NAMA KELOMPOK :
• Reaksi eksoterm
Yaitu reaksi yang membebaskan panas. Pada reaksi eksoterm
terjadi perpindahan panas dari sistem ke lingkungan, sehingga suhu
lingkungan naik.
Contoh: kapur sirih bila dimasukkan dalam air maka air akan
mendidih.
• Reaksi endoterm
Yaitu reaksi yang menyerap panas. Pada reaksi endoterm
tejadi perpindahan panas dari lingkungan ke dalam sistem, sehingga
suhu lingkungan turun.
Contoh: serbuk NH4Cl dimasukkan ke dalam larutan NaOH
maka larutan akan menjadi dingin.
V. Reaksi peleburan
Perubahan entalpi peleburan standart yaitu perubahan entalpi yang
diperlukan atau dilepaskan pada saat 1 mol zat fase padat berubah
menjadi fase cair pada keadaan standar.
1. KALORIMETER
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
❖ TIPE KALORIMETER
a. Kalorimeter bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O
2 berlebih) suatu senyawa , bahan makanan ,bahan bakar. Sejumlah
sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium
penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari
kawat logam terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
2. Kalorimeter larutan[
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur
jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada
dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada
kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian
dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter
larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
❖ BENTUK KALORIMETER
Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan
sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk.
Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah
harganya dan setelah dipakai dapat dibuang. Kalorimeter yang biasa
digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder
dan terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75
mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk
dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket.
Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena
konveksi dan konduksi
❖ RUMUS KALORIMETER
Qlarutan= m. c. ΔT
Qkalorimeter = C . ΔT
Keterangan :
Q = kalor (joule)
M = massa air (gram)
C = kalor jenis air (J g-1 0c-1)
ΔT = Kenaikan suhu larutan (di dalam kalorimeter).
2. HUKUM HESS
Tidak semua reaksi dapat ditentukan kalornya melalui
percobaan,karena itu untuk menentukan kalor reaksi jenis ini dilakukan
secara semiempirik.Diantara cara semiempirik yang dapat digunakan adalah
dengan Hukum Hess.Hukum Hess ditemukan oleh kimiawan Swiss
bernama Germain H pada tahun 1840. Hukum Hess merupakan hukum
yang menyatakan bahwa perubahan entalpi total tidak tergantung pada
banyaknya terhadap reaksi-reaksi.
Hukum ini mempunyai pemahaman yang sama dengan hukum
kekekalan energy,yang juga dipelajari di hukum pertama
termodinamika.Hukum Hess dapat digunakan untuk mencari keseluruhan
energy yang dibutuhkan untuk melangsungkan reaksi kimia.
Pada diagram diatas, jelas jika C(s) + 2H2(g) + O2(g) direaksikan menjadi
CO2(g) + 2H2(g) mempunyai perubahan entalpi sebesar -393,5 kJ.
Walaupun terdapat reaksi dua langkah, tetap saja perubahan entalpi akan
selalu konstan (-483,6 kJ + 90,1 kJ = -393,5 kJ).
3. ENERGI IKATAN
Energi ikatan (Bahasa Inggris: bond energy) merupakan perubahan
entalpi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tertentu dalam satu mol
molekul gas" [1] Semakin tinggi tingkat energi ikatan maka semakin sulit
pula ikatan tersebut untuk dilepaskan karena dibutuhkan lebih banyak energi
yang diperlukan untuk melepaskannya.
Pengukuran :
• Monoatomik
Salah satu contoh energi ikatan adalah energi ikatan molekul hidrogen yang
ditentukan dengan melakukan percobaan yaitu
H2(g)→H(g) + H(g) ΔH° = 436,4 kJ
Persamaan tersebut menunjukan pemutusan ikatan kovalen dalam satu mol
molekul gas H2 memerlukan 436,4 kJ energi.
