Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA TENTANG TERMO KIMIA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-nya
makalah ini dapat hadir di tengah-tengah para siswa.
Makalah ini dikemas sedemikian rupa sebagai buku pendamping materi. Selanjutnya
kami berharap, semoga makalah ini dapat memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga dapat memicu dalam meningkatkan prestasi.
Penyusun,

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.......................................................................................................
.. i
Daftar
Isi.................................................................................................................
.i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................................ 1
Masalah.......................................................................................................
1
1.1.3. Tujuan.........................................................................................................
1
1.1.1.
1.1.2.

BAB II
MASALAH............................................................................................... 2
1.2.1 Energi dan Entalpi...................................................................................... 2
Hukum Kekekalan Energi..................................................................... 2
Sistem dan Lingkungan........................................................................ 2
Entalpi dan Perubahan Entalpi.............................................................. 2
Jenis-Jenis Reaksi Termokimia.............................................................. 4
Macam-macam Perubahan Entalpi Standar........................................... 5
1.2.2 Pengukuran H Reaksi melalui percobaan................................................. 6
Dengan percobaan (Kalorimeter) ......................................................... 6
1.2.3 Perhitungan H Reaksi Menggunakan Data.............................................. 8
Persamaan Reaksim kimia sebagaimana Cara Pemiliknya..................... 8

1.3.1
1.3.2
1.3.3

BAB III PENUTUP.............................................................................................14


Kesimpulan............................................................................................... 14
Kritik dan Saran........................................................................................ 14
Daftar Pustaka.......................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa Energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan namun dapat di ubah dari satu energi ke energiyang lain dan termokimia
merupakan cabang dari ilmu kmia yang mempelajari tentang kalor reaksi.

2.

Masalah
Termokimia membahas hubungan antara kalor dengan reaksi kmia atau proes yang
berhubungan dengan reaksi kimia. Reaksi yang membahas kalor disebut reaksi eksoterm.
Sedangkan reaksi yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.

3.

Tujuan
Agar lebih memahami tentang Termokimia dan mengetahui perbedaan eksotrm dan
endotrm.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Energi Dan Entalpi
1. Hukum Kekekalan Energi
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Azas / hokum kekekalan energi disebut juga hukum pertama Termokimia.
Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaki.
Termokimia membahas hubungan antara kalor dengan reaksi kimia atau proses yang
berhubungan dengan reaksi kimi. Reaki yang membebaskan kalor disebut reaksi eksotrm.
Sedangkan reaksi yng menyerap kalor disebut reaksi endotrm.
2. Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah segala sesuatu yang sedang diamati. Sedangkan lingkungan adalah segla
sesuatu di luar system atau segala sesuatu yang berada di sekitar system (dengan apa system
tersebut berinteraksi).
Contoh :
Reaksi larutan HCl dan NaOH di dalam tabung reaksi yang diukur suhunya dengan
thermometer.
Larutan HCl dan NaOH sebagai system dan tabung reaksi, thermometer, rak tabung reaksi
dan udara sebagai lingkungan.
Selanjutnya, Transfer (pertukaran) energi antara system dan lingkungan dapat berupa
kalor (a) atau bentuk engergi lainnya yang sama secara kolektif kita sebut kerja (w).
Tanda untuk kalor dan kerja ditetapkan sebagai berikut : Jika energi (kalor dan kerja)
meninggalkan system di beri tanda negative (-), sebaiknya jika engergi memasuki system di
beri tanda positif (+).
Berdasarkan interaksi dengan lingkungan, system di bedakan menjadi 3 macam yaitu,
system terbuka system tertutup, system terisolasi.
a.

