KIMIA DASAR
PERGESERAN KESETIMBANGAN
2. Dasar Teori
Suatu sistem kesetimbangan dapat berubah, jika mendapat pengaruh dari luar.
Perubahan tersebut bertujuan untuk mencapai kesetimbangan baru, sehingga disebut
pergeseran kesetimbangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Henry Louis Le Chatelier. Asas Le Chatelier menyatakan bahwa: jika suatu sistem
kesetimbangan mendapat pengaruh dari luar, maka sistem akan bergeser, sehingga
dapat meminimalisir pengaruh dari luar. Dengan demikian, sistem akan mencapai
kesetimbangan kembali. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan:
1. Aquades
2. Padatan CoCl2 0,1 M
3. Larutan HCl pekat
4. Larutan AgNO3 0,1 M
5. Es batu
6. Tabung reaksi sebanyak 3 buah
7. Penjepit tabung reaksi sebanyak 1 buah
8. Waterbath sebanyak 1 buah
9. Gelas kimia 100 mL sebanyak 1 buah
10. Neraca sebanyak 1 buah
11. Botol timbang sebanyak 1 buah
• Masukkan larutan
AgNO3 0,1 M ke dalam
tabung reaksi
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya
Panaskan tabung
reaksi 1 & 2
Dinginkan tabung
reaksi 1 & 2
a. Persamaan Reaksi
6. Pembahasan
Dalam pembentukan ion kompleks terjadi reaksi asam basa Lewis, di mana
kation logam akan bergabung dengan hasil basa Lewis. Spesi yang menerima
(akseptor) pasangan elektron bebas disebut asam Lewis sedangkan spesi yang
memberikan (donor) pasangan elektron bebas disebut basa Lewis. Sehingga dapat
didefinisikan bahwa ion kompleks merupakan ion yang mengandung kation logam
pusat yang terikat pada satu atau lebih molekul atau ion. Ion kompleks sangat
dibutuhkan dalam proses kimia dan biologi.
Untuk membentuk sebuah ion kompleks, unsur-unsur logam yang banyak
digunakan yaitu berasal dari golongan transisi. Logam transisi lebih cenderung
membentuk ion kompleks karena dalam konfigurasinya golongan logam transisi
memiliki orbital yang kosong (subbidang yang tidak lengkap). Hal ini memungkinkan
logam-logam transisi bertindak sebagai asam Lewis dalam reaksi pembentukan
kompleks. Misalkan, larutan kobalt (II) klorida memiliki warna larutan merah muda
yang dihasilkan dari reaksi dengan ion Co(H2O)62+. Tetapi, saat ditambahkan dengan
HCl warnanya berubah menjadi biru sebagai hasil pembentukan ion kompleks
CoCl42-:
Co2+(aq) + 4Cl-(aq) ⇌ CoCl42-(aq)
Pada tabung reaksi 1, dimana larutan cobalt (II) klorida ditetesi dengan air,
warnanya berubah lagi menjadi warna merah muda. Hal ini sebagai hasil bahwa
kesetimbangan kembali lagi kearah sebelumnya. Ini karena ion Co2, larut semuanya
dalam air.
Sedangkan pada tabung reaksi 2, dimana larutan cobalt (II) klorida direaksikan
dengan perak nitrat, dimana reaksi ini akan membentuk padatan putih yaitu perak
klorida. Dan juga larutan yang awalnya berwarna biru, berubah menjadi merah muda.
Hal ini sebagai hasil bahwa kesetimbangan bergeser kea rah depan untuk
menggantikan ion klorida yang hilang.
AgNO3 + COCl2 ⇌ AgCl + CO(NO3)2
Setelah itu, senyawa kompleks tersebut kemudian diletakkan dalam air panas.
Warnanya yang awalnya berwarna merah muda, berubah lagi menjadi biru. Hal ini
menandakan bahwa saat memanaskan larutan kesetimbangan, kesetimbangan tersebut
akan berbalik kearah endotermik (ke arah sebaliknya). Ini juga dipicu adanya
perubahan struktur geometri kobalt (II).
Sedangkan saat senyawa kompleks tersebut diletakkan di air dingin, reaksi
akan menggeser kesetimbangan ke arah eksoterms ( kea rah depan), sehingga larutan
tersebut kembali berwarna merah muda.
7. Kesimpulan
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/7-
kesetimbangan-reaksi-kimia.pdf
9. Lampiran
2. Jelaskan MSDS dari seluruh bahan yang digunakan dalam percobaan ini
N Nama Bahan Sifat Sifat kimia Bahaya penanganan
o Fisika
1.CoCl2 Bentuk : Toksik Dapat JIKA
padat/krist menyebabk TERKENA
al Warna Tidak an kanker KULIT: Cuci
ungu / mudah bila terhirup dengan banyak
merah tua terbakar sabun dan air
Dapat
Bau: Tak merusak JIKA
berbau kesuburan TERHIRUP :
Pindahkan
pH: kira- Berbahaya korban ke
kira 4,9 jika tertelan tempat
pada 50 berudara segar
g/l 25 °C Dapat dan jaga tetap
menyebabk relaks pada
Titik an reaksi posisi yang
lebur: 56 alergi pada nyaman untuk
°C kulit bernafas
.
Flamabilit Dapat Jika terpapar
as menyebabk atau
(padatan, an alergi dikuatirkan :
gas) : atau gejala Dapatkan
Produk ini asma atau nasehat/perhati
tidak kesulitan an pengobatan.
mudah- bernafas jka
menyala terhirup
Setelah
tertelan: beri
air minum
kepada korban
(paling banyak
dua gelas),
hidari muntah
(resiko
perforasi!).
Segera panggil
dokter. Jangan
mencoba
menetralisir
Densitas :
0,99823
g/ml
4. Buatlah dalam bentuk diagram gambar dari prosedur percobaan yang diberikan
diatas.
Jawab:
Prosedur
Larutan COCl2
dan AgNo3
• Masing masing
0,1 M sebanya 10
ml
Laruran COCl2 1 M
sebanyak 2 ml
• Masukkan tabung
reaksi
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya
HCl
• Masukkan tabung
reaksi tetes demi tetes
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya
• Bagi ke dalam 2 tabung
reaksi
Tabung reaksi 1
• Masukkan tabung
reaksi tetes demi tetes
aquades
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya
• Masukkan larutan
AgNO3 0,1 M ke dalam
tabung reaksi
• Amati warna larutan
• Catat hasilnya
Panaskan tabung
reaksi 1 & 2
5. Buatlah lembar pengamatan secara singkat dan mudah dibaca untuk mencatat hasil
pengamatan yang Anda lakukan.
Jawab:
Hasil dan Pengamatan
• CoCl2 berwarna merah muda
• Ketika CoCl2 yang berwarna
merah muda direaksikan dengan
HCl warnanya berubah menjadi
biru.
• Tabung reaksi 1 saat ditetesi
dengan air, warna senyawa
kembali menjadi merah muda.
• Tabung reaksi 2 CoCl2
dilarutkan dengan AgNO3,
membentuk padatan putih
(perak klorida). Larutam
berubah dari biru menjadi merah
muda.
• Ketika larutan kobalt
dimasukkan ke dalam air panas,
warnanya berubah menjadi biru
• Dan ketika larutan kobalt
dimasukkan ke dalam air dingin,
warnanya berubah menjadi pink.