Anda di halaman 1dari 17

IPA SD 3

“Termokimia dan Energi”

Dosen Pengampu :
Drs. Abdul Hamid, M. Si.

Oleh :
Kelompok 3

Ahmad Bayhaqi 1710125110004


Ahmad Muayidul Ihsan 1710125310005
Anju Tampubolon 1710125120005
Alvita Nur Prishiela 1710125320014
Ayu Faradita 1710125320029
Dhea Nur Silvia 1710125220011
Elva Nazariah

Kelas 3-A PGSD

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

1
BANJARMASIN
2018

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat,
taufiq, serta hidayah Nya-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini semoga dengan adanya
makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca agar lebih memahami masalah tentang
Termokimia dan Energi.
Kami juga turut menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang telah terlibat serta mendukung terselesaikannya makalah ini. Upaya pemenuhan
makalah ini diharapkan dapat membantu peningkatan efektifitas pelaksanaan proses
pembelajaran dan diharapkan bagi pembaca untuk mengembangkan wawasan dan
kemampuan dari apa yang telah dipelajari dalam makalah yang berjudul “Termokimia dan
Energi” ini. Tetapi, makalah ini bukan satu-satunya sumber belajar, untuk itu bagi para
pembaca agar lebih bersikap pro aktif untuk mencari dan menggali ilmu tentang Termokimia
dan Energi.
Harapan kami, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kami sangat mengharapkan saran, dan masukan serta kritikan yang membangun karena kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan dan kami juga
mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan kejanggalan yang terdapat
dalam makalah ini.

Banjarmasin, 30 November 2018

Tim Penyusun

i
Daftar Pustaka

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
A. Reaksi Termokimia dan Perubahan Entalpi.........................................................................3
1. Jenis reaksi termokimia......................................................................................................3
2.Perubahan Entalpi pada Reaksi Kimia........................................................................................5
B. Macam-Macam Perubahan Entalpi.......................................................................................7
1. Perubahan entalpi pembentukan standar (AH).........................................................................7
2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (AH2)...........................................................................7
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (AH)...........................................................................8
4.Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (∆ H ° n)....................................................................8
5.Perubahan Entalpi Penguapan Standar (∆ H ° vap).......................................................................8
6.Perubahan Entalpi Penguapan Standar (∆ H ° fus)........................................................................8
C. Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi...................................................................................9
1. Penentuan ∆H Reaksi dengan Kalorimeter............................................................................9
2. Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Data Entalpi Pembentukan Standar (∆H of).....................9
3. Penentuan ∆ H Reaksi Berdasarkan Hukum Hess..................................................................10
4. Perubahan Entalpi Pembakaran Bahan Bakar..........................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam makalah ini, kami mengambil tema mengenai Termokimia dan Energi. Kami
memilih tema ini karena kami rasa materi ini sangat penting untuk dipelajari. Termokimia
merupakan salah satu materi dasar dalam kimia yang harus dikuasai.
Di dalam makalah ini kami membahas tentang konsep dasar dari termokimia yang
kami sajikan pada bagian awal dari isi makalah. Hal ini kami lakukan karena kami menilai
untuk memahami suatu materi, kita harus mengetahui konsep dasar terlebih dahulu,
kemudian dilanjutkan pada bagian inti materi.
Termokimia merupakan materi yang harus dipahami dengan baik karena di dalamnya
mencakup cukup banyak materi lainnya, seperti Reaksi endoterm, Hukum dalam termokimia,
Energi ikatan, dan arah proses. Maka dari itu, kami berusaha untuk membuat materi
termokimia dalam makalah ini menjadi ringkas dan mudah dipahami.
Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari
dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termalnya saja. Salah satu
terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana
produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita
lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk
pembangkit listrik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis reaksi kimia?
2. Bagaimana perubahan Entalpi pada reaksi kimia?
3. Macam-macam Perubahan Entalpi?
4. Bagaimana penentuan perubahan Entalpi Reaksi?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1.  Untuk mempelajari konsep dasar termokimia
2.  Untuk mempelajari materi-materi yang terkait dengan termokimia
3.  Memahami tentang termokimia lebih mendalam