Contoh :

Sistem Terbuka

Sistem terbuka adalah suatu system yang memungkinkan terjadi perpindahan energi
dan zat (materi) antara lingkungan dengan system).
Reaksi antara logm magnesium dengan asam klorida encer yang dilakukan pada tabung reaksi
yang terbuka. Pada peristiwa ini terjadi reaksi.
Mg(s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)

Oleh karena reaksidilakukan pada tabung terbuka maka gas hydrogen yang terbentuk akan
keluar dari system ke lingkungan, dan energi yang di hasilkan pada reaksi tersebut akan
merambat keluar dari system kelingkungan pula.
b.

Sistem Tertutup

Sistem tertutup adalah suatu system yang antara system dan lingkungan dapat terjadi
perpindahan energi, tetpi tidak dapat terjadi pertukaran materi.
Contoh :
Bila reaksi antar logam magnesium dengan asam klorida encer tersebut
dilakukan pada tabung reaksi yang tersumbat dan rapat, maka gas hydrogen (materi) di dalam
system tidak dapat meninggalkan (keluar) dari system, tetpi perpindahan energi keluar dari
system tetap terjadi melalui dinding tabung reaksi.

c.

Contoh :

Sistem Terisolasi

Sistem terisolasi merupakan system yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan


energi dan materi antara system dan lingkungan.
Bila reaksiantara logam magnesium dan asam kelorida encer tersebut di lakukan di dalam
suatu tempat yang tertutup rapat (terisolasi) seperti di dalam penyimpanan air panas.
Energi yang dimiliki oleh suatu zat system dapat di golongkan ke dalam energi kinetic dan
energi potensial. Energi kinetic dan energi yang berkaitan dengan gerak molekulmolekul system, sedangkan bentuk energi lain yang tidak berhubungan dengan gerak disebut
energi potensil.

3. Energi dan Perubahan Entalpi


Jumlah energi yang dimiiki suatu zat dalam segala bentuk disebut entalpi dan lambing H
(berasal dari kata heart = panas). Entalpi suatu zat tidak dapat di ukur besaranya, tetapi
perubahan entalpinya () dapat diukur. Perubahan entalpi ini diperoleh dari selisih entalpi
produk dengan entalpi reaktan.
H = Hp Hr
4. Jenis - Jenis Reaksi Termokimia
Reaksi termokimia dapat di bedakan menjadi dua yaitu reaksi eksoterm dan endoterm

Reaksi Endotrem
lingkungan
Reaksi Endoterm
ke system

Kelor dari system ke

Kalor dari lingkungan

Eksoterm

Air kalo pada reaksi eksoterm dan endoterm


a. Reaksi Eksoterm

Endoterm

Ciri-ciri :
Kalor berpindah dari system ke lingkungan
Engergi / entalpi awal (H1) > dari energi / entalpi akhir (H2)
H = H2 H1 atau H = Hp - HR < 0 bertanda negative (-)
Dengan
H = Perubahan entalpi
H1 /HR = Entalpi hasil reaksi
H2 / HP = Entalpi Pereaksi
Contoh :

b.

C (s) + O2(g) H = - 393,5 Kj

Reaksi Endoterm
Ciri-ciri :
Kalor berpindah dari lingkungan kesistem
Energi atau entalpi awal (H1) < dari energi / entalpi akhir (H2)
H = H2-H1/H=HP-HR > O bertanda Positif (+)
Contoh : N2 (g) + 2O2 (g) 2CO2(g) H = + 66,4 kj.

5. Macam-Macam Perubahan Energi Standar


a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
(Hf0,f = Formation)
Perubahan entalpi pebentukan standar adalah besarnya perubahan entalpi pada pembentukan
1mol senyawa dari unsure-unsur pembentukannya, yang diukur pada keadaan standar (25 oc, 1
mol).
Contoh : N2(g) + 3/2 H2(g) NH3(g) H = -46 kj

b.

Perubahan Entalpi Penguraian Standar


(do,d = Dissociation)
Perubahan entalpi pengurangan standar besarnya perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol
senyawa menjadi unsure-unsur pembentukannya yang diukur pada keadaan standar (25 O,
1atm)
Contoh : NH3(g) N2 + 3/2 H2(g) H = + 46 kj

c.

