Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI


REAKSI MENGGUNAKAN KALORIMETER
SEDERHANA

Guru Pembimbing:
Yulismawati, S.Pd.

Disusun Oleh :

Estomihi Raja Pani Simatupang

Kelas XI.1

SMA NEGERI 3 SIAK HULU


JL. PURWOSARI, PANDAU JAYA, KECAMATAN SIAK HULU
KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

praktikum kimia “Menentukan Reaksi Eksoterm Dan Reaksi Endoterm Dengan Menghitung
Perubahan Entalpi Reaksi Menggunakan Kalorimeter Sederhana” ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita semua ke masa yang penuh dengan teknologi.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktikum kimia. Dalam
pembuatan laporan ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Yulismawati, S.Pd. serta
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan praktikum kimia ini.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Pandau Jaya, 31 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................2
1.2. Tujuan Praktikum...........................................................................................2
1.3. Manfaat Praktikum.........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................3


2.1. Dasar Teori.....................................................................................................3

BAB III METODE PRAKTIKUM................................................................................5


3.1. Judul Praktikum..............................................................................................5
3.2. Waktu dan Tempat..........................................................................................5
3.3. Alat dan Bahan...............................................................................................5
3.4. Langkah Kerja................................................................................................5

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PRAKTIKUM.....................................................7


4.1. Hasil Praktikum..............................................................................................7

BAB V PENUTUP.........................................................................................................11
5.1. Kesimpulan...................................................................................................11
5.2. Saran.............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.
Jumlah kalor yang menyertai ( dibebaskan atau diserap ) suatu reaksi kita sebut kalor reaksi.
Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh
sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi tersebut. Perubahan entalpi
adalah perubahan kalor diukur pada tekanan konstan. Untuk menentukan perubahan entalpi,
dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan perubahan kalor yang dilakukan pada
tekanan konstan. Perubahan entalpi dapat ditentukan dengan melalui percobaan, yaitu dengan
kalorimeter. Namun demikian, penentuan kalor reaksi melalui percobaan bukanlah pekerjaan
yang mudah. Henry Hess, seorang ahli kimia dari Rusia kelahiran Swiss, menentukan cara
lain untuk dapat menentukan kalor reaksi, yaitu berdasarkan data termokimia yang ada, jadi
tidak harus melalui percobaan. Kita akan membahas penentuan kalor reaksi, melalui
percobaan kalorimeter sederhana.
Energi dalam yang disimpan suatu sistem tidak dapat diketahui dengan pasti, yang
dapat diketahui adalah besarnya perubahan energi dari suatu sistem jika sistem mengalami
suatu perubahan. Perubahan yang terjadi pada suatu sistem akan selalu disertai perubahan
energi dan besarnya perubahan energi tersebut dapat diukur. Kita juga dapat mengetahui
perubahan energi pada reaksi melakukan percobaan mengamati reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm. Reaksi kimia berlangsung dengan menyerap atau membebaskan kalor. Reaksi yang
membebaskan kalor dan mengakibatkan pertambahan atau peningkatan suhu disebut reaksi
eksoterm, sedangkan reaksi yang menyerap kalor dan mengakibatkan pengurangan atau
penurunan suhu disebut reaksi endoterm. Contoh reaksi eksoterm yaitu pembakaran gas alam
dalam kompor, sedangkan contoh reaksi endoterm yaitu beras yang berubah menjadi nasi.
Reaksi eksoterm umumnya berlangsung lebih dramatis dari pada reaksi endoterm. Untuk
membuktikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm kita akan melakukan percobaan
kalorimeter sederhana dengan menentukan perubahan entalpi reaksi antara CH₄N₂O (urea)
dengan akuades, dan perubahan entalpi Reaksi antara Ca(OH)2 (kapur sirih) dengan akuades.
1.2. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perubahan energi pada reaksi kimia dan
menentukan harga perubahan entalpi reaksi (mengamati reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm) pada CH₄N₂O (urea) dengan akuades, dan Ca(OH)2 (kapur sirih) dengan akuades.

