yang ada di
termos tersebut tidak mengalami perubahan(zulaikho,siti.2022).
Eksoterm
Istilah eksoterm sendiri diambil dari bahasa Yunani yakni ekspos (luar) dan juga
term (kalor atau panas). Karena itu eksoterm bisa diartikan sebagai reaksi kimia yang
dapat menghasilkan kalor. Reaksi ini terjadi karena adanya perpindahan kalor (panas)
dari sistem ke lingkungan yang mengakibatkan lingkungan jadi lebih panas.
Reaksi eksoterm dapat terjadi secara natural (alami) dan juga buatan (disengaja).
Contoh reaksi eksoterm natural yang terjadi di alam adalah pembakaran kayu, air
mengalir, atau besi berkarat.
Sementara reaksi eksoterm buatan (disengaja) biasanya terjadi di dalam
laboratorium yang merupakan hasil dari sebuah percobaan. Contohnya campuran air dan
asam pekat, reaksi air dan natrium peroksida, reaksi yang terjadi antara HCl dengan
serbuk zink, atau yang lainnya.
Meski begitu, umumnya reaksi eksoterm terjadi begitu saja atau spontan. Seperti
fermentasi glukosa atau pembuatan etanol. Contoh lainnya adalah reaksi yang terjadi
dalam pembentukan NaCl.
Endoterm
Istilah endoterm juga diambil dari bahasa Yunani yaitu endon (dalam) dan juga
term (kalor). Dengan kata lain, reaksi endoterm berarti sebuah reaksi di mana kalor yang
berasal dari lingkungan masuk ke dalam sistem. Singkatnya ini adalah reaksi yang
menyerap kalor.
Dalam reaksi endoterm tersebut, perpindahan panas dari lingkungan ke dalam
sistem mengakibatkan suhu wilayah dari lingkungan menurun dan menjadi lebih dingin.
Karena reaksi endoterm ini menyerap energi, maka dapat menyebabkan energi dari
sistem semakin bertambah. Karena itu entalpinya juga bertambah sehingga perubahannya
mempunyai tanda yang positif.
Salah satu contoh reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari adalah peristiwa
fotosintesis. Dalam peristiwa ini, pepohonan menyerap kalor yang berasal dari matahari
yang kemudian menaikan entalpi reaksinya(oktaviana,gilang.2022).
D. Alat dan bahan
Spatula
Termometer
Gelas beker 50 ml
Gelas ukur
Tabung reaksi
Rak tabung
Pengaduk
Pipet tetes
Urea
Kapur
Larutan HCL
Aquades
Logam Mg
E. Prosedur Kerja
Siapkan 5 ml HCI masukkan dalam tabung reaksi ukur suhu awalnya, ambil 5 cm logam
Mg kemudian di amplas hingga bersih, Masukkan logam Mg dalam larutan HCl ukur dan
catat suhunya dan pegang tabung reaksi dan rasakan.
Siapkan 20 ml Aquades dalam gelas kimia ukur suhu awalnya, Ambil 1 sendok urea
CO(NH2)2 kemudian masukkan dalam gelas kimia yang berisi aquades aduk hingga
homogen ukur suhu larutan dan catat hasilnya, dan pegang gelas kimia dan rasakan.
Siapkan 20 ml Aquades dalam gelas kimia ukur suhu awalnya, Ambil 1/2 sendok kapur
CaO kemudian masukkan dalam gelas kimia yang berisi aquades aduk hingga homogen
ukur suhu larutan dan catat hasilnya, dan pegang gelas kimia dan rasakan.
F. Hasil pengamatan
Reaksi endoterm terjadi pada larutan aquades + CO(NH 2)2 karna pada larutan tersebut
didapati penurunan suhu yang semula 30°C menjadi 21°C sehingga pada reaksi tersebut
terjadi penyerapan kalor oleh sistem dari lingkungan.
Percobaan ke 1 : Percobaan ke 2 :
Percobaan ke 3 :
I. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa reaksi eksoterm terjadi pada larutan
Mg + HCl karna pada larutan tersebut didapati kenaikan suhu yang semula 30°C menjadi
31°C dan pada larutan aquades + CaO yang terjadi kenaikan suhu 30°C menjadi 33°C
sehingga pada reaksi tersebut terjadi pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan, sebaliknya
reaksi endoterm terjadi pada larutan aquades + CO(NH 2)2 karna pada larutan tersebut didapati
penurunan suhu yang semula 30°C menjadi 21°C sehingga pada reaksi tersebut terjadi
penyerapan kalor oleh sistem dari lingkungan.
J. Daftar Pustaka
Oktaviana,outra gilang.2022. “pengertian eksoterm dan endoterm” https://wwwgramedia.
com/ literasi/ pengertian-eksoterm/amp/
Abdillah,riski.2021.”laporan kimia tentang termokimia“ https:// mahasiswa.ung.ac.id/
44241704 1/home/2017/11/16/laporan-kimia-tentang-termokimia.html
Zulaikho,siti.2022.”eksoterm dan endoterm” https://www. sampoernaacademy. sch.id/ id/
eksoterm-dan-endoterm/