Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Menit ke 1 2 3 4 5 6 7
o
Suhu ( C) 37 38 38 37 37 37 37
2. Penentuan Kalor Pelarutan Integral CuSO4.5H2O
Massa CuSO4.5H2O = 2,5 g
Volume aquades = 50 mL
Suhu aquades = 31,5oC
Perubahan suhu
Menit ke 1 2 3 4 5 6 7
Suhu (oC) 32 32,5 32,5 33 33 33 34
8 9 10 11 12 13
34 34 34,5 34,5 34,5 34,5
3. Penentuan Kalor Pelarutan Integral CuSO4
Massa CuSO4 = 2,5 g
Volume aquades = 50 mL
Suhu aquades = 31 oC
Perubahan suhu
Menit ke 1 2 3 4 5 6 7
Suhu (oC) 33,5 34 34 34,5 35 35 35,5
8 9 10 11 12
35,5 36 36 36 36
G. ANALISIS DATA
1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
Diketahui :
Volume air dingin = 25 mL
Volume air panas = 25 mL
Suhu air dingin = 30oC + 273 K = 303 K
Suhu air panas = 40oC + 273 K = 313 K
Suhu campuran = 37oC + 273 K = 310 K
Ditanyakan : k = ….?
Penyelesaian :
M air dingin (1) = m air panas (2) = ρ x v
= 1 g/mL x 25 mL
= 25 g
m 2 C (T 2−T c ) – m1 x C (T c −T 1 )
k =
(T c −T 1 )
25 g x 4,2 J /gk ( 313−310 ) K −4,2 J / gk (310−303 ) K
=
( 310−303 ) K
315 J −735 J
=
7K
= - 60 J/K
2. Penentuan Kalor Pelarutan Integral CuSO4.5H2O
Diketahui :
Suhu air dingin = 31,5oC + 273 K = 304,5 K
Suhu campuran = 34,5oC + 273 K = 307,5 K
ρ air = 1 g/mL
Mr CuSO4.5H2O = 250 g/mol
mCuSO4.5H2O = 2,536 g
Volume air = 50 mL
Ditanyakan : ΔHf CuSO4.5H2O =…?
Penyelesaian :
massa CuSO4 . 5 H 2 O
nCuSO4.5H2O =
Mr CuSO 4 .5 H 2 O
2,536 g
=
250 g /mol
= 0,0101 mol
Kalor yang diserap kalorimeter (Q1)
Q1 = k x ΔT
= - 60 J/K (307,5 – 304,5) K
= - 180 J
Kalor yang diserap air (Q2)
Q2 = m x C x ΔT
= 50 g x 4,2 J g-1 K-1 (307,5 –304,5) K
= 630 J
Kalor pelarutan integral CuSO4.5H2O (ΔH1)
Q1 +Q2
ΔH1 =
n CuSO4 . 5 H 2 O
−180 J + 630 J
=
0,0101 mol
= 44554,4554 J/mol
= 44,5544 kj/mol
3. Penentuan Kalor Pelarutan Integral CuSO4
Diketahui :
Suhu air dingin = 31oC + 273 K = 304 K
Suhu campuran = 36oC + 273 K = 309 K
ρ air = 1 g/mL
Mr CuSO4 = 160 g/mol
mCuSO4 = 2,511 g
Volume air = 50 mL
Ditanyakan : ΔHf CuSO4 =…?
