Anda di halaman 1dari 15

PERCOBAAN KE-II

Judul : Ciri-Ciri Reaksi Kimia


Tujuan : Mengamati dan memahami perubahan yang terjadi pada suatu
reaksi.
Hari/tanggal : Senin/13 Oktober 2014
Tempat : Laboratorium Kimia FKIP Unlam Banjarmasin

I. DASAR TEORI

Reaksi-reaksi kimia di alam terus berlangsung dan zat-zat hasil reaksi


dapat diketahui dengan mengamati perubahan-perubahan yang terjadi. Reaksi
kimia dapat diketahui dengan mengamati perubahan-perubahan yang terjadi
seperti berikut ini :

a. Terjadi perubahan warna

Suatu zat yang direaksikan dengan zat lain dapat menimbulkan


perubahan terutama perubahan warna. Perubahan warna bisa menjadi
warna lain atau terjadi proses pelunturan warna, sehingga warnanya
meluntur dan larutan kembali bening.

Contoh perubahan warna misalnya saat mereaksikan kalium


bikromat (K2Cr2O7) dengan suatu basa kuat seperti NaOH, maka warna
jingga larutan kalium bikromat akan berwarna kuning berdasarkan
persamaan reaksi :

K2Cr2O7(aq) + 2 NaOH(aq)  Na2CrO4(aq) + K2CrO4(aq) + H2O (l)

Selain itu, contoh reaksi pelunturan warna misalnya saat


melunturkan warna ungu dari KMnO4 untuk identifikasi senyawa fosfat
(PO4). Dimana saat ditambah asam sulfat (H2SO4), warna ungu KMnO4
akan luntur secara perlahan. Dalam hal ini identifikasi senyawa fosfat
menggunakan larutan Na2HPO3 berdasarkan persamaan reaksi :
5 Na2HPO3 + 2 KMnO4 + 8 H2SO4  5 H3PO4 + 5 Na2SO4 + K2SO4 + 2 MnSO4 + 3 H2O

b. Terjadi perubahan suhu

Suhu awal pencampuran unsur-unsur dengan senyawanya akan


berbeda dengan suhu akhir setelah terbentuk senyawa/zat yang dihasilkan
akibat adanya reaksi-reaksi kimia yang terjadi. Dengan perbedaan suhu
tersebut, perubahan suhu dapat dihitung. Perubahan suhu dapat terjadi
karena adanya proses pemutusan maupun pembentukan ikatan antar
reaktan-reaktan yang bereaksi.

c. Terbentuknya gas

Saat mereaksikan natrium karbonat (Na2CO3) dengan HCl, akan


menimbulkan gas CO2 yang dapat menyebabkan keruhnya air kapur atau
air barit. Berdasarkan persamaan reaksi :

Na2CO3(aq) + 2HCl(aq)  2NaCl(aq) + H2O(aq) + CO2(g)

Uap/gas yang diperoleh dapat mengeruhkan air kapur atau air barit.
Pada air kapur, terjadi reaksi :

CO2(g)↑ + Ca(OH)2(aq)  ↓CaCO3(s) + H2O(l)

CO2(g)↑ + Ba(OH)2(aq)  ↓BaCO3(s) + H2O(l)

d. Terbentuknya endapan

Endapan merupakan produk yang tidak larut atau terpisah dari


pelarutnya dimana bentuk endapannya berupa padatan. Misalnya reaksi
identifikasi ion Ag+ dengan mereaksikan larutan AgNO3 dan HCl yang
menghasilkan endapan putih mengapung khas dari ion Ag +, berdasarkan
reaksi ;

AgNO3(aq) + HCl(aq)  ↓AgCl(s) + HNO3(l)

Sedangkan reaksi kimia dapat digolongkan dalam :


1. Reaksi sintesis yaitu pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya.
Reaksi sintesis disebut juga reaksi penggabungan, reaksi kombinasi
atau reaksi komposisi.

Contoh : Fe + Cl2  FeCl2

2. Reaksi metatesis atau pertukaran antar senyawa.

Contoh : NaCl + AgNO3  AgCl(s) + NaNO3

3. Reaksi penetralan atau reaksi asam basa.

Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan


dalam tiga bagian, yaitu larutan bersifat asam, bersifat netral dan
bersifat basa.

Contoh : HCl + NaOH  NaCl + H2O

4. Reaksi redoks (reduksi-oksidasi).

Reaksi redoks dikenal juga sebagai reaksi transfer elektron. Reaksi


redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan biloks. Setiap
reaksi redoks terdiri atas setengah reaksi reduksi dan setengah
reaksi oksidasi. Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi atau
penyerapan elektron, sedangkan oksidasi adalah kenaikan bilangan
oksidasi atau pelepasan elektron.