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Reaksi Termokimia dan Perubahan Entalpi
1. Jenis reaksi termokimia
a. Reaksi eksoterm
Dalam reaksi eksoterm entalpi zat yyang bereaksi lebih besar dari pada entalpi hasil
reaksi. Oleh karena itu, terjadi perpindahan kalor dalam sistem kelingkungan sehingga
suhu lingkungan menjadi lebih besar dari suhu sistem. Dalam hal ini dapat diartikan
bahwa kalor dilepaskan ke lingkungan. Aliran kalor tersebut digambarkan sebagai
berikut: kalor

kalor sistem kalor

kalor
contoh reaksi eksoterm sebagai berikut :

1. Fermentasi glukosa C6H12O6 -----> 2C2H5OH + 2CO2


Pada reaksi ini sistem mengalami kenaikan suhu sistem
2. Reaksi logam Na dengan air 2Na+2H2O+2NaOH+H2
Reaksi ini disertai ledakan dan kenaikan suhu sistem
Reaksi eksoterm mengalami penurunan energy kimia sistem sehingga entalpi
sistem berkurang.

3
b. Reaksi endoterm
Dalam reaksi endoterm entalpi zat yang bereaksi lebih kecil dari pada entalpi zat hasil
reaksi. Oleh karena iru, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehinggan
suhu sistem menjadi lebih besar dari suhu lingkungan. Aliran kalor tersebut
digambarkan seperti gambar berikut :

4
kalor

kalor sistem kalor

kalor
contoh reaksi endoterm adalah pelarutan urea dalam air dengan reaksi , setelah urea
larut suhu sitem mengalami penurunan.
Dalam reaksi endoterm kalor diserap oleh sistem sehingga energy kimia sistem
meningkat dan entalpi sistem bertambah.

2.Perubahan Entalpi pada Reaksi Kimia.


Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi yang dilengkapi dengan
perubahan entalpi. Selain itu, dalam persamaan termokimia juga dicantumkan jumlah
mol zat yang dinyatakan dengan koefisien reaksi dan fase zat yang terlibat dalam
reaksi, dengan tanda di kanan bawah setiap zat yang terlibat dalam persamaaan reaksi.
Sementara itu, satuan perubahan entalpi dinyatakan dalam mol yaitu kJ/mol atau kJ
mol-1

5
A. Reaksi endoterm

Pada reaksi endoterm, entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan sehingga
entalpi system pada reaksi endoterm bertambaholeh karena itu, H>0

Contoh:

Penggunaan 1 mol kalsium karbonat ( CaCO 3) menjadi kalsium oksida dan dioksida
memerlukan kalor sebesar 178,5 kJ. Kata ‘memerlukan kalor’ menunjukan bahwa reaksi
tersebut tergolong endoterm, dengan demikian Huntuk setiap pengurangan 1 mol kalsium
karbonat sebesar +178,5 kJ, persamaan termokimianya:

CaCO3(s) ¬ CaO (s) + CO2(g) H= +178,5kJ/mol

Jika jumlah kalsium karbonat yang diuraikan sebesar 2 mol, perubahan entalpinya menjadi
dua kali semula. Persamaan termokimia sebagai berikut:

2CaCO3(s) ¬2CaO(s) + 2CO2(g) H= +357,0kJ

B. Reaksi Eksotrem

Pada reaksi eksoterm, entalpi produk lebih kecil daripada entalpi reaktan sehingga
entalpi system pada reaksi eksoterm berkurang. Oleh karena ityu, H< 0.