• Diatomik
Energi ikatan juga dapat diukur untuk molekul diatomik yang kedua
atomnya berbeda, seperti HCl
HCl(g) → H(g) + Cl(g) ΔH°[1] =431,9 kJ
• Poliatomik
Pengukuran ikatan kovalen dalam molekul poliatomik lebih sulit untuk
dilakukan. Misalnya pengukuran menunjukan bahwa energi yang
dibutuhkan untuk memutuskan ikatan O-H yang pertama pada H2O berbeda
dengan energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan O-H yang kedua.
H2O → H(g) + OH(g) ΔH° = 502 kJ
OH(g) → H(g) + O(g) ΔH° = 427 kJ
pada setiap tahap diatas satu ikatan O-H putus tetapi pemutusan pertama
berbeda dengan pemutusan yang kedua, perbedaan antara kedua ΔH°
menunjukan bahwa ikatan O-H telah mengalami perubahan, karena
perubahan dalam lingkungan kimia. sehingga untuk molekul poliatomik
digunakan energi ikatan rata-rata .
Hal tersebut membuat kita dapat mengukur energi ikatan O-H dalam 10
molekul poliatomik yang berbeda dan memperoleh energi ikatan O-H rata-
rata dengan membagi jumlah energi ikatan tersebut dengan 10.
Jika suatu energi ikatan tinggi maka ikatan tersebut kuat dan molekulnya
akan cenderung lebih stabil dan kurang reaktif. Senyawa yang lebih reaktif
memiliki energi ikatan yang yang umumnya lebih rendah. Contohnya
senyawa dari golongan Halogen
a. Sistem terbuka
b. Perubahan entalpi
c. Sistem tertutup
d. Perubahan energy dalam
e. Sistem terisolasi
Jawaban: C
Pembahasan:
Pada percobaan tersebut termasuk ke dalam sistem tertutup, karena
pada percobaan tersebut dapat terjadi perpindahan kalor yang di tandai
dengan keluarnya kalor pada dinding tabung reaksi. Sedangkan gas
Hidrogen yang bertindak sebagai materi tidak dapat meninggalkan sistem.
a. Besi berkarat
b. Pembuatan es batu dan air
c. Air mengalir
d. Ledakan bom
e. Pembakaran kayu
Jawaban: B
Pembahasan:
Jika suatu reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor
lingkungannya maka di sebut dengan reaksi endoterm. Pada pembuatan es
batu dan air terjadi kenaikan energy potensial zat-zat yang bereaksi/terjadi
penurunan energy kinetic sehingga suhu sistem turun.
Jawaban: B
Pembahasan:
Pertunjukkan kembang api merupakan salah satu contoh dari reaksi
eksoterm, karena sistem melepaskan kalor. Pada kasus ini suhu campuran
reaksi akan naik dan energy potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan
akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke lingkungan.
4. Suatu campuran antara air panas dan gula yang di masukkan ke dalam
gelas, menyebabkan gelas menjadi panas. Pada peristiwa ini reaksi apakah
yang terjadi...
a. Reaksi eksoterm
b. Reaksi endoterm
c. Reaksi eksoterm & endoterm
d. Reaksi perubahan entalpi
e. Reaksi perubahan entalpi standar
Jawaban: A
Pembahasan:
Pada reaksi antara air panas dengan gula yang menyebabkan gelas
menjadi panas merupakan contoh dari reaksi eksoterm, karena reaksi
eksoterm di tandai dengan kenaikan suhu (keadaan gelas yang menjadi
tempat terjadinya reaksi menjadi panas).
Jawaban: C
Pembahasan:
Menurut hukum Germain Henry Hess pada tahun 1840, yang di
dasarkan pada fakta bahwa entalpi adalah fungsi keadaan. Artinya,
perubahan panas kalor dari suatu reaksi hanya bergantung pada keadaan
awal & keadaan akhir dari reaksi tersebut dan tidak bergantung pada
jalannya reaksi (proses).