1
Contoh : K2SO3 + O2  K2SO4
2

5. Reaksi Penguraian

Maksudnya terpecahnya satu senyawa menjadi dua zat atau lebih,


biasanya memasak kalor.

Contoh : NaCl  Na+ + Cl-


II. ALAT DAN BAHAN
A. Alat yang digunakan
1. Tabung reaksi 8 buah
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Gelas ukur 10 mL 1 buah
4. Gelas ukur 50 mL 1 biah
5. Pipet tetes 3 buah
6. Penjepit besi 1 buah
7. Batang pengaduk 2 buah
8. Kaca arloji 2 buah
9. Labu pengencer 2 buah
10. Spatula 2 buah
11. Corong kaca 2 buah
12. Botol reagen 3 buah
13. Termometer 1 buah

B. Bahan yang digunakan


1. Larutan NaOH 1 M
2. Larutan HCl 1 M
3. Larutan BaCl2 1 M
4. Larutan Na2CO3 1 M
5. Cairan pemutih
6. Kertas berwarna
7. Pita magnesium
8. Air
9. Amplas
10. Korek Api

III. PROSEDUR KERJA


Percobaan 1
1. Mengukur suhu masing-masing larutan.
2. Memasukkan 5 mL larutan NaOH 1 M ke dalam tabung reaksi.
3. Kemudian memasukkan pula 5 mL larutan HCl 1 M pada tabung reaksi tadi.
4. Mengocok lalu mengamati apa yang terjadi.
5. Mengukur suhu larutan setelah mencampur.

Percobaan 2
1. Memasukkan 100 mL aquades ke dalam masing-masing gelas kimia.
2. Mengisi salah satu gelas dengan cairan pemutih 10 mL dan mengaduk.
3. Memasukkan masing-masing kertas berwarna dan mengamati perubahan
yang terjadi.
4. Pada gelas kimia yang berisi larutan berwarna menambahkan 10 mL cairan
pemutih dan mengaduk.
5. Mengamati hasil akhir pada masing-masing gelas kimia.

Percobaan 3
1. Memasukkan pita Mg (2,5 cm) yang sudah bersih ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan pada tabung reaksi dengan 15 mL larutan HCl 1 M, menutup
mulut tabung reaksi dengan sumbat tabung reaksi.
3. Membuka tabung reaksi, kemudian memberi api pada mulut tabung.
4. Mengamati yang terjadi.

Percobaan 4
1. Memasukkan 10 mL larutan BaCl2 1 M ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan ke dalam gelas kimia 10 mL larutan Na2CO3 1 M.
3. Mengamati apa yang terjadi.

IV. HASIL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN

PERCOBAAN 1
1 Memasukkan 5 mL larutan NaOH Suhu NaOH 2,9 0 C
1 M ke dalam tabung reaksi dan
mengukur suhu.
2 Memasukkan 5 mL larutan HCl 1 Suhu HCl 2,8 0 C
M ke dalam tabung reaksi dan
mengukur suhu.
3 Mencampur kedua larutan dan Suhu pencampuran 30 0 C
mengukur suhu akhir.

PERCOBAAN 2
a) Gelas kimia 1
1 Memasukkan 100 mL H2O + 10 Larutan bening
mL cairan pemutih ke dalam gelas
kimia dan mengaduknya.
2 Memasukkan kertas berwarna Larutan tetap bening dan kertas
(merah) ke dalam larutan pemutih. berwarna merah menjadi putih.

b) Gelas kimia 2
1 Memasukkan 100 mL H2O ke Larutan bening.
dalam gelas kimia.
2 Memasukkan kertas berwarna Larutan berubah warna menjadi merah.
(merah) ke dalam gelas kimia.
3 Menambahkan 10 mL cairan Larutan berubah menjadi bening dan
pemutih ke dalam gelas kimia dan kertas berwarna merah menjadi putih.
mengaduknya.
PERCOBAAN 3
1 Membersihkan pita Mg (2,5cm) Pita magnesium di dalam tabung.
menggunakan amplas dan
memasukkannya ke dalam tabung
reaksi.
2 Menambahkan 15 mL HCl 1 M ke Terdapat gelembung-gelembung gas
dalam tabung reaksi dan dan pita magnesium terangkat ke atas
menutupnya dengan sumbat. dan tabung reaksi terasa panas.
3 Menyulutkan api di mulut tabung Nyala api membesar
reaksi sambil membuka sumbat.

PERCOBAAN 4
1 Memasukkan 10 mL larutan BaCl2 Larutan bening.
1 M ke dalam gelas kimia.

2 Menambahkan 10 mL larutan Larutan bening.


Na2CO3 1 M ke dalam gelas kimia.