Contoh:

Pembakaran 1 mol gas etena membentuk karbon dioksida dan uap air membebaskan kalor
sebesar 142 kJ. Kata ‘ membebaskan kalor’ menyatakan bahwa reaksi tersebut merupakan
reaksi eksoterm. Oleh karena itu, untuk setiap pembakaran 1 mol gas etana, H> = -142 kJ.
Persamaan termokimianya sebagai berikut:

C2H2(g) + 2O2(g) ¬ 2CO2(g) + H2O(g) H= -142kJ/mol

Penulisan dan interprestasi persamaan termikimia diatur dalam pedoman berikut.

a. Koefisien stoikiometri menunjukan jumlah mol suatu mmateri


b. Jika letak reaktan dan persamaan produk dibalik, tanda H-nya berubah menjadi
kebalikannya.
Contoh:
Proses pembekuan air menjadi es membebaskan kalor sebesar 6,01kJ.

6
H2O(l) ¬ H2O(s) h= -6,01kJ/mol
Dengan demikian, untuk reaksi pelelehan es menjadi air memerlukan kalor sebesar
6,01kJ
H2O(s) ¬ H2O(l) H= +6,01kJ/mol
c. Jika koefisien persamaan digandakan , nilai H juga digandakan sesuai dengan
perubahan factor koefisien persamaan,
Contoh:
Jika koefisien persamaan pelelhan es digandakan dua kalinya, perubahan entalpinya
juga dikalilkan dua, persamaan reaksi termokimia mwnjadi:
2H2O(s) ¬ 2H2O(l) H = +12,02kJ.
d. Wujud zat yang terlibat dalam reajksi harus ditulis dalam kurung dan italic untuk
membantu menentukan perubahan entalpinya. Zat padat dinyatakan dengan (s),
larutam dinyatakan dengan (aq), zat cair dinyatakan dengan (l) dan zat gas dinyatakan
dengan (g) .

B. Macam-Macam Perubahan Entalpi

1. Perubahan entalpi pembentukan standar (AH)


Perubahan entalpi pembentukan standar (AH) yaitu perubahan entalpi yang
diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya
pada suhu darn keadaan standar. Jika tidak diukur pada keadaan standar, perubahan
entalpi pembentukan dinotasikan AHt. Perubahan entalpi pembentukan disebut juga
kaloradalab pembentukan.
Contoh: ntalpi pembentukan standar natrium klonda membebaskan kalor sebesar
401,9 kJ/mol. Persamaan termokimianya sebagai berikut. Na(s) Cly(g) NaCl(s)
AH401.9 kJ/mol

2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (AH2)


Perubahan entaipi penguraian standar yaitu perubahan enta pi yang diperlukan
atau dilepaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsumya pada
keadaan standar. Hukum Laplace menyatakan bahwa, jumlah kalor yang dilepaskan
pada pembentukan senyawa dari unsur unsurnya sama dengan junlah kalor yang
diperlukan pada penguraian senyawa tersebut merjadi unsur-unsurnya Contoh: Jika
AHi H2O(g)- -28585 kJ/mol maka AH H,o(g) +285,85 kJ/mo!

7
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (AH)
Perubahan entalpi pembakaran standar yaitu perubahan entalpi yang
diperlukan dan dilepaskan pada pembakaran sempurna 1 mol zat pada keadaan
standar Contoh Pembakaran 1 mol etanol, membebaskan kaior 1.350 kJ/mol
C2H50H ) + 30 % ) + 2CO2 ( g ) + 3H2O ( g ) AH_ 1.350 kJhnol

4.Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (∆ H ° n)

Perubahan entalpi netralisasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan


atau dilepaskan untuk menetralkan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam
yang diukur pada keadaan standar.

Contoh:

2NaOH(aq) + H2SO4(aq)→Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

∆ H reaksi = -200 kJ

−200 kJ
∆ H ° n NaOH = = -100 kJ/mol
2 mol

−200 kJ
∆ H ° n H2SO4 = = -200 kJ
1 mol

5.Perubahan Entalpi Penguapan Standar (∆ H ° vap)


Perubahan entalpi penguapan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan
atau dilepaskan pada saat 1 mol zat dalam fase cair berubah menjadi fase gas pada
keadaan standar.

