Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Kelompok 3

:
Anggraeni Choerunisa Fawziah
Anisa Nurdini
Baaqiyaatu Ash-shoolihah
Dina Fajriyah
Febbi Meidawati
Santi Nurtriyanti
Siti Annisa
Siti Nurjanah
Siti Hajar Balqis

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BOGOR


Jl. Pajajaran No. 6 Bogor 16143 Telp. 0251-321417.321740
Fax. 0251-321741

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


1). Reaksi eksoterm dan endoterm
Tujuan

: Mengetahui kalor yang dilepas atau yang diterima system pada reaksi

eksoterm dan endoterm


a.

Konsep Dasar
Perubahan entalpi (H) positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat

penyerapan kalor atau pelepasan kalor.


Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm,
sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Aliran kalor pada
kedua jenis reaksi diatas dapat dilihat pada gambar 11 berikut:

Gambar 11 Aliran kalor pada reaksi eksoterm dan endoterm


Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem
akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr).
Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi
pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm
dapat dinyatakan:
H = Hp- Hr > 0 (13 )
Sebaliknya, pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi
sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh
karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai
berikut:
H = Hp- Hr < 0 ( 14 )

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan
diagram tingkat energi. Seperti pada gambar 12. berikut

b. Alat dan bahan


Alat
1. Tabung reaksi

Bahan
1. NaOH padat
2. KNO3 padat
3. NH4Cl padat
4. H2SO4 pekat

2. Gelas ukur

5. Larutan NaOH 1 M
6. Larutan HCl 1 M

3. Sendok

4. Pipet tetes

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

5. Termometer

c. Prosedur
1) Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml air/aquadesk.
2)

Masukkan termometer ke dalam tabung reaksi tersebut, kemudian catat


temperatur air/aquadesk.

3) Masukkan beberapa butir kecil padatan NaOH ke dalam tabung tersebut, kocok
perlahan-lahan dan ukur kembali temperaturnya.
4) Ulangi percobaan seperti diatas dengan menggunakan sedikit butiran/kristal
NH4Cl, KNO3 dan 5 (lima) tetes asam sulfat (H2SO4) pekat.
d. Hasil Pengamatan
Larutan
Suhu awal
Suhu Campuran
Tabung Reaksi (panas/dingin)
Jenis reaksi (eksoterm/endoterm)

NaOH
300
460
Panas
Eksoterm

NH4Cl
300
270
Dingin
Endoterm

KNO3
300
290
Dingin
Endoterm

H2SO4
300
350
Panas
Eksoterm

e. Pembahasan
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Pada reaksi eksoterm
terjadi perpindahan kalor dari system ke lingkungan.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


Contohnya pada NaOH. Suhu awal air mula-mula 300. Setelah dicampur dengan
NaOH, suhunya berubah menjadi 460 dan permukaan tabung terasa panas. Jadi, ada
perpindahan panas dari system (NaOH + air) ke lingkungan (tabung). Proses itulah
yang dinamakan reaksi eksoterm.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Pada reaksi endoterm terjadi
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.
Contohnya pada NH4Cl. Suhu awal air mula-mula 30 0. Setelah dicampur dengan
NH4Cl, suhunya berubah menjadi 270 dan permukaan tabung terasa dingin. Proses
itulah yang dinamakan reaksi endoterm.
f. Kesimpulan
Jadi, reaksi eksoterm ialah reaksi yang membebaskan kalor dari system ke
lingkungan, sehingga lingkungannya akan menerima panas. Yang termasuk
contoh reaksi eksoterm yaitu pencampuran air dengan H2SO4 dan NaOH.
Sedangkan, reaksi endoterm ialah reaksi yang menyerap kalor atau perpindahan
kalor dari lingkungan ke sistemnya, sehingga system akan menyerap kalor dari
lingkungan dan menghasilkan suhu yang lebih rendah dari semula. Contohnya :
NH4Cl dan KNO3.

2) Kalor Netralisasi
Tujuan
penetralan

: Mengetahui kalor yang dilepas atau yang diterima system pada reaksi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

a. Konsep Dasar
Reaksi netralisasi merupakan reaksi penetralan asam oleh basa dan menghasilkan
air. Hasil air merupakan produk dari reaksi antara ion H+ pembawa sifat asam dengan ion
hidroksida (OH-) pembawa sifat basa,
Reaksi : H+ + OH- H2O
Reaksi : HCl + NaOH NaCl + H2O
Reaksi ion : H+ Cl- + Na+ OH- Na+ Cl- + H+ OHReaksi netralisasi yang lain ditunjukan oleh reaksi antara asam sulfat H 2SO4
dengan calcium hidroksida Ca(OH)2, seperti dibawah ini :
Reaksi : H2SO4 + Ca(OH)2 CaSO4 + 2 H2O
2 H+SO42- + Ca2+ 2 OH- Ca2+ SO42- + 2H+2 OHb. Alat dan bahan
Alat
1. Tabung reaksi

Bahan
1. Larutan NaOH 1 M
2. Larutan HCl 1 M

2. Gelas ukur

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

3. Pipet tetes

4. Termometer

c. Prosedur
1. Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan HCl 1 M, ukur suhu larutan
tersebut.
2. Isi tabung kedua dengan 5 ml larutan NaOH 1 M, ukur suhu tabung tersebut.
3. Masukkan larutan NaOH ke dalam tabung HCl. Kocok dengan perlahan,
kemudian amati perubahan suhu dan catat suhu tertinggi campuran.
d. Hasil Pengamatan
-

Temperatur HCl mula-mula 290C

Temperatur NaOH mula-mula 290C

Temperatur setelah NaOH + HCl 330C

e. Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


Berdasarkan perubahan kalor, reaksi tersebut termasuk jenis reaksi penetralan,
karena terdiri dari campuran antara asam (HCl) dan basa (NaOH) yang akan
menghasilkan garam dan air. Atau dapat ditulis sebagai berikut :
HCl + NaOH NaCl + H2O
HCl dan NaOH memiliki suhu yang sama yaitu 29 0C, lalu ketika keduanya
dicampur suhunya naik menjadi 330C atau naik sekitar 40C. Sehingga hasil reksinya
bersifat netral. Inilah yang disebut dengan reaksi penetralan.
f. Kesimpulan
Jadi, jika larutan asam dicampur dengan larutan basa akan menghasilkan hasil
yang netral yaitu garam dan air, dapat digambarkan :
Reaksi Penetralan

Asam + basa

Hal ini disebut dengan reaksi Penetralan.

garam + air

Anda mungkin juga menyukai