Perubahan entalpi pembakaran standar


(H CO,C = (Combustion)
Perbahan entalpi pembakaran standar (adalah besarnya perubahan entalpi pada pembakaran
1 mol senyawa dengan O2 dari udara yang diukur pada keadan standar (25O, 1 atm).
Contoh : C2H5OH(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(l) H = - 948,86 kj

d.

Perubahan Entalpi Pentralan Standar


(HnO)
Perubahan entalpi penetralan standar merupakan besarnya perubahan entalpi pad penguapan
1 mol asam dengan basa yang di ukur pada keadan standar, (25O, 1 atm).
Contoh : HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H = - 948,86 kj

e.

Perubahan Entalpi Penguapan Standar


(HuapO)
Adalah besarnya perubahan entalpi pada penguapan 1 mol zat cair 1 mol gas yang diukur,
pada keadaan standar (25O, 1 atm).
Contoh : H2O(l) H2O(g) H = + 44,05 kj

B. PENGUKURAN H REAKSI MELALUI PERCOBAAN


1.
Dengan Percobaan (Kalorimeter)
Prinsip-Prinsip dasar kalori meter dalah kalor / perubahan entalpi (H) suatu reaksi
kimia diukur dengan menggunakan alat yang disebut calorimeter.
Alat yang digunakan adalah calorimeter di dalam calorimeter berlangsung di dalam
ruang (kamar) tertutup yang di kelilingi oleh air yang sudah di ketahui massanya. Besarnya
kalor dapat di ukur dengan mengukur perubahan suhu air menggunakan thermometer.
Besarnya kalor dihitung dengan rumus berikut :
q = m . c . t
Keterangan :
q = Kalor yang diserap / dilepas
m = Massa air
c = Kalor jenis air = 4,184 j/goc
t = Perubahan suhu = t2 t1
Atau dengan rumus : Q = C . t
Keterangan : C = Kapsitas kalor calorimeter
Besarnya perubahan antalpi reaksi dpat dihitung dengan rumus :

Contoh :
Ke dalam sebuah calorimeter bom di bakar 3,2 gr methanol (ArC = 12,0 = 16 dan H-1). Jika
suhu 3.000 gram air naik dari 25oC menjadi 30OC dan kalor jenis air = 4,184 j/goc.
Maka hitunglah entalpi pembakaran gas methanol tersebut.
Jawab :
Diket :

Massa methanol (CH3OH) = 3,2 gram


Massa air = 3.000 gram
t = 30,2 25 = 5,2
C = 4,184 j/goc

Penyelesaian :
q
= m.c. t
= 3.000.4,184.5,2
= 65,270 Joule
= 65, 2704 kj
Mol

CH3OH =

C. PERHITUNGAN H REAKSI MENGGUNAKAN DATA


Selain dengan cara percobaan, H reaksi juga dapat dihitung tanpa pecobaan. Karena
tidak semua reaksi kimia dapat di langsungkan.
1.

Persamaan Reaksi Kmia dan Bagaimana Cara Penulisannya

Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi kimia yang menyatkan kalor reaksi atau
perubahan entalpi (H) reaksi. Penulisan persamaan reaksi termokimia di pengaruhi
olehhubungan mol. Yaitu H Jumlah zat
a.
Hubungan mol dengan H
Secara kentitaif, perubahan energi berbanding lurus dengan molekul pada zat kimia yang
bereaksi di hasilkan.
Sebagai contoh:
1 mol (16 gram) metana yang dibakar akan menghasilkan 1 mol karbondioksida dan 2 mol air
serta melepasan engeri sebesar 803 kj.
Persamaan reaksi dapat di tulis :
CH4 + O2 CO2 + 2H2O
H = - 803 kj.
b.