Penyelesaian :
massa CuSO4
nCuSO4 =
Mr CuSO 4
2,511 g
=
160 g /mol
= 0,0156 mol
Kalor yang diserap kalorimeter (Q1)
Q1 = k x ΔT
= - 60 J/K (309 – 304) K
= - 300 J
Kalor yang diserap air (Q2)
Q2 = m x C x ΔT
= 50 g x 4,2 J g-1 K-1 (309 – 304) K
= 1050 J
Kalor pelarutan integral CuSO4 (ΔH1)
Q 1 +Q 2
ΔH2 =
n CuSO4
−300 J + 1050 J
=
0,0156 mol
= 48076,9231 J/mol
= 48,0769 kj/mol
4. Berdasarkan Hukum Hess
ΔH3= ΔH2 –ΔH1
= 48,0769 kj/mol – 44,5544 kj/mol
= + 3,5225 kj/mol
5. Grafik Hubungan antara Waktu dan Suhu pada Penentuan Kalorimeter
40
39
38
37
Suhu (oC)
36
35
34
33
32
31
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu (menit)
6. Grafik Hubungan antara Waktu dan Suhu pada Pelarutan Integral CuSO4.5H2O
35
34.5
34
33.5
Suhu (oC)
33
32.5
32
31.5
31
30.5
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (menit)
7. Grafik Hubungan antara Waktu dan Suhu pada Pelarutan Integral CuSO4
36.5
36
35.5
35
Suhu (oC)
34.5
34
33.5
33
32.5
32
0 2 4 6 8 10 12 14
Waktu (menit)
H. PEMBAHASAN
Kalor (Q) merupakan salah satu bentuk energi yang dapat dipertukarkan
oleh sistem dan lingkungan karena adanya perbedaan suhu. Penggunaan nilai
kalor yang dipertukarkan anatara system dan lingkungan harus konsisten dengan
suatu perjanjian. Perjanjian Q bernilai positif apabila sistem menerima kalor dari
lingkungan.Sebaliknya Q bernilai negatif apabila sistem melepaskan kalor ke
lingkungan (Rohman dan Sri, 2003: 41). Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu
untuk menentukan kalor pelarutan integral CuSO4.5H2O dan CuSO4 dengan
menggunakan kalorimeter sederhana.
1. Penentuan tetapan kalorimeter
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 (Edisi Ketiga).
Jakarta: Erlangga.
Rohman, Ijang dan Sri Mulyani.2003.Kimia Fisika 1 (Edisi Revisi). Malang:
JICA.
Tim Dosen Kimia Fisik. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Fisika 1. Makassar:
Universitas Negeri Makassar.
Wiratmana, Putu Awing, I Gusti Ketut Sukadana dan I Gusti Ngurah Putu
Tenaya. 2012. Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Bahan Kering
terhadap Produksi dan Nilai Kalor Biogas Kotoran Sapi.Jurnal Energi dan
Manufaktur, 01 (5).
JAWABAN PERTANYAAN
Q1+Q 2
Nilai k dapat pula dinyatakan dengan rumus k = , dimana q2 adalah
Tc−T 1
kalor yang dilepas oleh air panas yang dapat dinyatakan dengan rumus q2 = m2
C (T2 – Tc), sedangkan q1 adalah kalor yang diserap air dingin yang dapat
dinyatakan dengan rumus q1 = m1 C (Tc – T1) sehingga apabila nilai q1 dan
q2dimasukkan pada persamaan nilai k dapat diperoleh:
Q1+Q2 m2 C (T 2−T c ) – m1 x C (T c −T 1 )
k= =
T c −T 1 (T c −T 1 )
2. Kegunaan dari nilai tetapan kalorimeter dalam menentukan kalor reaksi atau
kalor pelarutan system yaitu untuk menentukan kalor yang diserap kalorimeter
dalam percobaan yang kemudian digunakan untuk menentukan kalor pelarutan
integral.
3. Cara menentukan suhu awal dan suhu akhir dalam percobaan yang dilakukan
yaitu suhu awal ditentukan dari suhu konstan air dingin yang ada dalam
kalorimeter dan ditetapkan sebagai T1, sedangkan suhu akhir ditentukan dari
suhu konstan campuran dan ditetapkan sebagai suhu campuran (T2).
4. Rumus kalor reaksi jika kalor jenis masing-masing spesies dalam eksperimen
merupakan fungsi suhu yaitu: q = m.C.ΔT, dimana C merupakan kalor jenis
pada fungsi suhu yang dengan suhu larutan yang memiliki satuan kelvin (K).
5. Nilai tetapan kalorimeter pada percobaan adalah k = - 60 J/K
6. Nilai kalor penetralan CuSO4 adalah ΔH = 48,0769 kj/mol, sedangkan nilai
kalor penetralan CuSO4.5H2O adalah ΔH = 44,5544 kj/mol.
7. Dengan menggunakan hokum Hess, kalor reaksi yang diperoleh adalah ΔH = +
3,5225 kj/mol
8. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen yaitu:
a. Keadaan kalorimeter yang kurang baik
b. Suhu dapat mengubah entalpi
c. Konsentrasi dapat mempengaruhi hasil reaksi
d. Kalor jenis yang merupakan fungsi, maka dapat mempengaruhi reaksi