1.3. Manfaat Praktikum

Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua aspek yaitu sumbangan bagi pengembangan
ilmu (aspek teoritis) dan manfaat bagi penerapannya di masyarakat ( aspek praktis ). Manfaat
penelitian pengamatan ini yaitu:
1. Dapat menghitung mol CH₄N₂O (urea) dan Ca(OH)2 (kapur sirih).
2. Dapat menghitung perubahan entalpi ( ∆H ) reaksi antara CH₄N₂O (urea) dengan
akuades dan Ca(OH)2 (kapur sirih) dengan akuades.
3. Mendapat pengetahuan bagi kita mengenai termokimia dan kalorimetri.
4. Dapat mengetahui jenis reaksi yang terjadi pada reaksi antara CH₄N₂O (urea) dengan
akuades dan Ca(OH)2 (kapur sirih) dengan akuades.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teori

Termokimia merupakan bidang ilmu kimia yang mempelajari hubungan reaksi kimia
dengan energi panas (kalor) yang menyertainya. Dalam termokimia ada dua hal yang perlu
diperhatikan dalam hal perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah
segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi, sedangkan
lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi sistem dan dapat memengaruhi
sistem. Besarnya kalor suatu sistem dapat diukur dari perubahan suhu (∆T) dan kapasitas
kalor sistem tersebut.
Reaksi kimia selalu disertai oleh perubahan kalor antara sistem dengan
lingkungannya. Reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan
dinamakan reaksi eksoterm. Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan panas dari sistem ke
lingkungan, sehingga suhu lingkungan naik. Sebaliknya, reaksi yang terjadi dengan disertai
penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem dinamakan reaksi endoterm. Pada reaksi
endoterm terjadi perpindahan panas dari lingkungan ke dalam sistem, sehingga suhu
lingkungan turun.
Jumlah semua energi dari segala bentuk energi yang ada dalam suatu zat disebut
entalpi (H). Entalpi tidak dapat diketahui secara pasti, namun kita dapat mengetahui besarnya
perubahan entalpi. Pengukuran entalpi pada suhu dan tekanan yang berbeda akan
menghasilkan nilai entalpi yang berbeda. Karena itu, disepakati bahwa perubahan entalpi
yang diukur pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm merupakan perubahan entalpi standar (∆H°).
Perbedaan entalpi yang terdapat dalam tiap zat ini pula yang menyebabkan terjadinya reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
Perubahan entalpi standar dibedakan berdasarkan jenis reaksi atau prosesnya.
Perubahan entalpi standar yang akan diketahui melalui praktikum ini adalah perubahan
entalpi pelarutan standar. Definisi perubahan entalpi pelarutan standar adalah jumlah kalor
yang diperlukan atau dibebaskan untuk melarutkan 1 mol zat dalam suatu pelarut pada
keadaan standar.
Perubahan entalpi suatu reaksi dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain
dengan menggunakan kalorimeter, data perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hf°), data
energi ikatan, dan hukum Hess. Menurut Germain Henri Hess, perubahan entalpi suatu reaksi
kimia hanya ditentukan oleh keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan akhir (zat-zat hasil reaksi)
dan tidak ditentukan oleh jalan untuk mencapai keadaan akhir.
Dalam praktikum ini, penentuan perubahan entalpi dilakukan dengan menggunakan
kalorimeter, yaitu alat yang dipakai untuk mengukur kalor yang dikeluarkan atau diserap oleh
sistem dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter yang digunakan adalah kalorimeter sederhana
yang dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor) disertai pengaduk
dan termometer. Karena kalorimeter dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi
berlangsung, maka kalor yang diserap oleh wadah dianggap tidak ada dan tidak
diperhitungkan. Jadi, sistem yang berada di dalamnya dianggap sebagai sistem tertutup
terisolasi.
Asas yang digunakan dalam penggunaan kalorimeter adalah asas Black. Menurut
Joseph Black, bahwa dalam sistem tertutup terisolasi, kalor yang dilepaskan oleh benda
bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah. Maka, terjadilah
keseimbangan termal pada sistem. Setiap kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi akan
berpindah ke benda bersuhu rendah. Ini adalah bukti dari berlakunya asas kekekalan energi,
yaitu energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan. Prinsip kekekalan energi kalor dapat dituliskan sebagai berikut:

.
q reaksi + q kalorimeter + q air = q sistem
q reaksi + q kalorimeter + q air = 0
atau
q reaksi = - ( q bom + q air )

Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan mengukur kapasitas kalor
bom.
q kalorimeter = C kalorimeter × ∆T
Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hukum. Termodinamika I),
maka:
q reaksi = –q larutan
q larutan = m · c · ΔT
Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alat kalorimeter.
Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black yaitu kalor yang diserap sama
dengan kalor yang dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan
rumus :
q = m. c. ∆T

Keterangan:
q = jumlah kalor (Joule)
m = massa larutan (g)
c = kalor jenis = 4,2 J/g °C
C = kapasitas kalor (J/°C)
∆T = Takhir- Tawal ( oC )

Untuk menentukan harga perubahan entalpi (∆H) reaksi kita akan melakukan
percobaan kalori meter pada larutan CH₄N₂O (urea) dengan akuades dan larutan Ca(OH)2
(kapur sirih) dengan akuades.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Judul Praktikum

Menentukan Reaksi Eksoterm Dan Reaksi Endoterm Dengan Menghitung Perubahan


Entalpi Reaksi Menggunakan Kalorimeter Sederhana

3.2. Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal: Rabu, 31 Januari 2024


Tempat : Ruangan Kelas XI.1 SMA NEGERI 3 SIAK HULU

3.3. Alat dan Bahan

Alat:
1. Wadah pop mie (2 buah)
2. Styrofoam sebagai penutup wadah ( 2 buah)
3. Neraca Ohaus
4. Termometer batang
5. Gelas ukur kimia
6. Sendok plastik sebagai pengaduk ( 1 buah)

Bahan:
1. Akuades (500 ml)
2. Kapur sirih bubuk (40 gr) Ca(OH)2
3. Urea (40 gr) CH₄N₂O

3.4. Langkah Kerja

1. Buatlah pola bulat menggunakan styrofoam mengikuti pola wadah sebagai penutup
wadah dan lubangi penutup wadah di bagian tengah sebagai tempat mengaduk, serta
di bagian agak samping sebagai tempat mengukur suhu.
2. Setelah itu, ukur akuades sebanyak 250 mL menggunakan gelas ukur.
3. Timbang urea dan kapur sirih sebanyak 40 gram menggunakan neraca O’haus,
4. Kemudian, masukkan masing-masing akuades tersebut ke dalam wadah pertama dan
wadah kedua.
5. Ukur suhu akuades menggunakan termometer batang, kemudian catat suhunya.
6. Masukkan urea yang sudah ditimbang ke dalam wadah pertama, tutup dan aduk
dengan pelan selama beberapa saat. Tutup, lalu ukur dan catat suhunya.
7. Masukkan kapur sirih yang sudah ditimbang ke dalam wadah kedua, tutup dan aduk
dengan pelan wadah selama beberapa saat, lalu ukur dan catat suhunya.
BAB IV
ANALISIS DATA HASIL PRAKTIKUM

4.1. Hasil Praktikum

Urea:

No Parameter Hasil Pengamatan

1 Suhu awal larutan (T0) 29,8 °C

2 Suhu akhir larutan (T1) 19,8°C

3 Massa akuades 250 ml = 250 gram

4 Massa urea CH₄N₂O 40 gram

5 Kalor jenis air (c) 4,200 Joule/g°C

Kapur Sirih:

No Parameter Hasil Pengamatan

1 Suhu awal larutan (T0) 29,8 °C

2 Suhu akhir larutan (T1) 30,3°C

3 Massa akuades 250 ml = 250 gram

4 Massa kapur sirih Ca(OH)2 40 gram

5 Kalor jenis air (c) 4,2 Joule/g°C


Pembahasan:

Dari permasalahan di atas, kita dapat menghitung perubahan entalpi pada masing-
masing larutan.

Diketahui:

T0 = 29,8°C

T1(urea) = 19,8°C

T1(kapur sirih) = 30,3°C

c = 4,2 Joule/g°C

massa akuades= 250 gram

massa urea= 40 gram

massa kapur sirih= 40 gram

Ditanya:

∆H … ?