Harga H Begantung pada Jumlah Zat

Seperti di kemukakan sebelumnya bahwa harga H berbanding lurus dengan mol, dengan
demikian harga H pun terhitung pada jumlah zat. Perhitungan perubahan harga H reaksi
berikut :
C(s) + O2(g)
CO2(g)
H
= + 110,5 kj
Co2 (g)

C(s) + O2(g) H
= - 110,5 kj
2CO2 (g)

2C(s) + 2O2(g) H
= - 221 kj
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut dapat di jelaskan hal-hal berikut :
Jika reaksi di balik, maka tanda H ikut dibalik (--+, +--_
Jika reaksi di kalikan sejumlah x, maka H pun di kalikan sejumlah x
Jika reaksi di jumlahkan maka H ikut di jumlahkan

2.

Menentukan H dengan Hukum Hess

Hukum Hess adalah suatu hukum yang berkaitan dengan termokimia. Hukum Hess di
kemukakan oleh Germain Hendry Hess pada tahun 1840.
Bunyi hukum Hess kalor reaksi suatu reaksi secara keseluruhan selalu sama, tidak
dipengaruhi apakah reaksi itu di laksanakan secara langsung atau tidak langsung dan lewat
tahap-tahap yang berlainan.

H1
Gambar:

CO(g)

Pada pembakaran C dapat berlangsung secara langsung atau 2 tahap


Cara Langsung
C(s) + O2(g) CO2(g)
H1
Cara2 Tahap
C(s) + O2(g) CO2(g) H2
C(g) + O2(g) CO2(g) H3
Menurut hukum hess H1 = H2 + H3
3.

Menentukan H Reaksi Berdasarkan Hfo

H
H

Reaksi dapat di tentukan dengan rumus berikut :


Reaksi
= Hfo hasil reaksi - Hfo
= Hfo kanan - Hfo pereaksi

Contoh :
N2 (g) + 2H2(g) + Cl2(g) NH4Cl(s)

HOf = -314,4 kj

Untuk membuktikan bahwa HOf NH4Cl = - 314,4 KJ


Persamaan reaksi dapat diuraikan secara sistematik
-314,4 kj = Hof kj NH4Cl (1/2 HOf N2 + 2HOf H2 + HfCl2
- 314,4 kj = HOf NH4Cl -0 => HOf NH4Cl : - 314,4
(Ingat H0f unsure bebas = 0)
4.

Menentukan H Reaksi Berdasarkan Energi Ikatan

Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan pada fase yang
diperlukan atom-atomnya
Reaksi kmia antar molekul dapat dianggap berlangsung dalam dua tahap, yaitu :
Pemutusan ikatan pada pereaksi
Pembentukan ikatan pada ptoduk
H reaksi dapat di dengan rumus:
H = energi yang di putus - energi ikatan yang di bentuk
= energi ikatan kiri - energi ikatan kanan
Tabel energi ikatan rata-rata

Ikatan
CC
C=C
CC
CH
CO
C=O
CN
CC1
CBr
O=O
NN

Energi Ikatan
(kj/mol)
345
611
837
415
350
741
891
330
275
498
946

Ikatan
NH
HF
HCl
HBr
HI
HH
HO
FF
ClCl
BrBr
II

Energi Ikatan
(kj/mol)
390
569
432
370
299
436
464
160
243
190
150

Contoh soal :
Dengan menggunakan tabel energy rata-rata tentukan H reaksi berikut :
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Jawab :
N N +3 H H 2H N H
H
H Reaksi

5.

= energi ikatan kiri - energi ikatan kanan


= (NN) + 3 (H-H) 6 (N-N)
= 946 + 3(436) 6 (390)
= - 86kj/mol

Energi Bahan Bakar

Batu Bara H2+ C + CH4


C + H2O CO + H2
C + 2H2 CH4
CO + H2o C02 + H2

a.

b.

