Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia
Oleh
NIS 171810203
XI-4 MIPA
Website www.sma2-cirebon.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan karunia-Nya,
sehingga, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan dengan baik
meskipun terdapat banyak kekurangan didalamnya.
Penulis menyimpulkan bahwa karya ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis
menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan karya ini dan bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Semoga karya sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang yang membacanya. Mohon maaf apabila terdapat kata kata yang kurang berkenan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
2.1.1.Alat..............................................................................................................................3
2.1.2.Bahan..........................................................................................................................3
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................5
4.1 Simpulan.............................................................................................................................6
4.2 Saran...................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................7
LAMPIRAN...................................................................................................................................8
BAB 1
Pendahuluan
Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan entalpi
tergantung kepada keadaan awal dan akhir saja, dan tidak tergantung pada bagaimana
proses perubahan itu terjadi atau jalannya reaksi. Perubahan entalpi dapat dihitung
menggunakan kalorimeter dengan memonitor perubahan suhu yang menyertai perubahan
fisika dan kimiawi yang terjadi dalam tekanan yang tetap ( Atkins,2010).
Pelarut yang digunakan dalam praktikum ini adalah air (H₂O) karena air
mempunyai sifat yang khusus, salah satu sifatnya adalah mempunyai kemampuan untuk
melarutkan berbagai jenis zat. Walaupun air bukanlah merupakan pelarut yang universal
(pelarut yang dapat melarutkan semua zat), tetapi dapat melarutkan berbagai macam
senyawa ionic, senyawa organic dan anorganik yang polar bahkan dapat melarutkan
senyawa-senyawa yang polaritasnya rendah tetapi berinteraksi khusus dengan air
(Wahyuni,2013).
Panas yang menyertai reaksi kimia pada pelarutan n mol zat terlarut dalam m mol
zat pelarut pada tekanan dan temperatur yang sama adalah entalpi pelarutan. Hal ini
disebabkan oleh adanya ikatan kimia dari atom-atom. Entalpi pelarutan didefinisikan
sebagai perubahan entalpi yang terjadi bila dua zat atau lebih dalam keadaan standar
dicampur pada tekanan dan temperature tetap untuk membuat larutan (Alberty,1992).
Hal-hal yang mempengaruhi kelarutan suatu zat adalah jenis zat pelarut, jenis zat
terlarut, ukuran partikel, temperature dan tekanan. Pengaruh temperatur tergantung dari
panas pelarutan. Bila panas pelarutan ( ∆H) negatif, daya larut turun dengan naiknya
temperature. Bila panas pelarutan ( ∆H ) positif, daya larut naik dengan turunnya
temperatur (Sukardjo,1997).
Entalpi pelarutan standar suatu zat adalah perubahan entalpi jika zat itu melarut di
dalam zat pelarut tertentu dengan jumlah zat tertentu. Dimana entalpi suatu zat akan
berubah dengan perubahan temperature, karena entalpi setiap zat dalam suatu reaksi
bervariasi dengan cara yang khas. Perubahan entalpi pada saat sistem mengalami
perubahan fisika atau kimia biasa disebut perubahan entalpi standar ( ∆H˚)
(Atkins,1999).
BAB II
Prosedur Kerja
2.1.1. Alat
● Kalorimeter sederhana
● Sudip
● Termometer
● Neraca
● Mortar dan Alu
● Gelas Arloji
● Batang pengaduk
● Gelas ukur
2.1.2. Bahan
= 306°K
=320,5°K
q reaksi = - q reaksi
q sistem = m . c . ∆T
q reaksi = - (m . c . ∆T )
q reaksi = - 1.090,98 J
q
∆H pelarutan N aOH = mol
gram N aOH
Mol = M assa M olekul Relatif N aOH
2g
Mol = 40 g mol−1
= 0,05 mol
− 1.090,98 J
∆H pelarutan N aOH = 0,05 mol
= − 21.819, 6 J.mol−1
Penutup
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Praktikum pelarutan NaOH berjalan dengan lancar tanpa ada kendala, namun
masih terdapat beberapa kekurangan dalam hal pengolahan data yang menunjukkan
perbedaan suhu yang cukup signifikan meskipun penggunaan NaOH yang hanya 0.05
mol. Saran yang dapat dilakukan adalah untuk dapat melakukan praktikum dalam jangka
waktu yang singkat sehingga hanya dapat melakukan satu kali percobaan. Disarankan
untuk dapat melakukan lebih dari 1 kali percobaan untuk mendapat hasil yang lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Entalpi
emarang :UNNES
Wahyuni, S.2013. Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. S