Jawab:

Untuk mencari △H, kita harus mengukur jumlah kalor yang diserap oleh air
berdasarkan rumus :
q larutan = m · c · ΔT

Urea
q larutan = m · c · ΔT
=(250g+40g)×4,2 Joule/g°C×(19,8-29’8°C)
= 290g×4,2 Joule/g°C×1°C
= -12180 Joule
Kapur Sirih
q larutan = m · c · ΔT
=(250g+40g)×4,2 Joule/g°C×(30,3-29’8°C)
= 290g×4,2 Joule/g°C×0,5°C
= 609 Joule

Setelah mengetahui kalor larutan, kita akan mencari kalor reaksi untuk
menghubungkannya ke persamaan △H , dengan rumus:

q reaksi = –q larutan
Urea

q reaksi = –q larutan
=-(-12180) Joule

Kapur Sirih

q reaksi = –q larutan
=-(609) Joule

Mol CH₄N₂O=

=Massa/Mr
= 40gram/ 60 gram/mol
= 0,67 mol

Mol Ca(OH)2=

=Massa/Mr
= 40gram/ 74 gram/mol
= 0,54 mol
Setelah mendapatkan kalor reaksi dari kedua larutan tersebut, barulah kita dapat
mencari △H dari kedua larutan tersebut dengan rumus:

△H = -qlarutan . mol
Urea:

△H = -qlarutan . mol

= 12180 Joule× 0,67 mol

=+8160,6 Joule/mol

= +8,16 kJ/mol

Kapur Sirih:

△H = -qlarutan . mol

= -609 Joule× 0,54 mol

= -328,9 Joule/mol

= - 0,329 kJ/mol

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Dari hasil praktikum di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa entalpi reaksi
bergantung pada kondisi awal dan akhir. Reaksi berlangsung lebih cepat pada suhu yang
lebih tinggi, dan perubahan termal suatu sistem ditentukan oleh suhu, massa, dan panas jenis
zat. Penahanan energi menurunkan suhu, dan pelepasan energi meningkatkan suhu reaksi.
Reaksi antara CH₄N₂O (urea) dengan akuades menghasilkan kalor sebesar +8,16
kJ/mol. Suhu pada hasil percobaan turun, terjadi penyerapan energi dari lingkungan ke sistem
dan perubahan entalpinya bernilai positif yang berarti bahwa reaksi pada percobaan tersebut
adalah reaksi endoterm.
Reaksi antara Ca(OH)2 (kapur sirih) dengan akuades menghasilkan kalor sebesar -
0,329 kJ/mol. Suhu pada hasil percobaan naik, terjadi penyerapan energi dari sistem ke
lingkungan dan perubahan entalpinya bernilai negatif yang berarti bahwa reaksi pada
percobaan tersebut adalah reaksi eksoterm.

5.2. Saran

Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini alat dan bahan yang telah ditentukan
digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan dengan sesuai yang
diinginkan. Selain itu penggunaan alat dan langkah pun harus lebih cermat yang lebih penting
kehati-hatian dalam menggunakan alat-alat praktikum dan proses praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Novitasari, Dian. 2009. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi. [31 Januari 2024]


http://diannovitasari.wordpress.com/jenis-jenis-perubahan-entalpi/ [31 Januari 2024].
Novitasari, Dian. 2009. Konsep Kalor. (31 Januari 2024)
http://diannovitasari.wordpress.com/2009/12/04/taukah-kamu-konsep-kalor/ [31
Januari 2024].
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga. ( 31
Januari 2024)
Tim Penulis Buku Olimpiade Kimia. 2010. Kimia 2. Jakarta: PT. Graha Cipta Karya ( 31
Januari 2024)
Unggul Sudarmo, 2013, KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga (31 Januari 2024)
http://dokumen.tips/documents/praktikum-kalorimetridocx.html, diakses pada Rabu, 31
Januari 2024
http://jauziasitanirmala.blogspot.co.id/2013/11/laporan-praktikum-kimia-menentukan.html,
diakses pada Rabu, 31 Januari 2024

Anda mungkin juga menyukai