Pembakaran bahan berlangsung 2 cara sebagai berikut :


Cara Sempurna
Reaksi : CH4 + 2O2 CO2 + H2O + Energi
Gas CO2 merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan efek rumah kaca adan akhirnya
menyebabkan pemanasan global.
Cara tidak sempurna
Reaksi : CH4 + 3/2 O2 CO + 2H2O + Energi
Gas CO merupakan gas tidak bebau dan berwarna namun beracu. Setelah berinteraksi
dengan oksiegn di udara gas CO akan membentuk CO 2. Pada pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna juga menghasilkan efek samping jelaga yang mengotori perkakas
yang kita pakai.
CONTOH SOAL
1.
Dibawah ini manakah yang benar untuk reaksi eksoterm ?
a.

Kalor mengalir dari system ke lingkungan

b.

Entalpi system nertambah

c.

Berlangsung pada suhu rendah

d.

Menaikkan suhu lingkungan

e.

Perubahan reaksi entalpi bertanda positif

Jawab :
Yang termasuk reaksi eksoterm adalah pernyataan (a), (b), (d), (e), karena pernyatan (a)
menyatakan bahwa kalor mengalir dari system kelingkungan, (b) entalpi system bertambah
(d) menaikan suhu lingkungan. (e) perubahan entalpi reaksi bertanda negative dan semua
pertanyaan ini merupakan cirri-ciri reaksi eksoterm
2.

Tentukan apakah proses berikut tergolong eksoterm / endoterm

a.

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) H = 178,5 kj

b.
C

c.

20OC

e.

25OC

g.

25OC

Jawba :
a. Tergolong ke dalam proses endoterm, akrena bertanda positif
b. Tergolong ke dalam endoterm karena suhunya turun
3.

Diketahui reaksi berikut :

2NH3 (g) N2 (g) + 3 H2 (g)


H = + 92 kj
Gambarlah diagram energi untuk reaksi tersebut
Jawab :

4.

Contoh : Soal menggunakan data calorimeter

Sebanyak 50 ml (=50 gram) larutan HCl 1 m bersuhu 27 OC di campur dengan 50 ml (50 gram)
larutan NaOH 1 m bersuhu 27oC dalam suatu calorimeter gelas plastic. Ternyata suhu
campuran naik sampai 33,5oC. Jika kalor jenis suhu campuran naik sampai 33,5O C. Jika kalor
jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 j g -1
Tentukanlah perubahan entalpi reaksi
HCl (aq) + Na OH(aq) NaCl(aq) + H2O (l)
Jawab :
Langkah-langkah penyelesaian adalah
1. Menentukan kalor larutan dengan rumus q larutan = m x c x t
2. Menentukan kalor reaksi yaitu = -q larutan
3. Menentukan entalpi reaksi, yaitu jika jumlahmol NaOH dan HCl yang berarti masing-masing 1
mol (sesuai dengan koefisien reaksinya).
q larutan
q reaksi

= m x c x t
= 100 g x 4,18 jg-1, k-1 x 6,5 k = 2,717
= q larutan = - 2,717 j

Kalor diatas menyertai reaksi antara 50 ml HCl 1 m dengan 50 ml larutan Na OH 1 m


Jumlah mol HCl, n = v x m = 0,05 l x mol L-1
= 0,05 mol
-1
Jumlah mol NaOH = v x m = 0,05 l x mol L
= 0,05 mol
BAB III
PENUTUP
1.

2.

Kesimpulan
Dengan mempelajari termokimia kita dapat mengetahui perbedaan antara reaksi yang
menyerap kalor atau disebut juga dengan reaksi endoterm dan reaksi yang membebaskan
kalor atau disebut juga dengan reaksi eksoterm.
Saran
Apabila ada kesalahan dalam penyampaian materi kritik dan saran sangat diharapkan
dari semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Michel Purba. 2007. Kimia. Jakarta: Departemen Pendidikan


Pista Kimia IIA. CV. Setia Aji Depdiknas. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd. 2006. Jakarta. Departemen
Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai