Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KI203

KIMIA DASAR

PERGESERAN KESETIMBANGAN

Tanggal: 6 November 2021


Dosen Pengampu:
1. Dr. Heli Siti Halimatul Munawaroh, M.si
2. Mita Nurhayati, S. Pd, M. Si

Nama: Afra Nafisah Sabirah


NIM: 2102823

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
1. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui terjadinya proses pergeseran kesetimbangan akibat


perubahan konsentrasi dan perubahan suhu

2. Dasar Teori

Reaksi berkesudahan (irreversible) merupakan reaksi yang berlangsung satu arah.


Reaksi dapat balik (reversible) merupakan reaksi yang berlangsung dua arah.
Kesetimbangan terjadi bila laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik.
Kesetimbangan homogeny merupakan kesetimbangan yang fase zat pereaksi dan hasil
reaksi sama. Kesetimbangan heterogen merupakan kesetimbangan yang terdiri dari
dua fasa atau lebih. Henri Louis Le Chatelier “bila pada sistem kesetimbangan
diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga
pengaruh aksi menjadi sekecil mungkin.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

Suatu sistem kesetimbangan dapat berubah, jika mendapat pengaruh dari luar.
Perubahan tersebut bertujuan untuk mencapai kesetimbangan baru, sehingga disebut
pergeseran kesetimbangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Henry Louis Le Chatelier. Asas Le Chatelier menyatakan bahwa: jika suatu sistem
kesetimbangan mendapat pengaruh dari luar, maka sistem akan bergeser, sehingga
dapat meminimalisir pengaruh dari luar. Dengan demikian, sistem akan mencapai
kesetimbangan kembali. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan:

1. Pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan


Perubahan konsentrasi terjadi karena konsentrasi pereaksi ditambah atau
dikurangi. Apabila konsentrasi pereaksi ditambah, reaksi bergeser ke kanan atau
ke arah produk. Sedangkan jika konsentrasi pereaksi dikurangi, reaksi bergeser ke
arah kiri atau ke arah pereaksi, sehingga konsentrasi pereaksi bertambah.

2. Pengaruh suhu terhadap kesetimbangan


Dalam persamaan termokimia dituliskan bahwa reaksi ke kanan merupakan reaksi
eksotermik dan yang ke kiri merupakan reaksi endotermik.

3. Pengaruh tekanan atau volume terhadap kesetimbangan


Sistem kesetimbangan gas mempunyai tekanan dan volume total tertentu. Jika
tekanan sistem diperbesar atau diperkecil, ada kesetimbangan yang terganggu dan
ada pula yang tidak terganggu, tergantung pada jumlah koefisien pereaksi dan
hasil reaksi. Jika tekanan diperbesar atau volume diperkecil, kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah koefisien yang kecil. Sebaliknya, jika tekanan diperkecil
atau volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien
yang besar.
4. Katalis
Katalis adalah zat yang digunakan untuk mempercepat reaksi dengan cara
menurunkan energi aktivasi (energi pengaktifan). Zat tersebut ikut bereaksi namun
pada akhir reaksi akan dihasilkan kembali.

3. Alat dan Bahan

1. Aquades
2. Padatan CoCl2 0,1 M
3. Larutan HCl pekat
4. Larutan AgNO3 0,1 M
5. Es batu
6. Tabung reaksi sebanyak 3 buah
7. Penjepit tabung reaksi sebanyak 1 buah
8. Waterbath sebanyak 1 buah
9. Gelas kimia 100 mL sebanyak 1 buah
10. Neraca sebanyak 1 buah
11. Botol timbang sebanyak 1 buah

4. Prosedur, Hasil dan Pengamatan

Prosedur Hasil dan Pengamatan


• CoCl2 berwarna merah muda
Larutan COCl2 • Ketika CoCl2 yang berwarna
dan AgNo3 merah muda direaksikan dengan
• Masing masing HCl warnanya berubah menjadi
0,1 M sebanya 10
biru.
ml • Tabung reaksi 1 saat ditetesi
dengan air, warna senyawa
kembali menjadi merah muda.
Laruran COCl2 1 M • Tabung reaksi 2 CoCl2
sebanyak 2 ml dilarutkan dengan AgNO3,
• Masukkan tabung membentuk padatan putih
reaksi (perak klorida). Larutam
• Amati warna larutan berubah dari biru menjadi merah
muda.
• Catat hasilnya
• Ketika larutan kobalt
HCl dimasukkan ke dalam air panas,
• Masukkan tabung warnanya berubah menjadi biru
reaksi tetes demi tetes • Dan ketika larutan kobalt
• Amati warna larutan dimasukkan ke dalam air dingin,
• Catat hasilnya warnanya berubah menjadi pink.
• Bagi ke dalam 2 tabung
reaksi
Tabung reaksi 1
• Masukkan tabung
reaksi tetes demi tetes
aquades
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya

• Masukkan larutan
AgNO3 0,1 M ke dalam
tabung reaksi
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya
Panaskan tabung
reaksi 1 & 2