3 Mencampurkan kedua larutan. Larutan terbentuk 2 lapisan, lapisan


atas endapan putih susu, lapisan bawah
berupa lapisan bening.

V. ANALISIS DATA

1. Percobaan 1

Pertama memasukkan 5 mL larutan Natrium Hidroksida (NaOH)


1M dan mengukur suhunya. Suhu awal Natrium Hidroksida (NaOH) di
dalam tabung reaksi adalah 290C. Kemudian ditambahkan 5 mL larutan
Asam Klorida (HCl) 1 M sehingga suhunya naik menjadi 300C. Reaksi
yang terjadi merupakan pencampuran antar basa kuat dan asam kuat yang
mengakibatkan adanya panas netralisasi asam oleh basa kuat. Hasil
percobaan antara Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Klorida (HCl)
adalah terjadinya perubahan suhu. Dengan persamaan reaksi sebagai
berikut :

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(aq)

Reaksi yang terjadi adalah reaksi eksoterm, dimana suhu


mengalami kenaikan dari 290C menjadi 300C. Hal ini juga dipengaruhi
oleh perubahan entalpi yang bernilai negatif (-).
H
NaCl + H2O
R

∆H = HP – HR< 0

NaOH + HCl
P
Reaksi Eksoterm

Penurunan suhu terjadi karena adanya zat terlarut yaitu berupa


garam dapur yang menghambat ikatan antara zat pelarut.

2. Percobaan 2

Percobaan selanjutnya mengenai uji kertas warna dengan larutan


pemutih (HClO). Kertas berwarna yang dilarutkan dalam 100 mL air yang
diberi cairan pemutih merk “Bayclin” sebanyak 10 mL akan menghasilkan
warna putih. Hal itu juga terjadi pada suatu air dalam gelas kimia yang
ditambahkan bayclin, kemudian kertas berwarna dimasukkan ke dalam
gelas kimia tersebut, kertas berwarna akan berubah menjadi putih juga.
Warna putih disebabkan adanya ion hiploklorit yang larut dalam air. Zat –
zat ini bereaksi basa karena hidrolisis

OCl- + H2O HOCl + OH-

Dalam larutan, hipoklorit mengalami reaksi disproporsionasi yang


lambat dalam larutan dingin, tetapi cepat dalam larutan panas, dimana
terbentuk ion-ion klorat dan klorida

3OCl- → ClO3 - + 2Cl-

Ion klorida tak pernah tidak ada, dan ini akan menganggu beberapa
reaksi ionik. Klorida ini sifatnya memutihkan kertas lakmus yang basah.
3. Percobaan 3

Pada percobaan ini pita magnesium (2,5 cm) ditambahkan dengan


15 mL larutan HCl 1 M akan menghasilkan reaksi sebagai berikut :

Mg (s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)

Pada saat pencampuran pita magnesium (Mg) dengan asam klorida


(HCl) akan menghasilkan banyak gelembung – gelembung gas yang
terlihat seperti mendidih dan mengeluarkan uap, hal ini juga menyebabkan
perubahan suhu pada tabung reaksi yang kemudian menjadi panas, adanya
pelepasan kalor ini menandakan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi
eksoterm.
Gelembung yang terbentuk adalah gas H2. Hal ini dapat dibuktikan
dengan nyala api yang semakin membesar saat tabung reaksi yang berisi
larutan HCl dan pita Mg tersebut dibuka. Hal ini sesuai dengan sifat fisis
dari hidrogen yaitu mudah terbakar dan dapat bereaksi cepat dengan api.
Dari reaksi tersebut dapat diketahui bahwa larutan bening hasil
pencampuran pita Mg dengan larutan HCl tersebut adalah larutan MgCl2
dan menghasilkan gas H2. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri reaksi kimia yaitu
suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas.

4. Percobaan 4

Pada percobaan keempat yaitu dengan mencampurkan larutan


natrium karbonat (Na2CO3) dan barium klorida (BaCl2) masing-masing 10
mL dengan konsentrasi 1M. Ternyata pada pencampuran kedua larutan
tersebut terbentuk endapan yaitu endapan BaCO3. BaCO3 mengendap
karena berdasarkan perhitungan didapat nilai Qc yaitu 2,5x10 -1 yang lebih
besar daripada Ksp-nya (Ksp BaCO3=8,1x10-9). Jika Qc lebih besar
daripada harga Ksp maka larutan tersebut akan mengendap.
Karena berdasarkan ketentuan, yaitu jika:

Qc < Ksp, larutan belum jenuh.

Qc = Ksp, larutan tepat jenuh.

Qc > Ksp, larutan lewat jenuh (terbentuk endapan).

Reaksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

BaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → 2NaCl(aq) + BaCO3(s)

Dari reaksi tersebut dapat dilihat larutan barium klorida tepat


bereaksi dengan natrium karbonat akan menghasilkan endapan barium
klorida dan larutan NaCl.