Contoh:

H2O(l)→ H2O(g) ∆ H ° vap = + 44 kJ

6.Perubahan Entalpi Penguapan Standar (∆ H ° fus)


Perubahan entalpi penguapan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan
atau dilepaskan pada saat 1 mol zat dalam fase padat berubah menjadi fase cair pada
keadaan standar.

Contoh:

H2O(s)→ H2O(l) ∆ H ° fus = + 6,01 kJ

8
C. Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi

Entalpi suatu reaksi tidak dapat dtentukan. Kita hanya dapat menentukan
perubahan entalpinya. Perubahan entalpi (H) dapat dilakukan dengan berbabagai cara
diantaranya yaitu menggunakan kalorimeter, data entalpi pembentukan standar,
diagram tingkat energi (hukum Hess), dan pembakaran bahan bakar.

1. Penentuan ∆H Reaksi dengan Kalorimeter


Kalorimeter merupakan suatu sistem terisolasi sehingga tidak memungkinkan
terjadinya pertukaran energi dan materi antara sistem dengan lingkungan. Oleh karena
itu, kalorimeter dapat digunakan untuk menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air
dan perangkat kalorimeter. Semua kalor yang dilepaskan oleh sistem tidak ada yang
terbuang kelingkungan. Proses pengukuran kalor reaksi dengan kalorimeter
dinamakan kalorimetri.
Rumus yang berlaku untuk menentukan besar (jumlah) kalor dalam
kalorimeter:
Q = m . c . ∆T
Keterangan:
Q = jumlah kalor (joule)
m = massa zat (g)
c = kalor jenis (J g-1 oC-1)
∆T = perubahan suhu (Takhir - Tawal) (oC) Kalorimeter Bom
Kalor jenis (c) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1 g zat
sebesar 1oC atau 1K. Sementara itu, kapasitas panas (C) adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1oC.
Q=C.T

2. Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Data Entalpi Pembentukan Standar (∆H of)


Penentuan harga perubahan entalpo reaksi (∆Hr) berdasarkan data entalpi
pembetukan standar (∆Hof) dihitung dengan cara menentukan selisih entalpi
pembetukan standar (∆Hof) antara produk dan rektan, misal reaksi berikut.
iAB + hCD jAD + qBC

9
∆Hreaksi = (j . ∆Hof AD + q . ∆HofBC) - (i . ∆Hof AB + h . ∆Hof CD)
Rumus tersebut disederhanakan menjadi:
∆Hreaksi = ∑∆Hof produk - ∑∆Hof reaktan

3. Penentuan ∆ H Reaksi Berdasarkan Hukum Hess


Beberapa reaksi kimia ada yang berlangsung satu tahap. Ada pula reaksi kimia
yang yang berlangsung melalui beberapa tahap dan tiap-tiap tahap memiliki sejumlah
kalor tertentu. Perhatikan diagram berikut :

Berdasarkan diagram diatas dinyatakan bahwa zat A dapat diubah secara


langsung menjadi zat B dengan perubahan entalpi sebesar ∆ H . Namun, secara tidak
langsung zat A diubah menjadi zat B dengan cara mengubah zat A menjadi zat C
dengan peubahan entalpi sebesar ∆ H , selanjutnya, zat C diubah menjadi zat B
dengan perubahan entalpi sebesar ∆ H 2.
Menurut Henry Hess, besarnya kalor reaksi (∆ H ) suatu reaksi yang
berlangsung bebrapa tahap ditentukan sebagai berikut :
a. Apabila suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai penjumlah aljabar, kalor reaksi juga
merupakan penjumlah aljabar dari kalor yang menyertai reaksi-reaksi tersebut.
b. Kalor reaksi yang ditentukan/diserap tidak bergantung jalnnya reaksi, tetapi
tergantung pada kondisi zat-zat yang bereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
Dengan demikian, berlaku rumus hukum Hess :
∆ H =∆ H 1 + ∆ H 2

4. Perubahan Entalpi Pembakaran Bahan Bakar


a. ∆ H Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna
Reaksi pembakaran bahan bakar dapat berupa pembakaran sempurna dan
pembakaran tidak sempurna
1. Pembakaran Sempurna