• Amati warna larutan


• Catat hasilnya

Dinginkan tabung
reaksi 1 & 2

5. Perhitungan dan Persamaan Reaksi

a. Persamaan Reaksi

CoCl4 + 6 H2O ⇌ Co(H2O) + 4 Cl

6. Pembahasan
Dalam pembentukan ion kompleks terjadi reaksi asam basa Lewis, di mana
kation logam akan bergabung dengan hasil basa Lewis. Spesi yang menerima
(akseptor) pasangan elektron bebas disebut asam Lewis sedangkan spesi yang
memberikan (donor) pasangan elektron bebas disebut basa Lewis. Sehingga dapat
didefinisikan bahwa ion kompleks merupakan ion yang mengandung kation logam
pusat yang terikat pada satu atau lebih molekul atau ion. Ion kompleks sangat
dibutuhkan dalam proses kimia dan biologi.
Untuk membentuk sebuah ion kompleks, unsur-unsur logam yang banyak
digunakan yaitu berasal dari golongan transisi. Logam transisi lebih cenderung
membentuk ion kompleks karena dalam konfigurasinya golongan logam transisi
memiliki orbital yang kosong (subbidang yang tidak lengkap). Hal ini memungkinkan
logam-logam transisi bertindak sebagai asam Lewis dalam reaksi pembentukan
kompleks. Misalkan, larutan kobalt (II) klorida memiliki warna larutan merah muda
yang dihasilkan dari reaksi dengan ion Co(H2O)62+. Tetapi, saat ditambahkan dengan
HCl warnanya berubah menjadi biru sebagai hasil pembentukan ion kompleks
CoCl42-:
Co2+(aq) + 4Cl-(aq) ⇌ CoCl42-(aq)

Pada tabung reaksi 1, dimana larutan cobalt (II) klorida ditetesi dengan air,
warnanya berubah lagi menjadi warna merah muda. Hal ini sebagai hasil bahwa
kesetimbangan kembali lagi kearah sebelumnya. Ini karena ion Co2, larut semuanya
dalam air.
Sedangkan pada tabung reaksi 2, dimana larutan cobalt (II) klorida direaksikan
dengan perak nitrat, dimana reaksi ini akan membentuk padatan putih yaitu perak
klorida. Dan juga larutan yang awalnya berwarna biru, berubah menjadi merah muda.
Hal ini sebagai hasil bahwa kesetimbangan bergeser kea rah depan untuk
menggantikan ion klorida yang hilang.
AgNO3 + COCl2 ⇌ AgCl + CO(NO3)2

Setelah itu, senyawa kompleks tersebut kemudian diletakkan dalam air panas.
Warnanya yang awalnya berwarna merah muda, berubah lagi menjadi biru. Hal ini
menandakan bahwa saat memanaskan larutan kesetimbangan, kesetimbangan tersebut
akan berbalik kearah endotermik (ke arah sebaliknya). Ini juga dipicu adanya
perubahan struktur geometri kobalt (II).
Sedangkan saat senyawa kompleks tersebut diletakkan di air dingin, reaksi
akan menggeser kesetimbangan ke arah eksoterms ( kea rah depan), sehingga larutan
tersebut kembali berwarna merah muda.

7. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesetimbangan


dipengaruhi oleh beberapa factor.
a. Perubahan konsentrasi
Sesuai dengan asas Le Chatelier bahwa apabila konsentrasi produk dinaikkan,
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan. Begitu juga sebaliknya,
bila konsentrasi produk diturunkan kesetimbangan bergeser kearah produk.
b. Perubahan suhu
Dilihat dari saat senyawa tersebut didinginkan atau pun dipanaskan. Saat
dipanaskan kesetimbangan bergeser ke arah reaktan, sedangkan saat
didinginkan kesetimbangan bergerser ke arah produk.
8. Daftar Pustaka

http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/7-
kesetimbangan-reaksi-kimia.pdf

9. Lampiran

a. Pertanyaan Pra Lab

1. Jelaskan seluruh teknik lab yang digunakan dalam percobaan ini


Jawab:
a. Mengukur kuantitas zat padat
b. Membuat larutan CoCl2 0,1 M dan AgNO3 0,1 M
c. Memanaskan dan mendinginkan larutan
d. Penggunaan tabung reaksi

2. Jelaskan MSDS dari seluruh bahan yang digunakan dalam percobaan ini
N Nama Bahan Sifat Sifat kimia Bahaya penanganan
o Fisika
1.CoCl2 Bentuk : Toksik Dapat JIKA
padat/krist menyebabk TERKENA
al Warna Tidak an kanker KULIT: Cuci
ungu / mudah bila terhirup dengan banyak
merah tua terbakar sabun dan air
Dapat
Bau: Tak merusak JIKA
berbau kesuburan TERHIRUP :
Pindahkan
pH: kira- Berbahaya korban ke
kira 4,9 jika tertelan tempat
pada 50 berudara segar
g/l 25 °C Dapat dan jaga tetap
menyebabk relaks pada
Titik an reaksi posisi yang
lebur: 56 alergi pada nyaman untuk
°C kulit bernafas
.
Flamabilit Dapat Jika terpapar
as menyebabk atau
(padatan, an alergi dikuatirkan :
gas) : atau gejala Dapatkan
Produk ini asma atau nasehat/perhati
tidak kesulitan an pengobatan.
mudah- bernafas jka
menyala terhirup