VI. KESIMPULAN

1. Reaksi antara natrium hidroksida (NaOH) dan asam klorida (HCl)


menghasilkan natrium klorida (NaCl) dan air (H 2O) dan pada reaksi ini
terjadi kenaikan suhu.
2. Reaksi antara larutan pemutih (HClO) dan kertas berwarna akan
menghasilkan perubahan warna, semua kertas yang berwarna akan
berubah warna menjadi putih.
3. Reaksi antara pita magnesium (Mg) dan asam klorida (HCl) akan
menghasilkan magnesium klorida (MgCl) dan menimbulkan gas, yaitu gas
hidrogen (H2).
4. Reaksi antara antara barium .klorida (BaCl2) dan natrium karbonat
(Na2CO3) menghasilkan natrium klorida (NaCl) dan endapan barium
karbonat (BaCO3).
5. Ciri-ciri reaksi kimia antara lain mengalami perubahan warna, perubahan
suhu, terbentuknya gas dan terbentuknya endapan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hiskia. 1993. Penuntun Dasar-Dasar Praktikum Kimia. Bandung: ITB.

Keenan. 1979. Kimia Untuk Universitas. Edisi ke-enam. Terjemahan Aloysius


Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Saidah dan Michael Purba. 2014. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa untuk SMK/MAK. Jakarta: Erlangga.

Syahmani. 2010. Panduan Praktikum Kimia Dasar. Banjarmasin: FKIP


Universitas Lambung Mangkurat.

Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.


LAMPIRAN I

I. PERTANYAAN
1) Tuliskan persamaan reaksi kimia dari ke-4 percobaan di atas!
2) Dari reaksi-reaksi kimia di atas, reaksi manakah :
a) Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu?
b) Reaksi yang menghasilkan perubahan warna?
c) Reaksi yang menghasilkan timbulnya gas?
d) Reaksi yang menyebabkan timbulnya endapan?
3) Sebutkan perbedaan perubahan fisika dan kimia!

II. JAWABAN

1. Persamaan reaksi dari ke-4 percobaan yang telah dilakukan, antara lian :
a) Percobaan 1

NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(s) + H2O(l)

b) Percobaan 2

OCl- + H2O ↔ HOCl + OH-

3OCl- → ClO3- + 2Cl-

c) Percobaan 3

BaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → 2NaCl(aq) + BaCO3(s)

d) Percobaan 4

Mg (s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)

2. Dari reaksi-reaksi kimia yang telah dilakukan pada percobaan, maka dapat
diketahui bahwa :
a. Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu adalah pada percobaan 1,
dimana direaksikan natrium hidroksida (NaOH) dan asam klorida (HCl).
b. Reaksi yang menghasilkan perubahan warna adalah pada percobaan 2,
dimana memasukkan kertas berwarna ke dalam larutan bayclin (HClO)
c. Reaksi yang menghasilkan gas adalah pada percobaan 3, dimana
direaksikan pita magnesium (Mg) dengan larutan asam klorida (HCl).
d. Reaksi ysng menyebabkan timbulnya endapan adalah pada percobaan 4,
dimana direaksikan barium klorida (BaCl2) dengan natrium karbonat
(Na2CO3).

3. Perbedaan antara perubahan Fisika dan Kimia, yaitu :

Perubahan Fisika Perubahan Kimia


 Perubahan zat bersifat sementara  Perubahan bersifat kekal
(misal : perubahan wujud, bentuk
atau ukuran)  Perubahan menghasilkan zat
 Perubahan tidak menghasilkan baru
zat baru
LAMPIRAN II

FOTO-FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

a) Percobaan 1 (Perubahan Suhu)

Mengukur suhu awal Mencampurkan NaOH Mengukur suhu akhir


sebelum dan HCl. pencampuran.
pencampuran.

b) Percobaan 2 (Perubahan Warna)

Memasukkan 10 mL Gelas kimia 1 (larutan Gelas kimia 2 juga


bayclin ke dalam 100 tetap bening berubah warna
mL air. sedangkan gelas kimia menjadi bening
2 (larutan berubah setelah ditambahkan
warna). bayclin.
c) Percobaan 3 (Terbentuknya gas)

Memasukkan pita Mg Terbentuknya gelembung dan


ke dalam tabung gas dari setelah ditambahakan
reaksi. 10 mL HCl 1 M.

d) Percobaan 4 (Terbentuknya endapan)

Memasukkan 20 mL Na2CO3 1 M Terbentuk endapan (lapisan atas)


Ke dalam gelas kimia berisi 20 merupakan endapan BaCrO4.
mL BaCl2.

Anda mungkin juga menyukai