TERMOKIMIA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul "TERMOKIMIA".
Penulis
(Kelompok 3)
ii
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................. 4
B. Tujuan Makalah ............................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
BAB II ......................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN......................................................................................................... 6
A. Energi Panas Dalam Reaksi ............................................................................ 6
B. Perubahan Entalpi ............................................................................................ 7
C. Perubahan Entalpi Standar (∆𝐇°) ................................................................... 8
a. Perubahan entalpi pembentukan standar (∆𝐇°𝐟)........................................ 8
b. Perubahan entalpi pembakaran (∆𝑯C) ........................................................ 9
c. Entalpi dan energi ikatan ........................................................................... 10
d. Perubahan entalpi ikatan rata-rata (∆H°a). ............................................... 11
e. Perubahan entalpi transisi (∆𝑯°𝒕𝒓) ........................................................... 11
D. Riview Jurnal ................................................................................................. 12
a. Identitas jurnal ............................................................................................ 12
b. Tujuan penelitian ........................................................................................ 12
c. Pembahasan isi jurnal ................................................................................ 12
d. Hubungan Isi Jurnal dengan materi bahasan ............................................ 15
BAB III ...................................................................................................................... 17
PENUTUP................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan..................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang memperhatikan aspek suhu dalam
reaksi. Dalam konsep termokimia dalam reaksi, terdapat istilah sistem dan
lingkungan. Sistem adalah segala bentuk proses yang menjadi pusat perhatian
pengamat. Contoh: keadaan zat, reaksi, perubahan zat.
B. Tujuan Makalah
1. Apa definisi energi panas dalam reaksi kimia?
2. Bagaimana perubahan entalpi?
3. Bagaimana perubahan entalpi standar?
4. Bagaimana perubahan entalpi pembentukan standar?
5. Bagaimana perubahan entalpi pembakaran?
6. Apa definisi entalpi dan energi ikatan?
7. Bagaimana perubahan entalpi ikatan rata – rata?
8. Bagaimana perubahan entalpi transisi?
C. Rumusan Masalah
1. Menghetahui definisi energi panas dalam reaksi kimia
2. Menghetahui perubahan entalpi
3. Menghetahui perubahan entalpi standar
4. Menghetahui perubahan entalpi pembentukan standar
5. Menghetahui perubahan entalpi pembakaran
6. Menghetahui definisi entalpi dan energi ikatan
4
7. Menghetahui perubahan entalpi ikatan rata – rata
8. Menghetahui perubahan entalpi transisi
5
BAB II
PEMBAHASAN
Energi Energi
sistem
Energi Energi
energi energi
-
sistem
energi energi
Dalam kedua reaksi, terjadi perubahan tingkat energi yang disebut perubahan
entalpi reaksi, dapat dihitung:
6
∆H = H2 – H1 ∆H = Perubahan entalpi reaksi (J)
H2 = Energi produk (J)
B. Perubahan Entalpi
Termokimia mempelajari kalor (panas) reaksi yang dibebaskan atau diserap
selama reaksi berlangsung. Reaksi kimia yang melepaskan kalor disebut eksoterm
(∆H< 0) dan reaksi kimia yang membutuhkan kalor disebut endoterm (∆H < 0).
Pengamatan panas reaksi kimia biasanya dilakukan pada tekanan tetap, sehingga
kalor reaksi dinyatakan dalam perubahan Entalpi (∆H). sehingga :
7
e reaktan/Keadaan awal e produk
n n keadaan akhir
e panas yang e
r dilepaskan r
i i dibutuhkan
Produk/keadaan akhir ∆H > 0
➤ Pengukuran pada temperatur 25°C dan 1 atm disebut sebagai keadaan standar
➤Perkembangan terbaru pada temperatur 25°C dan 1 bar disebut sebagai keadaan
8
molekul yang terdapat di alam dalam keadaan standar sama dengan nol (0). Pada
298 K keadaan referensi nitrogen dan oksigen dan kalor masing-masing berbentuk
molekul gas N2, O2 , dan Cl₂. Karbon (C) padat berbentuk grafit, logam K, Ca, Al
dan Ag berbentuk padat, dan lainnya. Semua unsur tersebut dalam keadaan
standar nilai ∆H° FO. Berikut ini dikemukakan beberapa contoh perubahan entalpi
pembentukan senyawa,∆H°f
∆𝐻𝑟 572 𝑘𝐽
∆H°r H2O (l) = = = -286 kJ/mol
2 2
∆𝐻°𝑟 254 𝑘𝐽
∆𝐻°f AgCl = = − = −127/mol
2 2
Nilai nilai ΔH°f tersebut dapat digunakan untuk menghitung ΔH reaksi dari
berbagai reaksi, misalkan entalpi reaksi penguraian, pembakaran, penetralan,
perlarutan, penguapan dan sebagainya. Nilai ΔH°f, dapat digunakan untuk
menghitung perubahan entalpi reaksi standar (ΔΗ°). Harga ΔH° ditentukan
menggunakan persamaan:
9
sempurna dengan oksigen. Berikut ini dikemukakan beberapa persamaan reaksi
yang merupakan reaksi pembakaran.