6. Jika sepotong logam Barium direaksikan dengan Asam klorida encer pada
sistem terbuka dengan reaksi:
Ba+2HCl→ BaCl2 + H2
a. -195 kj
b. +185 kj
c. -162,8 kj
d. +195 kj
e. +162,7 kj
Jawaban: A
Pembahasan:
Dik:
Jawab:
∆ U = q+w
= -150 kj +(-45 kj)
= -195 kj
Jawaban: B
Pembahasan:
Pada reaksi endoterm, adanya penurunan suhu sistem yang
mengakibatkan terjadinya penyerapankalor oleh sistem. Sedangkan pada
reaksi eksoterm, adanya kenaikan suhu yang mengakibatkan sistem
melepaskan kalor ke lingkungannya.
Jawaban: A
Pembahasan:
Sistem dapat mengalami perubahan karena berbagai hal, di
antaranya akibat perubahan tekanan, perubahan vlume & perubahan tekanan
dapat di sertai pula perubaan kalor, demikian pula sebaliknya.
Jawaban : B
Pembahasan :
Reaksi termokimia terbagi menjadi dua,yaitu eksoterm dan endoterm
10. Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C
menjadi 60°C? (Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J g–°C–1).
a. -7,315 kJ
b. +7,315 kJ
c. -73,15 kJ
d. +73,15 kJ
e. -7315 kJ
Jawaban: B
Pembahasan:
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air adalah sebesar 50
kali 1 g air. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 35°C
adalah sebanyak 35 kali kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1°C.
Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C
menjadi 60°C (ΔT = 35°C) adalah
Q = m c ΔT
= 50 g × 4,18 J g–1°C–1 × 35°C
= 7,315 kJ
SOAL JAWABAN DAN PEMBAHASAN (ESSAY)
c = 4,18 Jg -1 c -1
∆T = T 2 -T 1 = 27,5-20 = 7,5 0 C
Dit: ∆ H
Jawaban:
NH4OH+HNO 2 → NH4NO 2 +H2O
n NH4OH = M.V
= 1× 0.025
=0.025L
n HNO2 = M.V
= 1× 0.025
=0.025L
Q = m.c.∆ T
=50 g ×4,18 Jg -1 c -1 ×7,5 0 C
= 1567,5 J
= -1567,5 J
= -1,5675 KJ
2) Diketahui:
∆ Hf 0 CO2 = -393,509 KJ/mol
∆Hf 0 O 2 = 0
∆Hf 0 C = 716,682 KJ/mol
Hitunglah perubahan entalpi pembakaran!
Pembahasan:
Untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran, maka reaksi pembakaran
harus di tuliskan:
= (2(-393,509))-(2×716,682+2×0)
= 787,018-1433,364
= -646,346 KJ/mol
3) Bila diketahui energi ikatan rata-rata N-H pada NH3 = 391 kJ/mol, H-H
= 435 Kj/mol, energi ikatan rata-rata rangkap tiga N= 946 kJ/mol, maka
entalpi pembentukan gas NH3 adalah….
Pembahasan :
N2 + 3H2 2NH3
ΔH = Σ energi ikatan rata2 reaktan – Σ energi ikatan rata2 produk
= (1 (946 kJ/mol + 3 (435 kJmol) – (2×3 (391 kJ/mol))
= 946 kJ/mol + 1305 kJ/mol – 2346 kJ/mol
= 2251 kJ/mol – 2346 kJ/mol
ΔH = – 95 kJ/mol (ini untuk 2 mol NH3)
ΔH untuk 1 mol = -95 kJ/mol/ 2mol = – 47,5 kJ/mol
[CH3COOH] = 0,1 M
C kalorimeter = 9,0 kJ/ oC
ΔT = 4 oC
ρ larutan = 1 g/mL
kalor yang diserap aluminium diabaikan
Ditanyakan : q.
Jawab :
Vtotal = 50 ml + 50 ml = 100 ml
m = Vtotal = 1 g/mL x 100 mL = 100 g
q = m x c x ΔT
= 100 g x 4,18 J/g oC x 4 oC
= 1672 J
Jadi, kalor reaksinya sebesar 1672 J.