10
Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh : pembakaran sempurna CH4
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l ) ∆ H = -155,72 kJ
Pada pembakaran sempurna 1 mol CH4 dihasilkan kalor 155,72 kJ.
2. Pembakaran Tidak Sempurna
Pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO (karbon
monoksida), C (jelaga), dan H2O. Gas CO merupakan gas yang dapat
mematikan karena daya ikat CO terhadap hemoglobin (COHb) lebih kuat
daripada daya ikat oksigen (O2) terhadap hemoglobin. Akibat dari ikatan CO
dengan hemoglobin menyebabkan terhambatnya aliran oksigen di dalam
darah. C (karbon/ jelaga) berupa asap hitam yang mengganggu pernapasan.
Proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna juga
menyebabkan berkurangnya jumlah kalor yang dihasilkan. Pada pemakaian
bahan bakar bensin dan solar, bensin terbakar lebih sempurna daripada solar
sehingga pembakaran solar lebih berasap hitam disbanding dengan
pembakaran bensin. Bensin mengandung rantai karbon lebih pendek
disbanding rantai karbon pada solar. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa semakin pendek rantai maka pembakarannya semakin sempurna.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Singkatnya materi pembelajaran Termokimia dan Energi merupakan materi
yang harus dipahami dengan baik karena di dalamnya mencakup cukup banyak materi
lainnya, seperti Reaksi endoterm, Hukum dalam termokimia, Energi ikatan, dan arah
proses. Maka dari itu, kami berusaha untuk membuat materi termokimia dalam
makalah ini menjadi ringkas dan mudah dipahami.
Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari
dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termalnya saja. Salah
satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita
dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua
tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara
dipakai untuk pembangkit listrik.

B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangannya, baik segi penulisan dan isi
makalah. Oleh sebab itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca.

12
Daftar Pustaka
Copyrght 2014 by Erma Tri Wulandari, Anis Dyah Rufaida and PT Infan
Parwära. No ic m reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted, in any form
or by any means, recording, or otherwise, without prior written permission of the
publisher O Hak cipta cilindungi undang undang. 2014 pada Erna Tri Pariwara,
Anggota IKAPI Nomor 016/UTE/79, Nomor Kode Penerbitan: IP/73/2014 Dilarang
m bagaimanapun, elektronik, mekanik, rekaman, Kode tile: IP3_PRKIMXIA-PMdIA
TXT14, Wülandai, Anis Dyah Rufaida dan hak penerbitan pada PT Intan g,
mernyimpan dalam sistem retival, atau memindahkan dalam bentuk apa pun dan
dengan cara ik, fotokop., rekaman, dan sebagainya, tanpa izin tertulis dari penerbit
Penyusun: Erna Tri Wulandari, Rufaida Penyunting Tata Letak/Layout. Widi Penata
Letak Layouter. Agus Su Bintari, Titik Setyawati; llustrator/Juru Gambar: Arif
Nursahid. Wahyu Suseno, Jarot /Editor: Waldinan, Margiyani, Annik Qurniawalí,
Perancang yono, C. Retnoningsih, Heru Suhartono, Retno Raharjo; Fotografer/Juru
Foto: Rahrnat Isnaini; Perancang Desain Kover Budi Waluyo, Pembuat Kover:
Ranmat lsnaini Pemeriksa dan Pengoreksi Tata Letak: Budi ; Pengoreksi Waluyo,
Rahmat isnaini. Budi Santosa; Pemeriksa dan Pengoreks Desain Kover: Budi Waluyo,
Isnaini Ketikan: Sawitri; Perigendai Mutu: Waldjinah, Penanggung Jawap Produksi:
Sriyono. Dlcetak oleh: PT Macanen Jaya Cernerlang, Kotak Pos 181, Klaien 57438,
Indonesia (isi di luar tanggung Cemerlang, Kotak Pos 181, Klaten 57438, Indonesia
(isi dí luar tanggung jawab percetakan).

13

Anda mungkin juga menyukai