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (l) ∆𝐻°C = - 890,36 kJ/mol CH4
C2H4 (g) + 3O2 (g) 2CO2 (g) + 2H2O (l) ∆𝐻°C = - 1411 kJ/mol C2H4
C2H5OH (l) + 3O2 (g) 2CO2 (g) + 3H2O (l) ∆𝐻°C = - 1367 kJ/mol C2H5OH
Dilepaskan energi
Entalpi disosiasi :
10
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan selisih entalpi (energi
pemutusanikatan reaktan dan entalpi pembentukan ikatan poduk):
Makin kuat ikatan antara atom reaktan makin besar energi untuk memutuskan
ikatan, dan makin kuat ikatan antara atom produk, makin besar energi yang
dilepaskan untuk membentuk ikatan.
∑ ∆ 𝐻°disosiasi ikatan
11
D. Riview Jurnal
a. Identitas jurnal
Judul Jurnal : The Standard Entalphy and Entropy of Formation of
Rh2O3- A Third-Law Optimizition.
Tahun :2000
Volume : 19
Nomor :1
b. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan dan di bahas pada jurnal ini adalah
untuk mengetahui kebenaran dari data baru yang telah di peroleh untuk entalpi
standar dan entropi dari pembentukan Rb2O3 optimasi hukum ketiga
menggunakan Diferensial Scanning calorimetry (DSC) dimana DSC digunakan
untuk mengukur perubahan entalpi akibat perubahan fisik dan kimia suatu materi
sebagai fungsi suhu dan waktu.
12
K.Sampel dengan kemurnian 99,99% dipanaskan pada suhu 1250 K di bawah gas
oksigen kering selama200 ks. Analisis difraksi sinar-X dari sampel setelah anil,
menggunakan bubuk Si sebagai standar internal, menunjukkan bahwa Rb2,
memiliki struktur ortorombik, DSC dioperasikan dalam mode pemanasan
bertahap untuk meningkatkan akurasi dengan o-Al2, sebagai bahan referensi.
Serbuk alumina didehidrasi dengan perlakuan vakum pada suhu 1200 K sebelum
digunakan. Perbedaan fluks panas ke dalam sampel dan bahan referensi
diintegrasikan selama pemanasan dengan laju konstan (0,0333 K s") pada langkah
suhu kecil (25 K) dengan waktu tinggal isotermal 0,9 ks. Analisis Rb2O, dengan
XRD setelah percobaan DSC menunjukkan tidak ada perubahan yang terdeteksi
dalam struktur atau parameter kisi.Hasil penelitian ini sedikit lebih tinggi dari
pada nilai Nell dan O'Neill baru-baru ini yang juga diperoleh dengan
menggunakan DSC. Perbedaannya dianggap berada dalam ketidakpastian
gabungan dari dua pengukuran.
Ketika entalpi standar maupun perubahan entropi standar pada 298,15 K tidak
diketahui secara independen, persamaan (3) masih dapat digunakan untuk
mendapatkan nilai yang dapat diandalkan untuk kuantitas yang tidak diketahui ini.
13
Untuk itu, perubahan energi Gibbs harus diketahui secara akurat pada rentang
suhu yang luas dan kapasitas panas reaktan dan produk harus tersedia dalam
bentuk sumber yang independen sebagai fungsi suhu dari 298,15 K hingga suhu
tertinggi pengukuran energi Gibbs. Situasi ini berlaku untuk reaksi yang
berhubungan dengan pembentukan Rb2O3.
104.8
Mallika et al. /13/ -360 Third-law for enthalpy;
(±3.2)
(±3) second-law for entropy
14
This Study -405.53 75.69 Multivariate analysis; third-
(±0.26) (±0.5) law optimization
Hasil dari penelitian ini cukup sesuai dengan nilai yang disarankan oleh
Nell dan O'Neill. Kedua set data tersebut konsisten secara internal. Hasil yang ada
saat ini, berdasarkan pengukuran yang lebih akurat dari energi pembentukan
Gibbs menggunakan versi lanjutan dari sel solid state, memperbaiki nilai yang
disarankan oleh Nell dan O'Neill. Data dalam kompilasi Knacke dkkdan Barin
perlu direvisi karena tidak sesuai dengan nilai yang disarankan oleh Nell dan
O'Neill.
15
untuk energi Gibbs pembentukan pada berbagai suhu dan kapasitas panas suhu
tinggi reaktan dan produk diketahui. Pada penelitian ini DSC digunakan untuk
mengukur kapasitas panas dari bentuk ortorombik Rb2O3.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam konsep termokimia, reaksi terbagi menjadi dua, yaitu reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang sistemnya
membebaskan/melepas energi, sehingga lingkungan menjadi naik temperaturnya.
Reaksi endoterm, yaitu reaksi yang sistemnya menyerap/menerima energi,
sehingga lingkungan menjadi turun temperaturnya. Termokimia mempelajari
kalor (panas) reaksi yang dibebaskan atau diserap selama reaksi berlangsung.
Pengukuran pada temperatur 25°C dan 1 atm disebut sebagai keadaan standar
untuk entalpi disebut perubahan entalpi standar (∆H°). Perubahan Entalpi
pembentukan standar (∆H°f) suatu senyawa adalalah perubahan entalpi untuk
pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur dalam keadaan standarnya.
B. Saran
Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran gas dan
termodinamika para pembaca makalah dapat berkontribusi memberikan saran dan
pendapatnya untuk memperbaiki agar lebih baik kedepannya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18