2.HCl Bentuk Korosif Menyebabk JIKA


:cair an TERKENA
Tidak gangguan KULIT: Cuci
Warna: memilik pada kulit dengan banyak
tidak titik nyala sabun dan air
berwarna Menyebabk
an Setelah terjadi
Bau: Tak gangguan kontak pada
berbau mata berat mata : bilaslah
dengan air
Densitas: yang banyak
1,18 dengan
g/cm3 kelopak mata
terbuka.
Titik Hubungi
lebur: -247 dokter
K mata,jika
diperlukan.
Titik
didih: 383 Setelah
K tertelan: beri
air minum
Kelarutan kepada korban
dalam air: (paling banyak
tercampur dua gelas).
penuh Konsultasi
kepada dokter
jika merasa
tidak sehat.
3.AgNO3 Massa korosif Sangat Hindarkan
molar: toksik pada pelepasan ke
169,87 kehidupan lingkungan
g.mol perairan
dengan efek Setelah
Penampila jangka terhirup: hirup
n: padatan panjang udara segar.
putih Cari dan
dapatkan
Densitas bantuan medis
4,35 g.cm Bila terjadi
kontak dengan
Titik kulit:
lebur: 485 Tanggalkan
K segera semua
pakaian yang
Titik terkontaminasi.
didih: 717 Bilaslah kulit
K dengan air/
pancuran air.
Kelarutan: Segera panggil
larut dokter.
dalam
aseton dan Setelah terjadi
etanol kontak pada
mata : bilaslah
dengan air
yang banyak.
Segera
hubungi dokter
mata.

Setelah
tertelan: beri
air minum
kepada korban
(paling banyak
dua gelas),
hidari muntah
(resiko
perforasi!).
Segera panggil
dokter. Jangan
mencoba
menetralisir

4. Air (H2O) Tidak Stabil Mudah Jauhkan dari


berwarna logam alkali
meleda
Polar k
Berwujud
cair dengan Bilas dengan
Terdap logam air
at alkali
Titik
ikatan
didih :
hidrog
100 0C Menyebabk
en an luka
bakar bila
Titik lebur
: 00C Reaktif terkena
tehadap dalam
pH : 7 logam keadaan
dan mendidih
Massa logam
moleku alkali
l : 18
g/mol

Densitas :
0,99823
g/ml

3. Jelaskan Prinsip Le Chatelier dalam sistem kesetimbangan


Jawab: Asas Le Chatelier adalah asas yang digunakan untuk memprediksi pengaruh
perubahan kondisi pada kesetimbangan kimia. Kesimpulan asas Le Chatelier
tersebut adalah “Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi),
maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi
tersebut. Secara singkat dapat dikatakan sebagai berikut.
Reaksi = – Aksi
Cara system bereaksi adalah dengan penggeseran ke kiri atau ke kanan.

4. Buatlah dalam bentuk diagram gambar dari prosedur percobaan yang diberikan
diatas.
Jawab:
Prosedur
Larutan COCl2
dan AgNo3

• Masing masing
0,1 M sebanya 10
ml

Laruran COCl2 1 M
sebanyak 2 ml

• Masukkan tabung
reaksi
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya

HCl

• Masukkan tabung
reaksi tetes demi tetes
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya
• Bagi ke dalam 2 tabung
reaksi

Tabung reaksi 1

• Masukkan tabung
reaksi tetes demi tetes
aquades
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya

• Masukkan larutan
AgNO3 0,1 M ke dalam
tabung reaksi
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya

Panaskan tabung
reaksi 1 & 2

• Amati warna larutan


• Catat hasilnya
Dinginkan tabung
reaksi 1 & 2

5. Buatlah lembar pengamatan secara singkat dan mudah dibaca untuk mencatat hasil
pengamatan yang Anda lakukan.
Jawab:
Hasil dan Pengamatan
• CoCl2 berwarna merah muda
• Ketika CoCl2 yang berwarna
merah muda direaksikan dengan
HCl warnanya berubah menjadi
biru.
• Tabung reaksi 1 saat ditetesi
dengan air, warna senyawa
kembali menjadi merah muda.
• Tabung reaksi 2 CoCl2
dilarutkan dengan AgNO3,
membentuk padatan putih
(perak klorida). Larutam
berubah dari biru menjadi merah
muda.
• Ketika larutan kobalt
dimasukkan ke dalam air panas,
warnanya berubah menjadi biru
• Dan ketika larutan kobalt
dimasukkan ke dalam air dingin,
warnanya berubah menjadi pink.

Anda mungkin juga menyukai