Oleh :
KEGURUAN
PALEMBANG 2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah yang maha esa yang telah memberi rahmat
dan hidayah nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini yang berjudul "Entalpi dan Perubahan Entalpi" tepat pada
waktunya. Shalawat beserta salam juga kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW, yang telah selalu membimbing kita ke jalan yg baik
dan benar dan semoga kita tetap sebagai pengikut sunah nya sampai akhir zaman
nanti. Aamiin ya robbal alamin.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu Pandu
Jati Laksono, M.Pd yang telah memberikan materi dan pengajaran dengan
sabarnya. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu membuat dan menyelesaikan makalah ini. Tanpa bantuan dari
rekan- rekan sekalian maka penulis akan sulit untuk menyelesaikannya.
28 November 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Tujuan.......................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Pengertian Entalpi.....................................................................................5
B. Macam-Macam Perubahan Entalpi...........................................................5
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar...........................................5
2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar...............................................6
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar.............................................6
4. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar..................................................6
5. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar................................................7
6. Perubahan Entalpi Penguapan Standar...............................................7
7. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar.................................................7
8. Perubahan Entalpi Peleburan Standar.................................................7
C. Penentuaan Perubahan Entalpi..................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan.............................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Perubahan suhu yang menyertai reaksi kimia menunjukkan adanya
perubahan energi dalam bentuk kalor pada pereaksi dan hasil reaksi. Kalor
yang diserap atau di lepaskan sistem secara sederhana kalor tersebut dapat
dihitung dengan rumus:
q=m . c . ∆ t
Perubahan entalpi adalah besarnya kalor reaksi untuk tiap mol pereaksi
atau hasil reaksi, sesuai dengan persamaan reaaksinya. Perubahan entalpi
dapat bernilai positif (reaksi endoterm) atau negatif (eksoterm).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah “Entalpi dan Perubahan
Entalpi” yaitu sebagi berikut :
1. Bagaimana perubahan entalpi reaksi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah “Entalpi dan Perubahan Entalpi” yaitu
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perubahan entalpi reaksi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Entalpi
Entalpi adalah jumlah dari semua bentuk energi yang tersimpan dalam
suatu zat. Reaksi kimia umumnya berlangsung pada wadah terbuka dan tekanan
tetap. Oleh karena itu setelah terjadi perubahan kimia akan terjadi perubahan
entalpi pula. Perubahan entalpi sistem suatu reaksi ditentukan oleh keadaan awal
(pereaksi) dan keadaan akhir (hasil akhir).
∆H = HAkhir – HMula-Mula
Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada keadaan standar yaitu pada
25°C (298 K) dan tekanan 1 atmosfer (1 atm) disebut perubahan entalpi dasar dan
diberi lambang ΔH°. Satuan energi yang digunakan untuk ΔH° menurut satuan
internasional (SI) adalah joule (J). Namun dalam menyatakan energi dalam suatu
makanan masih menggunakan satuan kalori (kal) dimana 1 kalori setara dengan
4,184 J atau 1 kkal (kilokalori) setara dengan 4,184 kJ (kilojoule).
Catatan:
Contoh:
Perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam pleh basa atau
1 mol nasa oleh asam pada keadaan standar.
6
Contoh:
Perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair
menjadi fase gas pada keadaan standar.
Contoh:
Perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat
menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.
Contoh:
Perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan atau peleburan 1 mol zat
dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.
Contoh:
7
Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam 1 mol
suatu molekul/senyawa berwujud gas menjadi atom-atomnya. Lambang energi
ikatan = D. energi ikatan rerata pada ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 >
ikatan tunggal. Suatu reaksi yang DH-nya ditentukan dengan menggunakan
energi ikatan, maka atom-atom yang terlibat dalam reaksi harus berwujud gas.
Berdasarkan jenis dan letaknya atom terhadap atom-atom yang lain dalam
molekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu:
a. Energi Atomisasi
Contoh:
Contoh: Energi disosiasi untuk melepas 1 atom H dari molekul CH4 = 431
kJ
Contoh:
8
Dalam molekul CH4 terdapat 4 ikatan C – H. Energi ikatan rerata C – H
( DC-H ) = (1688/4) kJ = 417 kJ. Energi ikatan suatu molekul yang
berwujud gas dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan standar
(DHf) dan energi ikat unnsur-unsurnya. Prosesnya melalui 2 tahap yaitu:
Entalpi reaksi stantar adalah perubahan entalpi dari 1 mol reaktan dan
produk pada keadaan standar (105 Pa dan 298.15 K). Entalpi pembentukan
9
standar suatu senyawa adalah reaksi standar untuk pembentukan senyawa
dari unsur-unsurnya, karena entalpi adalah fungsi keadaan, entalpi reaksi
standar dihitung dengan mendefinisikan entalpi pembentukan zat
sederhana (unsur) bernilai nol.
Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau
dilepaskan sistem pada suatu reaksi adalah kalorimeter. Secara sederhana
kalorimeter dapat dibuat dari gelas gabus atau styrofoam cup. Gabus
bersifat isolator sehingga dianggap dapat menahan kalor untuk pindah ke
lingkungan. Pada reaksi eksotermis, kalor yang dilepaskan tetap berada
dalam larutan untuk menaikkan suhu. Sedangkan pada reaksi endotermis,
kalor diserap dari larutan dan suhu pun turun. Jadi, tidak ada kalor yang
berpindah dari sitem kelingkungan.
10
NaOH(aq) + HCl(aq) àNaCl(aq) + H2O(l)
Qreaksi = – Qlarutan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan entalpi reaksi yang di lepaskan atau diserap hanya
bergantung kepada keadaan awal dan keadaan akhir. Semakin tinggi
temperatur reaksi makin epat laju reaksinya. Menghitung banyaknya kalor
yang dibebaskan atau diserap berdasarkan suhu pada larutan yang massa dan
kapasitas panas bahan kalor yang ternyata ditentukan.
B. Saran
Kami merasa pada makalah kami banyak kekurangan, karena kurangnya reerensi
dan pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang
lebih baik lagi.
Demikian makalah ini kami buat untuk menambah pengetahuan dan informasi
yang benar, guna mendapatkan apresiasi yang bisa digunakan untuk perbaikan demi
kepentingan bersama, sekian dan terima kasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
Baroroh, Umi LU. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Banjar Baru: Universitas
Lambung
Mangkurat.
Brady, J.E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Stuktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
http://andiicha05.blogspot.com/2011/10/perubahan-entalpi-reaksi.html
13